Share

2| Malam yang Menyakitkan

Penulis: Kay Liavin
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-14 08:42:18

LILIANA

Astaga, ada apa denganku? Seharusnya aku benci dia! Setelah sebulan menikah, baru tadi malam dia menunjukkan wajahnya dan menyentuhku! Mungkin karena efek alkohol atau entah apa.

Ethan menenggelamkan wajahnya ke lekuk leherku yang licin karena keringat. Aku tidak berdaya. Bahkan bersuara pun aku terlalu takut. Rambut panjangku berjuntaian di antara belahan dadaku dan menguarkan bau shampo yang begitu wangi dan lembut.

Dia melakukan percintaan yang paling primitif. Dengan kekuatannya, Ethan seolah tidak terbendung. Sedangkan aku hanya bisa menangkap bau alkohol yang keluar dari tubuhnya. Aku hanya terus melakukan apa yang dia perintahkan dan tidak berdaya. Tanganku hanya bisa mengepal kuat. Kuku-kukuku yang sebelumnya dicat warna merah, kini mencengkeram kuat ke telapak tanganku hingga berdarah.

Ethan terus mencumbuku bolak-balik. Dia memang tidak bisa berjalan, tapi kejantanannya sama sekali tidak ada cela!

Aku hanya merasakan kesakitan dan kehancuran yang tidak berakhir. Pada puncaknya, entah bagaimana aku merintih panjang dan noda merah tertinggal di sprei putih tempat kami bercumbu. Aku jijik pada diriku sendiri.

Ethan jatuh limbung usai melampiaskan seluruh hasratnya. Dia jatuh tertidur di sampingku dan meringkuk seperti bayi. Sedangkan aku... Hanya mampu beruraian air mata tanpa suara.

Aku mencoba menepis kenangan semalam dan berbalik ketakutan menghadap ke arah tempat tidur. Mungkin aku telah membangunkannya. Rambut hitam Ethan yang berantakan dan sorot matanya yang dingin menunjukkan ketidaksukaan yang tak berusaha ia sembunyikan dariku.

"K-kau sudah bangun?" tanyaku berusaha menjaga nadaku selembut mungkin.

Ethan tidak menjawab. Ia hanya meraba jam digital khusus di nakas yang akan mengeluarkan suara jam saat ditekan. Pukul lima pagi. Hari masih gelap di luar. Ethan mengambil kemeja yang tergantung di kursi, mengenakannya dengan gerakan cepat. Setelah meraih kursi rodanya dan duduk di sana dengan gerakan yang mengagumkan, dia meraih kunci mobil di atas meja dan melangkah menuju pintu tanpa sepatah kata pun.

"Ethan, tunggu," panggilku, mencoba menghentikannya. "Maksudku, Tuan Darnell ..."

Aku harus memastikan dia tidak marah padaku. Aku ragu apakah semalam aku memenuhi ekspektasinya? Tapi jika aku gagal, tamat sudah riwayatku. Tidak ada jalan kembali untukku. Jika Ethan Darnell menolakku, maka pengorbananku untuk keluargaku akan-. Mereka tidak cukup hanya akan menunuhku, bahkan mungkin akan menyiksaku lebih dulu.

Namun, Ethan mengabaikanku dan terus mendorong kursi rodanya. Aku mengutuki diriku sendiri karena kondisiku yang masih lemah. Aku mencoba mengejar, tapi karena bagian sensitif di antara kedua pahaku belum sepenuhnya pulih, aku malah jatuh ke lantai. Rasa sakit menjalar dari lututku, tetapi yang lebih menyakitkan adalah tatapan Ethan yang penuh penghinaan ketika ia berbalik.

"Apa yang kau lakukan? Berpura-pura lemah? Kau pikir ini akan membuatku merasa iba dan mengampuni keluargamu?" ucapnya dengan nada dingin.

Aku menatapnya, muak. Toh dia juga tidak bisa membaca ekspresi di wajahku. Aku juga tidak inginkan semua ini. Aku hanya terpaksa bersikap lembut di hadapannya jika tidak ingin kepalaku terpisah dari tubuhku.

"Aku ... istrimu, Ethan. Bagaimana bisa kau memperlakukanku seperti ini?" kataku dengan suara gemetar karena tersinggung. Kata-kata istri sebenarnya menggangguku.

Ethan memutar kursi rodanya dan mendekatiku. Dia berdiri di hadapanku dengan aura yang mengintimidasi.

"Istriku? Jangan membuatku tertawa. Kau hanya alat keluargamu untuk mendapatkan pengampunan dan kekayaan dariku. Jangan pernah berpikir kau berarti lebih dari itu," ucapnya dengan nada tajam.

Kata-kata itu menghantamku seperti pukulan telak. Diam-diam kukepalkan kedua tanganku di atas pangkuan. Aku telah menanggung penghinaan karena menikahi Ethan, dan juga menanggung penghinaan yang selalu dia lontarkan padaku. Tetapi, tetap saja saat mendengarnya secara langsung melukai hatiku. Aku mencoba menahan tangis, tetapi air mata tetap mengalir di pipiku.

Ethan menghela napas, lalu membungkuk dari atas kursi rodanya. Dia meraih daguku dengan kasar. Matanya menatap dalam padaku, seperti mencoba menembus semua pertahanan diriku.

Di saat seperti ini, aku mengira bahwa Ethan sebenarnya tidak buta. Meski mereka mengatakan dia buta parsial, hanya tidak bisa mengenali wajah. Tapi, rasanya dia bisa melihat segalanya. Sepasang matanya begitu indah dan menyala. Dan dia... sama sekali tidak tua. Sebaliknya, Ethan adalah pria tampan yang sedang berada di usia kejayaan seorang manusia serigala.

"Sayangnya, sebentar lagi kau tidak akan menjadi Nyonya Darnell lagi. Wanita tak tahu malu sepertimu tidak layak berada di sini," katanya dengan nada yang begitu dingin hingga membuat bulu kuduk Liliana meremang.

Aku mengerjap, mencoba menahan air mataku. "Aku tidak layak? Kamu yang bilang aku tidak layak? Aku belum melakukan apa pun, Ethan. Kenapa kau terus menghinaku seperti ini? Bahkan kau sendiri yang menginginkan aku untuk berada di sini!" suaraku gemetar. Harga diriku terusik oleh ucapannya. "Seharusnya kau bunuh saja Raymond!"

Ethan tertawa kecil, tawa yang penuh ejekan. Ia mempererat cengkeramannya pada daguku, nyaris membuatku kesakitan.

"Yah, kau benar. Membunuh orang yang sudah membunuh sahabatku saja tidak cukup. Aku pasti akan membuat dia membayarnya berkali lipat. Dan... menjadikan Nona Lennox tawanan saja juga tidak cukup. Karena... aku tahu kau bukan Sophia Lennox seperti yang aku inginkan! Kau pikir aku bodoh? Aku tahu permainan ini sejak awal. Tapi aku membiarkanmu di sini karena aku punya alasan sendiri!" ucapnya dengan dingin.

Aku kaget setengah mati mendengarnya, Sophia Lennox? Jadi selama sebulan aku menjadi tawanannya... sebenarnya yang dia inginkan adalah Sophia?

"Apa maksudmu dengan Sophia? Bagaimana kau mengenalnya?" Aku bertanya dengan cemas dan ketakutan dengan kemungkinan bahwa aku juga ditipu oleh keluargaku sendiri.

Ethan menyeringai muak. "Apa aku menghinamu? Kau sendiri yang membuat dirimu pantas dihina. Kau pikir dengan berpura-pura menjadi Sophia Lennox, aku akan benar-benar percaya pada permainanmu?" katanya sinis.

Aku tersentak. "Aku tidak pernah berpura-pura menjadi Sophia! Aku hanya..."

"Hanya apa? Hanya alat keluargamu untuk mendapatkan pengampunan dan kekayaan dariku? Jangan lupa, aku sudah menyelidikimu sejak awal. Kau pikir aku tidak tahu? Anak tidak sah. . Bahkan kau..." Ethan memotongku dengan tajam. "Kau jelek!"

Wajahku memucat. Aku terdiam. Apakah itu kesalahanku jika lahir dari rahim ibuku yang hanya seorang pekerja miskin di rumah keluarga Darnell? Lantas bagaimana dengan dirinya sendiri yang menjadi contoh sempurna ketidaksampurnaan?

Kemarahan menguasai sekujur tubuhku. Oh, seharusnya memang bukan aku yang harus ditumbalkan dan menjadi tawanan Ethan Darnell sejak awal. Rupanya, dia menginginkan Sophia Lennox, saudari tiriku, yang sempurna itu.

Aku menyeringai tanpa suara menyadari berkali-kali aku telah dibodohi oleh orang-orang yang aku sayangi. Ditipu oleh keluargaku sendiri. Dan yang lebih mengejutkan, rupanya Ethan sudah tahu sejak awal kalau aku bukan wanita yang dia inginkan. Apakah karena itu dia menunda menemuiku selama sebulan ini? Bahkan semalam dia tetap mencumbuku meski tahu aku bukan Sophia. Apakah ini penghinaan untukku?

Tubuhku terasa lemah, seolah seluruh kekuatanku menghilang dalam sekejap.

"Jika kau benar-benar peduli pada keluargamu, tinggalkan Solaris Heights sekarang juga. Kau tidak pantas menjadi bagian dari keluarga Darnell," lanjut Ethan sebelum melangkah pergi.

Meninggalkan Solaris Heights? Dia membuangku setelah merusakku?

Bab terkait

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   3| Kebenaran yang Terungkap

    LILIANAEthan tersenyum dingin. Sebelum ia berbalik dan pergi, suara tapak sepatu terdengar dari pintu. Kami berdua menoleh. Dan di sana, berdiri seorang wanita dengan wajah muram, kontras dengan pakaiannya yang anggun dan menawan. Sophia Lennox, wanita yang menjadi alasan semua ini terjadi, berdiri di ambang pintu ditemani oleh seorang kepala pelayan.Sophia menatapku dengan mata berkaca-kaca. "Lili, aku memperlakukanmu seperti saudara selama ini. Bagaimana kau bisa mencuri pria yang seharusnya menjadi suamiku saat aku sedang berjuang untuk perusahaan kita di cabang yang jauh dari kota?" suaranya penuh kekecewaan."Sophia, kau salah. Aku tidak pernah..." Aku mencoba membela diri, tetapi tubuhku kadung gemetar hebat. Kedatangan Sophia secara tiba-tiba benar-benar membuatku kehilangan kata-kata.Ayahku, Duran Lennox mencampakkan ibuku yang seorang pelayan setelah dia menemukan Alina, wanita yang dijodohkan untuknya. Bersatunya ayahku dan Alina melahirkan Sophia setahun setelah aku lahi

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   4| Kembali ke Pangkuannya

    LILIANADi luar kamar, Sophia duduk di ruang tamu, menikmati secangkir the yang disiapkan pelayan. Ketika aku berjalan melewatinya, ia memandangku dengan tatapan dingin. Kukepalkan tangaku kuat-kuat. Aku tahu dia mencoba membuatku terlihat buruk dan ingin menjadikanku tersangka untuk segala hal yang tidak pernah aku lakukan."Kau seharusnya tahu kapan harus menyerah, Lili," katanya tanpa menoleh.Aku berhenti sejenak, lalu menjawab dengan suara pelan namun tegas, "Aku tidak pernah mencoba merebut apa pun darimu, Sophia. Tapi aku juga tidak akan membiarkan diriku diinjak-injak. Ah, dan aku juga ingat bagaimana caramu menyebut-nyebut dengan jijik 'pria tua dan cacat' itu dalam setiap kesempatan jamuan the dengan para sahabatmu!"Sophia tersenyum tipis, tetapi tidak berkata apa-apa lagi. Aku melanjutkan langkahku, meninggalkan vila dengan perasaan campur aduk. Entah kenapa kata-kata ibu tiriku lagi-lagi mengiringi langkahku."Perusahaan kita sedang terancam! Banyak karyawan yang harus ki

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   5| Aku Ditinggalkan di Tangan Sang Penculik

    LILIANADarahku berdesir kencang, napasku tersengal, dan tubuhku membeku dalam kehangatan yang aneh. Tidak lama aku duduk di pangkuan Ethan yang keras dan berotot. Entah bagaimana aku memikirkan semua itu.Apakah dia berolahraga? Ethan bahkan tidak bisa berdiri dengan kedua kakinya, lalu bagaimana dia melatih otot-otot kakinya sampai sekeras dan seenak ini? Wajahku bersemu merah memikirkan hal-hal yang tak pantas. Aku segera menepis pemikiran memalukan itu."Kenapa kau kembali ke sini?" geram Ethan. "Sudah kuperingatkan kau untuk tidak pernah muncul lagi di hadapanku, kan?"Di pangkuannya, aku berusaha mendorong dada Ethan agar aku bisa menatapnya dengan tajam. "Aku juga tidak menginginkannya! Kaulah... jika bukan karena kau, para serigala ini tidak akan memburuku!"Ethan marah, bukankah seharusnya itu aku yang marah? Enak saja dia menyalahkanku. Aku berusaha untuk turun dari pangkuan Ethan, akan tetapi dari arah yang berbeda, aku mendengar suara derap langkah kaki. Bukan hanya satu a

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   6| Telanjangi Dia!

    ETHANLangit malam berpendar dengan sinar bulan yang redup ketika Sanders berhenti di depan gerbang mansion, dan pasti dia akan membawaku masuk ke ruanganku. Napasku masih terengah-engah, bukan karena kelelahan, tetapi karena amarah yang mendidih di dadaku. Begitu pintu mobil terbuka, aku berteriak padanya dengan tatapan penuh bara."Sanders! Apa yang kau lakukan?!" teriakku penuh kemarahan.Dia tidak menjawab. Sanders bergerak secara efektif dan membantuku duduk di kursi roda. Tubuh tegapnya bergetar halus sebelum akhirnya dia berlutut di hadapanku, kepalanya tertunduk. Aku tidak membutuhkan penjelasannya. Aku tahu persis apa yang baru saja dia lakukan.Plak!Tinju kananku mendarat keras di wajahnya, membuat kepalanya sedikit terpelanting. Namun, Sanders tetap diam, tidak membalas, bahkan tidak mengangkat kepalanya."Maafkan aku, Bos. Aku hanya menjalankan tugasku untuk melindungimu," ujarnya lirih.Plak!Tinju keduaku menghantam pipinya, lebih keras dari sebelumnya. Napasku memburu,

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   1| Jejak di Solaris Heights

    LILIANA LENNOXKubuka mataku perlahan. Pagi rasanya masih jauh dari harapan. Tubuhku terasa berat, tapi mataku tak mau terpejam lebih lama lagi. Aku masih syok dan juga sangat lelah setelah melewati malam yang panjang dan menyiksa. Malam yang benar-benar membuka kesadaranku, akan betapa bodohnya aku selama ini! Bahkan bau alkohol masih tersisa di udara, bercampur dengan aroma parfum Ethan yang maskulin dan membuatku merinding.Dengan kesadaran penuh, aku keluar dari selimut dan meraih gaun tidurku yang terserak di lantai. Aku berjalan dengan hati-hati menuju ke jendela setinggi langit-langit, membuka tirainya, dan menatap pemandangan lampu berwarna-warni di bawah sana."Celestia," bisikku pada diri sendiri. "Kota yang tak pernah tidur. Sebentar lagi matahari terbit. Berharap aku akan hilang oleh sinarnya..."Solaris Heights adalah kawasan vila yang hanya dihuni oleh kalangan elite di Celestia, telah menjadi sangkar emasku sejak sebulan yang lalu. Aku terkurung di balik pagar besi ting

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14

Bab terbaru

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   6| Telanjangi Dia!

    ETHANLangit malam berpendar dengan sinar bulan yang redup ketika Sanders berhenti di depan gerbang mansion, dan pasti dia akan membawaku masuk ke ruanganku. Napasku masih terengah-engah, bukan karena kelelahan, tetapi karena amarah yang mendidih di dadaku. Begitu pintu mobil terbuka, aku berteriak padanya dengan tatapan penuh bara."Sanders! Apa yang kau lakukan?!" teriakku penuh kemarahan.Dia tidak menjawab. Sanders bergerak secara efektif dan membantuku duduk di kursi roda. Tubuh tegapnya bergetar halus sebelum akhirnya dia berlutut di hadapanku, kepalanya tertunduk. Aku tidak membutuhkan penjelasannya. Aku tahu persis apa yang baru saja dia lakukan.Plak!Tinju kananku mendarat keras di wajahnya, membuat kepalanya sedikit terpelanting. Namun, Sanders tetap diam, tidak membalas, bahkan tidak mengangkat kepalanya."Maafkan aku, Bos. Aku hanya menjalankan tugasku untuk melindungimu," ujarnya lirih.Plak!Tinju keduaku menghantam pipinya, lebih keras dari sebelumnya. Napasku memburu,

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   5| Aku Ditinggalkan di Tangan Sang Penculik

    LILIANADarahku berdesir kencang, napasku tersengal, dan tubuhku membeku dalam kehangatan yang aneh. Tidak lama aku duduk di pangkuan Ethan yang keras dan berotot. Entah bagaimana aku memikirkan semua itu.Apakah dia berolahraga? Ethan bahkan tidak bisa berdiri dengan kedua kakinya, lalu bagaimana dia melatih otot-otot kakinya sampai sekeras dan seenak ini? Wajahku bersemu merah memikirkan hal-hal yang tak pantas. Aku segera menepis pemikiran memalukan itu."Kenapa kau kembali ke sini?" geram Ethan. "Sudah kuperingatkan kau untuk tidak pernah muncul lagi di hadapanku, kan?"Di pangkuannya, aku berusaha mendorong dada Ethan agar aku bisa menatapnya dengan tajam. "Aku juga tidak menginginkannya! Kaulah... jika bukan karena kau, para serigala ini tidak akan memburuku!"Ethan marah, bukankah seharusnya itu aku yang marah? Enak saja dia menyalahkanku. Aku berusaha untuk turun dari pangkuan Ethan, akan tetapi dari arah yang berbeda, aku mendengar suara derap langkah kaki. Bukan hanya satu a

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   4| Kembali ke Pangkuannya

    LILIANADi luar kamar, Sophia duduk di ruang tamu, menikmati secangkir the yang disiapkan pelayan. Ketika aku berjalan melewatinya, ia memandangku dengan tatapan dingin. Kukepalkan tangaku kuat-kuat. Aku tahu dia mencoba membuatku terlihat buruk dan ingin menjadikanku tersangka untuk segala hal yang tidak pernah aku lakukan."Kau seharusnya tahu kapan harus menyerah, Lili," katanya tanpa menoleh.Aku berhenti sejenak, lalu menjawab dengan suara pelan namun tegas, "Aku tidak pernah mencoba merebut apa pun darimu, Sophia. Tapi aku juga tidak akan membiarkan diriku diinjak-injak. Ah, dan aku juga ingat bagaimana caramu menyebut-nyebut dengan jijik 'pria tua dan cacat' itu dalam setiap kesempatan jamuan the dengan para sahabatmu!"Sophia tersenyum tipis, tetapi tidak berkata apa-apa lagi. Aku melanjutkan langkahku, meninggalkan vila dengan perasaan campur aduk. Entah kenapa kata-kata ibu tiriku lagi-lagi mengiringi langkahku."Perusahaan kita sedang terancam! Banyak karyawan yang harus ki

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   3| Kebenaran yang Terungkap

    LILIANAEthan tersenyum dingin. Sebelum ia berbalik dan pergi, suara tapak sepatu terdengar dari pintu. Kami berdua menoleh. Dan di sana, berdiri seorang wanita dengan wajah muram, kontras dengan pakaiannya yang anggun dan menawan. Sophia Lennox, wanita yang menjadi alasan semua ini terjadi, berdiri di ambang pintu ditemani oleh seorang kepala pelayan.Sophia menatapku dengan mata berkaca-kaca. "Lili, aku memperlakukanmu seperti saudara selama ini. Bagaimana kau bisa mencuri pria yang seharusnya menjadi suamiku saat aku sedang berjuang untuk perusahaan kita di cabang yang jauh dari kota?" suaranya penuh kekecewaan."Sophia, kau salah. Aku tidak pernah..." Aku mencoba membela diri, tetapi tubuhku kadung gemetar hebat. Kedatangan Sophia secara tiba-tiba benar-benar membuatku kehilangan kata-kata.Ayahku, Duran Lennox mencampakkan ibuku yang seorang pelayan setelah dia menemukan Alina, wanita yang dijodohkan untuknya. Bersatunya ayahku dan Alina melahirkan Sophia setahun setelah aku lahi

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   2| Malam yang Menyakitkan

    LILIANAAstaga, ada apa denganku? Seharusnya aku benci dia! Setelah sebulan menikah, baru tadi malam dia menunjukkan wajahnya dan menyentuhku! Mungkin karena efek alkohol atau entah apa.Ethan menenggelamkan wajahnya ke lekuk leherku yang licin karena keringat. Aku tidak berdaya. Bahkan bersuara pun aku terlalu takut. Rambut panjangku berjuntaian di antara belahan dadaku dan menguarkan bau shampo yang begitu wangi dan lembut.Dia melakukan percintaan yang paling primitif. Dengan kekuatannya, Ethan seolah tidak terbendung. Sedangkan aku hanya bisa menangkap bau alkohol yang keluar dari tubuhnya. Aku hanya terus melakukan apa yang dia perintahkan dan tidak berdaya. Tanganku hanya bisa mengepal kuat. Kuku-kukuku yang sebelumnya dicat warna merah, kini mencengkeram kuat ke telapak tanganku hingga berdarah.Ethan terus mencumbuku bolak-balik. Dia memang tidak bisa berjalan, tapi kejantanannya sama sekali tidak ada cela!Aku hanya merasakan kesakitan dan kehancuran yang tidak berakhir. Pada

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   1| Jejak di Solaris Heights

    LILIANA LENNOXKubuka mataku perlahan. Pagi rasanya masih jauh dari harapan. Tubuhku terasa berat, tapi mataku tak mau terpejam lebih lama lagi. Aku masih syok dan juga sangat lelah setelah melewati malam yang panjang dan menyiksa. Malam yang benar-benar membuka kesadaranku, akan betapa bodohnya aku selama ini! Bahkan bau alkohol masih tersisa di udara, bercampur dengan aroma parfum Ethan yang maskulin dan membuatku merinding.Dengan kesadaran penuh, aku keluar dari selimut dan meraih gaun tidurku yang terserak di lantai. Aku berjalan dengan hati-hati menuju ke jendela setinggi langit-langit, membuka tirainya, dan menatap pemandangan lampu berwarna-warni di bawah sana."Celestia," bisikku pada diri sendiri. "Kota yang tak pernah tidur. Sebentar lagi matahari terbit. Berharap aku akan hilang oleh sinarnya..."Solaris Heights adalah kawasan vila yang hanya dihuni oleh kalangan elite di Celestia, telah menjadi sangkar emasku sejak sebulan yang lalu. Aku terkurung di balik pagar besi ting

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status