Share

Mama Sayang Sagara

Pagi hari. Waktu sudah menunjuk angka delapan pagi. Sagara yang baru selesai mandi kemudian sarapan dan minum obat. Ia terus memantau ponselnya, berharap pesan yang ia kirim pada ponsel terkirim.

Namun, hingga lima belas menit lamanya Hanna masih belum mau mengaktifkan ponselnya. Lantas pria itu putus asa. Tak ingin menunggu lagi lantaran Hanna tidak akan pernah mau mengaktifkan ponselnya sampai kapan pun.

Sagara memilih untuk pergi ke rumah sakit jiwa untuk menemui sang mama. Sudah terlalu lama ia membiarkan Mayang sendiri di sana. Sudah waktunya ia menjenguk dan melihat keadaannya yang semakin parah itu.

“Sagara. Kondisi elo udah sehat bener? Muka elo masih pucat kayak gitu,” kata Andra mengejar Sagara yang sudah berada di garasi mobil.

Sagara mengangguk dengan pelan. “Gue udah mendingan, Andra. Gue mau jenguk Mama.”

“Yaa gue ikut, Sagara. Biar gue aja yang nyetir. Muka elo masih pucat, elo juga pasti nggak punya ten

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status