Nada bicara Liman membuat Louis merasa agak marah. Dia pun menjawab, “Kamu sudah kenal berapa lama denganku? Masih belum terbukti bahwa Kelly yang melakukan semua ini, tapi kamu mau langsung melampiaskan amarahmu padaku?”Louis mendukung Liman mengejar Lillia. Hanya saja, Liman yang mencurigai Kelly tanpa bukti membuatnya merasa agak kesal. Liman adalah teman baiknya. Dia berharap meskipun menyukai Lillia, Liman tetap bisa menghadapi masalah ini secara rasional. Bagaimanapun juga, Kelly adalah adiknya. Dengan mencurigai Kelly secara langsung, apa Liman sama sekali tidak peduli pada perasaannya?Liman berkata dengan dingin, “Aku percaya padamu karena sudah mengenalmu begitu lama. Tapi, aku nggak kenal dengan Kelly dan nggak punya alasan untuk percaya sama dia. Lagian, memangnya kamu sudah kenal lama dengannya? Aku cuma mau tahu, dia tahu nomor sandimu atau nggak?”“Mana mungkin dia tahu nomor sandi rekeningku? Aku juga akan menyelidiki dengan jelas kenapa bisa ada uang yang masuk ke rek
Setelah membaca komentar warganet, Lillia pun tidak bisa menahan tawanya. Namun, cara perang bisnis yang mereka anggap tidak berbobot itu malah telah menimbulkan masalah besar untuknya.Dengan Kelvin yang terluka, mutiara yang ada di tangan Lillia telah selamat untuk sementara. Hal yang tersisa hanyalah masalah Melisa.Seiring dengan waktu yang terus berjalan, tanpa terasa, seminggu telah berlalu.Begitu keluar dari perusahaan, Lillia menerima telepon dari Elgan.“Ingat datang ke acara reuni besok, ya. Apa kamu mau aku menjemputmu?” tanya Elgan dengan suara yang sangat lembut dan hangat.“Nggak usah, kamu kirimkan saja alamatnya padaku,” tolak Lillia dengan halus.“Oke. Oh iya, aku sudah mengetahui masalahmu dari internet. Bagaimana keadaanmu sekarang? Nenek baik-baik saja, ‘kan? Akhir-akhir ini, aku terlalu sibuk. Lagian, kamu juga lagi sibuk mengurus semua masalah-masalah ini. Jadi, aku nggak mau mengganggumu dulu dan menunggu sampai hari ini untuk bertanya,” ujar Elgan dengan penuh
Lillia menggenggam erat ponselnya dengan mata berkaca-kaca. Dia tahu hari seperti itu pasti akan tiba. Bagaimanapun juga, Ohara sudah tua dan pasti akan meninggal seperti kakeknya dulu. Namun, saat mendengar Ohara mengatakannya secara langsung, dia tetap tidak mampu menekan rasa sedih yang menyelimuti hatinya.“Nenek, aku tahu,” jawab Lillia dengan suara sedih. Dia tidak sepanik tadi lagi dan tahu dia terlalu membesar-besarkan masalahnya karena terpengaruh insiden Kelvin sebelumnya. Untuk sesaat, dia lupa bahwa neneknya jauh lebih berpengalaman darinya.“Lillia, Nenek akan kembali setelah menangani masalahnya,” kata Ohara. Setelah itu, dia pun memutuskan sambungan telepon.Kedinginan Ohara membuat Lillia merasa sangat gelisah. Dia menggenggam ponselnya sambil berusaha menahan air matanya. Setelah itu, dia duduk di sofa dan menatap surat itu sambil termenung.Masalah serius apa sebenarnya yang harus ditangani Nenek?Setelah duduk sejenak, Lillia melipat kembali surat itu, lalu bangkit d
Dulu, saat menyiapkan makanan untuk Lillia sebelum pulang kampung, Ohara juga selalu membuat bagian Claude. Namun, hal itu tidak akan terjadi lagi.Claude juga tidak menyuarakan keinginannya untuk makan bersama Lillia di rumahnya. Dia hanya berkata dengan tenang, “Mari kuantar pulang. Kamu nggak usah terlalu khawatir tentang Nenek. Dia pasti punya urusannya sendiri. Kalau kamu ikut campur, dia malah akan merasa terkekang.”Meskipun tidak tahu alasan Ohara pergi ke ibu kota, Claude yakin Ohara pasti bukan melakukannya hanya karena ancaman Kelvin, melainkan memiliki alasan lain.“Aku tahu,” jawab Lillia dengan suara rendah.“Nenek sudah dewasa dan jauh lebih berpengalaman darimu. Nggak ada salahnya kamu khawatir, tapi kamu juga harus percaya padanya,” tambah Claude lagi.Demi hal ini, Ohara bersedia melakukan perjalanan bolak-balik setiap hari. Ini sudah cukup untuk membuktikan keteguhan hatinya. Claude merasa sifat Lillia sebagian besar diwarisinya dari Ohara. Begitu memutuskan untuk me
Lillia menikah tidak lama setelah tamat. Sekarang, dia juga sudah bercerai. Jadi, dia tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan Dian.“Setelah mendirikan studio bersama Moonela, aku bekerja di balik layar untuk mendesain gambar sembari belajar,” jawab Lillia.Dian pun menatap Lillia sambil mengangguk dengan puas.Tidak lama kemudian, murid lainnya juga mulai tiba satu per satu. Bahkan Moonela yang sedang berada di luar kota juga juga buru-buru kembali untuk menghadiri reuni ini.Moonela duduk di samping Lillia, lalu mengisyaratkan Lillia untuk melihat ke arah meja samping. Berhubung sedang mengobrol dengan Dian, dia tidak menyadari ada orang yang sudah duduk di samping meja mereka.Lillia menoleh dan segera melihat Claude. Di meja itu, masih ada banyak orang lain yang tidak dikenalnya. Mereka semua mengenakan setelan jas yang rapi dan terlihat seperti eksekutif perusahaan.Saat melihat Lillia menoleh, Elgan juga tanpa sadar ikut menoleh. Begitu melihat Claude yang berada di meja i
Ada sedikit ejekan yang tersirat dalam senyuman Elgan saat ini. Dia menyesap anggur merahnya, lalu berkata, “Dari info yang kudapatkan dari dunia hiburan, katanya Liman memang serius mengejarmu. Apa kamu benar-benar nggak mau mempertimbangkannya?”Begitu mendengar ucapan Elgan, rasa percaya diri Andre langsung hancur berkeping-keping.“Hmm, aku tinggal di Kota Pinang, sedangkan dia di ibu kota. Kalau memang mau mencari pasangan, aku akan mempertimbangkan orang yang tinggal di Kota Pinang,” jawab Lillia. Malam ini, dia benar-benar merasa berterima kasih pada Elgan yang tidak berhenti membantunya.Lillia pada dasarnya tidak menyukai obrolan yang tidak berbobot seperti ini. Selain itu, dia juga masih mengkhawatirkan Ohara. Jadi, dia tidak memiliki energi lebih untuk menanggapi mereka.“Memang agak jauh sih. Lagian, bisnismu sekarang sedang meningkat dan orang yang mau kerja sama denganmu juga begitu banyak. Sebaiknya kamu pusatkan saja perhatianmu untuk membina karier. Bagaimanapun, popul
Andre yang disiram alkohol sontak berdiri. Dia memelototi Lillia sambil berseru, “Siapa yang nggak tahu malu? Kamu kira kamu sangat hebat mentang-mentang sudah populer? Nggak peduli seberapa populer pun kamu, kamu tetap hanyalah seorang gadis desa yang nggak punya orang tua dan nggak diinginkan siapa pun! Berapa lama seorang nenek tua bisa mendukungmu? Pada akhirnya, kamu tetap harus mengandalkan pria! Kamu kira kamu bisa mengandalkan popularitasmu ini untuk bertahan hidup selamanya?”Ekspresi Elgan langsung menjadi sangat muram. Dia menatap Andre dengan dingin sambil berkata, “Andre, kamu percaya nggak aku bisa menyuruh orang untuk membuatmu jadi bisu?”Keributan di meja mereka segera menarik perhatian pelayan.Claude melirik Hans yang berdiri di sampingnya. Hans pun segera mengerti maksudnya dan berjalan ke hadapan Andre dengan tampang dingin. Kemudian, dia berkata dengan acuh tak acuh, “Restoran ini diinvestasi oleh bosku. Berhubung kamu membuat keributan di sini dan mengganggu ta
“Kalau Pak Claude nggak keberatan, kita boleh coba saling mengenal lebih lanjut,” jawab Meliana.Claude hanya mengangkat alisnya tanpa berbicara, seolah-olah sedang mempertimbangkannya. Para bos lain yang semeja dengan Claude menatap Meliana dengan penuh semangat. Sementara itu, Meliana yang awalnya merasa tersipu pun perlahan-lahan menjadi agak canggung. Dia mengaitkan jari-jari tangannya dan merasa sangat gelisah.Saat Meliana merasa kakinya mulai lemas, Claude akhirnya bersuara, “Maaf, aku masih ingin kembali pada mantan istriku. Jadi, aku nggak tertarik pada wanita lain selain dia.”Meliana pun merasa sangat terkejut. Claude pernah menikah? Setelah ditolak, dia pun mengangguk dengan malu, lalu berlari kembali ke mejanya sendiri.“Kenapa kamu nggak bilang Claude sudah pernah menikah? Dia masih sangat mencintai mantan istrinya!” seru Meliana dengan marah sambil memelototi Lillia.Namun, Lillia hanya mempererat genggamannya pada gelas alkoholnya tanpa menjawab.“Ternyata pria yang he