Share

Mengancam Hanna

Penulis: Suhadii90
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Sagara. Sebaiknya kamu jangan ke sini. Nanti saja. Aku minta maaf karena aku gak tau kalau Damar lagi nyari kamu. Dia … dia, sekarang ada di depan boutique. Aku mohon sama kamu, jangan ke sini. Aku akan baik-baik saja. Aku janji.”

Sagara menitikan air matanya lagi. Mana mungkin ia bisa tenang sementara Damar sedang berada di depan boutique Hanna. Ada Hanna di dalam sana, membuat Sagara semakin tak karuan.

“Aku gak bisa diem aja, Hanna. Kalau Damar masuk ke dalam, terus lihat kamu … apa yang akan dia lakukan? Aku nggak mau itu terjadi. Aku harus ke sana. Ini semua salah aku. Yang berurusan dengan dia adalah aku, bukan kamu.”

“Sagara! Dia nggak tau kalau aku ada di sini. Kamu jangan sok jadi pahlawan. Biar Damar pergi dulu dari sini. Aku pasti akan memberi tahu kamu. Dia berdiam diri di depan boutique karena menunggu aku datang. Dan mungkin dia pikirnya aku masih sering ke sana.

“Aku yakin, sebentar lagi Damar akan pergi. Dia pasti akan pergi karena baik aku atau kamu, tidak ada yang d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Jangan Pura-Pura Bodoh!

    Polisi sudah berada di boutique Hanna. Sepuluh menit setelah Hanna dibawa oleh Damar. Kondisi boutique sudah berantakan dengan ketiga karyawannya tengah menangis. Dita segera bangun dari duduknya dan menghampiri pihak kepolisian.“Saya baru saja menghubungi polisi, lima menit yang lalu. Tapi, Mbak Hanna sudah dibawa oleh si penculik itu, Pak. Tolong selamatkan Mbak Hanna, Pak. Saya mohon. Beliau sedang hamil.” Dita memohon dengan air mata terus berurai.“Kami dihubungi oleh Pak Sagara untuk segera ke sini karena ada pria yang hendak menculik Bu Hanna. Maafkan kami karena terlambat datang. Kami berjanji, akan mencari keberadaan Bu Hanna dengan selamat.”Tony—sebagai ketua tim penyelidik lantas menghubungi Sagara kembali. Tak lama setelahnya, Andra segera menerima panggilan itu.“Bagaimana, Pak? Hanna sudah aman?” tanya Andra di seberang sana.“Mohon maaf, Pak. Kami terlambat kemari karena Bu Hanna sudah berhasil dibawa oleh si penculik.”“APA!” Andra berteriak hingga membuat Sagara mer

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Kamu pasti Kuat

    Sagara kembali menatap wajah Hanna yang sedari tadi diam saja. Kemudian menatap Damar kembali dengan tajam.“Gue yang punya urusan sama elo. Kalau mau sekap, sekap gue. Jangan Hanna. Dia nggak punya salah apa pun. Jangan pernah sentuh dia dan jauhkan pistol itu dari kepala Hanna, sialan!” pekik Sagara kemudian.“Kalian berdua sama. Karena Hanna adalah istri kamu. Jika saya membawa Hanna, itu sam artinya dengan membawa kamu. Dan memang benar, kan? Kamu datang karena untuk menyelamatkan Hanna.” Damar kembali tersenyum miring.Sagara menelan salivanya.“Terus ulur waktu, Sagara. Sepuluh menit lagi polisi sampai. Gue udah kirim lokasinya ke mereka. Elo dan Hanna akan aman. Bolak balik aja ucapan elo, kalau udah kehabisan kata,” kata Andra berbisik kepada Sagara.“Bicara apa kamu?” tanya Damar kemudian.Andra menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Mau Om apa sih? Kenapa culik Hanna, dan maksud dari pesan yang dikirim Om itu apa?”“Tanyakan saja pada Sagara. Dia harus bertanggung jawab atas

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Stok Darah sedang Kosong

    “Seharusnya aku ikut pulang saat kamu jemput aku. Seandainya aku nggak egois, kejadian seperti ini pasti tidak akan pernah terjadi,” ucapnya penuh sesal.Sampai akhirnya Hanna menyalahkan dirinya lantaran tidak ikut pulang saat Sagara menjemputnya bahkan pria itu sudah memohon kepadanya agar mau ikut dengannya.Namun, itu semua hanya sebuah penyelasan yang tiada ujungnya. Sagara sudah terkapar tak sadarkan diri karena menolongnya dari sanderaaan Damar.Tiba di rumah sakit. Dokter Handoko serta beberapa perawat segera mengambil tindakan dan membawa Sagara ke dalam ruang operasi. Karena info dari kepolisian jika Sagara tertembak oleh ayah tirinya sendiri.“Tolong selamatkan suami saya, Dok,” lirih Hanna memohon kepada Dokter Handoko.“Anda tenang saja, Bu. Kami akan melakukan yang terbaik untuk suami Anda.” Dokter Handoko menepuk lengan Hanna kemudian masuk ke dalam ruang operasi.Memulai melakukan pengambilan peluru di dalam tubuh Sagara. Memerlukan waktu tiga jam lamanya untuk proses

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Rahasiakan Tentang Sagara

    Hanna terdiam. Sementara Andra sudah diajak oleh perawat untuk melakukan pengecekan golongan darah. Berharap pria itu memiliki golongan yang sama dengan Sagara.Hanna mengusapi perutnya. Pikirannya sudah kalut. Ia pun memejamkan matanya sembari meremas perutnya itu.‘Kita pernah berjuang sama-sama. Kamu masih ada di sini karena Sagara. Tapi, dia bukan papa kandung kamu. Mama jahat nggak sih, kalau harus mengobarkan kamu demi menyelamatkan Sagara.’ Hanna dalam kebingungan.‘Tapi, Sagara pasti marah besar kalau tau aku nekad mendonorkan darahku. Jika terjadi sesuatu pada anakku, Sagara pasti akan merasa bersalah. Aku tau betul sifat dia seperti apa.’ Hanna kembali berucap dalam hati.Sementara Dokter Handoko sudah kembali ke ruang operasi untuk segera menyalurkan darah itu ke dalam tubuh Sagara yang terlihat begitu pucat.“Apa yang harus aku lakukan? Mana mungkin aku bisa tenang seperti ini, sementara Sagara kekurangan darah dan itu akan menyebabkan efek yang serius pada kondisi Sagara.

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Kedatangan Ardi

    Dokter Handoko tercengang mendengar penuturan dari Hanna. Ia pun hanya menganggukkan kepalanya kemudian pamit keluar. Ingin segera membuka berita tentang pasien yang baru saja dia operasi itu. Sampai masuk berita, dan dia tidak tahu menahu soal itu.Lantas pria itu menganga kala melihat berita yang sudah tersebar dengan cepat dalam hitungan menit.“Caraka Sagara? Putera tunggal Satya, pemilik Anumerta Coorporation? Astaga!” Dokter Handoko benar-benar terkejut dengan fakta yang mengejutkan dalam berita yang baru saja dia ketahui.“Pantas saja, media meliputnya. Karena memang anak ini dicari banyak orang dan masih mempertanyakan tentang kematiannya kala itu. Semuanya ditutupi oleh Damar, si licik yang sudah mengambil alih perusahaan itu. Semoga kamu mendapat ganjaran yang setimpal, Damar.”Dokter Handoko tampaknya terbawa emosi kala melihat berita tentang Sagara. Yang kini diketahui oleh publik, jika pria itu masih hidup dan kini sedang menanti anak pertamany. Yang mereka sangka jika an

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Akan menjadi Nyonya Besar!

    Andra mengerutkan keningnya setelah mendengar penuturan Ardi yang cukup membingungkan dirinya. “Ma-maksud Pak Ardi? Bukannya kakeknya Sagara udah meninggal?”Ardi menggelengkan kepalanya dengan pelan sembari mengulas senyumnya. “Anda salah besar. Kakek Sagara masih hidup dan terus memantau perkembangan cucunya di sini setelah mendengar berita kematian anaknya. Beliau merasa terpukul atas berita itu. Tapi, beliau tidak berbuat apa-apa kala itu. Tapi, setelah Damar diusir, sejak saat itu pula kami kehilangan info lagi tentang Sagara.“Tuan Ruki mengalami stroke dan tidak bisa berbicara. Dan memang benar. Keluarganya menganggap jika beliau sudah meninggal. Tapi, sebenarnya beliau masih hidup hingga kini. Kami semua sudah tau kebusukan yang dilakukan oleh Damar. Tapi, kami tidak bisa menemukan Sagara saat itu.“Tuan Ruki sudah diberi tahu jika cucunya masih hidup. Tapi, beliau juga bersedih karena insiden ini. Sagara memang masih hidup, tapi ditemukan dalam keadaan tertembak. Seluruh ceri

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Keajaiban sudah Tiba

    Sinta lantas menolehkan kepalanya kepada Sagara. Kemudian menghampiri menantunya itu yang masih menutup matanya. Ia menghela napasnya dengan pelan.“Semoga cepat sembuh, Sagara. Terima kasih karena sudah menyelamatkan Hanna. Kamu memang luar biasa, Sagara. Mama sangat beruntung memiliki menantu sebaik dan sehebat kamu. Tegar dan kuat dalam kondisi apa pun.” Sinta mengusapi tangan Sagara yang begitu hangat.“Tante?” panggil Andra kemudian.Sinta menoleh. “Heum? Kenapa, Andra?” tanyanya kemudian.“Nggak ada yang ikutin Tante, kan? Suami Tante, misalnya.”Sinta menghela napasnya dengan pelan kemudian menggelengkan kepalanya. “Krisna pergi entah ke mana. Saat melihat berita Sagara tertembak oleh Damar, dia pergi dari rumah. Hingga sekarang, belum kembali ke rumah. Entah pergi ke mana, Tante juga tidak tau.”Andra menelengkan kepalanya. Ia pun menyimpan kecurigaan kepada Krisna yang menghilang setelah mendengar berita Sagara yang tertembak.“Kenapa harus pergi? Bukannya dia sempat mau mint

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Masih belum Siuman

    Setibanya di kamar Mayang, Dokter Firman terkejut dengan apa yang dia lihat. Rambut panjang yang selalu terurai itu kini sudah dicepol dan penampilan Mayang jauh lebih rapi. Suster Indah melongoh melihat penampilan perempuan itu kemudian menghampirinya.“Bu? Ibu sudah sembuh? Sudah ingat dengan anak Ibu?” tanya Suster Indah kemudian.Mata penuh air mata di dalamnya itu menatap dengan lekat wajah Dokter Firman. “Kenapa saya ada di sini? Ada apa dengan kondisi saya?” tanyanya masih sedikit bingung lantaran ada di sana.Dokter Firman menghampiri Mayang dan memintanya untuk duduk di atas kasur miliknya. “Anda … benar-benar sudah ingat, siapa Anda?”Mayang mengerutkan keningnya. “Saya Mayang, suami saya … suami saya sudah meninggal. Di mana Sagara? Anak saya. Di mana dia?”Dokter Firman menghela napasnya. “Bu Mayang sempat mengalami gangguan jiwa karena kehilangan suami Anda. Sudah hampir enam bulan, Anda di sini.”Mayang terdiam. Ia masih belum sembuh betul ingatan tentang membunuh Satya

Bab terbaru

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Welcome Baby Twins

    "Kita lakukan tes terlebih dahulu. Susternya sudah saya minta untuk membawakan alat tes kehamilan juga," kata Dokter Azmi menjelaskan.Sagara tampak terkejut. Ia bahkan tak menyangka jika Hanna bisa secepat itu memberinya keturunan, kalau memang alat itu menunjukkan dua garis biru.Tak lama kemudian, Dokter Aris datang dan memberikan tespack kepada Hanna. "Silakan dicek terlebih dahulu, Bu Hanna. Kita periksa setelah hasilnya sudah keluar."Hanna mengangguk kemudian mengambil alat tes kehamilan itu. Lalu, masuk ke dalam toilet untuk segera melakukan tes kehamilan. Semakin cepat, semakin baik. Begitu menurutnya.Lima menit kemudian. Hanna keluar dari toilet. Sagara tengah duduk di samping sang anak yang sedang memakan buah apel yang sudah Sagara potong-potong."Positif, Dok." Hanna memberikan alat itu untuk diperlihatkan kepada Dokter Aris.Dokter Aris manggut-manggut. "Kalau begitu, kita lakukan USG terlebih dahulu. Agar tahu, sudah berapa usianya."Sagara juga ikut ke ruang USG. Pun

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Hanna Hamil?

    Sagara menelan salivanya dengan pelan. Kenangan terburuk yang pernah dia alami begitu menyakitkan hatinya. Di mana nasib buruk itu mengguncang dirinya, datang secara bersamaan.Namun, hasil yang kini dia dapatkan jauh lebih baik dari apa yang pernah dia miliki. Bahkan, orang-orang yang sudah merendahkannya kini bertekuk lutut padanya.Waktu sudah menunjuk angka sepuluh malam. Di mana acara pernikahan itu sudah selesai dilaksanakan. Para tamu yang datang sudah pulang ke rumah masing-masing.Pun dengan Sagara dan juga Hanna. Mereka memilih untuk pulang setelah acaranya selesai.Di dalam kamar hotel. Keduanya terlihat canggung karena tidak tahu harus dimulai dari mana.Andra pun mengirim pesan kepada Sagara untuk menanyakan perihal malam pertama yang harus dia lakukan.Andra: [Udah molor, belum? Apa jangan-jangan mau ngalahin gue!]Pesan terkirim.Sementara Indah masih berada di dalam kamar mandi. Seolah tak tahu, apa yang harus dia lakukan.Ting!Sagara: [Baru pemanasan. Tapi, karena el

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Posisi yang Sangat Lemah

    “Milla kenapa jadi begitu? Bener-bener sampul nggak bisa menjamin bisa dipercaya,” kata Hanna setelah kembali dari kamar mandi.Sagara mengendikan bahunya. “Lagi suka sama seseorang, kali. Makanya cari perhatian.”Hanna lantas menolehkan kepalanya kepada Sagara. “Kalau sukanya sama kamu, gimana?”Sagara tersenyum miring. “Yaa nggak gimana gimana, Sayang. Mau diganti lagi? Aku sih, terserah kamu aja. Karena aku nggak akan terkena rayuan apa pun kalau dia berani merayuku.”Perempuan itu hanya melirik Sagara yang berbicara dengan santainya. Sebab memang begitu kenyataannya. Tidak tergoda sedikit pun pada orang-orang yang berani menggodanya."Gak akan kelar, kalau diganti lagi dan lagi. Biar aja. Kecuali kamunya oleng."Sagara menatap Hanna kemudian menghela napas kasar. "Nggak akan. Janji, gak akan oleng. Aku gak mau kehilangan kamu. Daripada ladenin orang macam dia, lebih baik aku pindah jabatan aja, kerja di Lestari aja."Hanna terkekeh pelan. "Yaa bagus. Jangan sampai membuang berlian

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Jangan Dulu Pulang

    Waktu sudah menunjuk angka tujuh pagi.Di ruang makan. Sagara, Hanna, Mayang dan juga Suster Indah tengah sarapan bersama.“Jadi gimana, Sus? Tetap mau resign?” tanya Sagara setelah menyelesaikan acara makannya.Suster Indah menganggukkan kepalanya dengan pelan. “Bisa kita bicara, Mas Sagara?”Sagara mengangguk. “Temui saya di ruang kerja!” ucapnya kemudian beranjak dari duduknya. Setelahnya, diikuti oleh Suster Indah setelah pamit kepada Hanna dan juga Mayang.“Jadi gimana, Sus?” tanya Sagara setelah tiba di ruang kerjanya.Suster Indah memberikan catatan yang setiap hari ia tulis mengenai kondisi kesehatan Mayang.“Bu Mayang masih butuh pendamping, Mas Sagara. Dan sepertinya, harus selalu ditemani sampai selamanya. Kondisi kejiwaannya tidak sepenuhnya kembali. Dan memang, banyaknya pasien yang sembuh itu tidak sembuh permanen,” tutur Suster Indah menjelaskan.Sagara melihat catatan tersebut. Kemudian menghela napasnya dengan pelan. “Harusnya cari yang udah tua, janda atau perawan tu

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Kondisinya Belum Begitu Normal

    Sampai akhirnya mereka tiba di Indonesia. Setelah berjam-jam lamanya, tanpa ada transit terlebih dahulu. Akhirnya tiba di tanah kelahiran.Waktu sudah menunjuk angka tujuh malam. Waktu yang tepat untuk mereka makan terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah. Makan di resto mereka, yang saat itu tidak terlalu ramai. Mereka memilih untuk makan di lantai tiga, ruang privasi sang pemilik resto.“Sayang. Rivano-nya tidurin di tempat tidurnya aja. Bawa ke sini,” teriak Sagara kepada Hanna yang tengah menyusui sang anak.“Iyaaa!” sahut Hanna kemudian.Sagara pun kembali menyesap kopi miliknya yang ia pesan lima menit yang lalu. Sembari menunggu makanan yang mereka pesan tiba.“Gue mau bahas project di Singapura. Kemaren, mereka pengen revisi motif yang ada di ujung deket kaca gitu. Katanya, terlalu rame dan warnanya juga kurang cocok dengan warna tembok kantor mereka.”Sagara manggut-manggut dengan pelan. “Sebenarnya gue lagi males bahas kerjaan. Karena gue masih cuti. Tapi, karena besok udah

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Ingin Mengajak Hanna Liburan

    Wisnu sudah tak tahan lagi dengan ucapan tak masuk akal Linda. Meminta agar Hanna dimasukkan ke dalam pemilik Lestari. Daripada meladeni ucapan aneh istrinya itu, ia pun memilih untuk pergi dari rumah itu.Linda mendengus kasar. Ia kemudian menghubungi Hanna untuk memarahi anaknya itu karena sudah berani berhenti bekerja.“Ma. Kan, udah Mas Adi yang menghidupi aku. Setiap bulan juga, aku selalu kirim uang ke Mam,” keluh Hanna dalam panggilan tersebut.Kebetulan sekali, perempuan itu sedang berada di rumah Hanna karena diminta untuk datang ke sana. Membantunya membuka semua kado dari para tamu undangan.“Kenapa dia?” tanya Andra yang juga ikut membantu membuka kado.Hanna mengendikan bahunya. “Kayaknya … mamanya Hanna matre, deh. Kedengerannya sih, Hanna ini diminta untuk kerja lagi.”"Ya elaaah! Si Adi gajinya udah puluhan juta juga. Masih aja kudu kerja. Beneran sih, kalau kayak gitu mah. Matre." Andra menepuk jidatnya.Hanna kembali duduk di samping Hanna, kemudian menghela napas pa

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   In Budapest

    Dalam hal ini, mereka memang seperti dunia terbalik. Bukannya Hanna yang meminta Sagara agar mengabulkan permintaannya untuk pergi ke luar negeri. Dan yang terjadi di sana malah Sagara yang terlihat begitu antusias untuk mengajak Hanna pergi ke luar negeri."Sayang. Andra pengen lamar Suster Indah di sana.""Sebenarnya aku masih capek. Tapi, kalau kamu maksa, ya udah. Karena tempat itu memang tempat yang sangat ingin aku kunjungi. Aku pernah punya mimpi, ingin pergi ke sana bersama orang yang aku cinta.""Dan aku akan mewujudkannya. Kamu nggak perlu gendong Rivano, biar aku aja. Karena aku nggak tahu kapan akan bisa punya waktu untuk mewujudkan semua keinginan kamu, untuk pergi ke luar negeri. Termasuk Budapest. Enam bulan yang akan datang, aku akan disibukkan dengan kuliah juga dengan pekerjaan kantor. Sepertinya tidak akan punya waktu banyak untuk kamu dan juga Rivano."Kita manfaatkan waktu ini untuk pergi ke tempat-tempat yang ingin kamu kunjungi. Kita hanya punya waktu weekend sa

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Jangan Gila!

    Sagara mengulas senyumnya. “I love you more. Kamu sangat mencintaiku, aku lebih lebih mencintai kamu. Don’t leave me. Aku butuh kamu.”“Hanya akan pergi, jika kamu yang menginginkanku pergi. Tidak dibutuhkan lagi untuk mengisi hidupmu.”“Dan itu tidak akan pernah terjadi,” ucapnya kemudian meraup bibir istrinya kembali.Permainan kedua akan dimulai lagi. Kemudian, Hanna menghentikan Sagara yang tengah meraup bibirnya.“Mau, yang lebih dari ini?” tanyanya sembari mengusapi milik Sagara yang semakin mengeras.“Apa itu?” tanyanya kemudian.Tanpa memberi tahu, Hanna menjatuhkan tubuh Sagara kemudian merangkak ke bawah sana. Melahap benda itu dengan gerakan yang membuat Sagara semakin menggila.“Arrgghh! Fuck you, Hanna!” Sagara meremas lengan Hanna seraya menikmati setiap permainan yang tengah dilakukan oleh istrinya itu.“Don’t stop, Honey!” lirih Sagara yang tengah kegirangan akan permainan yang dilakukan oleh Hanna.“Never!” ucapnya kemudian tersenyum menyeringai.**Waktu sudah menunj

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Memang Seharusnya Berkata Jujur

    “Di tempat ini?” tanya Suster Indah dengan pelan. Deru napas Andra bahkan masih sangat terasa karena jarak yang memisahkan mereka hanya satu helai rambut saja.Andra mengulas senyumnya. “No! Hanya spontan saja. Di tempat ini, terlalu biasa dan aku nggak bawa apa-apa. Di tempat yang lain aja. Kita tunggu waktunya tiba.” Kemudian Andra mengecup kening kekasihnya itu. “Terima kasih, sudah menjadi pembuka hatiku yang dulu tidak pernah bisa dibuka karena hal dan lainnya.”Suster Indah mengangguk. “Terima kasih, sudah menjadi yang pertama dan semoga menjadi yang terakhir.”Andra mengangguk. “Aamiin. Kita berusaha sama-sama. Menjalaninya juga bersama-sama. Apa pun yang terjadi nanti, kita harus bisa menghadapinya.”Perempuan itu kembali menerbitkan senyumnya. “Iya, Mas.”“Aku mau ke dalam lagi. Kamu, masih tetap ingin di sini? Memangnya, Tante Mayang masih belum waras betul, yaa?”“Belum, Mas. Kejiwaan seseorang tidak akan kembali normal seperti dulu. Pasti akan selalu ada yang namanya kambu

DMCA.com Protection Status