“Louis … telah menyelamatkanku. Sudah seharusnya aku berterima kasih kepadanya, tapi aku takut.” Ohara menggenggam tangan Lillia. Dia kelihatan sangat khawatir.“Nenek nggak usah takut. Kenyataan nggak bakal kalah.” Lillia menenangkan Ohara.Usai mendengar, hati Ohara semakin kalut, tapi dia tidak mengekspresikannya. “Seharusnya kamu sudah lapar, ‘kan? Biar Nenek masak buat kamu.”“Oke.” Lillia mengangguk.Perubahan sikap Ohara terlalu drastis. Lillia mengira firasatnya salah. Dia pun tidak berpikir kebanyakan.….Begitu Claude kembali ke tempat tinggalnya, dia pun menerima panggilan dari pihak kepolisian. Mereka mengatakan bahwa bukti kriminal Nikita tidak mencukupi. Jadi, Nikita sudah dibebaskan.Sebenarnya Claude sudah menduga hasil ini sejak awal. Demi melindungi Nikita, Nixon bahkan rela untuk menanggung semua kesalahan.Baru saja panggilan ditutup, Claude pun menerima pesan dari Hans.[ Nikita ingin bertemu denganmu. ]Saat membaca pesan ini, tatapan Claude menjadi dingin. Bebera
Setelah Lillia duduk, Moonela menyerahkan album kepadanya. Lillia melihatnya dengan saksama. Tema tradisional sudah banyak digunakan setiap kalangan, seperti dunia perfilman dan juga permainan. Tentu saja, alangkah bagusnya jika bisa menciptakan kreasi baru.Lillia melihat lelaki berbadan agak gemuk dengan yakin. “Siapa namamu?”Pada saat ini, seorang pemuda tampan yang duduk di samping lelaki berdiri, lalu tersenyum menunjukkan gigi putihnya. “Hai cantik, senang bisa bertemu denganmu. Aku adalah bos dari saluran televisi, namaku Frederick. Padahal kamu masih muda, kamu malah sudah sesukses ini. Semua orang pasti iri dengan pencapaianmu.”Elgan langsung tertawa. Dia sungguh merasa lucu lantaran Lillia salah mengenali orang. “Biasanya Pak Frederick sangat sibuk, dia jarang datang ke Kota Pinang. Wajar kalau kamu salah kenal orang.”Wajah Lillia spontan merona. Dia berdeham, lalu berkata, “Maaf, Pak Frederick. Senang bertemu denganmu.”Salah paham ini membuat suasana kerja sama menjadi l
Lillia menatap Elgan. “Seharusnya Kak Elgan tahu acara ini nggak bagus? Aku lagi menggunakan nama ‘Kekacauan Dunia’ untuk membantunya. Kalau pakai topik awal yang dia pilih, seharusnya acaranya akan semakin hancur lagi.”“Terima kasih banyak.” Elgan sungguh berterima kasih, hanya saja dia merasa agak khawatir. “Lillia, apa kita masih tergolong teman?”“Tentu saja! Selama Kak Elgan butuh bantuan, aku pasti akan membantumu,” ucap Lillia dengan nada bercanda.Lillia berutang budi terhadap Elgan. Apa pun ceritanya, dia tetap harus membayarnya. Meskipun sulit, Lillia tetap akan mencari cara untuk membantu Elgan. Apalagi kali ini Elgan datang langsung untuk meminta bantuannya, itu berarti Frederick sangatlah penting baginya.Frederick bermalam di Kota Pinang. Dia ingin berlibur seminggu baru kembali ke Mindara. Lillia menyuruh seorang karyawan lelaki untuk membawakan jalan.Saat sedang sibuk, asisten berlari ke dalam ruangan dengan gembira. “Pak Frederick baik sekali. Dia suruh Jivan untuk b
Padahal Claude hanya sedang duduk sembari menyantap makanannya, dia malah berhasil menarik perhatian semua wanita di dalam restoran. Bahkan pelayan yang sudah melalui proses pelatihan profesional juga tersipu malu ketika melihat Claude.Saat Kelly mencari tahu masalah Lillia, dia juga sempat membaca data Claude. Data yang beredar di internet sangatlah sedikit. Berhubung Claude kelihatan sangat tampan, awalnya Kelly mengira foto itu adalah hasil editan. Tak disangka, aslinya memang sangat tampan.Claude menyadari dirinya sedang ditatap oleh Kelly. Tetiba dia mengangkat kepalanya, lalu melayangkan tatapan dingin ke sisi Kelly.Kelly segera menunduk sembari menggigit bibirnya. Bulu matanya juga tampak gemetar. Betapa inginnya Kelly menunjukkan sisi tercantiknya kepada Claude.Ujung bibir Claude melengkung ke atas. Dia sedang menunjukkan senyuman menyindir.Louis dapat menyadari tatapan tidak bersahabat dari sosok Claude. Dia merasa tidak puas. Hingga saat ini, Liman masih belum tiba juga.
Ketika mendengar ucapan panjang lebar Moonela, Lillia pun tersenyum tipis. Perhatian yang diberikan Moonela sungguh menghangatkan hatinya.“Oh ya, bukankah gelang yang diberikan Liman ada sistem pelacaknya? Apa dia ada ajari cara kaitkan ke ponsel?” Moonela pun mendesak Lillia. “Coba kamu tanya dia.”Sekarang Moonela hanya berharap Lillia akan baik-baik saja. Ketika mengungkit masalah gelang, Lillia baru menyadari Liman pernah memberitahunya kegunaan dari gelang ini. Namun, dia tidak memberi tahu Lillia cara mengaitkan pelacak ke ponselnya. Lillia bahkan lupa bertanya waktu itu. Namun, dia tidak ingin mencari Liman sekarang.Setelah Liman dan Louis kembali ke ibu kota, mereka tidak berhubungan lagi. Semuanya sudah menunjukkan bahwa telah terjadi sesuatu.“Nggak usah bertanya, bisa dikaitkan. Kita hanya bisa menggunakan gelang ini di saat penting saja. Apalagi Frederick dikenalkan oleh Elgan. Kalau terjadi apa-apa denganku, dia juga nggak akan bisa kabur. Tenang saja!” Lillia tersenyum
Seusai mendengar, Frederick masih saja tersenyum. “Nggak bisa, Bu Lillia itu tamuku dan juga temannya temanku. Aku mesti mengantarnya ke hotel dengan selamat.”Awalnya Lillia mengira Frederick akan menyetujuinya. Tak disangka dia malah menolak.“Pak Claude, kita pergi masing-masing saja.” Lillia juga tidak ingin semobil dengan Claude. Lagi pula, maksud kedatangan Claude ke Mindara juga tidak ada hubungannya dengan Lillia.Cedron merangkul pundak Frederick, lalu menunjukkan senyuman memesona. “Gimana? Apa kamu takut Pak Claude akan apa-apain tamu kamu?”Kali ini Frederick bersikap serius. “Bukan begini. Aku nggak peduli kalian saling kenal atau nggak. Hanya saja, sudah seharusnya aku menjamu tamuku.”“Pak Frederick, kita masuk mobil dulu.” Lillia tidak ingin berinteraksi terlalu banyak kepada mereka. Seusai berbicara, Lillia duluan memasuki mobil.“Pak Claude, sampai bertemu lagi.” Frederick melepaskan tangan Cedron, lalu berpamitan kepada Claude. Dia segera mengikuti langkah Lillia unt
Tak lama kemudian, Lillia menerima kiriman foto dari Kelly. Dia adalah seorang gadis cantik dan berwibawa. Kelly yang berkulit putih itu kelihatan sangat penurut. Setelah foto disimpan, Lillia pun mengesampingkan masalah ini.Keesokan paginya, Lillia pergi menyantap sarapan. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan Cedron dan Claude lagi.“Bu Lillia, sekarang sudah nggak ada tempat kosong. Ayo kita duduk bareng saja.” Cedron segera melambaikan tangan dengan ramah.Saat Lillia merasa ragu, terdengar suara Frederick dari depan restoran. “Pagi, Cantik! Aku datangnya sungguh tepat waktu. Ayo, aku bawa kamu untuk makan sarapan yang lebih enak lagi. Sarapan di sini nggak enak.”“Oke.” Lillia langsung berjalan mendekati Frederick.Raut wajah Claude tampak geram. Saking geramnya, dia menggenggam peralatan makannya hingga urat hijau menonjol di punggung tangannya.“Dasar!” Cedron juga merasa sangat marah. Beberapa saat kemudian, dia malah merasa sedih. “Lillia nggak beri muka.”“Bayar.” Claude m
Lillia spontan melirik Claude. Apa Claude sengaja menanyakan pertanyaan ini?Claude memiringkan kepalanya, lalu bertanya pada Lillia, “Ada apa?”“Nggak kenapa-napa.” Lillia mengalihkan pandangannya, lanjut melihat pemandangan di luar sana.Ucapan Claude membuat Lillia kembali menilai sosok Elgan. Seandainya semua dilakukan Elgan demi keuntungan, Lillia juga tidak merasa tidak enak hati, anggap saja dia sedang berbisnis. Namun, Elgan sempat bertanya apakah mereka masih tergolong teman atau bukan?Pertanyaan itu sepertinya adalah sebuah aba-aba. Jika nantinya Elgan melakukan hal yang bersalah terhadap Lillia, dia juga hanya bisa menerimanya dan memaafkannya. Pada akhirnya, mereka tetap akan berteman.Selesai sarapan, Lillia berkunjung ke rumah Frederick untuk melihat barang yang dijanjikan. Saat ini, Claude dan Cedron tidak bisa mengikuti mereka lagi. Mereka terpaksa berpisah.Lillia duduk di mobil Frederick ke tepi pantai. Terdapat banyak dermaga di depan sana dan ada banyak kapal nelay
Claude menatap Lillia dan berkata, “Kalau mereka datang mencari masalah lagi, teleponlah aku. Untung saja hari ini asistenmu juga sedang lembur dan meneleponku tepat waktu. Kalau nggak, aku nggak tahu akan sekacau apa tempat ini sekarang.”Bagaimanapun juga, Edward benar-benar akan menghancurkan Perusahaan LMOON.Lillia menggigit bibirnya tanpa mengatakan apa-apa. Malam ini, dia memang merasa marah. Namun, dia sebenarnya juga merasakan kesedihan yang tidak dapat dimengerti.“Kamu pulang saja dulu. Aku mau istirahat,” kata Lillia dengan nada yang agak dingin.Claude meliriknya, lalu bertanya, “Kamu sedih?”“Nggak,” jawab Lillia dengan ekspresi cemberut.“Kalau begitu, istirahatlah yang baik. Ingat, kalau mereka datang untuk mempersulitmu lagi, kamu harus meneleponku,” hibur Claude dengan nada lembut.Claude tahu dari mana datangnya kesedihan Lillia. Bagaimanapun juga, Edward dan Imelda adalah orang tua kandung Lillia. Namun, mereka malah datang untuk menindas Lillia. Mana mungkin Lillia
Ohara memegang sapunya erat-erat, lalu memelototi Edward dan Imelda sambil berseru, “Suatu hari nanti, kalian pasti akan menyesal!”Edward hanya mendengus. Dia mengira Ohara sedang berbicara tentang opini publik. Dia pun menjawab dengan tampang mengejek, “Aku nggak akan menyesal. Biarpun Kelly berbuat salah, kami akan tetap mendukungnya!”Imelda menatap Lillia dan berkata, “Kamu memang berbakat, tapi karaktermu malah begitu buruk. Kelly sudah berulang kali menyanjungmu, tapi kamu bukan hanya nggak menanggapinya, malah bekerja sama dengan Claude untuk mempermalukannya. Sebenarnya, kamu sudah tahu dari awal kalau kamu tetap nggak akan kalah meski Claude menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal, ‘kan?”“Kamu tahu Claude menyukaimu, makanya kamu bisa membiarkannya tunangan sama Kelly dengan tenang. Selain bisa menyelesaikan krisis LMOON, kamu juga bisa menertawakan Kelly!”Lillia sama sekali tidak ingin menjelaskan apa-apa. Saat ini, pipinya sudah bengkak. Sangat jelas bahwa
Begitu pulang ke Kediaman Jaspal, Kelly langsung tidak berhenti menangis di ruang tamu.Edward oun buru-buru turun ke lantai bawah. Setelah melihat tampang Kelly yang begitu sedih, dia segera bertanya, “Sayang, ada apa?”“Mantan istrinya Claude itu Lillia. Apa kalian tahu, tapi nggak memberitahuku?” tanya Kelly pada Edward dengan berlinang air mata.Edward duduk di sisi Kelly dan hendak menjawab. Namun, begitu melihat pipi Kelly yang merah dan bengkak, dia segera bertanya, “Siapa yang memukulmu?”Kelly menjawab sambil menangis, “Lillia melihat aku dan Claude makan di restoran, lalu juga sengaja membawa beberapa pria makan di sana dan menggoda mereka untuk membuat Claude marah. Waktu aku berdebat dengan Lillia, Claude menamparku deminya.”Seusai berbicara, Kelly menangis makin kencang.Edward pun berdiri dengan marah, lalu segera mencari ponselnya dan hendak menelepon Claude untuk memakinya. Begitu melihat Kelly yang menangis tersedu-sedu, Imelda yang baru turun juga buru-buru memelukny
Lillia juga melihat Claude dan Kelly meninggalkan restoran. Setelah para bos itu selesai makan, Lillia pun memanggilkan mobil untuk mengantar mereka kembali ke hotel sebelum masuk ke mobilnya sendiri. Hanya saja, sebelum mobilnya sempat keluar dari tempat parkir, mobil Claude pun memblokir jalannya.Claude duduk di dalam mobil dan menatap Lillia dengan ekspresi tidak senang. Sementara itu, Lillia mengerutkan kening, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Setelah saling bertatapan dari dalam mobil untuk sesaat, Claude baru turun dari mobil. Pada akhirnya, Lillia mau tak mau turun dari mobil setelah Claude mengetuk kaca jendelanya 3 kali.“Ada apa?” tanya Lillia dengan kening berkerut.“Aku nggak langsung memberitahumu aku sudah kembali ke ibu kota karena Hans bilang kamu sedang rapat. Makanya, aku pergi ke Kediaman Jaspal dulu,” jelas Claude dengan sikap mendominasi. Dia juga memerangkapi Lillia di antara tubuhnya dengan mobil.Lillia menjawab dengan ekspresi datar, “Pak Claude, kenapa kamu h
Edward pun menjawab dengan tidak senang, “Aku tahu kamu sama sekali nggak menyukai Kelly.”Claude hanya tersenyum dan tidak menjawab.Begitu mendengar percakapan mereka, Imelda juga merasa sangat sedih.“Aku pada dasarnya memang nggak bersedia menikahinya, tapi dia sendiri yang memaksa. Aku ini orang yang selalu memegang janjiku. Berhubung kalian sudah melepaskan Perusahaan LMOON, aku akan memenuhi janjiku dengan menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal,” jawab Claude dengan ekspresi acuh tak acuh.Edward tidak lagi berbicara. Dia bangkit dari tempat duduk dan mengisyaratkan Imelda untuk naik ke lantai atas bersamanya.Malam ini, Lillia mengajak beberapa bos besar ke Xennington. Baru saja mereka semua duduk, dia langsung melihat Kelly dan Claude berjalan masuk ke restoran. Dia pun merasa agak terkejut karena tidak tahu bahwa Claude telah kembali ke ibu kota ....Namun, setelah teringat kembali ucapan Claude sebelumnya, Lillia pun tidak memikirkannya lagi. Claude pernah m
“Apa kamu masih marah sama Kelly? Hari ini, aku sudah menegurnya sebelum datang. Pokoknya, aku akan selalu berpihak padamu. Percayalah padaku,” ujar Louis dengan nada yang terdengar sangat memelas.Moonela menjawab, “Aku nggak marah, cuma ingin jalan-jalan sendiri!”“Tapi, tetanggamu bilang kakimu cedera dan dia juga sempat menggantikanmu untuk lapor polisi. Kalau kakimu cedera, kenapa kamu masih bisa berkeluyuran?” tanya Louis dengan sengaja.Kali ini, Moonela tidak bisa menjawab dengan begitu cepat. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata, “Cedera kakiku nggak parah, kok .... Kamu pergi ke rumahku?”“Emm, aku rindu banget sama kamu. Aku datang mencarimu, tapi kamu nggak menyahut. Jadi, aku tanya ke tetanggamu,” jawab Louis dengan nada lembut.“Aku lagi nggak ada di rumah. Jangan mencariku lagi! Aku sedang jalan-jalan di luar. Kalau suasana hatiku sudah baikan, aku akan meneleponmu,” jawab Moonela. Intinya, dia menolak untuk bertemu dengan Louis.Louis pun merasa agak marah dan berk
Selama adiknya hilang, Louis selalu berharap dia bisa segera pulang ke rumah. Sekarang, adiknya memang sudah kembali. Selain itu, dia juga merasa dirinya bersikap sangat baik terhadap Kelly dan selalu menuruti permintaannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Louis merasa Kelly menjadi makin menyebalkan. Dia bukan hanya suka melakukan trik kotor secara diam-diam, juga sering memicu perselisihan di hadapan orang tuanya. Dia juga berkata dirinya menyukai Lillia, tetapi malah selalu berlagak seperti korban dan mengatakan Lillia sering menindasnya.Kelly tidak menyangka Louis akan menggunakan nada bicara seperti ini untuk berbicara dengannya. Dia pun terisak, lalu bertanya dengan suara gemetar, “Kak, apa kamu sudah bosan denganku? Setelah memiliki orang yang disukai, Kakak jadi membenciku?”Louis menjawab dengan dingin, “Aku juga punya urusanku sendiri. Kamu nggak perlu menggunakan alasan Moonela memukulmu untuk mengikatku. Lagian, aku juga sudah bosan harus menemanimu jalan-jalan s
Di hari ketiga Moonela hilang, Claude masih belum menemukan informasi apa-apa. Saat ini, dia sedang duduk di kantor dan memikirkan bagaimana cara bawahan Kelly memindahkan Moonela. Dia sudah menyelidiki semua CCTV, tetapi tidak menemukan ada yang aneh. Dia hampir tidak pernah bertemu kesulitan seperti ini. Setelah berpikir lama, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan segera menelepon Nelson.“Coba cari kesempatan untuk pergi ke rumah Moonela lagi, lalu periksalah seluruh rumahnya dengan teliti. Aku curiga dia masih berada di dalam rumah,” perintah Claude dengan nada dingin.“Aku rasa Louis yang paling cocok untuk melakukan hal ini,” jawab Nelson. Untuk mengurangi risiko, hanya Louis seorang yang paling cocok untuk melakukan hal ini. Claude pun terdiam sejenak, lalu memutuskan sambungan telepon. Dia sudah secara tidak langsung menyetujui usul Nelson.Tidak lama kemudian, Lillia menerima telepon dari Claude. Baru saja dia menekan tombol menerima panggilan, terdengar Claude yang bertanya, “A
Melihat Moonela yang membagikan foto avatar virtual yang dibuatnya kepadanya setiap hari, Lillia merasa Moonela juga lumayan suka bermain permainan ini. Namun, begitu teringat cedera kaki Moonela, dia mau tak mau mulai merasa khawatir lagi. Dia sedang mempertimbangkan apakah dirinya harus menelepon Moonela untuk menanyakan keadaannya atau tidak.Tepat pada saat ini, Moonela malah meneleponnya terlebih dahulu. Lillia pun segera menjawabnya.“Lillia, aku lagi di ibu kota, nih! Apa kamu lagi senggang? Aku kangen sama kamu,” tanya Moonela dengan gembira.Lillia melihat jadwalnya, lalu menjawab, “Kamu datang ke perusahaan saja, ya? Akhir-akhir ini, aku sibuk banget dan hanya bisa menemuimu di kantor.”Lillia dan Moonela pada dasarnya selalu bersikap jujur pada satu sama lain. Saat ini, ada setumpuk pesanan yang harus ditangani dan rapat tiada akhir yang harus dihadiri Lillia setiap hari. Jadi, dia tidak bisa meluangkan waktu untuk menemui Moonela di luar.“Ya sudah deh. Kamu harus lebih per