Beranda / Romansa / Dicintai Dengan Ugal-ugalan / Bab 1. Ternyata Telah Menyelamatkan Seorang Iblis

Share

Dicintai Dengan Ugal-ugalan
Dicintai Dengan Ugal-ugalan
Penulis: Any Anthika

Bab 1. Ternyata Telah Menyelamatkan Seorang Iblis

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-27 00:27:04

Lirea melangkah masuk dengan malas setelah seorang pengawal membukakan pintu kamar. Dia hanya menghela nafas saat melihat pengawal itu menutup pintu dan menguncinya dari luar.

Dia duduk di sudut ruangan dengan wajah frustasi.

Lalu pintu kamar terbuka perlahan. Shaka, dengan tubuh tinggi dan pesona yang tak bisa disangkal, berdiri di sana dengan senyuman penuh arti. Dia membawa nampan berisi makanan.

Lirea memalingkan wajahnya dan enggan untuk menatapnya.

“Makan dulu,” suara Shaka terdengar tenang tapi penuh kontrol. “Kamu pasti belum makan kan, setelah hampir seharian lari di jalanan? Nanti kamu sakit.”

Lirea mendengus pelan. “Apa pedulimu? Bukannya kamu hanya ingin aku tetap di sini, bagaimanapun keadaanku?”

Shaka mengangkat alis, sedikit tersenyum miring. “Hem.. Tepat sekali. Aku memang ingin kamu tetap di sini.”

Shaka meletakkan nampan di atas meja dengan gerakan penuh perhitungan. Lalu dia mendekat perlahan, membuat Lirea refleks menggeser duduknya. “Aku tidak mengerti kenapa kamu terus melawanku. Bukankah, lebih mudah kalau kamu menerima kenyataan?”

“Kenapa kamu melakukan ini?” Lirea akhirnya bertanya, suaranya sedikit bergetar. “Apa yang sebenarnya kamu inginkan dariku, Shaka?”

Shaka berjongkok di depannya, menyamakan tinggi badan mereka. Tatapannya yang gelap menelusuri wajah Lirea, seolah ingin mencari jawaban yang hanya dia sendiri yang memahami. “Aku ingin kamu menikah denganku.”

“Kamu gila!” Lirea langsung berdiri, tapi baru saja dia ingin menjauh, dia langsung ditarik oleh pria itu dan jatuh di pangkuannya.

Shaka tersenyum tipis, senyumannya itu mampmembutakan mata yang melihatnya. Tapi itu tidak bagi Lirea. Dia malah merasa muak.

“Baru seminggu aku membawamu kesini, tapi sudah berapa kali kamu kabur, hah?”

Lirea memiringkan kepalanya.

Sudah kabur berapa kali ya? Dia mengingat-ingat.

Saat pria itu berada di dekatnya, Lirea benar-benar tidak bisa memikirkan cara untuk kabur. Tapi saat pria itu tidak ada, dia akan kabur diam-diam, dan selama ini dia sudah berusaha kabur sebanyak tiga kali, tapi akhirnya usahanya lagi-lagi gagal.

Día lalu teringat perkataan Shaka, jika tanpa persetujuan darinya, maka dia tidak akan mungkin bisa pergi meninggalkan ibu kota ini, meskipun itu hanya satu langkah saja.

Melihat Lirea yang termenung dan tenggelam dalam pikirannya sendiri, Shaka menjadi kesal. Tangan besarnya itu lalu mencengkram dagu Lirea hingga membuat gadis itu hampir menangis karena kesakitan.

“Kamu sudah mencoba kabur sebanyak tiga kali, dan aku tidak ingin ini terjadi lagi untuk yang keempat kalinya," kata Shaka dengan tegas.

Lirea berusaha melepaskan tangan Shaka, tapi baru saja dia bergerak, cengkraman itu semakin kuat.

Dia kesakitan dan menatapnya sambil berkata dengan tidak jelas, "Aku tahu!! Lepaskan aku dulu. Sakit!"

Mendengar ucapan Lirea dan melihat gadis itu kesakitan, Shaka tidak menghiraukan. Dia tahu jika gadis ini sangat keras kepala. "Kamu baru ingat kalau sudah sakit ya? Kalau begitu, aku ingin kamu kesakitan saja terus!"

Lirea begitu kesal. Kalau saja dia tahu akan menjadi seperti sekarang ini, sebulan yang lalu dia tidak akan menarik Shaka yang nyaris mati karena hampir tertabrak Truk.

Seharusnya, dia membiarkan saja pria itu mati tertabrak dan hancur lebur. Siapa yang bisa menduga, kalau ternyata dia telah menyelamatkan iblis.

Shaka mendengus dan dari sudut mulutnya muncul sebuah senyuman kejam. Suaranya yang seperti setan itu pun menggema di telinga, "Kamu menyesal ya, sudah menolongku saat itu?”

“Mungkin sekarang kamu berpikir, kalau kamu membiarkan aku mati saja, kamu tidak akan terkurung begini?”

Ada ekspresi kecewa dan frustasi di raut wajah Lirea, tatapan matanya tampak kosong seperti kehilangan semangat.

"Tidak mungkin seperti itu. Meskipun tahu kalau akan jadi seperti ini, aku tetap tidak bisa membiarkan orang lain mati tanpa menolongnya.”

Lirea memang tidak pernah menganggap kalau dirinya adalah orang yang baik, tapi dia juga tidak bisa membiarkan nyawa seseorang melayang begitu saja tepat di hadapannya. Apalagi nyawa orang itu hanya bisa diselamatkan oleh uluran tangannya.

Wajah Lirea begitu cantik terlihat bersinar, seperti memancarkan sinarnya pada sekujur tubuh Shaka hingga membuat pria itu hampir gila setiap saat memikirkannya.

“Kalau begitu, hidupmu memang harus terus terikat denganku.” Kata Shaka.

Lirea tersenyum pahit, bukankah seharusnya Shaka mengucapkan kata terima kasih atau semacamnya? Memikirkan hal itu Lirea kesal dan memelototinya, “Kamu itu tidak tahu terima kasih! Sudah ditolong, tapi malah memperlakukan aku seperti ini!”

Shaka justru tertawa mendengarnya, sudut mulutnya melengkung dengan nakal. Dia tiba-tiba memeluk Lirea dan menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum. Itu benar-benar membuat Lirea semakin muak.

“Kamu bilang aku tidak tahu terima kasih? Apa kamu tahu, di ibu kota ini ada banyak wanita yang ingin menikah dengan Tuan Muda Shaka ini. Begitu banyak wanita yang memujaku, tergila-gila padaku, bahkan mereka sanggup melakukan apapun hanya untuk mendapatkan cintaku. Dari sekian banyak wanita, aku hanya memilihmu untuk menjadi Nyonya Brahmana. Seharusnya ini menjadi sebuah kehormatan yang begitu besar untukmu. Aku membalas semua kebaikanmu dengan seluruh hati dan hidupku.”

Lirea menjadi semakin murung.

Apa yang dikatakan oleh Shaka memang tidak salah. Sebelumnya, saat berada di masih kota X, dia sudah mendengar sedikit tentang Keluarga Brahmana yang sangat dikenal. Tentu saja, dia hanya mendengar tentang itu sambil berlalu.

Mereka memang begitu dikenal, dikejar dan dipuja-puja oleh begitu banyak orang.

Tapi kan, yang seperti itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan dunianya?

Dulu, saat mendengar pengaruh Keluarga Brahmana, dia tidak pernah merasakan dan mengetahui secara langsung. Namun sekarang akhirnya dia merasakannya sendiri. Hanya dengan dia menelpon saja, bisa membuat seluruh sambungan telepon di ibu kota menjadi nada sibuk. Dan saat naik taksi pun, dia tiba-tiba bisa diblokir di tengah jalan tol. Dua hal itu sudah cukup untuk membuat rakyat biasa seperti dirinya menjadi ketakutan.

Lirea menghela nafasnya dan menatap Shaka dengan tajam lalu berkata, "Kamu bilang, banyak para wanita yang menyukaimu dan ingin menikah denganmu, mereka juga rela melakukan apapun. Kenapa tidak mencari mereka saja? Kenapa kamu malah menahanku? Aku itu tidak mau menikah denganmu! Tidak mau!”

Shaka hanya mengedip-ngedipkan matanya tanpa dosa setelah mendengarkan perkataan Lirea itu.

"Justru karena kamu tidak mau, makanya aku mencarimu! Aku sudah sedewasa ini. Sejak aku nasih kecil, sudah ada gadis kecil yang berisik untuk meminta dinikahkan denganku. Pokoknya, setiap kali ada wanita yang melihatku, semuanya selalu meneteskan air liurnya. Mereka begitu berharap untuk segera menelanjangi Tuan Muda ini dan menyenangkannya! Hanya kamu saja yang menghinaku! Hanya kamu yang selalu membentakku dan menolakku!”

Lirea merasa sekujur tubuhnya menjadi lemas. Apa kalau dia orang normal akan berkata seperti itu?

"Jadi, kamu mau menikah denganku, karena aku tidak menyukaimu?"

“Ya, tapi bukan hanya itu. Karena aku sangat menyukaimu. Tidak peduli kamu suka atau tidak padaku, yang penting aku suka," jawab Shaka.

________

Bab terkait

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 2. Kamu Hanya Anak Haram!

    Sampai di usianya yang sekarang, Shaka belum pernah mendapati wanita yang tidak tertarik padanya. Hanya Lirea inilah yang menolaknya dan tidak sedikit pun tertarik pada statusnya. Ditambah lagi, gadis ini sudah menyelamatkan nyawanya. Jadi dia berpikir jika dirinya harus menjadi milik Lirea seorang. Lirea benar-benar linglung dibuat Shaka. Dia berpikir kalau Tuan Muda Shaka ini memang tidak waras. Padahal, banyak wanita yang menyukainya tetapi dia tidak menerimanya, malah memaksanya yang jelas-jelas tidak menyukainya. Apa ada masalah di otaknya? Dia merasa kalau seharusnya caranya tidak seperti ini. Melihat kelakuan Shaka, dia semakin tidak suka. Akhirnya, Lirea mengangkat kepalanya ke atas dan menatapnya, "Mana ponselku. Tolong kembalikan. Aku janji tidak akan kabur lagi. Aku hanya ingin menghubungi ibuku." Melihat Lirea yang tiba-tiba patuh begitu padanya, Shaka terlihat senang, “Kamu sendiri yang bilang kalau tidak akan kabur lagi. Kalau kamu kabur lagi, kamu tidak akan sanggup

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 3. Yang Anak Haram Itu, Aku Atau Kamu?

    "Sebutan 'anak haram' itu, pantasnya untuk aku atau untuk kamu? Kamu sudah tahu kebenarannya, kan? Tentang ayah yang mau atau tidak untuk mengakuiku, aku sudah punya cara untuk membuatnya mengakuiku. Percaya atau tidak, aku juga punya cara untuk membuat ayah bersedia memberiku uang! Karena kebetulan hari ini kita bertemu, aku akan memperingatkanmu. Tunggu saja aku dengan manis di rumah keluarga Juwanda, dalam dua hari ini aku akan pergi ke rumah itu untuk bertemu ayah dan meminta uang!”Lirea melempar tatapan arogan pada Rania. Dia lalu memalingkan kepalanya dengan percaya diri, membalikkan badannya dan kemudian melenggang pergi."Kamu tidak punya malu, Lirea! Tidak punya malu!” Rania menghentak-hentakkan kakinya dengan marah. Dia kini benar-benar kehilangan sikap elegan sebagai seorang gadis kaya raya.Lirea segera naik ke mobil dengan ekspresi yang sedikit muram. Tangan kecilnya yang putih dan indah itu mengepal dengan pupil mata hitamnya terlihat menderita dan suram.Shaka menatap

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 4. Masih Punya Anak Perempuan Satu Lagi

    Putrinya bisa menikah dengan keluarga Brahmana? Pasti setelah ini, posisinya di ibu kota ini bisa naik beberapa tingkat.Pria itu lalu segera memanggil kedua anak gadisnya dan Laras istrinya.Tomi terlihat sangat bersemangat dengan senyum lebar di hadapan Laras dan kedua anak gadisnya. Dia lalu berkata, "Nyonya Brahmana baru saja menelponku, dia bilang dua hari lagi akan datang ke rumah kita untuk melamar putri kita.""Melamar putri kita?" tanya Laras agak kebingungan. "Melamar siapa? Terus , Nyonya Brahmana itu siapa?”Laras terlihat berpikir, lalu setelah ingat sesuatu dia berkata setengah berteriak karena kaget. “Nyonya Brahmana, maksudmu, keluarga kaya raya itu?”"Iya, ya yang itu, lah! Nyonya Brahmana! Dia bilang, Tuan muda Shaka sangat menyukai anak gadis kita. Sekarang ini, dia itu sedang ada di luar negeri dan akan segera terbang kembali ke sini. Setelah dia tiba di tanah air, dia akan datang ke rumah kita untuk mengatur perjodohan dengan anak kita.""Apa?" Mendengar berita it

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31
  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 5. Ditelpon Tomi Juwanda

    "Apa maksudmu?""Kamu ternyata selama ini tinggal dengan seorang pria, ya?!"Sekarang sudah pukul sebelas malam, seorang laki-laki dan perempuan sedang berduaan. Baru saja Tomi juga mendengar dengan jelas suara pria itu. Kalau bukan tinggal bersama, lalu apalagi? Batinnya.“Tidak perlu ikut campur. Kalau memang tidak ada apa-apa, aku akan menutup teleponnya. Jangan menelponku lagi!""Lirea, tunggu sebentar!" Tomi yang ada di seberang sana segera teringat kalau ada hal penting yang perlu dibicarakan dengan Lieea, lalu segera melembutkan suaranya."Kalau ada urusan bilang saja, jangan terlalu banyak omong kosong!" Lirea berkata lagi."Aku tahu kamu sekarang ada di ibu kota. Ayo keluar besok, akú akan mengajakmu makan.""Tunggu sebentar!” Lirea buru-buru menutupi telepon dan membalikkan tubuhnya.Lirea bertanya pada Shaka yang ada di dalam kamar, "Apa kamu sudah memberitahu ibumu kalau ingin pergi ke rumah keluarga Juwanda untuk mengatur soal perjodohan?"Bukannya menjawab, Shaka hanya t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31

Bab terbaru

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 5. Ditelpon Tomi Juwanda

    "Apa maksudmu?""Kamu ternyata selama ini tinggal dengan seorang pria, ya?!"Sekarang sudah pukul sebelas malam, seorang laki-laki dan perempuan sedang berduaan. Baru saja Tomi juga mendengar dengan jelas suara pria itu. Kalau bukan tinggal bersama, lalu apalagi? Batinnya.“Tidak perlu ikut campur. Kalau memang tidak ada apa-apa, aku akan menutup teleponnya. Jangan menelponku lagi!""Lirea, tunggu sebentar!" Tomi yang ada di seberang sana segera teringat kalau ada hal penting yang perlu dibicarakan dengan Lieea, lalu segera melembutkan suaranya."Kalau ada urusan bilang saja, jangan terlalu banyak omong kosong!" Lirea berkata lagi."Aku tahu kamu sekarang ada di ibu kota. Ayo keluar besok, akú akan mengajakmu makan.""Tunggu sebentar!” Lirea buru-buru menutupi telepon dan membalikkan tubuhnya.Lirea bertanya pada Shaka yang ada di dalam kamar, "Apa kamu sudah memberitahu ibumu kalau ingin pergi ke rumah keluarga Juwanda untuk mengatur soal perjodohan?"Bukannya menjawab, Shaka hanya t

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 4. Masih Punya Anak Perempuan Satu Lagi

    Putrinya bisa menikah dengan keluarga Brahmana? Pasti setelah ini, posisinya di ibu kota ini bisa naik beberapa tingkat.Pria itu lalu segera memanggil kedua anak gadisnya dan Laras istrinya.Tomi terlihat sangat bersemangat dengan senyum lebar di hadapan Laras dan kedua anak gadisnya. Dia lalu berkata, "Nyonya Brahmana baru saja menelponku, dia bilang dua hari lagi akan datang ke rumah kita untuk melamar putri kita.""Melamar putri kita?" tanya Laras agak kebingungan. "Melamar siapa? Terus , Nyonya Brahmana itu siapa?”Laras terlihat berpikir, lalu setelah ingat sesuatu dia berkata setengah berteriak karena kaget. “Nyonya Brahmana, maksudmu, keluarga kaya raya itu?”"Iya, ya yang itu, lah! Nyonya Brahmana! Dia bilang, Tuan muda Shaka sangat menyukai anak gadis kita. Sekarang ini, dia itu sedang ada di luar negeri dan akan segera terbang kembali ke sini. Setelah dia tiba di tanah air, dia akan datang ke rumah kita untuk mengatur perjodohan dengan anak kita.""Apa?" Mendengar berita it

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 3. Yang Anak Haram Itu, Aku Atau Kamu?

    "Sebutan 'anak haram' itu, pantasnya untuk aku atau untuk kamu? Kamu sudah tahu kebenarannya, kan? Tentang ayah yang mau atau tidak untuk mengakuiku, aku sudah punya cara untuk membuatnya mengakuiku. Percaya atau tidak, aku juga punya cara untuk membuat ayah bersedia memberiku uang! Karena kebetulan hari ini kita bertemu, aku akan memperingatkanmu. Tunggu saja aku dengan manis di rumah keluarga Juwanda, dalam dua hari ini aku akan pergi ke rumah itu untuk bertemu ayah dan meminta uang!”Lirea melempar tatapan arogan pada Rania. Dia lalu memalingkan kepalanya dengan percaya diri, membalikkan badannya dan kemudian melenggang pergi."Kamu tidak punya malu, Lirea! Tidak punya malu!” Rania menghentak-hentakkan kakinya dengan marah. Dia kini benar-benar kehilangan sikap elegan sebagai seorang gadis kaya raya.Lirea segera naik ke mobil dengan ekspresi yang sedikit muram. Tangan kecilnya yang putih dan indah itu mengepal dengan pupil mata hitamnya terlihat menderita dan suram.Shaka menatap

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 2. Kamu Hanya Anak Haram!

    Sampai di usianya yang sekarang, Shaka belum pernah mendapati wanita yang tidak tertarik padanya. Hanya Lirea inilah yang menolaknya dan tidak sedikit pun tertarik pada statusnya. Ditambah lagi, gadis ini sudah menyelamatkan nyawanya. Jadi dia berpikir jika dirinya harus menjadi milik Lirea seorang. Lirea benar-benar linglung dibuat Shaka. Dia berpikir kalau Tuan Muda Shaka ini memang tidak waras. Padahal, banyak wanita yang menyukainya tetapi dia tidak menerimanya, malah memaksanya yang jelas-jelas tidak menyukainya. Apa ada masalah di otaknya? Dia merasa kalau seharusnya caranya tidak seperti ini. Melihat kelakuan Shaka, dia semakin tidak suka. Akhirnya, Lirea mengangkat kepalanya ke atas dan menatapnya, "Mana ponselku. Tolong kembalikan. Aku janji tidak akan kabur lagi. Aku hanya ingin menghubungi ibuku." Melihat Lirea yang tiba-tiba patuh begitu padanya, Shaka terlihat senang, “Kamu sendiri yang bilang kalau tidak akan kabur lagi. Kalau kamu kabur lagi, kamu tidak akan sanggup

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 1. Ternyata Telah Menyelamatkan Seorang Iblis

    Lirea melangkah masuk dengan malas setelah seorang pengawal membukakan pintu kamar. Dia hanya menghela nafas saat melihat pengawal itu menutup pintu dan menguncinya dari luar.Dia duduk di sudut ruangan dengan wajah frustasi.Lalu pintu kamar terbuka perlahan. Shaka, dengan tubuh tinggi dan pesona yang tak bisa disangkal, berdiri di sana dengan senyuman penuh arti. Dia membawa nampan berisi makanan.Lirea memalingkan wajahnya dan enggan untuk menatapnya.“Makan dulu,” suara Shaka terdengar tenang tapi penuh kontrol. “Kamu pasti belum makan kan, setelah hampir seharian lari di jalanan? Nanti kamu sakit.”Lirea mendengus pelan. “Apa pedulimu? Bukannya kamu hanya ingin aku tetap di sini, bagaimanapun keadaanku?”Shaka mengangkat alis, sedikit tersenyum miring. “Hem.. Tepat sekali. Aku memang ingin kamu tetap di sini.”Shaka meletakkan nampan di atas meja dengan gerakan penuh perhitungan. Lalu dia mendekat perlahan, membuat Lirea refleks menggeser duduknya. “Aku tidak mengerti kenapa kam

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status