Share

Ketahuan?

Kaki Sagara berhenti melangkah satu meter dari ruang rawat Hanna. Masih ada dua ajudan Krisna berdiri di depan pintu masuk.

Kemudian menarik napasnya dengan pelan. “Semoga nggak ada siapa-siapa di dalam ruangan Hanna. Supaya gue bisa berlama-lama di sana,” gumam Sagara kemudian melangkahkan kakinya kembali.

“Permisi!” ucap Sagara dengan suara ia bedakan. Dua ajudan itu masa bodoh setelah melihat nametag yang dikenakan oleh Sagara. Membiarkan Sagara masuk yang mereka anggap seorang office boy sungguhan untuk membersihkan ruangan Hanna.

Hanna tengah menangis sembari memegang tangan Sinta. “Sebenarnya Sagara ke mana sih, Ma? HP aku juga mana? Aku mau nelepon Sagara, Ma,” lirih Hanna sembari terisak.

“Sabar ya, Sayang. Sagara nggak bisa masuk ke sini. Di depan ada pengawal Papa. Kurang kerjaan emang si Krisna itu. Memerintahkan mereka untuk menjaga pintu agar Sagara tidak bisa masuk ke sini."

"Ma. Biarkan aku pulang. Pap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status