Share

Bab 289

Lillia menggenggam erat ponselnya dengan mata berkaca-kaca. Dia tahu hari seperti itu pasti akan tiba. Bagaimanapun juga, Ohara sudah tua dan pasti akan meninggal seperti kakeknya dulu. Namun, saat mendengar Ohara mengatakannya secara langsung, dia tetap tidak mampu menekan rasa sedih yang menyelimuti hatinya.

“Nenek, aku tahu,” jawab Lillia dengan suara sedih. Dia tidak sepanik tadi lagi dan tahu dia terlalu membesar-besarkan masalahnya karena terpengaruh insiden Kelvin sebelumnya. Untuk sesaat, dia lupa bahwa neneknya jauh lebih berpengalaman darinya.

“Lillia, Nenek akan kembali setelah menangani masalahnya,” kata Ohara. Setelah itu, dia pun memutuskan sambungan telepon.

Kedinginan Ohara membuat Lillia merasa sangat gelisah. Dia menggenggam ponselnya sambil berusaha menahan air matanya. Setelah itu, dia duduk di sofa dan menatap surat itu sambil termenung.

Masalah serius apa sebenarnya yang harus ditangani Nenek?

Setelah duduk sejenak, Lillia melipat kembali surat itu, lalu bangkit d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status