Share

BAB 89

"Tentu saja. Aku mengenal Mas Rafli sejak lama. Mas Rafli sudah menungguku sejak aku duduk di bangku SMA. Saat itu dia sudah kuliah di semester akhir. Bahkan dia rela menungguku lama hingga aku lulus kuliah dan mengejar karirku. Banyak yang bilang kami pasangan serasi. Semua orang iri dengan kebahagiaan kami."

"Hebat sekali. Nyatanya semua harus berakhir," ucapku dengan senyum yang kupaksa.

"Ya… kalau diingat-ingat aku menyesal menempuh jalan perceraian dengan Mas Rafli. Padahal hanya persoalan kecil saja yang menerpa kehidupan kami."

"Maksudmu … keenggananmu memiliki anak itu adalah hal kecil ?" tanyaku yang membuatnya sedikit terhenyak. Dia terlihat salah tingkah dengan pertanyaanku.

" Kau tahu persoalan itu?" tanyanya dengan raut wajah memerah. Kini tak terlihat lagi senyumnya yang mengembang seperti tadi.

"Tahu sekali. Bahkan Mas Rafli dan ibu, mereka berdua menjelaskan segala hal berhubungan denganmu. Termasuk diam-diam meminum pil KB agar tak memiliki anak. Tadinya Mas Rafli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status