Lillia spontan melirik Claude. Apa Claude sengaja menanyakan pertanyaan ini?Claude memiringkan kepalanya, lalu bertanya pada Lillia, “Ada apa?”“Nggak kenapa-napa.” Lillia mengalihkan pandangannya, lanjut melihat pemandangan di luar sana.Ucapan Claude membuat Lillia kembali menilai sosok Elgan. Seandainya semua dilakukan Elgan demi keuntungan, Lillia juga tidak merasa tidak enak hati, anggap saja dia sedang berbisnis. Namun, Elgan sempat bertanya apakah mereka masih tergolong teman atau bukan?Pertanyaan itu sepertinya adalah sebuah aba-aba. Jika nantinya Elgan melakukan hal yang bersalah terhadap Lillia, dia juga hanya bisa menerimanya dan memaafkannya. Pada akhirnya, mereka tetap akan berteman.Selesai sarapan, Lillia berkunjung ke rumah Frederick untuk melihat barang yang dijanjikan. Saat ini, Claude dan Cedron tidak bisa mengikuti mereka lagi. Mereka terpaksa berpisah.Lillia duduk di mobil Frederick ke tepi pantai. Terdapat banyak dermaga di depan sana dan ada banyak kapal nelay
Lillia juga tidak buru-buru. Namanya juga berbisnis, siapa yang buru-buru, dia pun akan kalah.“Bukannya Pak Frederick bisa cari aku karena melihat ketenaran Lorraine?” Lillia mengangkat gelas teh, lalu meniupnya dengan tenang. Kerja sama kali ini sangatlah menguntungkan bagi Frederick. Nilai dari sebuah karya seni tidak terbatas. Ketenaran Lillia bisa membantu Frederick untuk menaikkan harga mutiara. Jadi, tidaklah rugi jika Frederick sedikit merugi.Setelah mutiara dimasukkan dalam hasil karya Lorraine, mutiara tersebut bukanlah mutiara laut biasa lagi, melainkan akan menjadi mutiara yang diakui oleh seniman. Pada saat itu, para pebisnis akan berbondong-bondong untuk membeli mutiara tersebut.Tidak dipungkiri, kualitas mutiara Frederick memang cukup bagus. Sayangnya, tidak cukup terkenal di pasaran saja. Itulah sebabnya harga jualnya tidaklah bagus.Pada zaman sekarang ini, produk apa pun butuh iklan dari orang terkenal supaya bisa terjual laris. Jika tidak, kenapa bisa ada banyak e
Liman menunduk sembari memutar bola matanya. Sikap Liman saat ini telah menunjukkan bahwa ada banyak beban pikiran di hatinya. Lillia merasa tidak berdaya. Dia merapikan rambut yang diembus oleh angin malam. “Kalau kamu masih belum selesai berpikir, aku masuk dulu. Kamu telepon aku setelah selesai berpikir.”Seusai berbicara, Lillia membalikkan tubuhnya hendak meninggalkan Liman.Liman merasa panik spontan meraih pergelangan tangannya. “Lillia ….” Usai menjerit, dia segera melepaskan tangan Lillia, lalu berkata dengan bersalah, “Maaf, aku terlalu buru-buru, aku nggak bermaksud untuk sentuh kamu. Beberapa hari lalu aku kembali ke ibu kota … demi masalah Keluarga Jaspal. Mereka telah menemukan putri mereka. Maaf karena nggak langsung kabari kamu!”Louis pernah mengatakan kepada Liman. Mereka akan meminta maaf kepada Lillia di saat kondisi agak tenang. Namun, Liman tidak bisa menunggu lagi. Dia tidak bisa berkencan dengan Kelly. Dia tidak menyukai Kelly.“Baguslah kalau sudah ketemu. Unt
Claude tinggal di seberang kamar Lillia. Baru saja pintu kamar ditutup, suara ricuh di luar sana semakin jelas lagi.“Itu kamar 6688!”“Jangan sampai dia kabur! Ayo cepat!”“ … ”Dapat terdengar rasa benci dari suara mereka.Lillia tahu penggemar zaman sekarang sangat gila. Demi melindungi citra idola mereka, mereka pun rela melakukan apa pun. “Aku sudah menyelidiki masalah ini. Apa kamu berencana melakukan klarifikasi atau tunggu Liman saja?” Claude berjalan ke sisi sofa. Dia sengaja merendahkan nada bicaranya.“Aku ingin lihat apa dia akan klarifikasi atau nggak. Kalau dia nggak klarifikasi, LMOON pasti akan klarifikasi.” Lillia menunduk sembari berjalan ke sisi Claude. Tidak terdengar kepanikan dari suara Lillia.Cara paling efektif untuk mengatasi masalah ini adalah segera melakukan klarifikasi.“Belum pasti Liman bisa melakukan klarifikasi.” Claude duduk di sofa dengan raut serius.Biasanya selebritas akan diatur oleh manajer perusahaan. Meskipun Liman cukup tenar di dalam kalang
Berutang budi terhadap Elgan sudah cukup membuat Lillia merasa serbasalah. Sekarang dia malah berutang budi kepada 3 orang sekaligus. Bagaimana Lillia membalasnya?Namun saat ini tidak ada cara yang lebih bagus lagi. Jika Lillia menampakkan diri, bisa jadi masalah akan semakin kacau lagi. Jadi, Lillia terpaksa mundur.Claude membuka pintu berjalan keluar. Suasana di luar sana sangatlah ricuh. Frederick membawa sekuriti untuk merampas kamera reporter, lalu berkata kepada para penggemar Liman dengan nada sangat tidak sungkan. Setiap ucapannya juga sangat ketus.“Kalian lagi ngapain?” Terdengar suara sinis Claude.Semua orang tertegun di tempat. Koridor hotel yang tadinya ricuh … hening dalam seketika. Mereka serempak menoleh ke sisi Claude.Claude yang berdiri di depan pintu kamar itu terlihat sangat berwibawa. Terlukis rasa tidak sabar dan kesal dari wajahnya. Tatapannya mulai melirik semua orang di tempat.Jelas-jelas Claude hanya berdiri saja. Semua orang malah dapat merasakan betapa
Cedron langsung menyela, “Makanan laut apa? Coba cerita, aku juga ingin cicipi.”Lillia bertanya pada Frederick dengan tersenyum, “Apa kamu keberatan kalau aku berbagi dengannya?”“Kenapa kamu berbicara seperti ini? Berhubung makanan itu aku berikan kepadamu, itu berarti sudah menjadi milikmu. Terserah apa yang ingin kamu lakukan!” ucap Frederick dengan royal.Setelah Claude mengakhiri panggilan, dia berkata, “Mohon Pak Frederick bawakan jalan.”Lillia memeriksa isi kamar sejenak. Setelah memastikan tidak ada yang ketinggalan, dia pun hendak mengambil kopernya.Kebetulan Claude berada di dekat koper. Dia langsung menyeret koper, lalu mengikuti langkah Frederick.Lillia tertegun di tempat. Pada akhirnya, dia hanya bisa mengikuti langkah mereka saja.“Kita keluar dari pintu belakang saja. Pak Liman terkenal sekali. Reporter pasti bukan cuman 1 saja.” Frederick membawa mereka ke lift karyawan hotel.“Oke,” balas Lillia.Keempat orang berjalan ke dalam lift. Lillia juga tidak bisa bersabar
Maksud ucapan Lillia sudah sangat jelas. Dia akan mengatasi masalah ini demi perkembangan Studio LMOON. Dia tidak akan mengorbankan LMOON demi membalas budi Liman.Karier Lillia jauh lebih penting dibandingkan dengan Liman. Setelah mengetahui kenyataan, tiba-tiba hati Liman terasa semakin penat lagi.Hal yang tidak diketahui Lillia adalah Liman bukan memiliki kesan bagus terhadap Lillia ketika berhubungan di Kota Brawa, namun dia mulai mengingat Lillia ketika pertama kali mendengar suara dering ponselnya.Hanya saja, waktu itu Lillia telah menikah dengan Claude, Liman tidak dapat melacak keberadaan Lillia. Dia hanya tahu bahwa namanya adalah Lorraine.“Maaf.” Suara gemetar Liman terdengar sangat sedih.“Kamu nggak usah minta maaf. Aku tahu kamu bukan sengaja.” Lillia juga tidak ingin mempermalukan Liman.“Terima kasih. Aku akan menyelesaikan masalah ini dengan baik. Aku nggak akan persulit kamu.” Seusai Liman berbicara, dia langsung mengakhiri panggilan.Claude menatap ke sisi Lillia.
Setelah Lillia tiba di toilet, dia pun mengerutkan keningnya. “Aku tahu kamu nggak ingin merugikanku. Hanya saja, masalah ini memang perlu dipikir panjang.”Mereka semua berkecimpung di dalam dunia hiburan. Tidak ada gunanya menambah musuh di saat sekarang.“Gimana kalau kamu diskusi lagi sama perusahaan Liman? Aku bocorkan sedikit rahasia sama kamu. Bukti di tangan kita sangat lengkap. Rekaman CCTV itu bahkan ada suaranya. Perusahaan Liman nggak bisa mencelakaimu!” diskusi Moonela dengan Lillia.Lillia mengiakan. Setelah mengakhiri panggilan dengan Moonela, dia kembali menghubungi nomor yang diberikan Moonela kepadanya. Hanya saja, setelah dihubungi berkali-kali, panggilan dalam keadaan sibuk.Lillia menunggu beberapa menit. Kemudian, dia menelepon lagi. Lantaran panggilan tidak terhubung, Lillia terpaksa menyerah.Kemudian, Lillia mengirim pesan kepada Moonela, baru meninggalkan toilet.Claude melihat kepulangan Lillia, lalu bertanya, “Apa kamu sudah selesai diskusi dengan Bu Moonela