Home / Rumah Tangga / Diculik Musuh Mantan Suamiku / 3| Kebenaran yang Terungkap

Share

3| Kebenaran yang Terungkap

Author: Kay Liavin
last update Last Updated: 2025-02-14 08:42:35

LILIANA

Ethan tersenyum dingin. Sebelum ia berbalik dan pergi, suara tapak sepatu terdengar dari pintu. Kami berdua menoleh. Dan di sana, berdiri seorang wanita dengan wajah muram, kontras dengan pakaiannya yang anggun dan menawan. Sophia Lennox, wanita yang menjadi alasan semua ini terjadi, berdiri di ambang pintu ditemani oleh seorang kepala pelayan.

Sophia menatapku dengan mata berkaca-kaca. "Lili, aku memperlakukanmu seperti saudara selama ini. Bagaimana kau bisa mencuri pria yang seharusnya menjadi suamiku saat aku sedang berjuang untuk perusahaan kita di cabang yang jauh dari kota?" suaranya penuh kekecewaan.

"Sophia, kau salah. Aku tidak pernah..." Aku mencoba membela diri, tetapi tubuhku kadung gemetar hebat. Kedatangan Sophia secara tiba-tiba benar-benar membuatku kehilangan kata-kata.

Ayahku, Duran Lennox mencampakkan ibuku yang seorang pelayan setelah dia menemukan Alina, wanita yang dijodohkan untuknya. Bersatunya ayahku dan Alina melahirkan Sophia setahun setelah aku lahir dan disusul Raymond dua tahun kemudian.

Sejak kecil, ibu menitipkanku di panti asuhan karena dia harus bekerja. Aku dibesarkan dan dididik dengan penuh persaingan. Bahkan aku bersyukur karena tidak pernah tahu siapa ayahku. Dengan begitu, aku tidak akan memiliki ikatan apapun dengannya.

Tapi, semuanya selalu berjalan di luar kehendakku. Saat usiaku 18, ayahku tiba-tiba datang dan membawaku pergi. Katanya, aku juga menjadi bagian dari keluarga Lennox. Ibuku yang bodoh dan polos, sangat bahagia saat tahu ayahku masih menginginkan aku. Maka dilepaskan aku agar pergi dan tinggal di keluarga Lennox bersama ibu dan dua saudara tiriku.

Dua tahun penuh tinggal di rumah keluarga Lennox, aku selalu menjadi bayang-bayang Sophia. Aku bahkan selalu diperlakukan seperti budak tanpa sepengetahuan ayah. Aku bahkan sudah menyerah dan mengutarakan niatku untuk kembali ke panti asuhan. Kupikir aku memang tidak ditakdirkan untuk memiliki kebahagiaanku. Dan nasib sekali lagi mempermainkanku. Aku ditumbalkan dan dijual pada Ethan Darnell untuk menyelamatkan keluarga Lennox.

Sophia mengangkat tangannya, memintaku berhenti bicara. Meskipun terlihat lemah lembut, suaranya terdengar tegas. "Cukup, jangan katakan sepatah kata pun! Aku sangat kecewa padamu. Jika kau masih punya rasa malu, tinggalkan Ethan dan kembalikan posisi yang seharusnya menjadi milikku!"

Aku terdiam. Kata-kata Sophia seperti pisau yang menancap di hatiku. Aku tahu bahwa Sophia adalah putri kandung keluarga Lennox, sementara aku hanyalah anak tidak sah yang selama ini hidup di bawah bayang-bayangnya. Namun, mendengar permintaan itu langsung dari mulut Sophia tetap terasa menyakitkan.

Ethan memutar kursi rodanya ke arah Sophia, sikapnya tiba-tiba berubah. Tatapannya yang tadi penuh kebencian kini melembut, menunjukkan sisi lain dari dirinya yang tidak pernah aku bayangkan akan dimilikinya. Dia meraih tangan Sophia dan menggenggamnya dengan penuh perhatian.

"Sophia, kau tidak perlu khawatir. Aku beruntung sekali segera mengenalimu di pesta semalam. Aku akan memastikan semuanya kembali seperti semula. Liliana tidak akan lagi mengganggu hidupmu," ucapnya dengan nada penuh kasih.

Aku memandang pemandangan itu dengan mata membelalak jijik. Hatiku terasa hancur. Selama ini, aku tahu seperti apa tipe pria idaman Sophia. Dia jelas tidak akan pernah mencintai seorang pria yang cacat seperti Ethan Darnell. Tapi, melihat Sophia menunjukkan cinta dan perhatiannya pada Ethan secara langsung, tetap saja sulit diterima. Sandiwara apa kali ini yang ingin dia mainkan?

Tampaknya aku harus mengubah pendapatku tentang Ethan Darnell. Dia tidak secerdas yang aku pikirkan. Dia tak ubahnya seperti pria yang dibutakan cinta. Entah kenapa aku jadi iba padanya.

"Ethan, kau tidak mengerti," aku akhirnya berkata, suaraku bergetar. Aku khawatir Ethan hanya akan dimanfaatkan oleh Sophia. "Aku tidak pernah berniat mencuri apa pun dari Sophia. Aku hanya..."

"Cukup!" Ethan memotong ucapanku, berdiri dengan wajah penuh amarah. "Jangan berani-berani menggunakan nama Sophia untuk membenarkan tindakanmu. Kau tahu betul bahwa kau tidak punya hak untuk ada di sini."

Air mata mulai mengalir di pipiku. Aku ingin membela diri, tetapi setiap kata yang aku coba ucapkan terasa-di hadapan kebencian Ethan dan senyum licik Sophia.

Setelah beberapa saat, Ethan meminta asistennya membawa Sophia keluar, meninggalkan Ethan dan aku sendirian. Keheningan yang mencekam meliputi ruangan. Ethan menatapku dengan dingin, sementara aku berdiri di tempatku dengan tubuh terasa kaku.

"Kau tahu, Liliana," Ethan akhirnya berkata, suaranya rendah namun tajam. "Aku menyesal telah menahanmu selama sebulan di sini dan membiarkanmu masuk ke dalam hidupku. Mulai sekarang, aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan apa yang aku miliki dengan Sophia."

Aku tidak bisa lagi menahan emosiku. "Kau ... baru sekali bertemu denganku dan langsung merusakku! Kau bahkan tidak pernah mencoba memahamiku dari sudut pandangku, Ethan. Kau hanya melihatku sebagai musuh, sebagai alat. Aku bukan itu!" suaraku meninggi tanpa kusadari.

Ethan tertawa kecil, tetapi tidak ada humor di dalamnya. "Sudut pandangmu? Apa yang harus aku pahami dari seorang wanita yang menggunakan pernikahan untuk kepentingan keluarga dan popularitasnya? Tidak ada yang perlu dimengerti, Liliana."

Aku menggigit bibir, mencoba menahan tangis. Aku tahu bahwa Ethan tidak akan pernah mendengarkanku. Aku tahu bahwa di mata Ethan, aku hanyalah kebohongan.

"Kau akan menyesal, Ethan Darnell! Pabrik ... benar-benar buta!"

"Apa?" teriaknya.

Aku mendengar Ethan meraung marah di belakangku. Aku tidak peduli dan terus melangkah pergi. Bukankah kebebasan ini yang memang aku inginkan?

*

ETHAN DARNELL

"Dia mengatakan aku buta?"

Kucengkeram kuat sandaran tangan kursi rodaku. Aku tahu sedang sendirian saat ini. Liliana baru saja keluar. Kemarahan masih membara di kepalaku. Dari dulu aku memang menginginkan Sophia Lennox. Tapi, aku tidak mengira akan terjadi dengan cara paling memalukan seperti ini.

Aku tidak cukup percaya diri untuk mendekati Sophia. Karena itu aku terus mengubur keinginanku untuk mendapatkannya. Sampai tidak sengaja orang kepercayaanku meninggal di tangan Raymond Lennox. Seharusnya aku menghukum mereka dengan setimpal.

Namun, Alina Lennox datang padaku dan menawarkan kesepakatan. Tampaknya dia tahu kelemahanku. Dia meminta pengampunan dariku dan menawarkan putrinya, Sophia Lennox agar bisa menikah denganku. Pada akhirnya, pernikahan ini hanyalah alat transaksional. Orangtuaku juga menyetujuinya Untuk menjaga citra keluarga Darnell. Mereka terlalu putus asa karena tidak ada wanita yang bersedia menjadi istriku.

"Ethan, jika kau melepaskan kesempatan ini, pack kita akan semakin diremehkan oleh orang lain!" desak pamanku dua bulan yang lalu setelah mengetahui kematian salah satu orangku. "Bukankah kau sangat menginginkan putri keluarga Lennox? Ini adalah kesempatan yang bagus untuk memulai pernikahan tanpa merendahkan martabat kita!"

Awalnya aku ragu. Aku memang sudah lama mengagumi Sophia Lennox, tapi apakah tepat mengikatnya di sisiku dengan cara seperti ini?

Pernikahan bisnis itu diam-diam diwujudkan oleh pamanku saat aku sedang sibuk dengan urusan perusahaan. Aku benar-benar tidak tahu jika Sophia Lennox akhirnya bersedia menjadi istriku, bahkan sudah tinggal di vila keluargaku. Hanya saja aku terlalu canggung untuk menemuinya. Aku hanya terus menunda sampai semalam saat aku menghadiri pesta.

Seorang wanita menghampiriku dan mengatakan dirinya sebagai Sophia Lennox yang asli dan seharusnya menjadi istriku. Ini mustahil! Sophia ada di vilaku.

Wanita ini menantangku untuk membuktikan siapa wanita yang menyamar menjadi Sophia dan menikah denganku. Dia berkata, Liliana sengaja menyabotase tempatnya karena ingin kekayaan dan popularitas untuk keluarganya yang miskin.

Karena dorongan rasa frustrasi, aku minum terlalu banyak hingga mabuk berat. Aku tidak sadar jika sudah meminta asistenku untuk membawaku pulang ke vila dan menemui wanita yang sudah menjadi istriku. Aku ingin memastikannya sendiri!

Saat dia membuka pakaianku dan menyentuh tubuhku, aku tahu dia bukan Sophia, wanita yang selalu ada dalam fantasi seksual liarku. Seharusnya aku menghentikannya. Tapi, di dalam hatiku ada perasaan aneh yang tidak bisa aku abaikan. Sesuatu tentang wanita ini membuatku terus merasa terganggu.

Aku benci mengakuinya, tetapi ada bagian dari diriku yang tidak bisa sepenuhnya mengabaikan wanita itu--Liliana Lennox. Dan aku menginginkan dia lagi dan lagi sepanjang malam. Aku ingin terus mencumbunya tanpa henti! Bahkan untuk pertama kalinya, Sophia tidak lagi muncul dalam fantasi seksualku malam itu.

Aku menghela napas panjang, mencoba mengenyahkan pikiran-pikiran itu. Aku kayuh roda kursiku, membawaku turun untuk menemui Sophia asli yang sudah menantiku.

"Kau akan menyesal, Ethan!" suara Liliana kembali menghantuiku.

"Tapi, Ethan Darnell tidak pernah menyesali keputusannya," balasku pada diriku sendiri.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   4| Kembali ke Pangkuannya

    LILIANADi luar kamar, Sophia duduk di ruang tamu, menikmati secangkir the yang disiapkan pelayan. Ketika aku berjalan melewatinya, ia memandangku dengan tatapan dingin. Kukepalkan tangaku kuat-kuat. Aku tahu dia mencoba membuatku terlihat buruk dan ingin menjadikanku tersangka untuk segala hal yang tidak pernah aku lakukan."Kau seharusnya tahu kapan harus menyerah, Lili," katanya tanpa menoleh.Aku berhenti sejenak, lalu menjawab dengan suara pelan namun tegas, "Aku tidak pernah mencoba merebut apa pun darimu, Sophia. Tapi aku juga tidak akan membiarkan diriku diinjak-injak. Ah, dan aku juga ingat bagaimana caramu menyebut-nyebut dengan jijik 'pria tua dan cacat' itu dalam setiap kesempatan jamuan the dengan para sahabatmu!"Sophia tersenyum tipis, tetapi tidak berkata apa-apa lagi. Aku melanjutkan langkahku, meninggalkan vila dengan perasaan campur aduk. Entah kenapa kata-kata ibu tiriku lagi-lagi mengiringi langkahku."Perusahaan kita sedang terancam! Banyak karyawan yang harus ki

    Last Updated : 2025-02-14
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   5| Aku Ditinggalkan di Tangan Sang Penculik

    LILIANADarahku berdesir kencang, napasku tersengal, dan tubuhku membeku dalam kehangatan yang aneh. Tidak lama aku duduk di pangkuan Ethan yang keras dan berotot. Entah bagaimana aku memikirkan semua itu.Apakah dia berolahraga? Ethan bahkan tidak bisa berdiri dengan kedua kakinya, lalu bagaimana dia melatih otot-otot kakinya sampai sekeras dan seenak ini? Wajahku bersemu merah memikirkan hal-hal yang tak pantas. Aku segera menepis pemikiran memalukan itu."Kenapa kau kembali ke sini?" geram Ethan. "Sudah kuperingatkan kau untuk tidak pernah muncul lagi di hadapanku, kan?"Di pangkuannya, aku berusaha mendorong dada Ethan agar aku bisa menatapnya dengan tajam. "Aku juga tidak menginginkannya! Kaulah... jika bukan karena kau, para serigala ini tidak akan memburuku!"Ethan marah, bukankah seharusnya itu aku yang marah? Enak saja dia menyalahkanku. Aku berusaha untuk turun dari pangkuan Ethan, akan tetapi dari arah yang berbeda, aku mendengar suara derap langkah kaki. Bukan hanya satu a

    Last Updated : 2025-02-14
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   6| Telanjangi Dia!

    ETHANLangit malam berpendar dengan sinar bulan yang redup ketika Sanders berhenti di depan gerbang mansion, dan pasti dia akan membawaku masuk ke ruanganku. Napasku masih terengah-engah, bukan karena kelelahan, tetapi karena amarah yang mendidih di dadaku. Begitu pintu mobil terbuka, aku berteriak padanya dengan tatapan penuh bara."Sanders! Apa yang kau lakukan?!" teriakku penuh kemarahan.Dia tidak menjawab. Sanders bergerak secara efektif dan membantuku duduk di kursi roda. Tubuh tegapnya bergetar halus sebelum akhirnya dia berlutut di hadapanku, kepalanya tertunduk. Aku tidak membutuhkan penjelasannya. Aku tahu persis apa yang baru saja dia lakukan.Plak!Tinju kananku mendarat keras di wajahnya, membuat kepalanya sedikit terpelanting. Namun, Sanders tetap diam, tidak membalas, bahkan tidak mengangkat kepalanya."Maafkan aku, Bos. Aku hanya menjalankan tugasku untuk melindungimu," ujarnya lirih.Plak!Tinju keduaku menghantam pipinya, lebih keras dari sebelumnya. Napasku memburu,

    Last Updated : 2025-03-01
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   7| dan Kuda Hitam

    LILIANATubuhku gemetar bukan hanya karena dingin, tetapi juga karena amarah dan ketakutan yang menyatu dalam nadiku. Aku tidak berdaya, hanya berbalut pakaian dalam, dengan tangan yang dicengkeram kuat oleh dua priabertubuh kekar. Mereka menahanku dengan cengkeraman baja seolah aku hanyalah seekor anak rusa yang siap dikorbankan.Sang bosmelangkah mendekat. Langkahnya pelan, penuh keyakinan, dan matanya yang tajam berkilat dari balik topeng yang menutupi sebagian wajahnya. Aku berani bersumpah, di balik topeng itu tersembunyi ekspresi penuh perhitungan."kau!" umpatku, menendang ke arahnya. Tapi ia hanya sedikit memiringkan tubuhnya, dengan mudah menghindari seranganku seolah itu hanya sebuah angin lalu.Dia mengambil pakaianku yang robek dan penuh lumpur dari tanah, menimbangnya sejenak sebelum melemparkan ke salah satu anak buahnya. "Kirim pakaiannya sebagai bukti!" perintahnya dingin.Mataku membelalak. "Siapa kau?

    Last Updated : 2025-03-02
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   8| Sepasang Paha yang Berotot

    LILIANAAku pikir dia tahu tentangku saat dia menyebutkan ancaman bahwa aku mungkin tidak akan bisa bertemu dengan anakku. Rupanya dia tidak tahu apa pun. Aku hanya tersenyum kecut. Tiga tahun lalu setelah aku diusir dari Solaris Heights oleh suamiku sendiri, Ethan Darnell, dan dituduh menjadi penipu dalam pernikahan politik itu, aku benar-benar menghilang dan bersembunyi. Tidak ada yang tahu jika aku masih hidup atau apa yang sedang aku lakukan.Ryder Black adalah teman masa kecil Ethan Darnell. Begitu yang aku dengar dari gosip yang beredar di kalangan sosialita Celestia. Meski demikian, hanya sekali aku pernah bertemu dengannya, di pesta pernikahanku dengan Ethan. Lebih tepatnya, aku melihat dia tapi dia tidak melihatku. Jadi kenapa tiba-tiba sekarang dia muncul dan menculikku?Aku mengerjap-ngerjapkan mataku saat menatap wajah Ryder. Dia tampan sekali dari jarak sedekat ini. Pertemuan pertamaku dengannya tidak berkesan sama sekali. Saat itu aku bahkan tidak menganggap dia ada. Kar

    Last Updated : 2025-03-03
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   9| Upaya untuk Melawan

    ETHANAku menunggu cemas di kantorku. Sudah beberapa botol vodka tapi tidak juga membuatku merasa lebih baik. Entah sudah berapa jam waktu berlalu sejak mereka membawa atau bahkan menculik Lili.Kukepalkan tinjuku kuat-kuat. Kenapa di saat seperti ini aku merasa menjadi sangat lemah? Selama ini aku tidak pernah merasa goyah dan selalu percaya diri meski wolf di dalam diriku hilang pergi entah ke mana usai kecelakaan itu. Bahkan kedua kakiku pun mengkhianatiku. Aku jadi lumpuh. Tapi aku tidak pernah merasa terpuruk. Lalu kenapa sekarang aku merasa seperti pecundang?Harga diriku mereka cabik-cabik. Mereka sengaja merebut apa yang aku inginkan atau tidak? Aku jadi ragu pada diriku sendiri. Kenapa aku harus merasa cemas? Aku mencoba menguraikan perasaanku yang kacau saat ini.Pertama, aku dan Liliana tidak ada hubungan lagi. Aku sudah mengusirnya dari keluargaku sejak tiga tahun lalu dan selama itu pula dia hilang seolah ditelan bumi. Kedua,

    Last Updated : 2025-03-04
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   10| Oh, Kau Pialaku!

    LILIANARyder tiba-tiba menangkap pergelangan tanganku dengan sangat cepat dan menjepitnya sekuat jepitan baja. Dia langsung menjauhkan tanganku dari pistol di pinggangnya."Jangan coba-coba," bisiknya tajam.Aku mengerang kesakitan, bahkan menjerit kesal karena kalah. Aku benar-benar merasa sangat frustrasi. Mata kami bertemu, dan dalam kilatan sekilas, aku bisa melihat peringatan di matanya. Ia tahu apa yang kupikirkan.Aku menggertakkan gigi, berusaha menyembunyikan keterkejutanku. "Kau ... mungkin salah paham. Aku hanya... haus dan ingin ke toilet."Aku tidak punya ide lain, hanya alasan itu yang terlintas di dalam kepalaku saat ini.Ryder tidak menjawab. Sebagai gantinya, dia hanya menatapku lebih dalam, sebelum akhirnya melepaskan genggamannya perlahan.Aku menarik tanganku dengan hati-hati, lalu menegakkan punggung. "Aku bilang ingin ke toilet... dan haus."Dia menghela napas, seolah mempertimbangkan jawabannya. "Tahanlah sebentar lagi. Kau bukan anak kecil. Tidak jauh lagi kit

    Last Updated : 2025-03-04
  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   11| Pertunangan Terancam

    SOPHIAAku benci diabaikan!Ethan tidak hanya mengabaikan pertanyaanku, tetapi juga secara gamblang mengabaikan keberadaanku. Kami seharusnya menghadiri jamuan makan malam keluarga malam ini dan mempertegas tanggal pertunangan kami. Namun, sejak aku tiba di rumahnya, dia tampak gelisah, seolah pikirannya berada di tempat lain. Itu membuatku muak!"Kenapa kau ke sini, Sophi?" tanyanya dengan nada enggan.Aku tersinggung sekali. Aku memandangnya dengan tajam, menuntut penjelasan atas sikap dinginnya."Apakah ini karena Lili?" Aku tidak bisa menahan diri untuktidakbertanya.Ethan mengalihkan tatapan dariku, ekspresinya tampak lelah dan... penuh kebingungan. Aku semakin curiga."Bukankah kau sudah mengusirnya, Ethan? Kenapa dia kembali ke sini?""Aku tidak tahu!" jawab Ethan gusar. Rahangnya mengeras, kedua tangannya terkepal di atas sandaran lengan kursi rodanya."Bagaimana bisa kau tidak tahu?"

    Last Updated : 2025-03-05

Latest chapter

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   29| Menyiapkan Strategi Untuk Lolos

    LILIANADengan susah payah, aku akhirnya berhasil melepaskan diri darinya dan menjauh. Aku menarik selimut yang tadi menjadi alas dudukku, membungkus tubuhku, lalu berguling di bawah pohon. Jika dia melarangku pergi ke pondok, maka aku akan tidur di sini. Aku tidak peduli.Angin malam bertiup pelan, menyentuh kulitku yang mulai dingin. Aku merapatkan selimut, mencoba menenangkan diri. Tapi ketenangan itu tidak berlangsung lama.Tanpa peringatan, Ryder meraih tubuhku, mengangkatku bersamaan dengan selimut yang membungkusku erat. Aku terperangkap! Aku meronta sekuat tenaga, tapi itu sia-sia."Apa yang kau lakukan?" pekikku."Membawamu pergi," jawabnya singkat.Aku terus menggeliat, mencoba melepaskan diri, tapi Ryder tetap melangkah mantap seolah aku hanyalah gumpalan kapas dalam gendongannya. Dengan sekuat tenaga, aku berusaha menggigit lengannya, berharap dia akan melepaskanku."Aww!" Dia mengumpat pelan, tapi tidak menghentikan langkahnya. "Sial, kau benar-benar liar."Aku tidak pedu

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   28| Pikiranku Berkhianat, Aku Ingin Disentuh Olehnya!

    LILIANAAku menggigit bibir bawahku, menyadari bahwa aku telah menginjak ranah yang seharusnya kuhindari. "Aku hanya bertanya," jawabku akhirnya, berusaha membela diri.Ryder menghela napas pelan, lalu bangkit dari tempatnya duduk. Dia menarikku ke balik batu besar tempatnya bersandar tadi. Kami tersembunyi dari semua orang. Anehnya, aku tidak menolak. Sebaliknya, aku tidak bergerak, meskipun ada dorongan dalam tubuhku untuk mundur."Serina bukan siapa-siapaku," katanya, berdiri tepat di hadapanku. Dia mengunci tubuhku di antara kedua lengannya yang menekan batu. "Dan aku tidak membiarkan siapa pun memilihkan jalan hidupku."Aku menelan ludah. Ada sesuatu dalam caranya berbicara yang membuatku merasa seakan ia sedang berusaha menegaskan sesuatu padaku."Kalau begitu," suaraku hampir berbisik, aku tidak akan terintimidasi. "Mengapa dia begitu marah kepadaku?"Ryder menyipitkan matanya. "Kau terlalu banyak bertanya."Aku mendengus pelan, mencoba menutupi kegugupanku. "Aku sandera di sin

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   27| Kenapa Tidak Kau Nikahi Dia?

    LILIANASebelum aku bisa merespons, satu penjaga pintu sudah bergerak cepat, tangannya yang besar mencengkram tanganku dan menarikku dengan kasar. Aku berusaha melawan, berteriak dan berontak sekuat tenaga. "Tidak!" aku berteriak, suaraku pecah. Aku berusaha untuk menarik diriku dari genggaman tangan penjaga yang kasar, tetapi usahaku sia-sia. Tangan besar itu tak tergoyahkan, menarikku tanpa ampun.Aku merasa tubuhku terangkat dari lantai, tak mampu melawan. Tanpa ampun, mereka membawaku keluar dari balai pertemuan itu, menarikku kembali ke pondok. Aku tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Aku akan terkunci di sana, sendirian. Mereka tidak akan membiarkanku keluar sampai mereka yakin aku tak akan mencoba melarikan diri atau melakukan sesuatu yang bisa membahayakan mereka.Setiap langkah yang mereka ambil membawa aku semakin jauh dari apa yang masih tersisa dari kebebasanku. Rasanya seperti ada tembok besar yang menghalangi jalanku, dan aku tak tahu bagaimana cara menghindarinya. Ak

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   26| Kejatuhan Diri

    LILIANA“Dan jika aku menolak?” Aku masih mencoba melawan, meskipun tahu bahwa aku berada di ujung tanduk.Ryder mendekat, membungkuk agar wajahnya sejajar dengan wajahku. “Kau tahu jawabannya, Liliana. Jangan salah langkah," Ryder mengingatkan, suara serak penuh ancaman. "Waktumu kurang dari satu menit untuk bicara pada suamimu!"Aku menatap kursi itu, tak tahu apa yang harus dilakukan. Menuruti perintah Ryder, atau melawan? Namun, saat aku melihat pisau itu dan mengingat video anak-anak di panti asuhan, aku tahu jawabannya. Aku harus melakukannya. Aku harus bertindak seperti yang mereka mau, atau aku tidak akan pernah keluar dari sini hidup-hidup.Dengan tangan gemetar, aku duduk di kursi yang sudah ditunjukkan Ryder. Aku bisa merasakan betapa dinginnya udara di ruangan ini, seakan-akan segala sesuatu telah dihentikan untuk memberi perhatian penuh padaku. Suasana semakin mencekam, dan setiap detik terasa seperti satu abad.Saat aku duduk, aku baru menyadari mengapa ruangan ini begitu

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   25| Satu Panggilan Mengubah Segalanya

    LILIANATanpa berpikir panjang, aku melangkah masuk ke dalam pondok besar ini. Aku pikir tempat ini adalah yang paling besar di antara semua pondok yang telah kutemui sebelumnya. Pikirku, mungkin mereka menyajikan sarapan di sini. Aku sangat lapar setelah malam yang panjang dan penuh ketegangan. Kulangkahkan kaki dengan penuh harap, berharap bisa menemukan sesuatu yang mengisi perutku yang sudah mulai keroncongan.Namun, begitu aku masuk, langkahku langsung terhenti. Suasana di dalam ruangan ini begitu sunyi, seolah waktu berhenti di sini. Pencahayaan yang remang membuat ruangan terasa lebih besar dan mencekam. Ada aroma maskulin yang kuat, yang segera membuatku merinding. Aku mencoba menyesuaikan diri dengan pencahayaan yang redup, berharap bisa melihat lebih jelas, dan apa yang kulihat membuat hatiku hampir berhenti berdetak.Di tengah ruangan, sebuah meja besar terletak melingkar, dikelilingi oleh sejumlah pria. Mereka duduk dengan sikap tenang, seperti sedang menunggu sesuatu, nam

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   24| Pakaian yang Menipu

    RYDERAku mencoba untuk merencanakan sesuatu yang sederhana. Hanya sedikit hukuman kecil untuk Liliana. Jika aku bisa membuatnya merasa tidak nyaman, mungkin dia akan sedikit menyerah, atau setidaknya berhenti melawan setiap kata yang aku ucapkan.Kali ini, aku memilih pakaian yang menurutku sangat buruk. Pakaian usang yang terbuat dari kain kasar dan warnanya pudar. Pasti, dia tidak akan terlihat bagus mengenakannya. Itu akan membuat dia tidak nyaman dan malu. Pasti!Tapi aku salah. Bahkan pakaian seburuk itu pun, tetap terlihat menakjubkan di tubuhnya. Liliana, dengan rambut basah yang baru saja dicelupkan ke dalam sungai, mengenakan pakaian itu dengan cara yang begitu... memukau.Aku hanya bisa berdiri dan menatapnya. Rambutnya setengah basah, meneteskan air ke tanah, dan dia tidak memiliki cara lain untuk mengeringkannya. Tidak ada pengering rambut, tidak ada alat lainnya. Satu-satunya cara adalah dengan handuk yang tampak usang, tetapi hasilnya tak memadai.Beberapa bagian rambut

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   23| Wanita Liar yang Memesona

    RYDERSetelah meninggalkan Randal, aku pergi ke pondok paling atas. Tempat di mana Liliana aku tinggalkan semalam. Zero, nama pemuda yang aku minta berjaga di depan pondok, sampai aku datang, rupanya dia masih duduk di sana dengan tenang. Aku tidak ragu lagi. Dia benar-benar menjalankan tugasnya untuk menjaga tawanan dengan baik.Saat aku tiba di sana, matahari baru saja merayap naik di langit, menyibak kabut yang terus membungkus lembah ini. Zero masih duduk dengan santai di depan pintu, wajahnya datar tapi matanya sedikit berbinar saat melihatku datang. Dia tidak tampak lelah sama sekali, tapi mungkin hanya bosan karena hanya duduk berjaga sendirian."Kau sudah boleh pergi sekarang!" tegurku dengan nada tegas.Zero langsung berdiri, meregangkan tubuhnya sejenak sebelum melambaikan tangan ke arahku dengan senyum tipis. "Dia tidak membuat keributan semalam, cukup tenang," lapornya sebelum melangkah pergi. "Aku akan pergi sarapan. Jika kau butuh aku untuk berjaga lagi...""Aku akan mem

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   22| Misi yang Terlalu Mudah

    RYDERPagi cepat sekali datang, tapi aku masih juga belum bisa tidur. Semalaman penuh aku terjaga dan waspada. Meski sudah kutempatkan para penjaga di kawasan ini, entah kenapa rasanya masih ada yang kurang. Kucengkeram batang pohon yang ada di depan pondokku dan menatap ke kejauhan. Memastikan semuanya berjalan normal.Aku kembali mengevaluasi seluruh prosesnya. Penculikan berjalan dengan mulus, tanpa cela. Semuanya sudah dalam rencana. Tapi entah kenapa aku tidak merasa bahagiaatas keberhasilan ini. Tujuanku sudah dekat. Sandera sudah ada di tangan, tinggal selangkah lagi untuk melakukan pertukaran. Tapi hatiku gelisah. Aku tidak senang sama sekali.Pikiranku terus tertuju pada Liliana. Ada apa dengan diriku?Kami bahkan tidak saling mengenal sebelumnya. Tidak boleh ada sentimen pribadi dengan sandera.Angin berembus pelan, menggoyangkan dedaunan pinus yang menjulang tinggi. Aku mengeraskan rahang, mencoba mengabaikan gejolak

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   21| Memastikan Kau Tidak Kabur

    RYDERAku menekan pedal rem dengan kasar dan menghentikan trukku di depangerbang masukarea perlindungan. Ada banyak pondok kayu tua yang tersembunyi di tengah hutan. Liliana duduk di kursi penumpang, tampak tegang, kedua tangannya mengepal di atas pahanya yang terbuka. Aku berbalik menatapnya tajam."Keluar!" suaraku terdengar tajam, hampir seperti geraman. Aku tidak ingin berlama-lama berdua dengannya. Tidak ingin kehilangan kendali.Liliana mengangkat wajahnya, menatapku dengan ekspresi yang sulit diartikan. Matanya yang cokelat tua seperti hendak mengungkapkan sesuatu, tetapi aku tidak peduli."Cepat!" desakku lagi, merasa napasku sendiri semakin berat.Aku tarik pintu di sampingnya, memaksa dia turun.Dengan enggan, Liliana akhirnya turun dari truk. Udara malam yang dingin menyergapkami, membuatdiamerapatkan kemeja flanel yang kupinjamkan. Aku melihatnya menarik-narik ujung celana pendeknya, t

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status