Home / Rumah Tangga / Diculik Musuh Mantan Suamiku / 1| Jejak di Solaris Heights

Share

Diculik Musuh Mantan Suamiku
Diculik Musuh Mantan Suamiku
Author: Kay Liavin

1| Jejak di Solaris Heights

Author: Kay Liavin
last update Last Updated: 2025-02-14 08:41:56

LILIANA LENNOX

Kubuka mataku perlahan. Pagi rasanya masih jauh dari harapan. Tubuhku terasa berat, tapi mataku tak mau terpejam lebih lama lagi. Aku masih syok dan juga sangat lelah setelah melewati malam yang panjang dan menyiksa. Malam yang benar-benar membuka kesadaranku, akan betapa bodohnya aku selama ini! Bahkan bau alkohol masih tersisa di udara, bercampur dengan aroma parfum Ethan yang maskulin dan membuatku merinding.

Dengan kesadaran penuh, aku keluar dari selimut dan meraih gaun tidurku yang terserak di lantai. Aku berjalan dengan hati-hati menuju ke jendela setinggi langit-langit, membuka tirainya, dan menatap pemandangan lampu berwarna-warni di bawah sana.

"Celestia," bisikku pada diri sendiri. "Kota yang tak pernah tidur. Sebentar lagi matahari terbit. Berharap aku akan hilang oleh sinarnya..."

Solaris Heights adalah kawasan vila yang hanya dihuni oleh kalangan elite di Celestia, telah menjadi sangkar emasku sejak sebulan yang lalu. Aku terkurung di balik pagar besi tingginya yang melindungi kawasan ini, di mana bersamanya tersimpan rahasia-rahasia yang tak terjamah oleh dunia luar.

"Tak ada yang bisa aku lakukan, bukan?" gumamku sambil menghela napas berat. "Tak ada gunanya berharap! Mereka bersepakat untuk membuangku ke sini."

Meski Celestia adalah ibu kota gemerlap dan menjadi saksi bagi kemewahan serta kekuasaan yang mengatur roda ekonomi dunia, tapi aku merasa seperti dimasukkan ke lubang sumur tergelap dan terdingin yang pernah ada.

Sebulan lalu, aku dijadikan alat transaksi oleh keluargaku sendiri, keluarga Lennox, salah satu konglomerat terbesar di negeri ini. Semua terjadi karena saudara laki-lakiku—Raymond Lennox. Entah sengaja atau tidak—dia telah menyebabkan skandal besar yang mengancam reputasi bisnis keluarga.

Dia mabuk dan bertengkar dengan seseorang di bar sampai orang tersebut terluka parah dan meninggal setibanya di rumah sakit. Sialnya lagi, orang tersebut adalah orang penting di perusahaan Darnell grup.

Dan aku? Entah bagaimana mereka melakukannya. Tiba-tiba aku dikorbankan. Dikirim ke Solaris Heights, dijadikan alat tebusan, dan dinikahkan dengan Ethan Darnell, pewaris utama Darnell Group, keluarga penguasa real estate dan bisnis perhotelan terbesar di negeri ini. Semua ini demi menyelamatkan keluarga Lennox dari kebangkrutan akibat ancaman dari keluarga Darnell.

Aku mengharapkan Raymond mau secara jantan mengakui kesalahannya dan bertanggungjawab. Aku tak peduli meski dia harus dipenjara atau bahkan dibunuh oleh keluarga Darnell jika perlu, untuk menyelesaikan masalahnya. Namun, tidak ada yang bisa aku harapkan dari seorang Raymond Lennox dan pengecut itu. Dia kabur! Sekarang, aku yang dijadikan tumbal oleh orangtuaku untuk menebus kesalahan Raymond dan berakhir mengenaskan di sini.

Raymond... saudaraku yang terkutuk! Kukepalkan kuat-kuat tinjuku tiap kali mengingatnya.

Dan entah apa yang telah dilakukan oleh mulut berbisa ibu tiriku, Alina Lennox, hingga dia mampu meredam kemarahan dan membuat kesepakatan dengan keluarga Darnell untuk menyelesaikan masalah ini. Sayangnya, keputusan yang mereka ambil adalah dengan mengirimku--alih-alih Raymond--pada keluarga Darnell sebagai tebusan atas kematian orang mereka. Sial!

Secara praktis, keluarga Darnell dan keluarga Lennox yang seharusnya bermusuhan kini menjadi besan. Aku dinikahkan secara tidak adil dengan pewaris mereka, Ethan Darnell yang terkenal kejam, buruk rupa, cacat, dan seorang pria tua penggerutu yang bahkan kehilangan kejantanannya alias mandul. Tapi dia masih bisa memimpin kerajaan bisnisnya, sebagai seorang presiden legendaris, praktis hanya bermodalkan kekejaman dan kekayaannya yang tak terhingga.

Yah, rumor-rumor mengerikan sejenis itu yang sering aku dengar dan juga diyakini oleh seluruh kalangan untuk menggambarkan pria ini--Ethan Darnell. Dia menguasai hampir separuh wilayah negeri ini dengan caranya yang tak biasa.

Rumor Kenapa? Karena memang tak ada seorangpun dari kami yang pernah bertemu secara langsung dengannya. Dia terus bersembunyi, menutupi kekurangannya, sebagai akibat dari kondisinya yang cacat, tidak normal, tapi arogan itu. Dia yang telah membuat perusahaan Darnell berubah dari perusahaan kecil menjadi kerajaan bisnis terkuat yang begitu agresif dan selalu mengobarkan pertempuran dan persaingan dengan perusahaan lain kapanpun di manapun.

Sampai sebulan yang lalu aku masih berpikir, mungkin Ethan Darnell ingin menunjukkan posisinya pada dunia bahwa dia masih layak dihormati. Bagiku, dia seperti anak kecil yang butuh validasi. Dia akan menyerang siapa saja yang ingin membuka kelemahannya.

Kata-kata ibu tiriku terus menghantuiku, "Lili, kau harus melakukannya. Hanya cara ini agar kita bisa selamat! Akan aku pastikan Raymond membalas semua kebaikanmu dengan setimpal suatu saat nanti..."

Pernikahan ini bukanlah pilihanku. Ini adalah pengorbanan yang dipaksakan padaku untuk menyelamatkan keluarga dan perusahaan orangtuaku dari kehancuran. 

Di belakangku, terdengar suara gerakan berat selimut yang disingkap. Ethan, pria yang sekarang menjadi suamiku, bangkit dari tempat tidur. Meski sudah sebulan kami menikah dan aku resmi menjadi miliknya, baru semalam dia muncul dan menunjukkan wajahnya di hadapanku.

Bayangan seorang pria tua penggerutu seketika hilang digantikan ketakutan yang mencekam saat pertama kali aku melihatnya semalam. Ethan sama sekali berbeda dari rumor yang sering aku dengar.

Kejam? Ya, dia sangat kejam. Sekujur tubuhku saat ini bahkan rasanya babak belur akibat ulahnya semalam. Dia pria yang cacat? Ya, dia memang tidak bisa berjalan di atas kedua kakinya tanpa bantuan kursi roda akibat kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya beberapa tahun lalu. Bahkan sepasang matanya hampir buta. Tapi, rumor yang mengatakan dia seorang pria tua lemah? Oh, tidak, sama sekali tidak benar!

Aku tahu semalam ada pesta besar di vila ini. Hanya saja aku tidak mengira dia akan datang dalam keadaan mabuk berat tepat saat aku berusaha kabur. Aku hanya ingin pulang dan meminta orangtuaku membatalkan pernikahan tidak adil ini. Sebulan hidup sendirian di sini tanpa kepastian dan tidak tahu harus berbuat apa, itu membuatku gila.

Saat aku akan melangkah keluar, seseorang sudah berdiri di depan pintu. Ethan didorong di atas kursi roda oleh asistennya dan memasuki vila. Suasana gelap, pria itu tak ingin ada penerangan.

Aku mundur diam-diam ingin mencari jalan keluar lain.

"Terlambat untuk kabur," bisik seseorang di belakangku sambil menodongkan pistol pada pinggangku. Aku melirik dan menyadari seorang pengawal pribadi dari keluarga Darnell sedang berdiri mengancamku.

Aku merinding. Aku tidak sadar kapan dia ada di sana. “Aku... hanya ingin pulang. Kumohon...”

"Kembalilah ke kamarmu dan selesaikan tugasmu! Keluargamu sudah menjualmu pada keluarga Darnell. Tidak ada tempat untuk kau kembali. Kau tahu itu?"

Aku tidak punya pilihan selain kembali ke kamar. Aku sudah dikurung di sini sebulan penuh dan tidak ada jalan untuk kabur.

"Ethan sudah cukup mabuk. Seharusnya itu memudahkan urusanmu malam ini! Beri apa yang dia inginkan—seorang pewaris!" ujarnya sekali lagi sebelum mendorongku masuk ke kamar.

Aku kembali ke kamar yang penerangannya sengaja diredupkan itu. Aku… merasa sesak sekali melihat Ethan yang sudah berbaring di tempat tidur.

"Kemarilah dan lepaskan pakaianku!" ujarnya dengan suara yang berat dan penuh intimidasi.

Aku berjalan tertatih karena minim penerangan. Aku bahkan tidak bisa melihat wajah pria ini dengan jelas. Aku hanya bisa berdiri gemetar di samping tempat tidur. Tiba-tiba dia menarik tanganku dan menyeretnya sampai aku tersungkur ke dadanya.

"Kenapa? Kau jijik melihat pria cacat?" ujarnya dengan nada penuh ketersinggungan.

"Ti-tidak, Ethan! Aku akan melayanimu!"

Sungguh aku berusaha untuk tidak berpikir saat mengatakannya. Aku bahkan diam-diam bersyukur saat sadar kamar ini cukup gelap. Aku takut membayangkan ekspresi wajahku sendiri saat menyadari apa yang sedang aku lakukan saat ini.

Dengan tangan gemetar, aku menelanjangi Ethan Darnell. Dia benar-benar hanya bisa berbaring di tempat tidur. Tapi, tidak dengan tangannya. Dia begitu kuat dan sigap menelanjangiku dan mendudukkanku di atas tubuhnya. Aku kaget saat kulitku bersentuhan dengannya.

"Lakukan dengan cepat!" perintahnya.

Ethan terengah-engah di atas ranjang super besar dan empuk. Dia memegang erat pinggang kecilku yang sama sekali tidak berdaya. Dia menekankan tubuhku pada tubuhnya. Astaga, saat itulah aku sadar bahwa Ethan Darnell sama sekali bukan seorang pria lemah!

Wajahku sedikit memanas, mengingat kegilaan yang terjadi semalam. Astaga... akhirnya aku tahu setelah sebulan menjadi misteri. Tubuh berotot, kejantanan yang bisa membuatku pingsan, dan birahi yang tidak terkendali. Dia... kasar dan juga nikmat!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   2| Malam yang Menyakitkan

    LILIANAAstaga, ada apa denganku? Seharusnya aku benci dia! Setelah sebulan menikah, baru tadi malam dia menunjukkan wajahnya dan menyentuhku! Mungkin karena efek alkohol atau entah apa.Ethan menenggelamkan wajahnya ke lekuk leherku yang licin karena keringat. Aku tidak berdaya. Bahkan bersuara pun aku terlalu takut. Rambut panjangku berjuntaian di antara belahan dadaku dan menguarkan bau shampo yang begitu wangi dan lembut.Dia melakukan percintaan yang paling primitif. Dengan kekuatannya, Ethan seolah tidak terbendung. Sedangkan aku hanya bisa menangkap bau alkohol yang keluar dari tubuhnya. Aku hanya terus melakukan apa yang dia perintahkan dan tidak berdaya. Tanganku hanya bisa mengepal kuat. Kuku-kukuku yang sebelumnya dicat warna merah, kini mencengkeram kuat ke telapak tanganku hingga berdarah.Ethan terus mencumbuku bolak-balik. Dia memang tidak bisa berjalan, tapi kejantanannya sama sekali tidak ada cela!Aku hanya merasakan kesakitan dan kehancuran yang tidak berakhir. Pada

    Last Updated : 2025-02-14
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   3| Kebenaran yang Terungkap

    LILIANAEthan tersenyum dingin. Sebelum ia berbalik dan pergi, suara tapak sepatu terdengar dari pintu. Kami berdua menoleh. Dan di sana, berdiri seorang wanita dengan wajah muram, kontras dengan pakaiannya yang anggun dan menawan. Sophia Lennox, wanita yang menjadi alasan semua ini terjadi, berdiri di ambang pintu ditemani oleh seorang kepala pelayan.Sophia menatapku dengan mata berkaca-kaca. "Lili, aku memperlakukanmu seperti saudara selama ini. Bagaimana kau bisa mencuri pria yang seharusnya menjadi suamiku saat aku sedang berjuang untuk perusahaan kita di cabang yang jauh dari kota?" suaranya penuh kekecewaan."Sophia, kau salah. Aku tidak pernah..." Aku mencoba membela diri, tetapi tubuhku kadung gemetar hebat. Kedatangan Sophia secara tiba-tiba benar-benar membuatku kehilangan kata-kata.Ayahku, Duran Lennox mencampakkan ibuku yang seorang pelayan setelah dia menemukan Alina, wanita yang dijodohkan untuknya. Bersatunya ayahku dan Alina melahirkan Sophia setahun setelah aku lahi

    Last Updated : 2025-02-14
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   4| Kembali ke Pangkuannya

    LILIANADi luar kamar, Sophia duduk di ruang tamu, menikmati secangkir the yang disiapkan pelayan. Ketika aku berjalan melewatinya, ia memandangku dengan tatapan dingin. Kukepalkan tangaku kuat-kuat. Aku tahu dia mencoba membuatku terlihat buruk dan ingin menjadikanku tersangka untuk segala hal yang tidak pernah aku lakukan."Kau seharusnya tahu kapan harus menyerah, Lili," katanya tanpa menoleh.Aku berhenti sejenak, lalu menjawab dengan suara pelan namun tegas, "Aku tidak pernah mencoba merebut apa pun darimu, Sophia. Tapi aku juga tidak akan membiarkan diriku diinjak-injak. Ah, dan aku juga ingat bagaimana caramu menyebut-nyebut dengan jijik 'pria tua dan cacat' itu dalam setiap kesempatan jamuan the dengan para sahabatmu!"Sophia tersenyum tipis, tetapi tidak berkata apa-apa lagi. Aku melanjutkan langkahku, meninggalkan vila dengan perasaan campur aduk. Entah kenapa kata-kata ibu tiriku lagi-lagi mengiringi langkahku."Perusahaan kita sedang terancam! Banyak karyawan yang harus ki

    Last Updated : 2025-02-14
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   5| Aku Ditinggalkan di Tangan Sang Penculik

    LILIANADarahku berdesir kencang, napasku tersengal, dan tubuhku membeku dalam kehangatan yang aneh. Tidak lama aku duduk di pangkuan Ethan yang keras dan berotot. Entah bagaimana aku memikirkan semua itu.Apakah dia berolahraga? Ethan bahkan tidak bisa berdiri dengan kedua kakinya, lalu bagaimana dia melatih otot-otot kakinya sampai sekeras dan seenak ini? Wajahku bersemu merah memikirkan hal-hal yang tak pantas. Aku segera menepis pemikiran memalukan itu."Kenapa kau kembali ke sini?" geram Ethan. "Sudah kuperingatkan kau untuk tidak pernah muncul lagi di hadapanku, kan?"Di pangkuannya, aku berusaha mendorong dada Ethan agar aku bisa menatapnya dengan tajam. "Aku juga tidak menginginkannya! Kaulah... jika bukan karena kau, para serigala ini tidak akan memburuku!"Ethan marah, bukankah seharusnya itu aku yang marah? Enak saja dia menyalahkanku. Aku berusaha untuk turun dari pangkuan Ethan, akan tetapi dari arah yang berbeda, aku mendengar suara derap langkah kaki. Bukan hanya satu a

    Last Updated : 2025-02-14
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   6| Telanjangi Dia!

    ETHANLangit malam berpendar dengan sinar bulan yang redup ketika Sanders berhenti di depan gerbang mansion, dan pasti dia akan membawaku masuk ke ruanganku. Napasku masih terengah-engah, bukan karena kelelahan, tetapi karena amarah yang mendidih di dadaku. Begitu pintu mobil terbuka, aku berteriak padanya dengan tatapan penuh bara."Sanders! Apa yang kau lakukan?!" teriakku penuh kemarahan.Dia tidak menjawab. Sanders bergerak secara efektif dan membantuku duduk di kursi roda. Tubuh tegapnya bergetar halus sebelum akhirnya dia berlutut di hadapanku, kepalanya tertunduk. Aku tidak membutuhkan penjelasannya. Aku tahu persis apa yang baru saja dia lakukan.Plak!Tinju kananku mendarat keras di wajahnya, membuat kepalanya sedikit terpelanting. Namun, Sanders tetap diam, tidak membalas, bahkan tidak mengangkat kepalanya."Maafkan aku, Bos. Aku hanya menjalankan tugasku untuk melindungimu," ujarnya lirih.Plak!Tinju keduaku menghantam pipinya, lebih keras dari sebelumnya. Napasku memburu,

    Last Updated : 2025-03-01
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   7| dan Kuda Hitam

    LILIANATubuhku gemetar bukan hanya karena dingin, tetapi juga karena amarah dan ketakutan yang menyatu dalam nadiku. Aku tidak berdaya, hanya berbalut pakaian dalam, dengan tangan yang dicengkeram kuat oleh dua priabertubuh kekar. Mereka menahanku dengan cengkeraman baja seolah aku hanyalah seekor anak rusa yang siap dikorbankan.Sang bosmelangkah mendekat. Langkahnya pelan, penuh keyakinan, dan matanya yang tajam berkilat dari balik topeng yang menutupi sebagian wajahnya. Aku berani bersumpah, di balik topeng itu tersembunyi ekspresi penuh perhitungan."kau!" umpatku, menendang ke arahnya. Tapi ia hanya sedikit memiringkan tubuhnya, dengan mudah menghindari seranganku seolah itu hanya sebuah angin lalu.Dia mengambil pakaianku yang robek dan penuh lumpur dari tanah, menimbangnya sejenak sebelum melemparkan ke salah satu anak buahnya. "Kirim pakaiannya sebagai bukti!" perintahnya dingin.Mataku membelalak. "Siapa kau?

    Last Updated : 2025-03-02
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   8| Sepasang Paha yang Berotot

    LILIANAAku pikir dia tahu tentangku saat dia menyebutkan ancaman bahwa aku mungkin tidak akan bisa bertemu dengan anakku. Rupanya dia tidak tahu apa pun. Aku hanya tersenyum kecut. Tiga tahun lalu setelah aku diusir dari Solaris Heights oleh suamiku sendiri, Ethan Darnell, dan dituduh menjadi penipu dalam pernikahan politik itu, aku benar-benar menghilang dan bersembunyi. Tidak ada yang tahu jika aku masih hidup atau apa yang sedang aku lakukan.Ryder Black adalah teman masa kecil Ethan Darnell. Begitu yang aku dengar dari gosip yang beredar di kalangan sosialita Celestia. Meski demikian, hanya sekali aku pernah bertemu dengannya, di pesta pernikahanku dengan Ethan. Lebih tepatnya, aku melihat dia tapi dia tidak melihatku. Jadi kenapa tiba-tiba sekarang dia muncul dan menculikku?Aku mengerjap-ngerjapkan mataku saat menatap wajah Ryder. Dia tampan sekali dari jarak sedekat ini. Pertemuan pertamaku dengannya tidak berkesan sama sekali. Saat itu aku bahkan tidak menganggap dia ada. Kar

    Last Updated : 2025-03-03
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   9| Upaya untuk Melawan

    ETHANAku menunggu cemas di kantorku. Sudah beberapa botol vodka tapi tidak juga membuatku merasa lebih baik. Entah sudah berapa jam waktu berlalu sejak mereka membawa atau bahkan menculik Lili.Kukepalkan tinjuku kuat-kuat. Kenapa di saat seperti ini aku merasa menjadi sangat lemah? Selama ini aku tidak pernah merasa goyah dan selalu percaya diri meski wolf di dalam diriku hilang pergi entah ke mana usai kecelakaan itu. Bahkan kedua kakiku pun mengkhianatiku. Aku jadi lumpuh. Tapi aku tidak pernah merasa terpuruk. Lalu kenapa sekarang aku merasa seperti pecundang?Harga diriku mereka cabik-cabik. Mereka sengaja merebut apa yang aku inginkan atau tidak? Aku jadi ragu pada diriku sendiri. Kenapa aku harus merasa cemas? Aku mencoba menguraikan perasaanku yang kacau saat ini.Pertama, aku dan Liliana tidak ada hubungan lagi. Aku sudah mengusirnya dari keluargaku sejak tiga tahun lalu dan selama itu pula dia hilang seolah ditelan bumi. Kedua,

    Last Updated : 2025-03-04

Latest chapter

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   29| Menyiapkan Strategi Untuk Lolos

    LILIANADengan susah payah, aku akhirnya berhasil melepaskan diri darinya dan menjauh. Aku menarik selimut yang tadi menjadi alas dudukku, membungkus tubuhku, lalu berguling di bawah pohon. Jika dia melarangku pergi ke pondok, maka aku akan tidur di sini. Aku tidak peduli.Angin malam bertiup pelan, menyentuh kulitku yang mulai dingin. Aku merapatkan selimut, mencoba menenangkan diri. Tapi ketenangan itu tidak berlangsung lama.Tanpa peringatan, Ryder meraih tubuhku, mengangkatku bersamaan dengan selimut yang membungkusku erat. Aku terperangkap! Aku meronta sekuat tenaga, tapi itu sia-sia."Apa yang kau lakukan?" pekikku."Membawamu pergi," jawabnya singkat.Aku terus menggeliat, mencoba melepaskan diri, tapi Ryder tetap melangkah mantap seolah aku hanyalah gumpalan kapas dalam gendongannya. Dengan sekuat tenaga, aku berusaha menggigit lengannya, berharap dia akan melepaskanku."Aww!" Dia mengumpat pelan, tapi tidak menghentikan langkahnya. "Sial, kau benar-benar liar."Aku tidak pedu

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   28| Pikiranku Berkhianat, Aku Ingin Disentuh Olehnya!

    LILIANAAku menggigit bibir bawahku, menyadari bahwa aku telah menginjak ranah yang seharusnya kuhindari. "Aku hanya bertanya," jawabku akhirnya, berusaha membela diri.Ryder menghela napas pelan, lalu bangkit dari tempatnya duduk. Dia menarikku ke balik batu besar tempatnya bersandar tadi. Kami tersembunyi dari semua orang. Anehnya, aku tidak menolak. Sebaliknya, aku tidak bergerak, meskipun ada dorongan dalam tubuhku untuk mundur."Serina bukan siapa-siapaku," katanya, berdiri tepat di hadapanku. Dia mengunci tubuhku di antara kedua lengannya yang menekan batu. "Dan aku tidak membiarkan siapa pun memilihkan jalan hidupku."Aku menelan ludah. Ada sesuatu dalam caranya berbicara yang membuatku merasa seakan ia sedang berusaha menegaskan sesuatu padaku."Kalau begitu," suaraku hampir berbisik, aku tidak akan terintimidasi. "Mengapa dia begitu marah kepadaku?"Ryder menyipitkan matanya. "Kau terlalu banyak bertanya."Aku mendengus pelan, mencoba menutupi kegugupanku. "Aku sandera di sin

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   27| Kenapa Tidak Kau Nikahi Dia?

    LILIANASebelum aku bisa merespons, satu penjaga pintu sudah bergerak cepat, tangannya yang besar mencengkram tanganku dan menarikku dengan kasar. Aku berusaha melawan, berteriak dan berontak sekuat tenaga. "Tidak!" aku berteriak, suaraku pecah. Aku berusaha untuk menarik diriku dari genggaman tangan penjaga yang kasar, tetapi usahaku sia-sia. Tangan besar itu tak tergoyahkan, menarikku tanpa ampun.Aku merasa tubuhku terangkat dari lantai, tak mampu melawan. Tanpa ampun, mereka membawaku keluar dari balai pertemuan itu, menarikku kembali ke pondok. Aku tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Aku akan terkunci di sana, sendirian. Mereka tidak akan membiarkanku keluar sampai mereka yakin aku tak akan mencoba melarikan diri atau melakukan sesuatu yang bisa membahayakan mereka.Setiap langkah yang mereka ambil membawa aku semakin jauh dari apa yang masih tersisa dari kebebasanku. Rasanya seperti ada tembok besar yang menghalangi jalanku, dan aku tak tahu bagaimana cara menghindarinya. Ak

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   26| Kejatuhan Diri

    LILIANA“Dan jika aku menolak?” Aku masih mencoba melawan, meskipun tahu bahwa aku berada di ujung tanduk.Ryder mendekat, membungkuk agar wajahnya sejajar dengan wajahku. “Kau tahu jawabannya, Liliana. Jangan salah langkah," Ryder mengingatkan, suara serak penuh ancaman. "Waktumu kurang dari satu menit untuk bicara pada suamimu!"Aku menatap kursi itu, tak tahu apa yang harus dilakukan. Menuruti perintah Ryder, atau melawan? Namun, saat aku melihat pisau itu dan mengingat video anak-anak di panti asuhan, aku tahu jawabannya. Aku harus melakukannya. Aku harus bertindak seperti yang mereka mau, atau aku tidak akan pernah keluar dari sini hidup-hidup.Dengan tangan gemetar, aku duduk di kursi yang sudah ditunjukkan Ryder. Aku bisa merasakan betapa dinginnya udara di ruangan ini, seakan-akan segala sesuatu telah dihentikan untuk memberi perhatian penuh padaku. Suasana semakin mencekam, dan setiap detik terasa seperti satu abad.Saat aku duduk, aku baru menyadari mengapa ruangan ini begitu

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   25| Satu Panggilan Mengubah Segalanya

    LILIANATanpa berpikir panjang, aku melangkah masuk ke dalam pondok besar ini. Aku pikir tempat ini adalah yang paling besar di antara semua pondok yang telah kutemui sebelumnya. Pikirku, mungkin mereka menyajikan sarapan di sini. Aku sangat lapar setelah malam yang panjang dan penuh ketegangan. Kulangkahkan kaki dengan penuh harap, berharap bisa menemukan sesuatu yang mengisi perutku yang sudah mulai keroncongan.Namun, begitu aku masuk, langkahku langsung terhenti. Suasana di dalam ruangan ini begitu sunyi, seolah waktu berhenti di sini. Pencahayaan yang remang membuat ruangan terasa lebih besar dan mencekam. Ada aroma maskulin yang kuat, yang segera membuatku merinding. Aku mencoba menyesuaikan diri dengan pencahayaan yang redup, berharap bisa melihat lebih jelas, dan apa yang kulihat membuat hatiku hampir berhenti berdetak.Di tengah ruangan, sebuah meja besar terletak melingkar, dikelilingi oleh sejumlah pria. Mereka duduk dengan sikap tenang, seperti sedang menunggu sesuatu, nam

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   24| Pakaian yang Menipu

    RYDERAku mencoba untuk merencanakan sesuatu yang sederhana. Hanya sedikit hukuman kecil untuk Liliana. Jika aku bisa membuatnya merasa tidak nyaman, mungkin dia akan sedikit menyerah, atau setidaknya berhenti melawan setiap kata yang aku ucapkan.Kali ini, aku memilih pakaian yang menurutku sangat buruk. Pakaian usang yang terbuat dari kain kasar dan warnanya pudar. Pasti, dia tidak akan terlihat bagus mengenakannya. Itu akan membuat dia tidak nyaman dan malu. Pasti!Tapi aku salah. Bahkan pakaian seburuk itu pun, tetap terlihat menakjubkan di tubuhnya. Liliana, dengan rambut basah yang baru saja dicelupkan ke dalam sungai, mengenakan pakaian itu dengan cara yang begitu... memukau.Aku hanya bisa berdiri dan menatapnya. Rambutnya setengah basah, meneteskan air ke tanah, dan dia tidak memiliki cara lain untuk mengeringkannya. Tidak ada pengering rambut, tidak ada alat lainnya. Satu-satunya cara adalah dengan handuk yang tampak usang, tetapi hasilnya tak memadai.Beberapa bagian rambut

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   23| Wanita Liar yang Memesona

    RYDERSetelah meninggalkan Randal, aku pergi ke pondok paling atas. Tempat di mana Liliana aku tinggalkan semalam. Zero, nama pemuda yang aku minta berjaga di depan pondok, sampai aku datang, rupanya dia masih duduk di sana dengan tenang. Aku tidak ragu lagi. Dia benar-benar menjalankan tugasnya untuk menjaga tawanan dengan baik.Saat aku tiba di sana, matahari baru saja merayap naik di langit, menyibak kabut yang terus membungkus lembah ini. Zero masih duduk dengan santai di depan pintu, wajahnya datar tapi matanya sedikit berbinar saat melihatku datang. Dia tidak tampak lelah sama sekali, tapi mungkin hanya bosan karena hanya duduk berjaga sendirian."Kau sudah boleh pergi sekarang!" tegurku dengan nada tegas.Zero langsung berdiri, meregangkan tubuhnya sejenak sebelum melambaikan tangan ke arahku dengan senyum tipis. "Dia tidak membuat keributan semalam, cukup tenang," lapornya sebelum melangkah pergi. "Aku akan pergi sarapan. Jika kau butuh aku untuk berjaga lagi...""Aku akan mem

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   22| Misi yang Terlalu Mudah

    RYDERPagi cepat sekali datang, tapi aku masih juga belum bisa tidur. Semalaman penuh aku terjaga dan waspada. Meski sudah kutempatkan para penjaga di kawasan ini, entah kenapa rasanya masih ada yang kurang. Kucengkeram batang pohon yang ada di depan pondokku dan menatap ke kejauhan. Memastikan semuanya berjalan normal.Aku kembali mengevaluasi seluruh prosesnya. Penculikan berjalan dengan mulus, tanpa cela. Semuanya sudah dalam rencana. Tapi entah kenapa aku tidak merasa bahagiaatas keberhasilan ini. Tujuanku sudah dekat. Sandera sudah ada di tangan, tinggal selangkah lagi untuk melakukan pertukaran. Tapi hatiku gelisah. Aku tidak senang sama sekali.Pikiranku terus tertuju pada Liliana. Ada apa dengan diriku?Kami bahkan tidak saling mengenal sebelumnya. Tidak boleh ada sentimen pribadi dengan sandera.Angin berembus pelan, menggoyangkan dedaunan pinus yang menjulang tinggi. Aku mengeraskan rahang, mencoba mengabaikan gejolak

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   21| Memastikan Kau Tidak Kabur

    RYDERAku menekan pedal rem dengan kasar dan menghentikan trukku di depangerbang masukarea perlindungan. Ada banyak pondok kayu tua yang tersembunyi di tengah hutan. Liliana duduk di kursi penumpang, tampak tegang, kedua tangannya mengepal di atas pahanya yang terbuka. Aku berbalik menatapnya tajam."Keluar!" suaraku terdengar tajam, hampir seperti geraman. Aku tidak ingin berlama-lama berdua dengannya. Tidak ingin kehilangan kendali.Liliana mengangkat wajahnya, menatapku dengan ekspresi yang sulit diartikan. Matanya yang cokelat tua seperti hendak mengungkapkan sesuatu, tetapi aku tidak peduli."Cepat!" desakku lagi, merasa napasku sendiri semakin berat.Aku tarik pintu di sampingnya, memaksa dia turun.Dengan enggan, Liliana akhirnya turun dari truk. Udara malam yang dingin menyergapkami, membuatdiamerapatkan kemeja flanel yang kupinjamkan. Aku melihatnya menarik-narik ujung celana pendeknya, t

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status