Share

Bab 254

Seusai mendengar, Frederick masih saja tersenyum. “Nggak bisa, Bu Lillia itu tamuku dan juga temannya temanku. Aku mesti mengantarnya ke hotel dengan selamat.”

Awalnya Lillia mengira Frederick akan menyetujuinya. Tak disangka dia malah menolak.

“Pak Claude, kita pergi masing-masing saja.” Lillia juga tidak ingin semobil dengan Claude. Lagi pula, maksud kedatangan Claude ke Mindara juga tidak ada hubungannya dengan Lillia.

Cedron merangkul pundak Frederick, lalu menunjukkan senyuman memesona. “Gimana? Apa kamu takut Pak Claude akan apa-apain tamu kamu?”

Kali ini Frederick bersikap serius. “Bukan begini. Aku nggak peduli kalian saling kenal atau nggak. Hanya saja, sudah seharusnya aku menjamu tamuku.”

“Pak Frederick, kita masuk mobil dulu.” Lillia tidak ingin berinteraksi terlalu banyak kepada mereka. Seusai berbicara, Lillia duluan memasuki mobil.

“Pak Claude, sampai bertemu lagi.” Frederick melepaskan tangan Cedron, lalu berpamitan kepada Claude. Dia segera mengikuti langkah Lillia unt
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status