Postingan ini langsung menarik perhatian banyak orang. Bahkan ada banyak influenser yang memosting ulang artikel itu. Perusahaan LMOON jelas-jelas melakukan hal baik, tetapi malah ada sekelompok orang yang menuding mereka melakukan pemasaran dengan cara rendahan. Saat ini, semua kolom komentar postingan Perusahaan LMOON sebelumnya dipenuhi dengan caci maki. Masalah ini telah berkembang hingga mencapai tahap tidak terkendali.Bahkan ada orang yang mulai curiga bahwa guru relawan itu bekerja sama dengan Lorraine untuk melakukan pemasaran dengan memanfaatkan anak-anak itu. Rumor mengenai Perusahaan LMOON yang menyuap guru itu dengan memberinya uang sebesar 2 miliar juga tersebar di seluruh internet.Lillia dan Moonela mengawasi perubahan situasinya sampai larut malam. Kemudian, Moonela pun berseru marah, “Aku tahu pasti akan ada orang yang melakukan hal ini, tapi aku nggak nyangka semuanya akan terjadi secepat ini.”“Ini semua salahku. Aku nggak seharusnya mendesainkan pola bordir untuk
Ketika isu tentang donasi Perusahaan LMOON mencapai puncaknya, Capital News pun membagikan sebuah video.[ “Pembantaian” online akibat donasi pakaian. Masalah moral di balik insiden ini perlu diwaspadai. ]Video ini berisi wawancara Lillia dan Moonela tanpa editan sama sekali. Selain itu, pihak Capital News juga menuliskan beberapa penggal kata.[ Hal yang paling mengejutkan adalah, seorang guru yang telah mengajar selama 5 tahun di pedalaman dituduh memanfaatkan anak-anak dari daerah terpencil untuk mendapatkan keuntungan oleh beberapa influenser. Pada saat yang sama, Perusahaan LMOON yang sudah menghabiskan lebih dari 2 miliar untuk menyumbangkan pakaian musim dingin baru kepada anak-anak juga dikritik oleh influenser-influenser itu karena dianggap memanfaatkan anak-anak untuk meningkatkan popularitas. ] [ Pengorbanan nyata dalam bentuk uang, kerja keras, dan waktu ternyata tidak sebanding dengan perhatian beberapa influenser dan warganet terhadap anak-anak, padahal mereka hanya dud
Setelah melihat mutiara yang digunakan Lillia untuk membuat gaun itu, bisnis mutiara Frederick juga langsung meningkat pesat. Hanya dalam waktu beberapa hari, semua mutiara yang ditimbun Frederick pun habis terjual dan bahkan sudah masuk pesanan untuk tahun depan.Frederick pun pergi ke ibu kota dengan bersemangat untuk mencari Lillia. Namun, dia malah diberi tahu bahwa Lillia tidak ada di tempat.“Dia sebenarnya ke mana? Memangnya kamu nggak bisa memberitahuku?” tanya Frederick. Dia tidak berhenti mengganggu Moonela yang sibuk.“Pak Frederick, pesanannya sudah penuh sampai akhir tahun depan. Jadi, jangan harap kamu bisa mengajaknya bermain lagi,” jawab Moonela sambil meletakkan dokumen yang dipegangnya dengan ekspresi tidak berdaya.Saat ini, Lillia harus mengikuti kompetisi di luar negeri dan juga memikirkan desain untuk menjual kain yang tertimbun kepada klien baru. Dia benar-benar sangat sibuk.“Tolong beri tahu aku di mana dia sekarang. Aku hanya akan pergi mencarinya, tapi nggak
Begitu kembali ke perusahaan, Lillia pun beristirahat sampai malam. Setelah itu, Moonela menyeretnya keluar untuk menghadiri pesta yang sudah dipersiapkannya.“Kali ini, aku mengundang banyak bos besar dan mitra kerja sama baru supaya mereka bisa ikut bersenang-senang. Di sisi lain, aku juga mau mereka tahu bahwa mulai sekarang, LMOON sudah berbeda. Nggak akan ada lagi orang yang bisa menindas kita dengan seenaknya karena disuruh orang-orang itu!” ujar Moonela.Lillia pun mengangguk dan menjawab, “Kamu juga pasti sangat capek selama dua bulan ini karena nggak berhenti mencari mitra kerja sama baru.”“Nggak kok. Produk baru Periwinkle akan diluncurkan setelah Tahun Baru Imlek. Aku sangat berharap produk-produk itu bisa terjual dengan baik,” kata Moonela dengan gembira. Beberapa bulan terakhir memang sangat melelahkan. Namun, saat ini, Moonela sangat senang karena Lillia berhasil meraih juara pertama dalam Kompetisi Mode Luxe. Hari ini, ada banyak perusahaan yang meneleponnya karena ing
Lillia menatap ke jalan, lalu menjawab, “Kami berencana untuk menyukseskan Periwinkle. Bagaimanapun, mereka adalah anak perusahaan LMOON.”Lillia pada dasarnya adalah orang yang berpegang teguh pada prinsip moralitas. Dengan mengambil alih bahan kain yang dibatalkan orang lain, Periwinkle benar-benar telah mengurangi banyak tekanan pada keuangan Perusahaan LMOON di akhir tahun lalu. Jadi, Lillia harus membantu Periwinkle kembali ke masa jayanya secara perlahan. Selain itu ... jika Kenneth dan Moonela akhirnya menikah, bantuannya terhadap peningkatan bisnis Periwinkle juga bisa dianggap sebagai hadiahnya untuk mereka.“Kamu pasti melakukannya demi Bu Moonela, ‘kan? Bagaimanapun, dia lagi pacaran sama Pak Kenneth. Kamu mau memusatkan perhatian pada Periwinkle juga demi mereka, ‘kan?” tanya Liman. Dia bisa menebak maksud Lillia secara langsung.Lillia tersenyum dan menjawab, “Aku memang nggak bisa menutupi apa-apa darimu.”“Padahal aku lagi berpikir mau masuk ke kru mana pun yang kostumn
“Kalau Kenneth memang keberatan, kenapa kamu nggak menghiburnya? Kalau nggak, hari ini kamu istirahat saja dulu sehari. Pergilah kencan dengannya, lalu jelaskan dengan baik hubunganmu dengan Louis,” hibur Lillia sambil berjalan ke sisi Moonela.Setelah mendengar ucapan itu, Moonela malah merasa agak kesal, “Dia juga tahu aku baru kenal nggak lama dengan Louis. Memangnya Louis yang tiba-tiba menggila itu salahku?”Lillia buru-buru menjawab, “Bukan salahmu kok.”“Kalau begitu, kenapa dia ngambek sama aku? Aku juga nggak salah, kan?” ujar Moonela. Saat ini, dia sudah perlahan-lahan tenang.Lillia menepuk-nepuk bahunya dan berkata, “Jangan marah lagi. Lagian, kalau dia itu jodohmu, kalian pasti akan bersama. Kalau memang nggak berjodoh, nggak perlu dipaksakan juga.”Moonela segera mengangguk dan menjawab, “Benar!” Setelah itu, Lillia berteriak ke arah luar, “Biarkanlah Hans masuk.”Lillia menebak bahwa Claude pasti diam-diam cemburu karena Liman mengantarnya pulang semalam.Begitu masuk,
Setelah Moonela keluar untuk bekerja, Hans yang merasa bosan di luar pun diam-diam masuk ke ruang kerja Lillia. Begitu Hans masuk, Lillia hanya meliriknya sekilas, lalu lanjut melakukan pekerjaannya.“Kamu nggak keberatan aku masuk kemari, ‘kan?” tanya Hans sambil tersenyum.“Yang penting kamu nggak membocorkan desainku,” jawab Lillia dengan santai.Hans pun tersenyum, lalu duduk di sofa. Dia memainkan ponselnya sambil menyaksikan Lillia bekerja.“Kalau bosan, kamu boleh pergi jalan-jalan kok. Aku akan meneleponmu kalau butuh sesuatu. Yang penting, kamu tiba dalam waktu setengah jam,” ujar Lillia. Dia tidak bisa konsentrasi bekerja karena ditatap oleh Hans.Hans menyimpan ponselnya dan menjawab, “Aku memang agak bosan. Bekerja di sini terlalu santai. Aku jadi malu terima gajinya.”“Sekarang, kamu memang senggang. Tapi, waktu aku perlu pergi belanja, kekuatanmu akan sangat diperlukan. Gajimu itu untuk membayar kerja keras fisik beberapa kali dalam sebulan.”Hans menghela napas, lalu ber
Imelda berjalan masuk ke ruang kerja Lillia, lalu menutup pintunya. Setelah itu, dia menatap Lillia dan berkata, “Bu Lillia, beberapa bulan yang lalu, perusahaan kalian sudah cukup kesulitan karena ditargeti orang. Tapi, itu hanyalah hukuman ringan dari mereka. Kalau suamiku yang bertindak, perusahaanmu nggak akan seberuntung itu.”Lillia bertanya sambil mengerutkan keningnya, “Kenapa aku harus mendesainkan gaun untuk putrimu?”“Saat ini, kamu itu desainer yang paling terkenal di dalam negeri. Lagian, Kelly juga sangat menyukai desainmu. Sebutkan saja harganya. Kalau kamu menyetujuinya, kita semua akan sama-sama senang.” Imelda melanjutkan dengan sombong, “Selain itu, kamu sudah menuduh Kelly menghasut Priya untuk datang menindasmu. Gara-gara itu, dia jadi ditampar oleh bawahan Claude. Kamu harus ganti rugi atas hal itu.”“Yang menamparnya itu bawahan Claude, apa hubungannya itu denganku?” tanya Lillia dengan ekspresi kesal.“Dengar-dengar, Hans sudah bekerja untukmu. Sekarang, itu ter