Share

Bab 3

Author: Emka 1979
last update Last Updated: 2024-10-14 14:29:38

Rina memandang dirinya di cermin kamar, wajahnya tampak pucat dengan mata sembap karena kurang tidur. Sudah berhari-hari ia dihantui perasaan tidak tenang karena memikirkan pesan misterius yang ada di handphone sang suami, Namun pagi ini, firasat buruk itu terasa lebih kuat karena kedatangan Farida, ibu mertuanya yang dengan tiba-tiba mengajaknya pergi.

Rina memoleskan bedak tipis di wajahnya kemudian lipstik berwarna nude di bibirnya. Setelah melihat dia sudah tampil rapi, wanita itu pun keluar dari kamarnya sebelum sang mertua mengomel tidak jelas padanya.

Begitu keluar dari kamar, ia sudah melihat Farida duduk di ruang tamu, wajahnya keras seperti biasa. Tanpa basa-basi, Farida melontarkan sindiran, "Kenapa lama sekali? Mau dandan setebal apa juga mukamu gitu-gitu aja! Sudah tidak bisa bikin anak, malah bikin kesel aja!"

Rina menahan rasa sakit yang menyusup di hatinya. Perkataan seperti itu bukan hal baru baginya, tapi pagi ini, setiap kata terasa lebih tajam, lebih menyakitkan. Ia hanya mengangguk, tak ingin memperpanjang masalah.

“Kita pergi sekarang,” ucap Farida singkat, memimpin jalan menuju mobil. Sepanjang perjalanan, Rina berusaha bertanya, "Ma, sebenarnya kita ini mau ke mana?"

Namun bukan jawaban Farida yang dia dapat. mertuanya itu hanya diam membisu sambil meliriknya tajam. Setiap kali ia melirik ke arah mertuanya, jantungnya berdebar semakin cepat.

Mereka tiba di sebuah klinik. Rina tertegun melihat tempat itu. "Kenapa ke sini, Ma?" tanyanya dengan nada ragu.

Farida berhenti di depan pintu, berbalik menatap Rina dengan tatapan tajam. "Kamu pikir Arya akan terus bersabar dengan wanita yang tidak bisa memberinya keturunan seperti kamu?" Ucapan Farida berhasil menusuk hati Rina yang paling dalam.

Rina merasa hatinya teriris. Apa yang diucapkan oleh mertuanya sangat menyakiti hatinya. Dadanya terasa sesak seperti ditimppa oleh batu ribuan ton. "Ma, aku ...."

"Masuk saja, tidak usah banyak tanya!" potong Farida tak sabar. “Apa jamu bodoh hingga tidak tahu apa tujuan kita kesini?"

Di dalam klinik, dengan berat hati, Rina menjalani berbagai pemeriksaan. Jantungnya berdetak kencang. Kata-kata Farida sang mertua terus saja menari-nari di kepalanya. "Apa benar, dia adalah wanita mandul?"

Rina menghapus air matanya yang tak berhenti menetes selama menjalani pemeriksaan. Meski beberapa waktu lalu dokter mengatakan tidak ada masalah dalam rahimnya. Namun, tetap saja, dia khawatir hasil test yang dia lakukan ini tidak sesuai ekspektasinya.

---

Sejak Farida mengajak Rina pergi ke klinik, sikap Arya dan Farida pun berubah. Lelaki itu semakin jarang pulang dengan alasan menginap di rumah orang tuanya. Dia hanya pulang jika ingin mengambil berkas yang ketinggalan di rumah.

Farida pun tak lagi mengungkit-ungkit soal anak di hadapan Rina saat wanita itu main ke rumah sang mertua. Farida justru langsungpergi meninggalkannya saat seolah-olah merasa muak melihat wajah Rina.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa semua orang tiba-tiba berubah?" batin Rina bertanya-tanya.

Sampai sore harinya, seorang wanita cantik memakai kacamata hitam dan juga pakaian elegan berdiri di depan rumah Rina. Dia pun memencet bel berulang kali seolah tak sabar ingin bertemu dengan yang punya rumah.

Saat membuka pintu, Rina terkejut melihat wanita asing yang cantik dan seksi berdiri di hadapannya.

“Maaf, Anda siapa ya? Ada yang bisa saya bantu?” Rina bertanya, merasa ada yang ganjil melihat wanita yang ada di hadapannya.

Wanita itu tersenyum tipis. "Perkenalkan, nama saya Hana. Saya ingin bertemu Arya," katanya tanpa basa-basi.

Wajah Rina berubah bingung. Kenapa ada wanita lain yang mencari suaminya. "Maaf kalau boleh tahu, ada urusan apa, Anda mencari suami saya?"

Wanita itu menatap Rina dari ujung rambut hingga ujung kaki. Seolah memandang remeh Rina. "Saya datang kesini, ingin meminta pertanggungjawaban Arya. Saya hamil, anak Arya!" ucap wanita itu sambil mengibaskan rambutnya.

"Apa? itu tidak mungkin!" pekik Rina sambil menutup mulutnya.

"Kalau tidak percaya, kamu bisa lihat hasil lab ini. Atau, kamu bisa panggil Arya."

Dengan tangan gemetar, Rina mengambil kertas itu. Air matanya pun luruh saat dia melihat kalimat positif disana. Namun sebelum ia sempat menanggapi, Arya dan Farida muncul dari ruang tamu. Arya langsung mendekati Hana, merangkulnya tanpa rasa malu sedikit pun, sementara Rina hanya bisa mengusap dada melihat suaminya bermesraan dengan wanita lain.

“Mas... apa maksud semua ini?” Rina bertanya dengan suara bergetar, matanya penuh air mata yang belum jatuh.

Farida yang menjawab, "Ini Hana, calon istri baru Arya. Kalian sudah berkenalan bukan?" Nada bicaranya dingin, seolah tak ada yang salah dengan apa yang baru saja ia ucapkan.

"Sini masuk sayang," ajak Farida mengajak wanita itu masuk ke dalam rumah Rina sambil menggangdeng tangannya.

Rina tak percaya dengan apa yang didengarnya. Apalagi, sang mertua yang tampak begitu akrab dengan wanita itu. Seolah mereka sudah lama saling mengenal. Tubuhnya lemas, jantungnya terasa seperti dihimpit ribuan beban. "Mas, katakan ini tidak benar...," suaranya serak, putus asa meminta penjelasan dari Arya, namun yang ia dapat hanyalah kebisuan.

Arya menatap Rina dengan tatapan dingin, tanpa sedikit pun rasa bersalah. "Rina, aku dan Hana sudah lama bersama. Kami saling mencintai. Kalau kamu tidak bisa menerima Hana, aku akan menceraikan kamu."

Kalimat itu memecahkan pertahanan terakhir Rina. Air matanya tumpah, dan tubuhnya gemetar tak terkendali. "Kenapa, Mas? Kenapa kamu tega mengkhianatiku? Apa selama ini, aku tidak cukup baik buatmu?" isaknya, namun Arya tetap tak tergoyahkan.

Farida, tanpa belas kasih, menyela, "Rina, kamu tidak bisa memberikan Arya anak. Lalu, sampai kapan kami harus menunggu? Sampai lebaran monyet juga kamu nggak akan hamil, karena kamu itu man-dul. Kamu harus sadar diri. Ini yang terbaik untuk semuanya."

Hana melingkarkan tangannya di lengan Arya, seolah memperlihatkan kemenangan. "Arya akan menikahiku. Kami akan membangun keluarga yang seharusnya kamu berikan padanya," ucap Hana dengan nada sombong.

Rina merasakan seluruh hidupnya hancur seketika. Suami dan mertuanya tanpa memperdulikan perasaannya mengatakan akan menikahi wanita lain yang saat ini tengah hamil. Rina merasa, tak ada lagi gunanya dia bertahan dalam pernikahan semu ini.

Hanya dia yang menginginkan Arya. Sementara sang suami, tak pernah sedikitpun peduli padanya. Lelaki itu bahkan mengkhianatinya sampai membuat wanita itu hamil.

Tidak, Rina tidak bisa memaafkan semua pengkhianatan ini. Jika memang Arya tidak menginginkannya, dia akan pergi. Dia tidak akan lagi mengemis-ngemis cinta seperti yang dia lakukan selama ini.

"Baik, kalau memang kamu lebih memilih dia, talak aku sekarang. Aku tidak rela berbagi suami dengan wanita lain."

Arya menatap Rina dengan dingin. "Baik, kalau itu maumu. Rina Tri Hapsari, aku talak kamu. Mulai hari ini, kita bukan lagi suami istri. Sekarang, pergilah dari rumah ini. Dan jangan bawa apapun selain baju yang menempel di tubuhmu."

Rina hampir jatuh karena tubuhnya terasa begitu lemah. Begitu mudahnya sang suami mengucapkan kalimat talak padanya. Setidak pentingkah dirinya?

Namun, Rina tidak boleh terlihat lemah. Dia tidak ingin pelakor dan juga ibu mertuanya itu terlihat menang. Dia pun menegakkan dirinya, menatap Farida dan Hana dengan mata berkilat.

"Baik, Aku akan pergi dari sini! Aku tidak akan membawa apa-apa, kecuali harga diriku. Tapi ingat, kalian tidak akan pernah merasakan kebahagiaan yang tercipta dari luka hati seorang istri."

Ia berbalik, mengambil langkah menuju pintu keluar, meninggalkan rumah yang selama ini dianggapnya sebagai tempat penuh cinta, tapi ternyata hanya menjadi tempat penghianatan terburuk dalam hidupnya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
pergi jgn bertahan dgn lingkungan orang toxic diluar kebahagian menanti
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 4

    Rina berjalan menuju mobilnya dengan langkah gemetar. Tangannya seolah tak memiliki tenaga untuk membuka pintu mobil. Dia pun menjatuhkan tubuhnya di kursi mobil dengan air mata yang terus mengalir di pipinya. Dia teringat kata-kata Arya yang begitu dingin. Seolah tak ada beban saat mengucapkan kalimat talak itu. Dia mencoba menyeka air matanya, tetapi tak kuasa menghentikan tangisannya. "Semoga kamu tidak menyesali keputusanmu, Arya. Dan jika saat itu tiba, aku tidak akan mau memberikan maafku!" lirihnya. Setelah menghela napas panjang, Rina menyalakan mesin mobil. Namun, isak tangisnya tak kunjung reda, yang ada hatinya semakin perih mengingat semua perlakuan Arya tadi. Jalanan di depannya terlihat kabur akibat air mata yang terus mengalir. Berulang kali, dia hampir menabrak pengendara motor di depannya. "Hei, kalau tidak bisa menyetir jangan bawa mobil!" teriak pengendara motor yang hampir dia tabrak. "Maaf-maaf, lain kali saya akan hati-hati." ucap Rina sambil menakupkan t

    Last Updated : 2024-10-14
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 5

    "Baiklah, Nona. Kartu namamu aku pegang. Nanti malam, aku tunggu di hotel X. Jika kamu tidak datang, jangan salahkan aku jika besok aku akan datang di kantormu dan membuat kamu membayar ganti rugi ini dengan caraku. Selamat tinggal, Nona." Senyum smirk terbit di bibir lelaki tampan itu.' Rina menutup pintu mobilnya dengan penuh kekesalan. Setelah kejadian yang menyakitkan dengan Arya, dia berusaha mengumpulkan kembali hidupnya. Naas, dia justru malah menabrak mobil orang. "Sial, kenapa aku harus bertemu dengan pemuda slengean dan mesum seperti dia!” gerutu Rina sambil mengendarai mobilnya.Namun, pikirannya tak bisa lepas dari wajah pria tersebut. Di balik sifatnya yang begitu ia benci, Rina tak dapat memungkiri kalau wajah pria itu jauh lebih tampan dari Arya.Selang beberapa menit kemudian, Rina sudah sampai di rumah orang tua angkatnya. Selama ini, Arya tidak pernah tahu, jika Rina adalah anak angkat dari pengusaha kaya bernama Claudia. Rina pun merebahkan tubuhnya di kamar

    Last Updated : 2024-10-14
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 6

    Pandangan Arya tak bisa beralih dari wajah Rina. Wanita yang menemaninya hampir tiga tahun ini. Namun tak pernah sedikitpun dia lihat. Dan kini, wanita itu ada di hadapannya. Rina seolah menjelma menjadi cinderella saat ini.Selama ini, Rina memang selalu berpenampilan sederhana. Jika di rumah, wanita itu selalu memakai daster seperti ibu-ibu yang beranak lima. Namun sekarang, tubuhnya dibalut dengan gaun hitam dan hijab pasmina membuat kecantikan wanita itu meningkat berkali-kali lipat. "Rina?" suara Arya terdengar parau, seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Arya memegang dadanya yang tiba-tiba saja bergetar hebat. Tak hanya Arya yang kaget, Hana pun sama kagetnya melihat mantan istri suaminya ada di acara sebesar ini. Namun, untuk bicara, wanita itu tidak berani. Rina tersenyum tipis, senyum yang penuh rahasia. Arya ingin bertanya lebih banyak, tapi Rian sudah mendahuluinya dengan mengulurkan tangannya. "Rian, teman dekat Rina. Senang bisa bertemu denganmu, Arya." Rian

    Last Updated : 2024-10-25
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 7

    Hana yang tidak tahan melihat perhatian Arya yang terus tertuju pada Rina langsung menarik lengan Arya. "Arya, sampai kapan kamu terus terpaku pada wanita itu? Dia sudah tidak ada hubungannya denganmu. Apa kamu tidak ingat kenapa kamu meninggalkannya?" Arya hanya diam, matanya tetap terarah pada punggung Rina yang semakin menjauh. "Kamu tidak usah ikut campur urusanku," jawabnya dengan nada dingin. Hana pun tersulut emosinya. "Apa maksudmu, Arya? Apa hanya karena sekarang dia tampak berbeda, kamu jadi lupa semua yang sudah kamu lakukan padanya? Kamu sudah menceraikannya dan memilihku! Dan sekarang, kamu berdiri di sini seolah kamu menyesali keputusanmu?" "Aku tidak butuh ceramah darimu, Hana," potong Arya, matanya tajam menatap wanita itu. "Kamu tidak pernah mengerti apapun tentang Rina. Kamu hanya tahu apa yang ingin kamu lihat." Hana merasa terhina dan marah. "Jadi ini semua salahku, ya? Setelah semua yang aku lakukan untukmu, kamu malah mengabaikanku begitu saja?" Arya me

    Last Updated : 2024-10-26
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 8

    Setelah pertengkarannya dengan Hana tadi, Arya memutuskan untuk pulang. Dia tidak peduli dengan Hana. Paling juga nanti dia pulang sendiri, begitu pikirnya.Pikiran Arya saat ini masih tertuju pada Rina. Entahlah, sejak melihat dengan sosok yang baru, Arya merasa sesuatu dalam dirinya yang dia sendiri tidak mengerti. Dia seolah tidak rela melepas Rina begitu saja.Saat Arya tiba di rumah, Farida sudah menunggunya di ruang tamu. "Ma, belum tidur," sapa Arya. Farida menatap putranya dengan tatapan tajam. "Arya, kamu pulang sendiri? Mana Hana?" Arya menghela napas panjang, mencoba menjawab dengan suara yang tenang. "Hana… dia tadi pulang sendiri, Ma. Kami… kami tadi sedikit bertengkar." Farida berdiri dari sofa dan menatap Arya dengan marah. "Bertengkar? Arya, kamu sadar nggak kalau Hana itu sedang hamil? Dia hamil cucu Mama! Kamu nggak boleh ninggalin dia begitu saja, kalau sampai terjadi sesuatu sama dia, bagaimana?" Arya hanya menunduk, merasa bersalah, namun tetap tidak bisa mene

    Last Updated : 2024-10-27
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 9

    "Kamu harus segera menceraikan wanita mandul itu Arya, dan nikahi Hana secara resmi. Mama tidak ingin anak itu lahir tanpa status yang jelas." Arya berjalan mondar-mandir di ruang kerjanya, rasa kesal dan frustasi memenuhi pikirannya. Desakan Farida, ibunya, untuk menceraikan Rina terus terngiang-ngiang di telinganya. Setelah Rina pergi dari rumah, Farida langsung memanggil penghulu untuk menikahkan Arya dan Hana secara agama. Farida tidak ingin ada berita buruk tentang keluarganya jika sampai para tetangga tahu putranya menghamili wanita lain. Sementara Arya, sejak pertemuannya dengan Rina kemarin. Perasaan Arya tiba-tiba berubah. Dia yang semula acuh mendadak peduli. Apalagi, saat melihat perubahan Rina yang begitu drastis membuat lelaki itu seolah tak rela melepas Rina begitu saja. "Kenapa dia bisa berubah secepat itu? Siapa dia sebenarnya?" Pikiran itu terus saja berputar di kepalanya. "Aku harus tahu tentang siapa Rina sebenarnya," gumam Arya. "Jika dia benar-benar kaya,

    Last Updated : 2024-10-28
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 10

    Arya menghela napas panjang, menatap kosong langit-langit kantornya. Desakan Farida yang terus menginginkannya menceraikan Rina dan menikahi Hana secara resmi membuat hatinya bergejolak. Saat ini, dia tidak mungkin melepas berlian seperti Rina hanya demi menuruti keinginan ibunya.Justru dia berharap, bisa bekerja sama dengan perusahaan Rina. Selain itu menguntungkan untuk perusahaannya, dia juga bisa kembali dekat dengan Rina.Sebagai seorang pria yang biasanya tegas, kali ini Arya merasa bimbang. Keinginannya untuk mengungkapkan kepada sang ibu siapa sebenarnya Rina terus tertahan oleh kekhawatiran akan reaksi Farida yang sangat peduli akan status dan harta."Kamu harus segera menceraikan wanita mandul itu, Arya! Nikahi Hana! Anak itu harus punya status jelas," desak Farida, mengingatkannya pada percakapan beberapa hari yang lalu.Namun, Arya punya rencana lain.---Hari ini, tawa riuh karyawan mewarnai acara ulang tahun perusahaan Arya kali ini. Arya memiliki rencana agar sang mama

    Last Updated : 2024-10-28
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 11

    Setelah Rina berjalan pergi untuk menyapa tamu lainnya, Farida masih diliputi oleh rasa tidak percaya. Pikirannya terus berputar, mencari alasan logis dari perubahan Rina yang mendadak.Tidak mungkin seorang yang dulunya lusuh dan dekil kini berubah menjadi cìnderella yang cantik dan anggun. "Pasti dia menjual diri begitu Arya menceraikannya kemarin. Dapat uang darimana dia bisa membeli gaun semahal itu?" Sambil mengatur napasnya, Farida melangkah mendekat ke sekelompok tamu yang sedang berbincang, matanya sesekali melirik ke arah Rina dengan pandangan penuh curiga. Di antara para tamu, ia melihat Ibu Laras, salah satu istri pengusaha yang terkenal suka menyebarkan gosip. "Bu Laras!" sapa Farida sambil memeluk wanita itu "Ah, Bu Farida! Lama tak jumpa!" sapa Ibu Laras dengan ramah. Farida tersenyum tipis. “Oh, ya… lama sekali. Sayangnya, malam ini ada pemandangan yang cukup… mengejutkan.” Ibu Laras mengangkat alisnya, sedikit kepo dengan ucapan Farida. "Maksud Ibu apa?" Far

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   115

    "Keisha Mahendra, kau harus bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada putraku!"Keisha mengerutkan kening. "Apa maksud Anda, Bu? Saya tidak mengerti."Wanita itu mengepalkan tangannya. "Kau menabrak anakku dua tahun lalu. Dia lumpuh! Kau pikir kami hanya akan diam saja? Hari ini, aku datang untuk meminta keadilan!"Jantung Keisha berdegup kencang. Ingatannya beralih pada kejadian dua tahun lalu. Karena mengantuk, dia tak fokus berkendara dan menabrak seorang pengendara motor. Seingat Keisha, dia sudah bertanggung jawab dengan mengobati lelaki itu sampai sembuh. Lalu, kenapa ibunya masih meminta pertanggung jawabannya. "Saya sudah memberikan kompensasi sesuai yang diminta. Bahkan biaya pengobatan dan perawatan putra Anda sudah saya tanggung sepenuhnya," ujar Keisha dengan suara yang tetap tegas.Wanita itu tertawa sinis. "Uang tidak bisa mengembalikan masa depan anakku! Dia kehilangan segalanya. Impiannya hancur! Dia kehilangan pekerjaannya, kekasihnya juga meninggalkanny

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   114

    "Ma, ini udah dua tahun loh, tapi, kok si Nadin belum memulai aksinya, ya?" tanya Keisha pada sang Bunda.Rina terdiam. Dia sebenarnya juga memikirkan itu, tapi, dia mencoba berpikir positif. "Mungkin, si Nadin udah beneran tobat, Sayang. Sudahlah, kita tidak usah curiga lagi sama dia. Mendingan, kamu urusin hidup kamu yang sudah hampir kepala tiga tapi belum menikah. Apa tidak sebaiknya kamu terima saja perjodohan yang Mama tawarkan kemarin," bujuk Rina yang sebenarnya prihatin dengan nasib putrinya. "Kei pasti akan menikah, Ma. Tapi nanti, setelah anak kunyuk itu benar-benar mendapatkan istri yang baik. Dan Kei yakin, itu bukan Nadin." Wanita itu pun pergi meninggalkan ibunya.Sebenarnya, Keisha sudah muak dijodoh-jodohin sama ibunya. Entahlah, dari semua lelaki yang dijodohkan dengannya, tak ada satupun yang mengena di hatinya. Dan dia nggak mau menikah tanpa cinta.--- "Sayang, aku punya kejutan buat kamu," kata Nadin saat Arfan baru saja bangun.Lelaki itu tersenyum. "Apa?"Nad

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   113

    Nadin menatap pantulan wajahnya di cermin. Wanita itu kini tampak menawan dengan riasan sederhana. Gaun warna pastel yang melekat di tubuhnya membuatnya terlihat anggun dan cantik. Sudah hampir beberapa bulan ini, dia menjalankan perannya sebagai istri yang baik untuk Arfan. Tak pernah sekalipun dia membantah ataupun melawan apa yang Arfan katakan. Dia juga selalu melayani Arfan dengan baik. Semua yang dikhawatirkan oleh Keisha tak pernah terjadi. Bahkan wanita itu, tak pernah sekalipun mencampuri urusan kantor Arfan. Dan itu membuat Keisha dan Arfan pun bingung. --- Di ruang makan rumah keluarga Mahendra, Rina, Arya, Keisha, dan Arfan tengah menikmati sarapan bersama. Keisha hanya mengaduk kopinya tanpa minat, sementara Arfan menikmati hidangan di hadapannya. Nadin datang membawa semangkuk sup hangat, lalu dengan lembut meletakkannya di depan Arfan. "Sayang, kamu harus makan yang bergizi. Kamu terlihat lelah akhir-akhir ini," ucapnya lembut. Arfan menatapnya sejenak sebelum ter

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   112

    Mobil mewah berwarna hitam melaju memasuki halaman luas rumah keluarga Mahendra. Matahari mulai tenggelam, mewarnai langit dengan semburat jingga. Arfan duduk di kursi pengemudi dengan rahang mengeras, sementara di sebelahnya, Nadin tersenyum tipis. “Kau yakin ingin melakukan ini?” tanya Nadin, suaranya lembut, tapi ada nada mengejek yang terselubung. Arfan menatap lurus ke depan. “Aku tidak punya pilihan.” Nadin mengangkat bahu, “Kalau begitu, ayo masuk. Aku tidak sabar melihat reaksi mereka.” Arfan mengepalkan tangannya, tapi tak berkata apa-apa. Ia keluar dari mobil, lalu berjalan ke sisi lain untuk membuka pintu bagi Nadin. Wanita itu turun dengan anggun, mengenakan gaun sederhana berwarna biru muda. Matanya berbinar penuh kemenangan. Ketika pintu rumah terbuka, mereka langsung disambut oleh seorang pelayan yang terkejut melihat siapa yang datang. “Tuan Arfan…?” Namun, sebelum pelayan itu bisa mengatakan lebih jauh, suara langkah kaki tergesa-gesa terdengar dari dalam rum

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   111

    "Ugghh, dimana aku?"Arfan merasa kepalanya berat. Penglihatannya masih buram saat matanya terbuka perlahan. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba memahami di mana dirinya berada. Aroma parfum lembut menyengat hidungnya, bercampur dengan bau alkohol.Arfan melihat ke samping, tubuhnya menegang seketika saat melihat wanita yang polos tanla sehelai benang pun ada di sampingnya. Wanita itu sedang tertidur lelap dengan selimut yang membalut tubuhnya.Jantung Arfan berdegup kencang. Apa yang terjadi semalam?Ia mencoba mengingat, tapi kepalanya berdenyut nyeri.Lalu, ingatan samar-samar mulai muncul...Nadin mengajaknya makan malam di rumahnya. Ia menolak awalnya, tapi melihat ketulusan Nadin yang ingin meminta maaf, Arfan akhirnya setuju.Namun, setelah beberapa gigitan makanan, tubuhnya tiba-tiba terasa panas. Dadanya berdebar lebih cepat dari biasanya. Suhu tubuhnya meningkat dan pikirannya mulai kacau.Arfan memegang kepalanya yang terasa berat. Astaga… ada sesuatu dalam maka

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   110

    "Kamu dimana, Arfan?" gumam Keisha saat teleponnya tidak diangkat oleh sang adik. Keisha khawatir, karena adiknya itu tiba-tiba menghilang sejak peristiwa di restoran malam itu. Apalagi, tak satupun pesan dan teleponnya dijawab oleh Arfan membuat wanita semakin merasa cemas. Keisha duduk di ruangannya dengan wajah masam. “Arfan benar-benar bertingkah sekarang.” Rina masuk ke kantor putrinya dengan membawa dua cangkir kopi. “Berilah dia waktu, Keisha. Luka karena kebohongan itu tidak mudah disembuhkan.” Keisha menghela napas berat. “Aku tidak suka ini, Mom. Aku takut Arfan akan kembali ke Nadin dan itu akan menjadi bencana buat kita. Apalagi, jika Nadin benar-benar menuruti kemauan ibunya untuk menghancurkan kita.” Rina menatap putrinya dengan lembut. “Cinta tidak bisa dipaksakan Keisha. Jika Arfan memang mencintai Nadin, maka kita harus mempercayainya.” Keisha menatap ibunya dengan ragu. “Tapi bagaimana kalau ini jebakan Karina?” Rina menghela napas. “Itulah yang harus

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   109

    Malam ini, Arfan mengajak Nadin makan malam romantis di sebuah restoran mewah. Ia berencana melamar wanita yang dicintainya itu. “Nadin, aku ingin membangun masa depan bersamamu. Aku ingin kita menikah.” Kata Arfan sambil menatap Nadin penuh harap. Nadin terdiam. Wajahnya pucat, tangannya gemetar. Namun, sebisa mungkin, dia merubah wajahnya kembali seperti semula."Aku akan bilang sama Mama, dulu," ucapnya gugup.Arfan pun mengangguk. "Sabtu besok, kita akan bicarakan masalah ini dengan kedua orang tuamu dan ibumu. Kita bertemu di resto Gama."Malam itu, di restoran mewah di pusat kota, pertemuan dua buah keluarga telah digelar. Mereka akan membahas tentang pertunangan Arfan dan Nadin.Rina dan Arya duduk berdampingan, menatap calon menantu mereka dengan penuh rasa ingin tahu. Keisha, yang masih sedikit curiga pada Nadin, duduk dengan sikap waspada."Jadi, Nadin," Arya membuka percakapan, "bisakah kau ceritakan sedikit tentang keluargamu?"Nadin tersenyum tipis, tetapi tangannya ter

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   108

    20 Tahun Kemudian"Kak, bagaimana Mahendra?" tanya Arya pada sang putri saat mereka sedang sarapan.Sebelum memjawab, wanita berusia 28 tahun itu melirik adiknya. "Sejauh ini aman sih, Pa. Hanya saja, Arfan selalu santai dalam mengerjakan apapun. Entah bagaimana proyek Arkana di tangannnya."Arya memang sangat memanjakan Arfan. Lelaki itu selalu meminta bantuam sang ayab saat melakukan kesalahan."Bagaimana, Dek? Apa proyek Arkana berjalan dengan lancar? Ingat, jangan sampai kamu melakukan kesalahan," Arya mengingatkan putra semata wayangnya."Beres, Pa. Papa tenang saja, proyek ini pasti berhasil," sahut pemuda berusia 24 tahun itu.Meski ada rasa iri di hatinya karena sang kakak yang hanya menaruhnya di perusahaan cabang, tetapi, Arfan tidak berani protes. Karena baik sang ayah maupun sang ibu tak pernah mengizinkan dia memegang kantor pusat.---Di Kantor Mahendra Corp.Keisha duduk di ruangannya, menatap laporan keuangan sambil menghela napas panjang. Ia lalu menekan tombol interk

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   107

    "Sayang, kata dokter, supaya kamu cepat melahirkan, kamu harus sering-sering colek aku. Nih coba lihat video-nya dokter yang viral itu!" kata Arya sambil menunjukkan salah satu video di tok tok.Rina mengerutkan dahinya. "Bilang aja kamu lagi pengen. Pake kata dokter segala," sindir Rina.Arya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Hehehe, kamu tahu aja."Rina pun tersenyum. Lalu masuk ke dalam kamar. Dia memang sudah mempersiapkan diri, ingin memberikan suaminya servis terbaik sebelum lelaki itu harus berpuasa lama setelah dia melahirkan.Tak lama, Rina pun keluar dengan gaun satin tanpa lengan yang pendek dengan pose yang begitu menantang. "Baby, wanna play?"Arya pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Lelaki itu langsung menggendong istrinya ke kamar kemudian menaruhnya di ranjang."Mencoba menggodaku? Hhhmm?"Rina hanya tersenyum. Kemudian menarik Arya dan menyatukan bibir mereka. Tak lama, suara erangan dan desahan menggema di seluruh ruangan.Saat di tengah permainan, Rina sudah

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status