Beranda / Romansa / Dicintai Dengan Ugal-ugalan / Bab 4. Masih Punya Anak Perempuan Satu Lagi

Share

Bab 4. Masih Punya Anak Perempuan Satu Lagi

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-31 09:14:49

Putrinya bisa menikah dengan keluarga Brahmana? Pasti setelah ini, posisinya di ibu kota ini bisa naik beberapa tingkat.

Pria itu lalu segera memanggil kedua anak gadisnya dan Laras istrinya.

Tomi terlihat sangat bersemangat dengan senyum lebar di hadapan Laras dan kedua anak gadisnya. Dia lalu berkata, "Nyonya Brahmana baru saja menelponku, dia bilang dua hari lagi akan datang ke rumah kita untuk melamar putri kita."

"Melamar putri kita?" tanya Laras agak kebingungan. "Melamar siapa? Terus , Nyonya Brahmana itu siapa?”

Laras terlihat berpikir, lalu setelah ingat sesuatu dia berkata setengah berteriak karena kaget. “Nyonya Brahmana, maksudmu, keluarga kaya raya itu?”

"Iya, ya yang itu, lah! Nyonya Brahmana! Dia bilang, Tuan muda Shaka sangat menyukai anak gadis kita. Sekarang ini, dia itu sedang ada di luar negeri dan akan segera terbang kembali ke sini. Setelah dia tiba di tanah air, dia akan datang ke rumah kita untuk mengatur perjodohan dengan anak kita."

"Apa?" Mendengar berita itu, Laras juga berubah jadi sangat antusias. Dia menoleh, menatap kedua anak gadisnya yang tampak bengong karena ketinggalan berita.

"Rania , Lisa? Siapa di antara kalian? Ini benar-benar membuatku bangga… haha! Semua orang tahu kalau Tuan Muda Shaka memang ingin menikah, tapi tidak tahu siapa gadis yang akan dipilihnya. Dan ternyata itu adalah anak gadisku! Tuan Muda Shaka benar-benar punya pandangan yang baik! Dia tahu barang yang bermutu!”

Lisa menundukkan kepalanya dan bergumam, "Bukan aku..."

Dia menatap kakak perempuannya Rania, yang duduk di sebelahnya dengan sedikit iri dan juga kesal. Tanpa diduga-duga, kakaknya itu ternyata adalah tunangan Tuan Muda Shaka dan tidak memberitahunya. Padahal dia adalah adik kandungnya sendiri, benar-benar kelewatan!

Rania juga merasa aneh. Lalu, dia teringat sesuatu, dia kemudian menepuk jidatnya dan berteriak kaget, "Ah, iya! Aku ingat! Malam ini tadi saat aku pergi ke toko obat, aku memang melihat mobil Tuan muda Shaka terparkir di sana. Pantas saja, aku melihatnya menatap ke arahku terus. Aku berdiri beberapa saat, tapi mobil itu tidak kunjung pergi. Dan setelah aku pergi, aku menoleh lagi untuk melihat, tapi mobil itu sudah tidak ada."

"Kalau begitu, memang benar! Tidak salah lagi!" kata Tomi menepuk pahanya dengan semangat. "Pasti itu kamu."

"Ah anak gadisku, kamu benar-benar kebanggaan ibu! Bisa menikah dengan Tuan Muda Shaka, berapa banyak orang di ibukota ini yang bakal iri denganmu!" Ucap Laras sambil memeluk Rania.

Rania merasa kalau dirinya seperti kejatuhan durian runtuh dan hampir pingsan saking senangnya.

Ditengah kebahagiaan seisi orang rumah yang tidak karu-karuan itu, Lisa pun berkata dengan suara yang terdengar lemah, "Tapi.. Bukannya pernikahanmu dengan Rega baru saja dirundingkan?"

Dan satu kalimat itu mampu membuat semangat seluruh orang di satu ruangan itu menghilang.

Tomi memang sudah membuat janji kesepakatan kerjasama dengan keluarga Lesmana. Dan untuk menjalankan kerja sama itu, mereka juga memutuskan melakukan pernikahan antara Rania dengan Rega anak lelaki yang terhormat dari keluarga Lesmana.

Ditambah lagi, hal itu sudah ditentukan dan keduanya akan dipertemukan besok.

"Bagaimana ini? Di satu sisi ada keluarga Lesmana, disisi lain ada keluarga Brahmana?" kata Laras dengan panik.

Tomi pun berkata tanpa perasaan, "Tentu saja keluarga Brahmana, lah! Apa keluarga Lesmana bisa dibandingkan dengan keluarga Brahmana?"

"Tapi keluarga Lesmana juga lumayan, ditambah lagi rencana kerja sama itu sudah mencapai persetujuan. Dalam satu tahun, sedikitnya bisa menghasilkan beberapa puluh milyar..."

Mendengar hal itu, perasaan Tomi menjadi bimbang.

Laras tiba-tiba tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa. Soal ini gampang untuk dipecahkan. Kita kan bukan hanya punya seorang anak perempuan, bukannya masih ada Lisa? Biar dia yang bertemu dengan Rega dan Rania dinikahkan dengan Tuan muda Shaka."

"Itu tidak mungkin!" bentak Tomi sambil mengernyitkan alisnya dengan kesal. "Lisa masih di bawah umur, jadi tidak bisa. Sepertinya, kita cuma bisa mengesampingkan rencana perjodohan dengan keluarga Lesmana. Setelah menikahkan Rania dengar Tuan muda Shaka, maka akan ada banyak orang yang lebih baik nantinya datang untuk memperistri Lisa. Janganlah kita merasa sayang dengan sesuatu yang kecil sampai-sampai membuat kita kehilangan sesuatu yang besar."

Keputusan Tomi memang tepat, namun kalau dipikir-pikir, memang ada kemungkinan keluarga Lesmana akan memusuhi mereka dan menjadi tidak kooperatif jika mengesampingkan pernikahan itu. Mereka akan kehilangan beberapa puluh milyar setiap tahunnya dengan sia-sia dan hal itu juga cukup menyakitkan hati.

Tiba-tiba Rania mendapatkan sebuah ide cemerlang. Dia langsung berjalan ke hadapan Tomi, memegang lengan ayahnya dan berkata dengan bahagia, "Ayah, kita masih bisa bekerja sama dengan keluarga Lesmana."

Tomi sedikit terkejut dan bertanya, "Apa kamu ingin dinikahkan dengan Rega?"

"Tidak, kok!"

"Adikmu masih belum cukup umur, tidak bisa kalau dijodohkan dengan keluarga Lesmana," kata Tomi.

"Bukan!" ucap Rania. "Ayah, kamu lupa ya, kalau masih punya satu anak perempuan lagi? Ayah bisa membuatnya untuk menikah dengan Rega!"

"Aku masih punya satu anak? Ah…” Tomi tiba-tiba berteriak keras, "Benar juga! Bagaimana bisa aku melupakannya. Aku masih punya satu anak perempuan lagi dan bisa membuatnya menikahi Rega Lesmana! Benar, benar, ini ide yang sangat bagus! Aku akan meneleponnya dan memintanya untuk datang ke ibu kota."

***

Sementara itu, selama satu minggu di ibukota, Lirea sama sekali tidak mengaktifkan ponselnya. Baru hari ini dia mengaktifkan ponselnya untuk beberapa jam, tapi bukan telepon dari ibunya yang masuk, melainkan malah telepon dari orang itu.

Lirea melirik jam untuk melihat waktu, rupanya sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Orang itu meneleponnya pada jam seperti ini, apa mungkin Rania sudah mengadu padanya?

Apa pria itu akan menyuruhku agar jangan berkhayal? Jangan berkhayal perkara apa? Jangan berkhayal untuk memanggilnya ayah atau jangan berkhayal untuk meminta uang darinya? Sepertinya, aku memang tidak pernah berkhayal soal itu semua…

Lirea meletakkan ponselnya di atas kasur. Dia membiarkan benda itu berdering dan tidak mempedulikannya.

Saat itu, Shaka muncul dari kamar mandi dengan kepulan uap putih yang menyembur kemana-mana, membawa aura yang begitu menggoda. Tubuhnya yang cukup seksi itu hanya ditutup dengan sehelai handuk pada bagian bawah. Dia lalu menggosok-gosok rambut pendeknya yang basah dengan gaya yang seolah menggoda.

Shaka melirik Lirea yang sedang bermain game di atas kasur. Dia berkata, "Ponselmu bunyi, tuh!"

"Ya, aku dengar. Biarkan saja. Aku tidak ingin mengangkatnya."

"Siapa?"

Tiba-tiba, Shaka mengulurkan tangannya, mengambil ponsel itu dan langsung memencet tombol untuk menjawab telepon, "Halo.."

Lirea seketika melempar tabletnya dan berteriak keras, "Kenapa kamu menjawab telepon milik orang lain, sembarangan?!"

Shaka sama sekali tidak memikirkan kalau hal ini bisa menyebabkan Lirea marah sampai seperti itu. Dia malah merasa kalau ini adalah hal yang wajar.

"Kamu calon istriku, kenapa aku tidak boleh menjawab teleponmu? Atau mungkin kamu takut kalau ini adalah pria selingkuhanmu?"

Lirea membelalakkan mata pada Shaka sambil bangkit dari kasur lalu berjalan ke arah balkon. "Kamu memang gila!"

Sesampainya di balkon, Lirea lalu menempelkan ponselnya di telinganya dan berkata, "Ada urusan apa?"

Lirea tidak menegur pria yang menelepon itu dengan sopan. Tapi dia berpikir kalau pria itu benar-benar suka pamer karena keempat angka paling belakang di nomornya, semuanya adalah angka lima.

"Pria yang mengangkat telpon tadi siapa?" tanya Tomi di seberang telepon dengan suara yang sedikit mendingin.

____

Bab terkait

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 5. Ditelpon Tomi Juwanda

    "Apa maksudmu?""Kamu ternyata selama ini tinggal dengan seorang pria, ya?!"Sekarang sudah pukul sebelas malam, seorang laki-laki dan perempuan sedang berduaan. Baru saja Tomi juga mendengar dengan jelas suara pria itu. Kalau bukan tinggal bersama, lalu apalagi? Batinnya.“Tidak perlu ikut campur. Kalau memang tidak ada apa-apa, aku akan menutup teleponnya. Jangan menelponku lagi!""Lirea, tunggu sebentar!" Tomi yang ada di seberang sana segera teringat kalau ada hal penting yang perlu dibicarakan dengan Lieea, lalu segera melembutkan suaranya."Kalau ada urusan bilang saja, jangan terlalu banyak omong kosong!" Lirea berkata lagi."Aku tahu kamu sekarang ada di ibu kota. Ayo keluar besok, akú akan mengajakmu makan.""Tunggu sebentar!” Lirea buru-buru menutupi telepon dan membalikkan tubuhnya.Lirea bertanya pada Shaka yang ada di dalam kamar, "Apa kamu sudah memberitahu ibumu kalau ingin pergi ke rumah keluarga Juwanda untuk mengatur soal perjodohan?"Bukannya menjawab, Shaka hanya t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31
  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 6. Kenapa Kamu Masih Kecil?

    Sebenarnya, Shaka orang yang lumayan baik dan asyik. Dia juga orang yang masih sangat lumayan. Menjadi pacar atau suami, semuanya merupakan pilihan yang lumayan. Tidak heran kalau banyak wanita yang tergila-gila padanya.Tiba-tiba, Shaka melempar tablet yang ada di tangannya. Tablet itu terlontar dan terbang di udara membentuk lintasan di udara parabola yang sempurna, lalu mendarat dengan mantap di atas sofa. Bersamaan setelah itu, sosok manusia yang berbadan tinggi dan besar menyelimuti Lirea dalam sekejap mata dan menekannya di atas kasur.Lirea menutup kedua matanya tanpa sedikit pun merasa gugup. Akan tetapi, Shaka menaikkan sudut mulutnya dan berkata dengan begitu arogan, "Tadi waktu melihatku, kamu seperti terpesona. Apa kamu merasa penampilanku yang menjagamu tadi terlihat sangat tampan?"Lirea memutar matanya dan menatap balik Shaka. "Soal kamu yang sangat tampan ini, seharusnya sudah ada banyak wanita yang mengatakan itu, kan? Ini adalah sebuah fakta, jadi tidak perlu untuk k

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01
  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 7. Lari Pagi Yang Menyebalkan

    Lirea tahu kalau Shaka memikirkan sesuatu yang menjijikkan tapi dia juga tidak bisa untuk protes. Dia pun cepat-cepat bangkit dan kabur masuk ke dalam kamar mandiShaka sekarang benar-benar menahan diri untuk menunggu selama 2 bulan. Dan setelah Lirea resmi berumur 18 tahun, pria itu akan memakannya. Memikirkan hal itu, Lirea jadi gemetaran. ۱Sebenarnya, Lirea bukanlah orang yang terlalu polos dan bisa menerimanya jika terjadi hubungan yang semacam itu. Hanya saja, entah bagaimana mengatakannya, menurutnya hubungan begituan harus berdasarkan perasaan sama-sama suka.Dia tidak menyukai Shaka dan itu adalah fakta. Dia bersama dengan bersama pria itu karena dipaksa. Pria itu membuatnya memasang status kalau kalau dirinya adalah gadis miliknya, padahal sejak awal dia sudah tidak bersedia. Dia juga tidak bersedia menjadi tunangannya, bahkan juga tidak bersedia untuk datang ke kota ini.Akan tetapi, keseluruhan rasa tidak bersedia yang digabung menjadi satu itu masih belum bisa sebanding

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 8. Ternyata Kencan Buta

    Saat bangun di pagi hari, Shaka akan menggoda Lirea. Dia juga bisa menonton kelakuan dan sifat keras kepala gadis itu yang tidak ingin mengakui kekalahannya dalam berlari. Hal itu benar-benar sangat membuatnya senang.Dan saat malam hari sebelum tidur pun dia akan menggoda-goda Lirea. Dia berpikir kalau sepertinya dari pagi hingga malam, dirinya benar-benar bisa memiliki mood yang bagus.Setelah jogging, kedua orang itu kembali ke rumah dan masing-masing pergi mandi.Saat sedang sarapan Shaka berkata pada Lirea, "Karena hari ini kamu ada janji bertemu dengan Tomi Juwanda, aku akan memberimu waktu satu hari untuk mempersiapkannya sendiri. Pergi berkeliling keluar juga hal yang bagus, apalagi seminggu lagi kamu akan mulai sekolah, jadi butuh mengakrabkan diri dengan ibu kota.""Oke," jawab Lirea sambil mengangguk.Setelah selesai memakan sarapan, Shaka lalu mengendarai mobilnya dan pergi keluar. Belakangan ini, dia selalu mengurus Lirea hingga tidak memiliki waktu untuk pergi ke perusah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 9. Aku Bukan Anak Kandung Nyonya Laras!

    Tomi pun memutar kepalanya, lalu berkata pada Tuan Lesmana dan istrinya, "Sejak kecil, Lirea tidak tumbuh besar di sisiku hingga karakternya jadi sedikit suka seenaknya. Di pertemuan yang selanjutnya tidak akan begini.”Tuan Lesmana dan Istrinya, keduanya sama-sama tidak menyukai Lirea. Namun, anak mereka, Rega menyukainya. Di matanya, semua yang dilakukan oleh gadis itu begitu unik. Dia sudah dibuat kagum oleh karakter gadis itu.Rega pun duduk bersama dengan Lirea dan segera menyerahkan menu padanya sambil berkata, "Apa pun yang ingin kamu makan, pesan saja."Lirea menyapukan pandangannya pada menu dan wajah menunjukkan keceriaan. Dia lalu menatap Rega dengan bahagia dan berkata, "Di menu ini ada begitu banyak makanan yang sebelumnya belum pernah aku makan dan semuanya berharga mahal. Apa aku benar-benar bisa memesan sesukaku?"Melihat Lirea yang tersenyum, hati Rega meleleh. "Tentu saja, pesanlah sesukamu!"Senyum manis Lirea pun terlukis di wajahnya, dia terkesima karena Rega begi

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 10. Aku Juga Belum Cukup Umur

    Mendengar ucapan Lirea, raut wajah Tomi langsung berubah menjadi hijau. Anaknya itu seperti mengangkat batu dan menjatuhkannya ke kaki ayahnya sendiri. Padahal, dia berniat baik dengan membantu merencanakan urusan perjodohan untuk gadis itu. Keluarga Lesmana adalah ambang awal yang begitu bagus, tapi tanpa diduga-duga anaknya malah mengatakan hal yang seperti itu.Bagaimanapun, setelah perkataan itu keluar dari mulut Lirea, ekspresi wajah Nyonya Lesmana dan Suaminya langsung menggelap.Tuan Lesmana menatap Tomi dan berkata, "Direktur Tomi, apa sebenarnya maksudmu? Tanpa diduga-duga anda memungut seorang anak haram yang bahkan belum pernah mengerti soal bisnis untuk mencurangi keluargaku? Hmm, bagus, bagus sekali! Karena Direktur Tomi begitu tidak jujur, maka kerjasama di dalam lahan bagian selatan lebih baik dihentikan.” Tuan Lesmana juga merasa sangat marah. Tidak heran saat dia melihat Lirea, gadis itu terlihat membutuhkan pelajaran sopan santun. Ternyata dia adalah seorang anak har

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 11. Sayangnya, Aku Tidak Menyukaimu

    Rona wajah Tomi menjadi pucat ketika mendengar perkataan Lirea. Sementara rona wajah Tuan Lesmana dan istrinya pun juga tidak lebih baik. Mereka berpikir jika kelihatannya, di mata Tomi anak itu tidak berharga sedikit pun."Ini..." ucap Tomi tergagap."Mungkinkah Direktur Tomi merasa bahkan meskipun Anda tidak bisa mengingat usia anak ini, aku bisa berharap di masa depan Anda bisa mengurusnya?""..." Tomi hanya terdiam. Dia jadi sangat khawatir.Saat itu, tiba-tiba Rega bangkit berdiri dan berteriak, "Tidak, aku menginginkan Lirea! Aku jatuh cinta dengannya. Aku ingin bertunangan dengan Lirea dan aku ingin menikahi Lirea!”Setelah mengatakan itu, dia lalu berlari keluar untuk mengejar Lirea dengan tergesa-gesą. Mulutnya juga masih memanggil-manggil nama gadis itu.Hati Tomi begitu bahagia, dia tidak menyangka kalau seorang Rega adalah sebuah bantuan yang dikirimkan oleh Tuhan padanya. Dia lalu berkata dengan sedikit canggung, "Kelihatannya anak Anda, Tuan Muda Rega, sangat menyukai Li

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 12. Diberi Hadiah Kartu Emas

    Tiga tahun lalu Tomi memanggil Lirea untuk datang ke kota ini. Saat itu, Lirea masih kecil dan masih sangat mendambakan kasih sayang dari ayahnya. Dia berharap ayahnya mau mengakuinya. Saat itu, dia pergi ke rumah keluarga Juwanda dan menemui kakeknya untuk terakhir kalinya. Dan setelah bertemu, kakeknya menghembuskan napas terakhir dengan kelegaan.Dan setelah itu?Setelah kejadian itu, keluarga Juwanda menghujaninya dengan sumpah serapah dan menyebutnya anak pembawa sial karena setelah bertemu dengannya, tidak lama kemudian Kakek Juwanda meninggal. Wajah orang-orang yang 'dipanggil' sebagai kerabatnya itu masih diingatnya dengan jelas hingga hari ini.Saat hal itu terjadi, Tomi hanya berdiri di sebelahnya dan melihatnya menerima seluruh caci maki itu. Dia tidak mengatakan satu kalimat pun, bahkan bersikap dingin dan tidak peduli seperti orang asing padanya.Tomi memang tidak peduli terhadapnya, tapi begitu peduli terhadap dua anak perempuannya, Rania dan Lisa.Kejadian itu membuat

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04

Bab terbaru

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 19. Shaka, Ayo Kita BY ONE!

    Shaka hanya mengatupkan bibirnya dan diam saja. Dia setengah mati tidak ingin mengakui bahwa pada saat dia mendapatiRega mengirim Lirea serentetan surat cinta, di dalam hatinya merasa begitu sangat cemburu dan kebencian yang hampir menenggelamkannya.'Aku mencintaimu, 'Aku menyukaimu' dan juga semua kata-kata manis dan gombal Rega bahkan dia belum pernah mengatakannya pada Lirea. Lantas, kenapa Rega dibiarkan untuk mengatakannya?Shaka masih saja memikirkan soal perasaan itu. Di masa depan, di acara pesta makan pertunangan mereka berdua, dia akan mengatakan suatu hal manis dan gombal yang langsung membuat Lirea begitu kegirangan, sampai-sampai gadis itu merasa pusing dan kebingungan. Dan pada malam itu juga, gadis itu akan membiarkannya untuk memiliki hati dan tubuhnya dengan sukarela.Shaka telah merencanakannya dengan sebaik-baiknya. Namun, semuanya telah dirusak oleh Rega. Jadi, memangnya aku tidak boleh mencari Rega untukmembuat perhitungan? Pikirnya.Mendapati wajah Shaka yang

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 18. Yang Aku Sukai, Lirea, Bukan Rania..

    Pertengkaran yang terjadi karena sebuah acara makan malam perjodohan dengan keluarga Juwanda. Bahkan orang yang disodorkan itu pun juga bukanlah Rania, namun Shaka begitu ricuh dan membuat huru-hara. Entah apa yang terjadi kalau gadis yang dijodohkan adalah Rania mungkin saja Shaka akan membunuh mereka. Ini adalah pemikiran mereka."Tuan Muda Shaka, persoalan ini memang benar-benar kesalahan kami. Di sini aku menjamín padamu, kedepannya pastinya tidak akan memiliki hubungan lagi dengan anak perempuan keluarga Juwanda, Dan pastinya, kami tidak akan membuat persoalan yang membuatmu merasa tidak senang lagi."Mendengar hal itu Shaka mendengus dengan dingin dan kelakuannya tampak seperti tidak mempercayai. "Kamu sekarang sudah membuat Tuan Muda merasa tidak senang!"Tuan Lesmana merasa sekujur punggungnya berkeringat dingin. Penguasa muda itu merasa tidak senang dan dia harus bisa mendinginkan emosinya. Akan tetapi bagaimana caranya aku bisa membuat emosi penguasa muda ibu kota ini mendin

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 17. Beraninya Merebut Wanita Tuan Muda Shaka!

    Shaka melirik pria yang empat tahun lebih tua darinya itu dan menjawab, "Kak Rio, apa kamu merasa kalau itu mungkin?"Rania? Jangan bercanda! Meskipun diberikan secara cuma-curma kepadaku, aku tetap tidak akan mau! Batin Shaka."Kamu kan sudah menegaskannya secara pribadi?"Raut muka Shaka tiba-tiba berubah menjadi suram. Ketika membahas soal ini, dia langsung terbakar oleh emosi. Orang yang dia inginkan untuk dinikahinya tentu saja adalah Lirea. Ini benar-benar penghinaan karena sekarang orang-orang di ibu kota hampir semuanya berpikiran kalau dirinya ingin menikah dengan Rania."Hari ini aku kan pergi untuk menyelesaikan masalah ini," ucap Shaka.Rio menatap Shaka dengan penuh ketertarikan. Melihat ekspresi adik sepupunya itu, sepertinya malam ini akan ada pertunjukan yang bagus._____Tak lama setelah itu, mereka pun tiba di aula perjamuan pesta makan malam tersebut. Saat kakak beradik sepupu Shaka dan Rio muncul disana, seketika mereka langsung menarik perhatian dan pandangan selu

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 16. Apa Gadis Yang kamu Inginkan adalah Rania?

    Shaka tersenyum dan mengulurkan tangan besarnya untuk memegangi pinggang Lirea, agar gadis itu tidak berdiri dengan begitu susah payah. Selain itu, dia juga menopang tubuhnya agar tidak jatuh.Lirea juga membantu merapikan kerah kemeja putih Shaka dengan bersungguh-sungguh. Kini dasi yang berbahan dari semacam sutra itu melintangi dan meluncuri telapak tangannya yang lembut, lalu menggantung di dada pria di hadapannya. Warna dasi abu-abu itu semakin menonjolkan gaya dan integritas pemakainya.Dasi itu membuat reputasi cakap dan berpengalaman Shaka semakin bertambah. Dia benar-benar bisa menyesuaikan dirinya untuk peran apa pun yang bercitra sempurna.Akhirnya, Lirea selesai mengikatkan, dasi dan menampakkan gigi gingsulnya yang imut. Kemudian, dia menepuk-nepuk dada Shaka. Sempurna, gumamnya dalam hati.Saat dia hendak menurunkan jari-jari kakinya yang berjinjit, sepasang tangan besar yang berada di pinggangnya pun mendorongnya dengan lembut hingga punggungnya menyentuh tembok. Shaka

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 15. Shaka Menakutkan Sekali

    Lalu dia menarik Lirea ke dalam pelukannya selama beberapa menit, menempelkan sebuah ciuman lembut di dahinya dan membelai-belai rambut panjangnya. "Anak manis, nantinya kamu akan memiliki Tuan Muda ini. Dan Tuan Muda ini pasti akan membuatmu menjadi wanita paling terhormat di kota ini! Dan juga akan membuat semua orang iri padamu."Lirea bisa merasakan jantung Shaka yang berada di dalam rongga dadanya terasa begitu panas dan berdetak dengan ritme konstan. Rasa-rasanya dia seperti mendengar suara hatinya, yang berpindah dari dalam tubuh pria itu ke dalam tubuhnya. Benar-benar menakutkan.Dan pada momen ini, Lirea mengangkat kepalanya namun masih tidak bisa melihat ke dalam pupil mata Shaka yang berwarna hitam. Tiba-tiba saja muncul kilatan sinar rédup di dalam matanya dan juga goresan senyuman muram di sudut bibirnya Kedua orang itu tampak kelelahan selama beberapa saat di atas sofa dan atmosfer di sekitar mereka jelas jelas terlihat begitu banyak membaik.Langit pun juga berangsur-an

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 14. Kelihatannya Mereka Susah Bosan Hidup

    Pada saat itu juga, Lirea kebetulan menarik pintu hingga terbuka dan berjalan ke luar. Lalu, Shaka membelalakkan matanya dengan dingin dan berkata, "Jadi ternyata hari ini kamu pergi untuk perjodohan?"Mendengar pertanyaan itu, Lirea termenung. Kemudian dia berjalan hingga ke sebelah Shaka dan melihat seluruh layar ponselnya dipenuhi oleh pesan singkat yang berisi bujuk rayu. Tiba-tiba, dia pun tertawa.Rega ini, dia memang benar-benar gigih, batin Lirea. Baru saja dia pergi ke lantai atas selama beberapa saat, tapi surat cinta berisi puluhan ribu kata dari pria itu susah memenuhi ponselnya. Dia tidak memedulikan masalah ini dan duduk di atas sofa, lalu dia meminum segelas air dengan santai.Shaka yang berperawakan tinggi dan besar itu pun merangkul Lirea. Dengan wajah yang tampak muram dan ekspresinya terlihat begitu jelek, dia berkata, "Kamu tidak mau menjelaskan?""Apa ada yang perlu dijelaskan? Apa kamu tidak lihat itu adalah nomor asing? Mungkin saja salah kirim," jawab Lirea sam

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 13. Ratusan Pesan Dari Rega

    "Jangan menyebut namanya di hadapanku! Dia cuma ingin membuatku marah setengah mati. Dia memang benar-benar tidak menganggapku seorang ayah. Aku sudah susah-payah menyiapkannya perjodohan yang baik, tapi dia malah mempermalukan aku. Di masa mudanya, dia tidak belajar hidup dengan baik. Malah tinggal berdua dengan seorang pria. Dia punya hal bagus apa untuk dinikahkan dengan keluarga Lesmana?! Harusnya dia berterima kasih!" tutur Tomi yang marah dengan panjang lebar.Rania terdiam saat mendengar ocehan ayahnya. Lirea memasang wajah tidak puas di acara makan malam perjodohannya? Ditambah lagi, tanpa diduga-duga dia tinggal satu atap dengan seorang pria? Gumamnya dalam hati.Rania lalu berpikir kalau bukan karena alasan itu, lantas untuk alasan apa lagi Lirea datang ke ibu kota seorang diri? Kelihatannya memang karena dia menjadi simpanan pria itu.Pikiran itu, membuat Rania semakin memandang rendah Lirea. Tunangannya adalah Tuan Muda Shaka dari keluarga Brahmana yang begitu agung dan t

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 12. Diberi Hadiah Kartu Emas

    Tiga tahun lalu Tomi memanggil Lirea untuk datang ke kota ini. Saat itu, Lirea masih kecil dan masih sangat mendambakan kasih sayang dari ayahnya. Dia berharap ayahnya mau mengakuinya. Saat itu, dia pergi ke rumah keluarga Juwanda dan menemui kakeknya untuk terakhir kalinya. Dan setelah bertemu, kakeknya menghembuskan napas terakhir dengan kelegaan.Dan setelah itu?Setelah kejadian itu, keluarga Juwanda menghujaninya dengan sumpah serapah dan menyebutnya anak pembawa sial karena setelah bertemu dengannya, tidak lama kemudian Kakek Juwanda meninggal. Wajah orang-orang yang 'dipanggil' sebagai kerabatnya itu masih diingatnya dengan jelas hingga hari ini.Saat hal itu terjadi, Tomi hanya berdiri di sebelahnya dan melihatnya menerima seluruh caci maki itu. Dia tidak mengatakan satu kalimat pun, bahkan bersikap dingin dan tidak peduli seperti orang asing padanya.Tomi memang tidak peduli terhadapnya, tapi begitu peduli terhadap dua anak perempuannya, Rania dan Lisa.Kejadian itu membuat

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 11. Sayangnya, Aku Tidak Menyukaimu

    Rona wajah Tomi menjadi pucat ketika mendengar perkataan Lirea. Sementara rona wajah Tuan Lesmana dan istrinya pun juga tidak lebih baik. Mereka berpikir jika kelihatannya, di mata Tomi anak itu tidak berharga sedikit pun."Ini..." ucap Tomi tergagap."Mungkinkah Direktur Tomi merasa bahkan meskipun Anda tidak bisa mengingat usia anak ini, aku bisa berharap di masa depan Anda bisa mengurusnya?""..." Tomi hanya terdiam. Dia jadi sangat khawatir.Saat itu, tiba-tiba Rega bangkit berdiri dan berteriak, "Tidak, aku menginginkan Lirea! Aku jatuh cinta dengannya. Aku ingin bertunangan dengan Lirea dan aku ingin menikahi Lirea!”Setelah mengatakan itu, dia lalu berlari keluar untuk mengejar Lirea dengan tergesa-gesą. Mulutnya juga masih memanggil-manggil nama gadis itu.Hati Tomi begitu bahagia, dia tidak menyangka kalau seorang Rega adalah sebuah bantuan yang dikirimkan oleh Tuhan padanya. Dia lalu berkata dengan sedikit canggung, "Kelihatannya anak Anda, Tuan Muda Rega, sangat menyukai Li

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status