Begitu mendengar jawaban Hans, Ohara tahu bahwa permintaannya terlalu menyulitkan. Dia pun melepaskan tangan Hans dan berkata dengan ekspresi kecewa, “Kalau begitu, kamu bujuk saja dia sebisamu. Aku nggak ingin Lillia hidup menderita setelah kembali ke Keluarga Jaspal.”Hans menatap Ohara, lalu bertanya setelah beberapa saat, “Sepertinya Nenek sangat membenci Bu Imelda. Apa hilangnya Bu Lillia berkaitan dengannya?”Ohara melihat ke sekeliling. Setelah memastikan tidak ada orang lain, dia baru berbisik, “Bukan dia, melainkan adik kembarnya itu. Tapi, aku rasa mereka semua sama saja. Seluruh Keluarga Jaspal punya andil atas hilangnya Lillia!”“Yang Nenek bilang benar,” tambah Hans. Kemudian, dia lanjut bertanya, “Kalau begitu, apa Nenek tahu secara spesifik kenapa Bu Lillia bisa hilang?”Setelah mendengar pertanyaan itu, Ohara pun terdiam. Jadi, Hans tidak lagi bertanya, melainkan menghibur, “Nggak apa-apa kalau Nenek nggak mau jawab. Ayo kubawa Nenek jalan-jalan!”“Lillia bukan hilang,
Sebelum Moonela sempat menjawab, pintu kantor mereka pun dibuka. Kemudian, Hans berjalan masuk dan bertanya sambil tersenyum, “Ada masalah?”“Bukan masalah besar kok. Apa itu yang kamu bawa?” tanya Moonela dengan penasaran sambil menatap Hans.“Oh, ini adalah alat pijat yang kubeli untuk Bu Lillia. Setiap hari, dia harus duduk bekerja begitu lama. Kalau nggak dipijat, ototnya akan cedera,” jawab Hans dengan santai. Namun, otaknya tidak berhenti memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah Lillia dan Moonela ini.“Kamu perhatian juga,” jawab Lillia sambil tersenyum dan membuka kotak itu.Hans hanya bisa mengelus hidungnya. Orang yang perhatian itu Claude. Dia sendiri bahkan tidak terpikirkan untuk membeli barang seperti ini.Moonela pun menatap Hans dengan penuh arti. Saat merasakan tatapan Moonela, dia segera membuang muka dan berkata, “Kalau nggak ada hal lain lagi, aku keluar dulu ya.”“Emm,” jawab Lillia sambil membaca petunjuk penggunaan alat pijat itu dengan teliti. Saat Hans hampi
Lillia akhirnya mengerti kesulitan dalam mengembangkan usaha di ibu kota. Musuh yang tidak mereka ketahui siapa itu tidak berhenti menargetkan mereka pada tahun lalu dan baru berhenti saat Lillia pergi ke Falancis. Sekarang, malah gantian Keluarga Jaspal yang berulah.Tanpa adanya latar belakang yang kuat, Perusahaan LMOON akan sulit berkembang tidak peduli seberapa bagus pun reputasi mereka di dunia bisnis.“Moonela, menurutmu, apa kita perlu cari mitra kerja sama yang lebih hebat?” tanya Lillia.“Mitra kerja sama yang lebih hebat hanya akan berusaha untuk mencaplok perusahaan kita. Mereka belum tentu tulus mau membantu kita,” jawab Moonela dengan serius. Sejak reputasi LMOON meningkat, ada banyak investor yang ingin menjadi pemegang saham Perusahaan LMOON. Mereka menawarkan uang yang sangat banyak, tetapi juga memiliki permintaan yang tinggi dan bahkan melemparkan banyak jebakan. Begitu tidak hati-hati, LMOON akan jatuh ke tangan orang lain.Begitu mendengar jawaban Moonela, Lillia
Claude merasa sangat terkejut karena Louis sudah tidak lagi menaruh kepercayaan buta kepada Kelly seperti dulu.“Demi Moonela, kamu bahkan diam-diam menyelidiki adikmu?” tanya Imelda dengan ekspresi tidak percaya.Louis menjawab, “Aku nggak mau bertengkar denganmu. Suruh Kelly keluar! Ada yang mau kutanyakan padanya.”Imelda pun berseru marah, “Apa kamu nggak tahu suasana hati Kelly lagi buruk? Dia begitu menyukai Claude, tapi malah ditampar bawahan Claude. Sampai sekarang, Claude juga masih belum minta maaf padanya. Apa lagi yang mau kamu bicarakan dengannya?”“Bagaimana kalau kali ini, memang Kelly yang salah?” tanya Louis dengan marah.“Memangnya kenapa kalau dia yang salah? Dia baru kembali nggak lama, tapi sebagai kakaknya, kamu malah mau membantu orang luar untuk menindasnya? Dia itu putri keluarga Jaspal! Memangnya kenapa kalau dia mau bersikap manja?” jawab Imelda dengan protektif. Dia mulai bersikap seenaknya karena tidak bisa memenangkan argumen ini.Claude menatap Imelda den
“Hatchu!” Lillia tiba-tiba bersin saat sedang menonton drama. Dia mengusap hidungnya sambil bergumam, “Penghangatnya sudah begitu panas, tapi kok aku masih merasa agak dingin ya?”Entah bagaimana diskusi Moonela dengan Periwinkle ....Meskipun sedang menonton drama, Lillia juga tidak bisa sepenuhnya merasa santai. Tiba-tiba, ponselnya berdering. Begitu melihat nomor penelepon, dia merasa nomornya cukup familier, tetapi tetap tidak terpikirkan itu nomor siapa. Pada akhirnya, dia tetap mengangkatnya.Begitu telepon tersambung, terdengar suara Imelda berkata, “Bu Lillia, apa kamu senggang? Aku mau mengajakmu ke kafe.”Pantas saja Lillia merasa nomor telepon ini familier. Sebelumnya, dia sudah memblokir nomor ini, tetapi akhirnya membatalkannya lagi karena merasa tidak perlu melakukan hal seperti itu.“Kalau ada yang mau kamu katakan, katakan saja melalui telepon. Cuacanya masih dingin dan aku malas keluar,” tolak Lillia dengan acuh tak acuh.“Kalau mau kerja sama LMOON dan Periwinkle berj
Begitu mendengar kata-kata Lillia, Frederick pun merasa sangat terharu. Dia berkata, “Apa kamu masih mengkhawatirkan masalah penjualan mutiaraku? Kalau senggang, datanglah ke Mindara!” Lillia menjawab dengan agak serbasalah, “Bukannya aku nggak mau ke sana, tapi acara peluncuran produk baru Periwinkle di bulan 3 ini sangat penting. Jadi, aku lagi sibuk menangani hal ini.”“Aku tahu kok. Kalau begitu, datanglah waktu kamu sudah senggang. Mungkin sekitar bulan 8 atau 9 saja. Pada saat itu, akan ada banyak hiburan di tempat ini!” ujar Frederick dengan santai. Dia terlihat seperti seorang anak kecil yang tidak memiliki kekhawatiran apa pun.Lillia pun merasa agak iri pada Frederick. Dia tersenyum dan berkata “Begitu senggang, aku pasti akan pergi ke sana. Tapi, hari ini aku meneleponmu juga karena berharap kamu bisa tetap lanjut membantuku menyelidiki identitas Kelly. Gara-gara trik kotornya, Perusahaan LMOON sangat sulit berkembang.”Jika bukan karena Kelly memiliki dukungan Harvey sekel
Periwinkle sedang diperiksa. Kenneth pun sangat kewalahan saat ini.Lillia telah mendengar kabar pertengkaran Moonela dan Kenneth dalam belakangan ini. Moonela berharap Kenneth bisa menyelesaikan masalah Periwinkle dengan baik. Namun, Kenneth yang sedang dihadapkan oleh tekanan para direksi malah ingin mengakhiri kerja sama dengan LMOON. Itulah sebabnya kedua orang tak berhenti bertengkar.“Bukannya Kenneth nggak ingin masalah kita berdampak buruk terhadap Periwinkle? Memangnya kita yang bikin pajak Periwinkle bermasalah?” Moonela mengakhiri panggilan, lalu meluapkan kekesalannya kepada Lillia.Lillia menepuk pundak Moonela untuk menenangkannya. “Kalian jangan berantem lagi ya.”“Siapa juga yang ingin berantem sama dia? Sepertinya aku sudah gila, makanya aku baru bisa pacaran sama dia. Aku nggak seharusnya bekerja sama dengan Periwinkle. Sekarang hubungan kita jadi nggak jelas dan susah untuk ditangani.” Moonela langsung duduk di sofa dengan emosi tinggi.Lillia berkata dengan lembut,
Ketika melihat tidak ada yang berbicara, tetiba Leon tertawa, lalu berkata, “Kenapa? Apa pajak perusahaan kalian sudah nggak ada masalah lagi? Aku sudah dengar sebelumnya, beberapa tahun ini Periwinkle melarikan pajak senilai ratusan miliar. Kalau Periwinkle ingin lanjut beroperasional, kalian mesti membayar kekurangan pajak itu. Selain itu, seharusnya kita mesti cari tahu di mana uang pajak yang dilarikan itu?”“Pak Leon nggak usah khawatir soal kekurangan pajak kami. Periwinkle pasti akan membayarnya. Apa kalian menyuntikkan dana ke Periwinkle, murni hanya demi membantu LMOON saja?” Kenneth melihat ke sisi Leon. Sikapnya kelihatan tidak begitu bersahabat.Leon membalas dengan tersenyum, “Tentu saja demi membantu LMOON. Mengenai masalah kami akan menjadi pemegang saham atau nggak, semuanya tergantung LMOON saja.”Kenneth melihat ke sisi para pemegang saham. Saat ini, para pemegang saham juga melakukan interaksi dengan isyarat mata.Pada akhirnya, pemegang saham yang bernama Herbert be
Claude menatap Lillia dan berkata, “Kalau mereka datang mencari masalah lagi, teleponlah aku. Untung saja hari ini asistenmu juga sedang lembur dan meneleponku tepat waktu. Kalau nggak, aku nggak tahu akan sekacau apa tempat ini sekarang.”Bagaimanapun juga, Edward benar-benar akan menghancurkan Perusahaan LMOON.Lillia menggigit bibirnya tanpa mengatakan apa-apa. Malam ini, dia memang merasa marah. Namun, dia sebenarnya juga merasakan kesedihan yang tidak dapat dimengerti.“Kamu pulang saja dulu. Aku mau istirahat,” kata Lillia dengan nada yang agak dingin.Claude meliriknya, lalu bertanya, “Kamu sedih?”“Nggak,” jawab Lillia dengan ekspresi cemberut.“Kalau begitu, istirahatlah yang baik. Ingat, kalau mereka datang untuk mempersulitmu lagi, kamu harus meneleponku,” hibur Claude dengan nada lembut.Claude tahu dari mana datangnya kesedihan Lillia. Bagaimanapun juga, Edward dan Imelda adalah orang tua kandung Lillia. Namun, mereka malah datang untuk menindas Lillia. Mana mungkin Lillia
Ohara memegang sapunya erat-erat, lalu memelototi Edward dan Imelda sambil berseru, “Suatu hari nanti, kalian pasti akan menyesal!”Edward hanya mendengus. Dia mengira Ohara sedang berbicara tentang opini publik. Dia pun menjawab dengan tampang mengejek, “Aku nggak akan menyesal. Biarpun Kelly berbuat salah, kami akan tetap mendukungnya!”Imelda menatap Lillia dan berkata, “Kamu memang berbakat, tapi karaktermu malah begitu buruk. Kelly sudah berulang kali menyanjungmu, tapi kamu bukan hanya nggak menanggapinya, malah bekerja sama dengan Claude untuk mempermalukannya. Sebenarnya, kamu sudah tahu dari awal kalau kamu tetap nggak akan kalah meski Claude menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal, ‘kan?”“Kamu tahu Claude menyukaimu, makanya kamu bisa membiarkannya tunangan sama Kelly dengan tenang. Selain bisa menyelesaikan krisis LMOON, kamu juga bisa menertawakan Kelly!”Lillia sama sekali tidak ingin menjelaskan apa-apa. Saat ini, pipinya sudah bengkak. Sangat jelas bahwa
Begitu pulang ke Kediaman Jaspal, Kelly langsung tidak berhenti menangis di ruang tamu.Edward oun buru-buru turun ke lantai bawah. Setelah melihat tampang Kelly yang begitu sedih, dia segera bertanya, “Sayang, ada apa?”“Mantan istrinya Claude itu Lillia. Apa kalian tahu, tapi nggak memberitahuku?” tanya Kelly pada Edward dengan berlinang air mata.Edward duduk di sisi Kelly dan hendak menjawab. Namun, begitu melihat pipi Kelly yang merah dan bengkak, dia segera bertanya, “Siapa yang memukulmu?”Kelly menjawab sambil menangis, “Lillia melihat aku dan Claude makan di restoran, lalu juga sengaja membawa beberapa pria makan di sana dan menggoda mereka untuk membuat Claude marah. Waktu aku berdebat dengan Lillia, Claude menamparku deminya.”Seusai berbicara, Kelly menangis makin kencang.Edward pun berdiri dengan marah, lalu segera mencari ponselnya dan hendak menelepon Claude untuk memakinya. Begitu melihat Kelly yang menangis tersedu-sedu, Imelda yang baru turun juga buru-buru memelukny
Lillia juga melihat Claude dan Kelly meninggalkan restoran. Setelah para bos itu selesai makan, Lillia pun memanggilkan mobil untuk mengantar mereka kembali ke hotel sebelum masuk ke mobilnya sendiri. Hanya saja, sebelum mobilnya sempat keluar dari tempat parkir, mobil Claude pun memblokir jalannya.Claude duduk di dalam mobil dan menatap Lillia dengan ekspresi tidak senang. Sementara itu, Lillia mengerutkan kening, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Setelah saling bertatapan dari dalam mobil untuk sesaat, Claude baru turun dari mobil. Pada akhirnya, Lillia mau tak mau turun dari mobil setelah Claude mengetuk kaca jendelanya 3 kali.“Ada apa?” tanya Lillia dengan kening berkerut.“Aku nggak langsung memberitahumu aku sudah kembali ke ibu kota karena Hans bilang kamu sedang rapat. Makanya, aku pergi ke Kediaman Jaspal dulu,” jelas Claude dengan sikap mendominasi. Dia juga memerangkapi Lillia di antara tubuhnya dengan mobil.Lillia menjawab dengan ekspresi datar, “Pak Claude, kenapa kamu h
Edward pun menjawab dengan tidak senang, “Aku tahu kamu sama sekali nggak menyukai Kelly.”Claude hanya tersenyum dan tidak menjawab.Begitu mendengar percakapan mereka, Imelda juga merasa sangat sedih.“Aku pada dasarnya memang nggak bersedia menikahinya, tapi dia sendiri yang memaksa. Aku ini orang yang selalu memegang janjiku. Berhubung kalian sudah melepaskan Perusahaan LMOON, aku akan memenuhi janjiku dengan menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal,” jawab Claude dengan ekspresi acuh tak acuh.Edward tidak lagi berbicara. Dia bangkit dari tempat duduk dan mengisyaratkan Imelda untuk naik ke lantai atas bersamanya.Malam ini, Lillia mengajak beberapa bos besar ke Xennington. Baru saja mereka semua duduk, dia langsung melihat Kelly dan Claude berjalan masuk ke restoran. Dia pun merasa agak terkejut karena tidak tahu bahwa Claude telah kembali ke ibu kota ....Namun, setelah teringat kembali ucapan Claude sebelumnya, Lillia pun tidak memikirkannya lagi. Claude pernah m
“Apa kamu masih marah sama Kelly? Hari ini, aku sudah menegurnya sebelum datang. Pokoknya, aku akan selalu berpihak padamu. Percayalah padaku,” ujar Louis dengan nada yang terdengar sangat memelas.Moonela menjawab, “Aku nggak marah, cuma ingin jalan-jalan sendiri!”“Tapi, tetanggamu bilang kakimu cedera dan dia juga sempat menggantikanmu untuk lapor polisi. Kalau kakimu cedera, kenapa kamu masih bisa berkeluyuran?” tanya Louis dengan sengaja.Kali ini, Moonela tidak bisa menjawab dengan begitu cepat. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata, “Cedera kakiku nggak parah, kok .... Kamu pergi ke rumahku?”“Emm, aku rindu banget sama kamu. Aku datang mencarimu, tapi kamu nggak menyahut. Jadi, aku tanya ke tetanggamu,” jawab Louis dengan nada lembut.“Aku lagi nggak ada di rumah. Jangan mencariku lagi! Aku sedang jalan-jalan di luar. Kalau suasana hatiku sudah baikan, aku akan meneleponmu,” jawab Moonela. Intinya, dia menolak untuk bertemu dengan Louis.Louis pun merasa agak marah dan berk
Selama adiknya hilang, Louis selalu berharap dia bisa segera pulang ke rumah. Sekarang, adiknya memang sudah kembali. Selain itu, dia juga merasa dirinya bersikap sangat baik terhadap Kelly dan selalu menuruti permintaannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Louis merasa Kelly menjadi makin menyebalkan. Dia bukan hanya suka melakukan trik kotor secara diam-diam, juga sering memicu perselisihan di hadapan orang tuanya. Dia juga berkata dirinya menyukai Lillia, tetapi malah selalu berlagak seperti korban dan mengatakan Lillia sering menindasnya.Kelly tidak menyangka Louis akan menggunakan nada bicara seperti ini untuk berbicara dengannya. Dia pun terisak, lalu bertanya dengan suara gemetar, “Kak, apa kamu sudah bosan denganku? Setelah memiliki orang yang disukai, Kakak jadi membenciku?”Louis menjawab dengan dingin, “Aku juga punya urusanku sendiri. Kamu nggak perlu menggunakan alasan Moonela memukulmu untuk mengikatku. Lagian, aku juga sudah bosan harus menemanimu jalan-jalan s
Di hari ketiga Moonela hilang, Claude masih belum menemukan informasi apa-apa. Saat ini, dia sedang duduk di kantor dan memikirkan bagaimana cara bawahan Kelly memindahkan Moonela. Dia sudah menyelidiki semua CCTV, tetapi tidak menemukan ada yang aneh. Dia hampir tidak pernah bertemu kesulitan seperti ini. Setelah berpikir lama, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan segera menelepon Nelson.“Coba cari kesempatan untuk pergi ke rumah Moonela lagi, lalu periksalah seluruh rumahnya dengan teliti. Aku curiga dia masih berada di dalam rumah,” perintah Claude dengan nada dingin.“Aku rasa Louis yang paling cocok untuk melakukan hal ini,” jawab Nelson. Untuk mengurangi risiko, hanya Louis seorang yang paling cocok untuk melakukan hal ini. Claude pun terdiam sejenak, lalu memutuskan sambungan telepon. Dia sudah secara tidak langsung menyetujui usul Nelson.Tidak lama kemudian, Lillia menerima telepon dari Claude. Baru saja dia menekan tombol menerima panggilan, terdengar Claude yang bertanya, “A
Melihat Moonela yang membagikan foto avatar virtual yang dibuatnya kepadanya setiap hari, Lillia merasa Moonela juga lumayan suka bermain permainan ini. Namun, begitu teringat cedera kaki Moonela, dia mau tak mau mulai merasa khawatir lagi. Dia sedang mempertimbangkan apakah dirinya harus menelepon Moonela untuk menanyakan keadaannya atau tidak.Tepat pada saat ini, Moonela malah meneleponnya terlebih dahulu. Lillia pun segera menjawabnya.“Lillia, aku lagi di ibu kota, nih! Apa kamu lagi senggang? Aku kangen sama kamu,” tanya Moonela dengan gembira.Lillia melihat jadwalnya, lalu menjawab, “Kamu datang ke perusahaan saja, ya? Akhir-akhir ini, aku sibuk banget dan hanya bisa menemuimu di kantor.”Lillia dan Moonela pada dasarnya selalu bersikap jujur pada satu sama lain. Saat ini, ada setumpuk pesanan yang harus ditangani dan rapat tiada akhir yang harus dihadiri Lillia setiap hari. Jadi, dia tidak bisa meluangkan waktu untuk menemui Moonela di luar.“Ya sudah deh. Kamu harus lebih per