Share

Bab 5

Author: Emka 1979
last update Last Updated: 2024-10-14 14:51:51

"Baiklah, Nona. Kartu namamu aku pegang. Nanti malam, aku tunggu di hotel X. Jika kamu tidak datang, jangan salahkan aku jika besok aku akan datang di kantormu dan membuat kamu membayar ganti rugi ini dengan caraku. Selamat tinggal, Nona." Senyum smirk terbit di bibir lelaki tampan itu.'

Rina menutup pintu mobilnya dengan penuh kekesalan. Setelah kejadian yang menyakitkan dengan Arya, dia berusaha mengumpulkan kembali hidupnya. Naas, dia  justru malah menabrak mobil orang.

"Sial, kenapa aku harus bertemu dengan pemuda slengean dan mesum seperti dia!” gerutu Rina sambil mengendarai mobilnya.

Namun, pikirannya tak bisa lepas dari wajah pria tersebut. Di balik sifatnya yang begitu ia benci, Rina tak dapat memungkiri kalau wajah pria itu jauh lebih tampan dari Arya.

Selang beberapa menit kemudian, Rina sudah sampai di rumah orang tua angkatnya. Selama ini, Arya tidak pernah tahu, jika Rina adalah anak angkat dari pengusaha kaya bernama Claudia.

Rina pun merebahkan tubuhnya di kamar sambil berusaha memejamkan matanya. Besok, dia akan memulai harinya tanpa Arya. Dan dia harus bisa survive.

Keesokannya, Rina langsung menelepon pengacaranya setelah dia sarapan. Dia juga mulai menyuruh pengacaranya untuk melakukan sesuatu yang mungkin, bisa sedikit memberikan shock terapi buat Arya dan selingkuhannya itu.

Selesai dengan urusan pengacara, Rina langsung menuju ke perusahaannya. “Bodoh sekali aku, mengorbankan semuanya hanya demi lelaki pengkhianat seperti Arya. Aku pastikan, setelah ini, kamu akan menyesal, Arya!” gerutu Rina sepanjang perjalanan menuju ke kantor.

Saking kesalnya dengan Arya, Rina sampai lupa, kalau tadi malam, harusnya dia dinner sama lelaki yang dia tabrak mobilnya. 

Rina pun masuk ke dalam ruang kerjanya yang telah lama dia tinggalkan. Shena sang asisten menyambut kedatangan Rina dengan suka cita. Sudah lama juga dia merindukan kehadiran bos barunya ini.

“Shena, tolong kamu bawa semua laporan yang aku inginkan, ya. Aku akan memeriksanya,” perintah rina yang diangguki oleh sang asisten.

Tak lama setelah itu, Shen datang dengan membawa setumpuk map yang dia taruh di hadapan Rina. Wanita cantik itu pun mulai membula satu per satu map itu.

Setelah berjam-jam bekerja, Rina merasa lelah namun puas. Dia baru saja memeriksa laporan perusahaan selama tiga tahun ini. Biasanya, Shena yang melakukannya.

Saat dia bersiap untuk meninggalkan kantor, dia tiba-tiba melihat sosok pria yang dikenalnya—pria yang mobilnya dia tabrak. Pria itu berdiri di lobi dengan penampilan yang sama sekali tidak berubah: kacamata hitam, jas rapi, dan ekspresi percaya diri. Hatinya berdebar.

“Rina, kan?” sapanya dengan senyuman lebar, seolah-olah dia sudah tidak sabar untuk menemui Rina. “Aku datang untuk membahas ganti rugi yang kita bicarakan kemarin.”

Rina menghela napas dalam-dalam, berusaha untuk tetap tenang. “Aku sudah bilang, aku akan mengganti kerugianmu. Tapi aku tidak memiliki uang tunai saat ini. Kita bisa menyelesaikannya nanti.”

"Baiklah, karena kamu tidak mau menemuiku di hotel kemarin, nanti malam, kamu harus menemaniku datang ke pesta sahabatku. Ingat, dandan yang rapi, jangan membuatku malu, atau aku akan mengambil mobilmu sebagai gantinya," ancam pemuda tampan itu kemudian pergi dari kantor Rina.

Rina mendesah. "Hah! Sepertinya aku akan susah menghindar lagi."

Tepat pukul 5 sore, pemuda itu sudah menunggu di depan kantor Rina. Dia lalu menarik tubuh Rina ke dalam mobilnya tanpa peduli dengan rengekan wanita yang telah mencuri hatinya ini.

"Memang acaranya jam berapa? Kenapa jam segini kamu sudah menjemputku?" protes Rina.

"Tidak usah banyak tanya! Aku harus sedikit memoles wajahmu. Bisa malu aku kalau membawamu dalam keadaan seperti ini," ocehnya.

Rina pun dibawa ke salon untuk dipermak sekaligus mencari gaun yang senada dengan jas Rian. Salon itu juga menyewakan gaun pesta untuk customernya.

Satu jam kemudian, Rina sudah berubah menjadi cinderella. Rian cukup puas dengan hasil kerja perias disana.

Setelah itu, Rian pun membawa Rina di sebuah hotel tempat salah satu kliennya yang menikah. Mereka datang paling akhir hingga menjadi pusat perhatian hampir seluruh tamu. 

Rina berdiri kikuk di sebelah Rian, pria yang begitu asing namun kini berhasil menyeretnya ke dalam pusaran masalah baru. Gaun elegan berwarna emerald yang melekat di tubuhnya terasa seperti kostum yang memaksa dia untuk menjadi seseorang yang bukan dirinya. Sepatu hak tinggi yang dikenakannya membuatnya berjalan sedikit kaku, tetapi tak ada pilihan. Rian tidak memberinya waktu untuk protes.

Rian melingkarkan lengannya di pinggang Rina, menciptakan jarak yang tak mungkin dihindari. Pria itu memiringkan wajahnya, berbisik di telinga Rina dengan nada menggoda.

"Jangan tegang, Nona. Malam ini, kamu pacarku. Mainkan peranmu dengan baik," ucapnya seraya tersenyum penuh percaya diri.

Rina memutar bola matanya. "Aku tidak ingat ada kesepakatan untuk ini."

Rian hanya terkekeh, mengabaikan protes kecil Rina. Saat mereka melangkah ke dalam ballroom hotel yang mewah, semua mata tertuju pada mereka. Beberapa tamu mulai berbisik, seolah bertanya-tanya siapa wanita cantik yang datang bersama Rian.

"Siapa wanita itu? Kekasih baru Rian?" gumam seorang tamu kepada temannya.

Rina bisa merasakan jantungnya berdegup lebih cepat. Ia tidak terbiasa menjadi pusat perhatian, dan perasaan canggung mulai menyerangnya. Namun, Rian menggenggam tangannya erat, seolah mengingatkannya untuk tetap tenang.

"Kita sudah terlanjur jadi pusat perhatian," bisik Rian di telinganya. "Lebih baik kita nikmati malam ini."

“Ini gila,” gumam Rina sambil menyipitkan mata ke arah Rian.

Rian hanya tersenyum dan menggenggam tangan Rina lebih erat. “Tenang saja, kamu terlihat luar biasa malam ini. Mereka cuma iri.”

Mereka berjalan menuju area tengah di mana pasangan pengantin sedang menyapa para tamu. Saat itulah mata Rina menangkap sosok Arya di antara kerumunan. Arya bersama seorang wanita yang sangat cantik, dengan gaun merah yang menonjolkan kecantikan alaminya. Mereka tampak akrab dan tertawa bersama. Wanita itu adalah Hana.

Jujur, ada rasa sesak di dada Rina melihat kebersamaan mereka. Dia tak pernah menyangka, pernikahannya dengan Arya, hancur begitu saja oleh kehadiran wanita lain.

Rian mencari objek yang dilihat oleh Rina. Pandangan lelaki itu terpusat pada pengusaha muda yang sukses bernama Arya. “Kamu kenal lelaki itu?” tanya Rian

“Tidak,” jawab Rina singkat sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Rian terkekeh. Dia sudah paham dengan sifat wanita. Dimana apa yang dia katakan selalu bertolak belakang dengan hatinya. “Let me guess! Dia mantan kekasihmu?”

Tebakan Rian membuat Rina tersenyum kecil. “Baiklah, mari kita kesana, biar kamu tahu sendiri siapa dia?”

Rina dan Rian pun langsung mendekati Arya dan juga beberapa pengusaha lainnya. Pandangan mereka bertemu saat Rina berada di hadapan Arya. Mata lelaki itu membola, tak percaya dengan apa yang dia lihat.

“Rina?” Arya tampak terkejut ketika pandangannya bertemu dengan Rina.

Related chapters

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 6

    Pandangan Arya tak bisa beralih dari wajah Rina. Wanita yang menemaninya hampir tiga tahun ini. Namun tak pernah sedikitpun dia lihat. Dan kini, wanita itu ada di hadapannya. Rina seolah menjelma menjadi cinderella saat ini.Selama ini, Rina memang selalu berpenampilan sederhana. Jika di rumah, wanita itu selalu memakai daster seperti ibu-ibu yang beranak lima. Namun sekarang, tubuhnya dibalut dengan gaun hitam dan hijab pasmina membuat kecantikan wanita itu meningkat berkali-kali lipat. "Rina?" suara Arya terdengar parau, seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Arya memegang dadanya yang tiba-tiba saja bergetar hebat. Tak hanya Arya yang kaget, Hana pun sama kagetnya melihat mantan istri suaminya ada di acara sebesar ini. Namun, untuk bicara, wanita itu tidak berani. Rina tersenyum tipis, senyum yang penuh rahasia. Arya ingin bertanya lebih banyak, tapi Rian sudah mendahuluinya dengan mengulurkan tangannya. "Rian, teman dekat Rina. Senang bisa bertemu denganmu, Arya." Rian

    Last Updated : 2024-10-25
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 7

    Hana yang tidak tahan melihat perhatian Arya yang terus tertuju pada Rina langsung menarik lengan Arya. "Arya, sampai kapan kamu terus terpaku pada wanita itu? Dia sudah tidak ada hubungannya denganmu. Apa kamu tidak ingat kenapa kamu meninggalkannya?" Arya hanya diam, matanya tetap terarah pada punggung Rina yang semakin menjauh. "Kamu tidak usah ikut campur urusanku," jawabnya dengan nada dingin. Hana pun tersulut emosinya. "Apa maksudmu, Arya? Apa hanya karena sekarang dia tampak berbeda, kamu jadi lupa semua yang sudah kamu lakukan padanya? Kamu sudah menceraikannya dan memilihku! Dan sekarang, kamu berdiri di sini seolah kamu menyesali keputusanmu?" "Aku tidak butuh ceramah darimu, Hana," potong Arya, matanya tajam menatap wanita itu. "Kamu tidak pernah mengerti apapun tentang Rina. Kamu hanya tahu apa yang ingin kamu lihat." Hana merasa terhina dan marah. "Jadi ini semua salahku, ya? Setelah semua yang aku lakukan untukmu, kamu malah mengabaikanku begitu saja?" Arya me

    Last Updated : 2024-10-26
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 8

    Setelah pertengkarannya dengan Hana tadi, Arya memutuskan untuk pulang. Dia tidak peduli dengan Hana. Paling juga nanti dia pulang sendiri, begitu pikirnya.Pikiran Arya saat ini masih tertuju pada Rina. Entahlah, sejak melihat dengan sosok yang baru, Arya merasa sesuatu dalam dirinya yang dia sendiri tidak mengerti. Dia seolah tidak rela melepas Rina begitu saja.Saat Arya tiba di rumah, Farida sudah menunggunya di ruang tamu. "Ma, belum tidur," sapa Arya. Farida menatap putranya dengan tatapan tajam. "Arya, kamu pulang sendiri? Mana Hana?" Arya menghela napas panjang, mencoba menjawab dengan suara yang tenang. "Hana… dia tadi pulang sendiri, Ma. Kami… kami tadi sedikit bertengkar." Farida berdiri dari sofa dan menatap Arya dengan marah. "Bertengkar? Arya, kamu sadar nggak kalau Hana itu sedang hamil? Dia hamil cucu Mama! Kamu nggak boleh ninggalin dia begitu saja, kalau sampai terjadi sesuatu sama dia, bagaimana?" Arya hanya menunduk, merasa bersalah, namun tetap tidak bisa mene

    Last Updated : 2024-10-27
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 9

    "Kamu harus segera menceraikan wanita mandul itu Arya, dan nikahi Hana secara resmi. Mama tidak ingin anak itu lahir tanpa status yang jelas." Arya berjalan mondar-mandir di ruang kerjanya, rasa kesal dan frustasi memenuhi pikirannya. Desakan Farida, ibunya, untuk menceraikan Rina terus terngiang-ngiang di telinganya. Setelah Rina pergi dari rumah, Farida langsung memanggil penghulu untuk menikahkan Arya dan Hana secara agama. Farida tidak ingin ada berita buruk tentang keluarganya jika sampai para tetangga tahu putranya menghamili wanita lain. Sementara Arya, sejak pertemuannya dengan Rina kemarin. Perasaan Arya tiba-tiba berubah. Dia yang semula acuh mendadak peduli. Apalagi, saat melihat perubahan Rina yang begitu drastis membuat lelaki itu seolah tak rela melepas Rina begitu saja. "Kenapa dia bisa berubah secepat itu? Siapa dia sebenarnya?" Pikiran itu terus saja berputar di kepalanya. "Aku harus tahu tentang siapa Rina sebenarnya," gumam Arya. "Jika dia benar-benar kaya,

    Last Updated : 2024-10-28
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 10

    Arya menghela napas panjang, menatap kosong langit-langit kantornya. Desakan Farida yang terus menginginkannya menceraikan Rina dan menikahi Hana secara resmi membuat hatinya bergejolak. Saat ini, dia tidak mungkin melepas berlian seperti Rina hanya demi menuruti keinginan ibunya.Justru dia berharap, bisa bekerja sama dengan perusahaan Rina. Selain itu menguntungkan untuk perusahaannya, dia juga bisa kembali dekat dengan Rina.Sebagai seorang pria yang biasanya tegas, kali ini Arya merasa bimbang. Keinginannya untuk mengungkapkan kepada sang ibu siapa sebenarnya Rina terus tertahan oleh kekhawatiran akan reaksi Farida yang sangat peduli akan status dan harta."Kamu harus segera menceraikan wanita mandul itu, Arya! Nikahi Hana! Anak itu harus punya status jelas," desak Farida, mengingatkannya pada percakapan beberapa hari yang lalu.Namun, Arya punya rencana lain.---Hari ini, tawa riuh karyawan mewarnai acara ulang tahun perusahaan Arya kali ini. Arya memiliki rencana agar sang mama

    Last Updated : 2024-10-28
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 11

    Setelah Rina berjalan pergi untuk menyapa tamu lainnya, Farida masih diliputi oleh rasa tidak percaya. Pikirannya terus berputar, mencari alasan logis dari perubahan Rina yang mendadak.Tidak mungkin seorang yang dulunya lusuh dan dekil kini berubah menjadi cìnderella yang cantik dan anggun. "Pasti dia menjual diri begitu Arya menceraikannya kemarin. Dapat uang darimana dia bisa membeli gaun semahal itu?" Sambil mengatur napasnya, Farida melangkah mendekat ke sekelompok tamu yang sedang berbincang, matanya sesekali melirik ke arah Rina dengan pandangan penuh curiga. Di antara para tamu, ia melihat Ibu Laras, salah satu istri pengusaha yang terkenal suka menyebarkan gosip. "Bu Laras!" sapa Farida sambil memeluk wanita itu "Ah, Bu Farida! Lama tak jumpa!" sapa Ibu Laras dengan ramah. Farida tersenyum tipis. “Oh, ya… lama sekali. Sayangnya, malam ini ada pemandangan yang cukup… mengejutkan.” Ibu Laras mengangkat alisnya, sedikit kepo dengan ucapan Farida. "Maksud Ibu apa?" Far

    Last Updated : 2024-10-29
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 12

    Di luar ruangan pesta, Farida masih terpaku dengan pandangan marah. Tatapannya tajam, namun Arya, yang berdiri di depannya, tidak gentar. Dia menghela napas panjang, berusaha menahan emosi yang kini hampir meledak."Mama, sudah cukup. Perilaku Mama tadi sangat memalukan," ucap Arya dengan nada rendah namun penuh ketegasan."Memalukan?!" Farida mendengus, "Kamu tahu siapa wanita itu, Arya! Dia tak layak dihormati, apalagi di depan para tamu.""Mama," Arya menahan suara agar tetap tenang, "Rina sudah berubah. Dia sekarang sukses, bahkan jauh lebih sukses daripada kita. Mama mungkin tak suka, tapi itulah kenyataannya."Hana, istri Arya yang sejak tadi hanya mendengarkan dari samping, akhirnya angkat bicara. "Kenapa kamu harus membela dia, Arya? Dia kan hanya mantan istrimu. Apa pedulimu padanya?"Arya menatap Hana dengan lelah. "Ini bukan soal peduli atau tidak, Hana. Ini soal harga diri dan cara kita menghormati orang lain. Mau seburuk apa pun pandangan Mama atau kamu tentang Rina, dia

    Last Updated : 2024-10-29
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 13

    "Apa kamu gila, Arya? Kamu sudah menikahi Hana. Bagaimana mungkin kamu meminta rujuk denganku?"Arya terdiam. Dia tak mampu memberi jawaban yang pasti atas ucapan Rina tadi. Otaknya berpikir keras. Alasan apa yang masuk akal untuk membuat Rina luluh dan mau kembali padanya. Akan tetapi, sebelum Arya menjelaskan, Rina kembali memberondongnya dengan pertanyaan yang sama. "Jadi, kamu ingin rujuk denganku?" Rina berkata, suaranya datar namun menyiratkan ketidakpercayaan. "Arya, kamu pikir semudah itu aku akan percaya? Setelah semua yang kamu lakukan selama kita menikah?" Arya menarik napas panjang, mencoba menahan perasaan bersalahnya. “Aku mengerti, Rina. Mungkin, kamu tidak percaya. Apalagi, aku pernah memperlakukanmu dengan buruk dulu. Tapi percayalah, aku menyesal. Aku menyesal karena pernah memperlakukanmu dengan buruk. Dan sekarang, aku ingin memperbaikinya karena kondisinya sudah berbeda." Rina memalingkan wajah, menatap jalanan di luar jendela sambil tersenyum pahit. "Berbeda?

    Last Updated : 2024-10-31

Latest chapter

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   128

    Arfan terbangun, tangannya mencari sang istri yang biasanya tidur di sampingnya. Semalam, dia sedikit mabuk hingga tak peduli apapun saat pulang. "Kemana Nadin? Apa dia sudah bangun?" Arfan pun keluar kamar dan mendapati rumahnya begitu hening. "Kemana semua orang? Apa Nadin sudah pergi?" "Bibi!" panggilnya. Namun, yang datang bukan Bibi melainkan sang asisten yang datang dengan wajah panik. "Ada apa?" “Pak Arfan, maaf mengganggu, tapi… ini penting,” suara lelaki terdengar tegang. “Katakan saja!” kata Arfan santai. Lelaki itu tidak memiliki firasat apapun. Padahal, hal buruk telah terjadi. “Saya baru saja mendapat kabar dari pihak kepolisian. Istri Anda, Bu Nadin… dia mengalami kecelakaan bersama Bu Karina tadi malam. Dan… mereka tidak selamat.” Dunia Arfan seakan berhenti berputar. “Apa?” Suaranya bergetar. “Kau pasti bercanda, kan?” “Maaf, Pak… ini kenyataan.” Sendok makan yang dia pegang tiba-tiba terjatuh. Tangan dan kakinya melemas, dan dadanya terasa sesak. Dia tidak

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   127

    "Mama," panggil Nadin saat melihat ibunya baru saja duduk di hadapannya. “Apa yang ingin kau bicarakan sampai memintaku bertemu di sini?” Karina bertanya sambil menyesap kopi yang telah dipesankan putrinya. Tatapannya tajam meneliti ekspresi Nadin. Nadin menarik napas panjang, menekan rasa frustasi yang sudah menumpuk sejak dirinya dan Arfan dipindahkan dari rumah utama keluarga Mahendra. “Aku butuh bantuan Mama,” katanya akhirnya. Karina menyeringai, meletakkan cangkirnya dengan perlahan. “Akhirnya, kau sadar juga kalau kamu butuh Mama.” Nadin mengepalkan tangannya di bawah meja. “Keisha menghancurkan semua rencana kita. Aku sudah hampir membuat Arfan menjadi CEO, tapi dia malah menunjuk suaminya sendiri untuk menggantikannya. Lalu, dia menyingkirkanku dan Arfan dari rumah utama. Ini jelas penghinaan.” Karina tertawa kecil, nada suaranya penuh ejekan. “Kau terlalu lambat, Nadin. Seharusnya kau sudah mengantisipasi langkahnya sejak awal. Keisha itu licik. Tapi kau masih punya kes

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   126

    "Ma, Pa, menurut kalian gimana kalau Arfan dan Nadin tinggal di rumah sendiri," kata Keisha dengan suara tenang, tetapi tegas.Arfan mengernyit, jelas terkejut. "Apa maksudmu, Kak?"Keisha menyilangkan tangan di dadanya. "Aku sudah menyiapkan rumah untuk kalian. Rumah yang lebih besar, lebih nyaman, disana, kalian bisa bebas karena hanya tinggal berdua."Nadin langsung menegang di samping suaminya. Matanya menyipit, mencoba membaca maksud di balik keputusan Keisha. "Kenapa tiba-tiba ingin kami pindah?" tanyanya dengan senyum manis yang dipaksakan.Keisha menatapnya dingin. "Kau hamil, Nadine. Aku ingin kau lebih fokus merawat kandunganmu tanpa terlalu banyak gangguan. Rumah ini terlalu besar untukmu. Dan lagi, kamar kamu kan ada di lantai 2. Bahaya buat ibu hamil tua naik turun tangga."Arfan menghela napas. "Keisha, kalau ini karena masalah jabatan di perusahaan, aku—""Ini tidak ada hubungannya dengan perusahaan," potong Keisha cepat. "Aku hanya ingin memastikan kamu dan istri kamu

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   125

    "Siapkan ruang meeting, beritahu semua petinggi perusahaan, kita akan mengadakan meeting dadakan satu jam kemudian," perintah Keisha pada aang sekretaris.Satu jam kemudian, semua sudah berkumpul di ruang meeting. Keisha baru saja masuk diikuti oleh Arfan, Rendy dan juga Nadin. Setelah memastikan semua duduk dengan tenang, Keisha pun mulai angkat bicara.“Maaf, jika saya mengadakan rapat secara mendadak. Hal ini berkaitan dengan peralihan sementara kursi kepemimpinan selama saya mengajukan cuti hamil."Arfan tersenyum tipis, sudah yakin bahwa Keisha akan mengumumkan namanya. Bahkan Nadin sudah bersiap untuk menampilkan ekspresi bangga, karena rencana mereka hampir berhasil.Namun, senyum mereka seketika memudar saat Keisha melanjutkan, “Mulai hari ini, suami saya, Rendy, yang akan menggantikan posisi saya sebagai CEO hingga saya kembali.”Ruangan langsung riuh dengan bisikan kaget. Arfan membeku di tempatnya, sementara Nadin mengepalkan tangannya di bawah meja.“Apa?” bisik Nadin deng

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   124

    Di ruang makan keluarga, suasana penuh kebahagiaan. Rina dan Arya duduk di kursi mereka, menanti kabar penting dari Keisha dan Rendy yang baru saja tiba. Arfan duduk di sebelahnya, sementara Nadin berada di samping suaminya, memasang wajah penasaran. Keisha mengambil napas dalam, lalu menatap semua orang dengan senyum bahagia. “Ma, Pa, aku hamil,” ucapnya pelan, tapi cukup jelas untuk semua mendengar. Rina langsung menutup mulutnya, matanya membesar karena terkejut. “Benarkah, sayang?” Ia segera berdiri dan memeluk putrinya erat. Arya ikut tersenyum lebar. “Ini kabar yang luar biasa, Keisha!” katanya dengan bangga. Arfan, yang duduk di samping Nadin, langsung mengalihkan pandangan ke saudara perempuannya. “Selamat, Keisha. Aku ikut bahagia untukmu dan Rendy.” Di sebelahnya, Nadin juga tersenyum. Sementara semua orang sibuk mengucapkan selamat, Nadin mencengkeram gelasnya erat. Ini dia saatnya. Aku hanya perlu sedikit memainkan peran agar semua berjalan seperti yang kuinginkan.

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   123

    "Sayang, Mama dan Papa senang kalian mau tinggal disini," kata Rina sambil memeluk putrinya."Aku juga senang, Kak. Dan jika Kakak langsung hamil, aku nggak bisa bayangin, gimana repotnya aku dan Kak Rendy memenuhi ngidamnya dua ibu hamil," Arfan bicara sambil mengedipkan sebelah matanya pada sang kakak.Namun, ada satu orang yang tidak peduli dengan keberadaan Keisha disini, yaitu NadineWanita itu menatap sinis kedatangan kakak iparnya beserta suaminya. Tawa mereka semakin membuat hati Nadin sakit hati. Nadin mengepalkan tangannya. Keisha sekarang berada di rumah ini, lebih dekat dengan Arfan dan keluarganya. Itu berarti rencananya bisa saja berantakan. Jika Keisha menemukan sesuatu tentangnya, maka semuanya bisa hancur.Dia tidak boleh membiarkan hal itu terjadi.---Malam itu, seluruh anggota keluarga berkumpul di ruang makan. Keisha duduk di sebelah Rendy, sementara Arfan duduk berhadapan dengan mereka. Nadin duduk di samping Arfan, tapi perasaannya tidak tenang sama sekali.Ary

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   122

    Malam itu, di rumah Rendy"Jadi, bagaimana?" ulang Rendy sekali lagi. Namun, bukannya menjawab, Keisha justru memeluk erat Rendy seolah tak ingin berpisah. Rendy bisa merasakan detak jantung Keisha yang berdetak kencang. Senyum pun terbit di bibir Rendy. Lelaki itu pun membalas pelukan wanita yang sangat dia cintai itu.Setelah cukup lama berpelukan, Rendy melepaskan pelukannya. Lelaki itu menatap Keisha dalam, memberi ruang agar wanita itu bisa berpikir. “Aku tidak akan memaksa, Keisha. Aku hanya ingin kau jujur pada dirimu sendiri,” ucapnya lembut.Keisha mengangkat wajahnya, menatap mata Rendy dengan sorot ragu. “Aku takut.”Rendy tersenyum tipis. “Takut apa?”Keisha menggigit bibirnya, suaranya bergetar saat berbicara, “Takut kehilanganmu.”Rendy menghela napas, lalu meraih tangan Keisha dan menggenggamnya erat. “Kau tidak akan kehilangan aku, Keisha.”Keisha menggeleng, air mata mulai menggenang di matanya. “Dulu, aku pernah jatuh cinta. Entah apa alasannya, dia tiba-tiba pergi

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   121

    "Kurang ajar! Rupanya, dia ingin main-main denganku. Jangan sebut aku Rendy jika tak bisa membuatku jatuh dalam pelukanku!" batin Rendy. Saat Dante meninggalkan mereka berdua, Rendy merasa, ini adalah kesempatan bagus untuknya. Dia bisa menghukum Keisha. Rendy pun menggendong tubuh Keisha layaknya karung beras. Lelaki itu kemudian mendudukkannya di mobil kemudian menguncinya. “Rendy! Apa-apaan ini? Buka pintunya!” Keisha berteriak. Memukul-mukul kaca mobil Rendy san berusaha membuka pintunya. Namun sayang, pintu itu telah terkunci. Rendy pun masuk dan duduk di sisi kemudi. Melihat Keisha yang terus memberontak membuat Rendy pun kesal. "Diam Keisha, kamu harus ikut denganku! Atau kalau tidak, jangan salahkan aku kalau mobil ini bergoyang!" "Rendy kamu nggak bis kayak gini sama aku! Buka pintunya Rendy! Buat apa kamu mengunci aku disini? Bukankah kamu sudah memiliki yang lain?" Rendy menggelengkan kepalanya. "Diana bukan kekasihku. Saat ini, aku memang sedang bekerja dengannya me

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   120

    Keisha menatap nanar foto-foto kebersamaan Rendy dengan wanita yang enrah siapa namanya. Dia pun tak ingin peduli. Yang dia pedulikan hanyalah, sebegitu cepatkah Rendy melupakannya?Jari-jarinya mengetuk-ngetuk meja memikirkan langkah apa yang akan dia ambil. "Apa dia hanya ingin membuatku cemburu? Kalau tidak, untuk apa dia mengirimi aku foto beginian? Berani sekali dia memperlakukanku seperti ini," gumamnya geram. Tak ingin kalah, Keisha segera merencanakan langkah balasan. Jika Rendy bisa bersama wanita lain tanpa peduli padanya, maka dia juga akan melakukan hal yang sama. Wanita itu pun memikirkan cara agar bisa dalam sekejap mencari lelaki tampan, kaya, yang mau dia ajak kerja sama. "Aha! Aku tahu!"Keisha pun mengambil ponselnya kemudian menekan nomor yang dia tuju."Halo, apa tawaranmu masih berlaku?" tanya Keisha pada lelaki di seberang sana.Setelah menutup teleponnya, senyum licik pun terbit di bibir Keisha. "Lihat saja Rendy! Kamu jual, aku beli!" --- Keesokan harinya, d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status