AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR

AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR

last updateLast Updated : 2022-07-14
By:  Nona_Lyanna  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
118Chapters
4.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Jatuh cinta memang tak bisa ditebak. Ketika hati berlabuh padanya yang sudah tak sendiri, saat itu pula masalah bermunculan. Fitnah, serta kelicikan menghalalkan segala cara untuk menjerat targetnya. Ikuti kisah ini!

View More

Latest chapter

Free Preview

Ditipu

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 1.***Sejauh mana aku berjalan, setiap detiknya tetap saja aku merasa kehampaan. Dunia mencibirku dengan sebutan anak haram. Hingga di suatu senja Ibuku meregang nyawa setelah mendengar umpatan dari Kakak beradiknya."Sakitmu ini adalah azab," ujar Bibikku."Selama Anak haram ada di rumah ini, maka selama itu pula kehidupan kami akan sial," lanjut Pamanku pula.Ibu semakin berat menarik napasnya. Wajah tua yang sudah tampak begitu lemah itu seketika menjadi tegang. Tubuhnya bergetar hebat dan kejang-kejang."Bu," lirihku mendekatkan diri memeluknya.Tak berapa lama mata Ibu tertutup setelah napas terakhir yang ia hembuskan terlihat begitu sakit."Ibu!" teriakku histeris.Paman dan Bibik tidak bersedih sama sekali. Keduanya sangat membenci Ibuku. Bukan tanpa alasan..Waktu berjalan, pemakaman jasad Ibu sudah selesai. Aku termenung di teras rumah milik Bibikku ini. Sedari kecil, aku memang sudah berada di sini. Ibuku tak memiliki rumah sendi

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
118 Chapters

Ditipu

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 1.***Sejauh mana aku berjalan, setiap detiknya tetap saja aku merasa kehampaan. Dunia mencibirku dengan sebutan anak haram. Hingga di suatu senja Ibuku meregang nyawa setelah mendengar umpatan dari Kakak beradiknya."Sakitmu ini adalah azab," ujar Bibikku."Selama Anak haram ada di rumah ini, maka selama itu pula kehidupan kami akan sial," lanjut Pamanku pula.Ibu semakin berat menarik napasnya. Wajah tua yang sudah tampak begitu lemah itu seketika menjadi tegang. Tubuhnya bergetar hebat dan kejang-kejang."Bu," lirihku mendekatkan diri memeluknya.Tak berapa lama mata Ibu tertutup setelah napas terakhir yang ia hembuskan terlihat begitu sakit."Ibu!" teriakku histeris.Paman dan Bibik tidak bersedih sama sekali. Keduanya sangat membenci Ibuku. Bukan tanpa alasan..Waktu berjalan, pemakaman jasad Ibu sudah selesai. Aku termenung di teras rumah milik Bibikku ini. Sedari kecil, aku memang sudah berada di sini. Ibuku tak memiliki rumah sendi
Read more

Istri Tuan Abraham salah paham

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 2.***Suara rintikan hujan gerimis menemani heningnya suasana kamar ini.Lelaki tampan dengan ekspresi datar itu cukup lama terdiam.Hingga entah di menit keberapa ia kembali membuka suara."Saya sudah cukup sering ke tempat ini. Namun, sebelumnya saya hanya memesan minum saja. Wanita tua bangka itu selalu menawari saya dengan berbagai wanita cantik suruhannya. Saya tidak tertarik, bahkan dirimu pun sama. Sedari awal tadi saya tidak tertarik untuk mengeluarkan uang begitu banyak hanya demi seorang wanita rendahan," paparnya."Aku bukan wanita seperti itu, Tuan. Aku tidak tahu tentang tempat ini. Aku dari desa, sedikitpun aku tak pernah membayangkan untuk masuk di lembah yang hina seperti ini," ujarku kembali mengeluarkan air mata."Saya tidak percaya," sanggahnya."Terserah jika Tuan tidak percaya. Kalau memang Tuan tak tertarik denganku, maka tolong lepaskan aku!""Uang saya tidak akan kembali ketika sudah berada di tangan wanita serakah itu
Read more

Kembali diseret ke lembah hina

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 3.***"Saya akan pulang bersamamu, tapi mintalah maaf terlebih dahulu padanya!" perintah Tuan Abraham sembari menunjuk ke arahku."Apa, Mas? Saya harus minta maaf pada wanita murahan ini?""Luka bukan wanita seperti itu, Jelita. Keganasan hidup yang membawanya hingga sampai ke sini. Saya akan menceritakan semuanya di rumah nanti."Nyonya Jelita kemudian mengamatiku dari ujung rambut hingga ke ujung kaki. "Maaf," lirihnya.Aku tersenyum sembari mengangguk.Setelah itu Tuan Abraham pergi bersamanya. Tinggalah aku sendiri di Apartemen yang besar ini.Aku menghela napas lega. Akhirnya aku bisa tidur dengan tenang.--Adzan subuh berkumandang, aku tersadar dari tidurku. Lalu bangkit dan membersihkan diri. Setelah itu barulah aku menunaikan kewajiban rutin yang diajarkan oleh ibu sedari aku kecil."Ngapain repot-tepot tiap hari shalat! Gak akan masuk surga mantan wanita malam sepertimu!" ujar Bik Ratna lantang."Tidak masalah, Rat. Surga milik sia
Read more

Tak sengaja bertemu Nyonya Jelita

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 4.***Kotor sudah tubuh ini. Dibawah selimut aku bersembunyi meratapi diri yang telah menjadi hina.Setumpuk uang berwarna merah tergeletak di sampingku. "Ambil sebagai bonus untukmu. Saya senang mendapatkan kepuasan dari wanita yang masih asli sepertimu," ujar Om Salman, laki-laki yang merenggut kesucianku semalam.Aku bergeming, bahkan air mata tak mau menetes lagi. Detik berikutnya aku ditinggalkan begitu saja. Sungguh menyedihkan. .Waktu terus berjalan ....Aku terbiasa dengan keadaan. Walau hati masih menjerit menerima kenyataan. Namun, aku tak lagi menyembah Tuhan.Aku berhenti menjalani kewajibanku. Aku berhenti menyebut nama-Nya sebagai tempat mengaduku.Ya, aku berhenti untuk semua ajaran kebaikan yang dikatakan oleh Ibu.Namaku, Luka. Selamanya aku akan terluka jika tidak mengganti nama ini.Kalimat Tuan Abraham terngiang di kepala. Apa kabar laki-laki yang pernah menyelamatkan hidupku itu?Semoga rumah tangganya selalu bahagia.
Read more

Ia menyelamatkan untuk yang kedua kalinya

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 5.***Suara isakan tangisku masih menggema di dalam kamar ini. Sementara Tuan Abraham masih memegangi kedua pundakku."Saya akan membawamu keluar dari sini," ujarnya menatapku tanpa berkedip.Aku bergeming sesaat. Bagaimana mungkin aku bisa pergi dari lembah dosa ini. Sementara diriku sudah tak suci lagi."Tetaplah bersandiwara, Luka. Saya melakukan penyamaran ini demi dirimu," lanjut Tuan Abraham."Tidak, Tuan. Aku sudah tak berniat keluar dari sini. Biarkan aku melanjutkan hidupku sendiri. Tempat ini telah menjadi rumah ternyamanku."Mata Tuan Abraham melotot ketika mendengar perkataanku itu."Sadarlah, Luka. Semua ini tidak benar. Saya tahu kau terpaksa. Ayolah pergi bersama saya.""Aku tidak terpaksa, Tuan. Pergilah! Atau aku akan segera membongkar penyamaranmu."Hatiku pilu. Sebenarnya tak tega berkata demikian. Namun, aku juga tidak mau melibatkan keluarga Tuan Abraham lagi. "Luka, tolong dengarkan saya! Jelita pasti senang bertemu den
Read more

Serangan kembali

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 6.***Senyum yang terukir, kini sontak menghilang. Aku menatap Nyonya Jelita dengan bimbang. Seandainya Tuan Abraham yang memberitahukan keberadaanku, maka tentunya saat ini Tuan Abraham ada di sini bersama Nyonya Jelita.Akan tetapi, ke manakah gerangan lelaki penyelamat itu?"Nyonya," lirihku bergetar.Plak!Tiba-tiba sebuah tamparan kembali mendarat ke wajahku. Hal ini mengingatkan aku akan momen pertama kali bertemu Nyonya Jelita. Dirinya juga menamparku waktu itu."Hey! Siapa kamu? Beraninya menyakiti Nyonya Luka!" hardik Mili berlari ke arahku."Benar! Mungkin wanita ini bosan hidup bebas. Kalau sampai Tuan Abraham tahu, maka tamatlah riwayatmu," sambung Mini.Aku menelan ludah getir mendengar cercaan kedua asisten rumah tangga yang ditugaskan Tuan Abrahan ini. Mereka ternyata tak mengenal Nyonya Jelita."Silakan mengadu pada majikan kalian! Saya pastikan kalian berdua yang akan segera dipecat," ujar Nyonya Jelita tersenyum sinis."Maaf
Read more

Permainan segera dimulai

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 7.***Aku berangsur sadar. Mataku terbuka lebar saat menyaksikan Mini dan Mili berada di sampingku dengan wajah yang lebam."Apa yang terjadi pada kalian?" tanyaku lemah."Kami tidak apa-apa, Nyonya. Mereka orang-orang yang tak memiliki hati. Kami berdua terpaksa membawa Nyonya pergi dari rumah itu. Posisi Nyonya di sana sudah tidak aman," ujar Mili."Benar, Nyonya. Beruntung Nyonya tidak berhasil ditemukan mereka. Saya dan Mili mengatakan Nyonya sedang keluar. Mereka juga tetap mengupayakan pencarian. Siapa sangka, kalau Nyonya menyelam di kolam renang," sambung Mini.Aku masih mengatur napasku. Setelah itu barulah aku menyadari, kalau saat ini aku berada di tempat yang berbeda dari sebelumnya."Terima kasih, banyak. Aku berhutang nyawa pada kalian," ucapku sembari meraih tangan keduanya."Nyonya jangan pikirkan itu! Terpenting sekarang, Nyonya selamat. Maaf, hanya bisa menyediakan rumah tua yang jauh dari kata layak ini," papar Mini."Tidak
Read more

Pengakuan

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR. Part: 8. ***Nyonya Jelita menghentakkan kaki keras sembari melangkah ke dalam kamarnya. Kami semua hanya terpaku melihat sikapnya itu. "Maafkan istri saya, Luka! Saya akan bicara baik-baik dengannya," ujar Tuan Abraham menyusul ke kamar. Aku tersenyum getir. Ada sesuatu yang terasa menghimpit relung hatiku. Sesak, pilu, nyeri. Sepertinya aku cemburu. "Nyonya, istri Tuan Abraham pasti marah besar," ucap Mili. "Biarkan saja. Memang itu tujuanku saat ini. Aku akan membalasnya." Mili dan Mini mengangguk-ngangguk dengan senyum yang tak bisa kuartikan. Mereka tampaknya tak senang, atau mungkin mereka tak tenang. Entahlah .... -- Pagi harinya, aku membantu menyiapkan sarapan. "Bik, biasanya Tuan Abraham suka sarapan apa?" tanyaku pada Bik Mur. Salah satu asisten rumah tangga di sini. "Roti bakar, Nyonya. Ini Bibik sedang menyiapkannya," jawab Bik Mur. "Biar aku saja yang membuatnya, Bik." Akhirnya aku mengambil alih tugas itu. Mulai sekarang
Read more

Sah jadi bagian dari keluarga Tuan Abraham

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 9.***Nyonya Jelita menjerit histeris menyaksikan kepergian suaminya bersamaku.Ada rasa puas, bercampur rasa haru di hatiku saat ini.Hingga kurang lebih satu jam perjalanan, kami pun sampai di rumah yang diobrak-abrik Mami Mery dan pasukannya kemarin."Tuan, mana mungkin kita bisa tinggal serumah tanpa ikatan begini. Nanti pasti akan terjadi fitnah," ujarku."Lalu bagaimana, Luka? Saya masih tidak menyangka kalau semua ini adalah perbuatan istri saya. Saya sungguh merasa bersalah padamu," paparnya.Aku menatap cukup lama ke arah mata Tuan Abraham. "Nikahi aku, Tuan. Masa depanku telah dirusak istrimu. Tuan juga harus bertanggung jawab!""Apa, Luka?""Ya, Tuan. Siapa lagi yang mau menikahiku yang hina ini?"Hening.Desiran darahku seolah berontak ingin menembus kulit. Kebisuan Tuan Abraham mampu menggores sembilu dalam hatiku.Sungguh, aku berharap ia mencintaiku. Bukan cuma merasa iba saja."Baiklah, Luka. Saya akan membicarakan masalah ini
Read more

Layakkah aku dicinta?

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 10.***Seperginya Tuan Abraham dengan Nyonya Jelita, aku pun berbincang-bincang hangat bersama Mili dan Mini."Nyonya hebat. Saya yakin istri pertama Tuan Abraham sangat terluka saat ini," ucap Mili.Dalam hatiku berkata, 'Aku juga terluka. Sebab penolakan Tuan Abraham semalam.'"Saya juga yakin, nanti pasti cinta Tuan Abraham akan lebih besar ke Nyonya," sambung Mini.Aku bergeming sembari memainkan rambutku.Saat ini sungguh aku yang terbakar cemburu. Ternyata jatuh cinta benar-benar bisa membutakan mata. Tak heran jika Nyonya Jelita nekad melakukan kejahatan karena kecemburuannya tersebut.Ah, aku semakin larut dalam permainan yang mungkin bisa menghancurkan diriku sendiri ini..Waktu berjalan. Aku menunggu Tuan Abraham sampai petang. Namun, ia belum juga kembali setelah mengantarkan Nyonya Jelita tadi.Kegelisahanku sepertinya terbaca oleh Mini dan Mili. Keduanya menghampiri dan bersuara. "Nyonya sedang menunggu, Tuan?" Aku menggeleng de
Read more
DMCA.com Protection Status