Sebelum Moonela sempat menjawab, pintu kantor mereka pun dibuka. Kemudian, Hans berjalan masuk dan bertanya sambil tersenyum, “Ada masalah?”“Bukan masalah besar kok. Apa itu yang kamu bawa?” tanya Moonela dengan penasaran sambil menatap Hans.“Oh, ini adalah alat pijat yang kubeli untuk Bu Lillia. Setiap hari, dia harus duduk bekerja begitu lama. Kalau nggak dipijat, ototnya akan cedera,” jawab Hans dengan santai. Namun, otaknya tidak berhenti memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah Lillia dan Moonela ini.“Kamu perhatian juga,” jawab Lillia sambil tersenyum dan membuka kotak itu.Hans hanya bisa mengelus hidungnya. Orang yang perhatian itu Claude. Dia sendiri bahkan tidak terpikirkan untuk membeli barang seperti ini.Moonela pun menatap Hans dengan penuh arti. Saat merasakan tatapan Moonela, dia segera membuang muka dan berkata, “Kalau nggak ada hal lain lagi, aku keluar dulu ya.”“Emm,” jawab Lillia sambil membaca petunjuk penggunaan alat pijat itu dengan teliti. Saat Hans hampi
Lillia akhirnya mengerti kesulitan dalam mengembangkan usaha di ibu kota. Musuh yang tidak mereka ketahui siapa itu tidak berhenti menargetkan mereka pada tahun lalu dan baru berhenti saat Lillia pergi ke Falancis. Sekarang, malah gantian Keluarga Jaspal yang berulah.Tanpa adanya latar belakang yang kuat, Perusahaan LMOON akan sulit berkembang tidak peduli seberapa bagus pun reputasi mereka di dunia bisnis.“Moonela, menurutmu, apa kita perlu cari mitra kerja sama yang lebih hebat?” tanya Lillia.“Mitra kerja sama yang lebih hebat hanya akan berusaha untuk mencaplok perusahaan kita. Mereka belum tentu tulus mau membantu kita,” jawab Moonela dengan serius. Sejak reputasi LMOON meningkat, ada banyak investor yang ingin menjadi pemegang saham Perusahaan LMOON. Mereka menawarkan uang yang sangat banyak, tetapi juga memiliki permintaan yang tinggi dan bahkan melemparkan banyak jebakan. Begitu tidak hati-hati, LMOON akan jatuh ke tangan orang lain.Begitu mendengar jawaban Moonela, Lillia
Claude merasa sangat terkejut karena Louis sudah tidak lagi menaruh kepercayaan buta kepada Kelly seperti dulu.“Demi Moonela, kamu bahkan diam-diam menyelidiki adikmu?” tanya Imelda dengan ekspresi tidak percaya.Louis menjawab, “Aku nggak mau bertengkar denganmu. Suruh Kelly keluar! Ada yang mau kutanyakan padanya.”Imelda pun berseru marah, “Apa kamu nggak tahu suasana hati Kelly lagi buruk? Dia begitu menyukai Claude, tapi malah ditampar bawahan Claude. Sampai sekarang, Claude juga masih belum minta maaf padanya. Apa lagi yang mau kamu bicarakan dengannya?”“Bagaimana kalau kali ini, memang Kelly yang salah?” tanya Louis dengan marah.“Memangnya kenapa kalau dia yang salah? Dia baru kembali nggak lama, tapi sebagai kakaknya, kamu malah mau membantu orang luar untuk menindasnya? Dia itu putri keluarga Jaspal! Memangnya kenapa kalau dia mau bersikap manja?” jawab Imelda dengan protektif. Dia mulai bersikap seenaknya karena tidak bisa memenangkan argumen ini.Claude menatap Imelda den
“Hatchu!” Lillia tiba-tiba bersin saat sedang menonton drama. Dia mengusap hidungnya sambil bergumam, “Penghangatnya sudah begitu panas, tapi kok aku masih merasa agak dingin ya?”Entah bagaimana diskusi Moonela dengan Periwinkle ....Meskipun sedang menonton drama, Lillia juga tidak bisa sepenuhnya merasa santai. Tiba-tiba, ponselnya berdering. Begitu melihat nomor penelepon, dia merasa nomornya cukup familier, tetapi tetap tidak terpikirkan itu nomor siapa. Pada akhirnya, dia tetap mengangkatnya.Begitu telepon tersambung, terdengar suara Imelda berkata, “Bu Lillia, apa kamu senggang? Aku mau mengajakmu ke kafe.”Pantas saja Lillia merasa nomor telepon ini familier. Sebelumnya, dia sudah memblokir nomor ini, tetapi akhirnya membatalkannya lagi karena merasa tidak perlu melakukan hal seperti itu.“Kalau ada yang mau kamu katakan, katakan saja melalui telepon. Cuacanya masih dingin dan aku malas keluar,” tolak Lillia dengan acuh tak acuh.“Kalau mau kerja sama LMOON dan Periwinkle berj
Begitu mendengar kata-kata Lillia, Frederick pun merasa sangat terharu. Dia berkata, “Apa kamu masih mengkhawatirkan masalah penjualan mutiaraku? Kalau senggang, datanglah ke Mindara!” Lillia menjawab dengan agak serbasalah, “Bukannya aku nggak mau ke sana, tapi acara peluncuran produk baru Periwinkle di bulan 3 ini sangat penting. Jadi, aku lagi sibuk menangani hal ini.”“Aku tahu kok. Kalau begitu, datanglah waktu kamu sudah senggang. Mungkin sekitar bulan 8 atau 9 saja. Pada saat itu, akan ada banyak hiburan di tempat ini!” ujar Frederick dengan santai. Dia terlihat seperti seorang anak kecil yang tidak memiliki kekhawatiran apa pun.Lillia pun merasa agak iri pada Frederick. Dia tersenyum dan berkata “Begitu senggang, aku pasti akan pergi ke sana. Tapi, hari ini aku meneleponmu juga karena berharap kamu bisa tetap lanjut membantuku menyelidiki identitas Kelly. Gara-gara trik kotornya, Perusahaan LMOON sangat sulit berkembang.”Jika bukan karena Kelly memiliki dukungan Harvey sekel
Periwinkle sedang diperiksa. Kenneth pun sangat kewalahan saat ini.Lillia telah mendengar kabar pertengkaran Moonela dan Kenneth dalam belakangan ini. Moonela berharap Kenneth bisa menyelesaikan masalah Periwinkle dengan baik. Namun, Kenneth yang sedang dihadapkan oleh tekanan para direksi malah ingin mengakhiri kerja sama dengan LMOON. Itulah sebabnya kedua orang tak berhenti bertengkar.“Bukannya Kenneth nggak ingin masalah kita berdampak buruk terhadap Periwinkle? Memangnya kita yang bikin pajak Periwinkle bermasalah?” Moonela mengakhiri panggilan, lalu meluapkan kekesalannya kepada Lillia.Lillia menepuk pundak Moonela untuk menenangkannya. “Kalian jangan berantem lagi ya.”“Siapa juga yang ingin berantem sama dia? Sepertinya aku sudah gila, makanya aku baru bisa pacaran sama dia. Aku nggak seharusnya bekerja sama dengan Periwinkle. Sekarang hubungan kita jadi nggak jelas dan susah untuk ditangani.” Moonela langsung duduk di sofa dengan emosi tinggi.Lillia berkata dengan lembut,
Ketika melihat tidak ada yang berbicara, tetiba Leon tertawa, lalu berkata, “Kenapa? Apa pajak perusahaan kalian sudah nggak ada masalah lagi? Aku sudah dengar sebelumnya, beberapa tahun ini Periwinkle melarikan pajak senilai ratusan miliar. Kalau Periwinkle ingin lanjut beroperasional, kalian mesti membayar kekurangan pajak itu. Selain itu, seharusnya kita mesti cari tahu di mana uang pajak yang dilarikan itu?”“Pak Leon nggak usah khawatir soal kekurangan pajak kami. Periwinkle pasti akan membayarnya. Apa kalian menyuntikkan dana ke Periwinkle, murni hanya demi membantu LMOON saja?” Kenneth melihat ke sisi Leon. Sikapnya kelihatan tidak begitu bersahabat.Leon membalas dengan tersenyum, “Tentu saja demi membantu LMOON. Mengenai masalah kami akan menjadi pemegang saham atau nggak, semuanya tergantung LMOON saja.”Kenneth melihat ke sisi para pemegang saham. Saat ini, para pemegang saham juga melakukan interaksi dengan isyarat mata.Pada akhirnya, pemegang saham yang bernama Herbert be
Christian melihat Leon dengan tatapan tidak setuju.Leon pun tersenyum cengengesan. “Aku orangnya nggak ada kelebihan lain, selain jujur. Benar kan, Bu Lillia?”“Terima kasih atas kejujuranmu. Aku juga ingin minta bantuan kamu untuk sampaikan kepada Claude. Suruh dia nggak usah cari orang untuk membantuku. Suruh dia ingat kembali ucapan sebelumnya,” ucap Lillia dengan sungkan, lalu berjalan ke sisi mobil Moonela.Christian menatap Leon dengan terbengong. Dia pun menghela napas tanda tidak berdaya. “Padahal aku sudah suruh kamu untuk nggak usah ikut kemari, tapi kamu ngotot ingin kemari …. Bu Lillia dan Pak Claude sudah nggak ada hubungan apa-apa lagi.”“Aku merasa meski aku nggak mengatakannya, Bu Lillia juga bakal sadar sendiri. Jadi, apa ada yang perlu disembunyikan? Bukannya dia malah akan merasa risi kalau kita merahasiakannya?” Sikap Leon sangat tulus.Begitu Lillia memasuki mobil, dia membuka musik menunggu Moonela kembali.….Moonela mengikuti Kenneth ke ruangan kerjanya. Ketika