Share

Bab 161

Tatapan Jeff tertuju pada diri Lillia.

Cuaca bulan November di Kota Pinang lebih hangat daripada di kota lain. Namun, Lillia yang basah kuyup itu tetap akan masuk angin.

“Lillia, pergi ganti pakaianmu dulu,” ucap Jeff dengan perhatian.

Lillia berjalan ke bawah.

Priya menatap Lillia. Dia dapat melihat tatapan dingin dari mata Lillia.

Lillia menuruni tangga dengan kaki ayam. Air menetes ke atas lantai. Dia berjalan ke hadapan Priya, lalu menatap si wanita tua. “Apa aku pernah bilang kamu itu pembantu? Aku cuma nggak ingin jadi pembantu yang nggak tahu apa-apa, apa nggak boleh? Kalau kamu ingin hidup sesuai dengan pemikiranmu, itu urusanmu. Kenapa kamu malah berusaha untuk mengubahku?”

Seusai berbicara, Lillia langsung merebut ponselnya dari tangan Priya.

“Aku nggak nyangka kamu akan kasih obat ke aku, lalu mengurungku di kamar dalam waktu selama ini ….” Ketika berbicara sampai di sini, tenggorokan Lillia terasa kering. “Sebelumnya aku hanya merasa sikap kebanyakan orang tua memang sepert
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status