Posisi Vivi sangat sulit.Meskipun resmi menikah dengan Reza, masyarakat sulit menerima hubungan mereka meskipun mereka yang menjalankan.Masalahnya Reza adalah pengusaha besar, salah satu pilar dan akan mengembangkan sayap di luar negeri. Jika masyarakat menganggap jelek pernikahan resmi Reza, investor dan rekan kerja lainnya bisa lari.Kebanyakan pengusaha sukses sangat menghargai hubungan keluarga, Reza mempertahankan hubungan Rosalin dan anak-anak karena salah satu faktor itu. Jika Reza membuang mereka, Rosalin bisa berkoar-koar di media sosial dan teman-teman politiknya. Bisnis keluarga Aditama akan menurun.Vivi melirik Reza yang menatap dingin Rosalin bersujud di kaki dan meminta maaf berulang kali lalu berkelit."Za, aku bisa minta tolong ke kamu.""Apa?""Seluruh perusahaan kamu, aku yang pegang.""APA?!" teriak Krisna dan Erika bersamaan."Kamu orang luar, kamu tidak bisa melakukan itu!" teriak Erika."Vivi, kamu sudah gila?!" teriak Krisna.Vivi mengabaikan teriakan kedua a
Dua orang IT sudah datang ke hotel dan memastikan kondisi system, begitu posisi aman. Mereka segera print laporan dan menyerahkan sebagian ke kantor.Manajer dan para spv kelimpungan, selama Vivi pergi, mereka mengerjakan dua tugas secara system dan manual. Setelah merasa sibuk, mereka akhirnya sepakat hanya mengerjakan system reservasi, check in, check out, house keeping, spa dan restoran yang berhubungan dengan tamu. Sisanya dikerjakan secara manual, yang paling kerepotan adalah accounting, mereka ingin menangis ketika harus mengerjakan dua hal bersamaan dan harus diberikan hari itu juga. Karena tidak tega, IT ikut membantu.Suasana hotel menjadi panik, Krisna bahkan marah-marah ke pegawai masalah sepele, Almira duduk manis di samping Krisna, mengawasi kinerja lambat mereka."Harusnya kamu pakai system bagus, jangan seperti ini. Jadinya banyak yang kelabakan," nasehat Almira.Krisna mengangguk. "Akan kupikirkan."Di ruang accounting, IT membaca laporan kacau tiga accounting. Basic m
Krisna mondar-mandir di dalam kantor, khawatir semua rencana yang dia susun dengan susah payah akan terbongkar. "Tidak bisa, tidak boleh."Almira yang sedari tadi duduk sambil minum jus, menjadi tidak tahan. "Tenanglah, tidak akan ketahuan.""Tapi ayah sangat teliti, jadi tidak mungkin diam saja.""Laporan bulan kemarin ada komplain tidak?" tanya Almira.Krisna berhenti lalu menggeleng. "Tidak.""Ya sudah, berarti tidak masalah. Ada para karyawan, ayahmu tidak mungkin periksa satu persatu laporan, itu semua tugas para pegawai. Aku tahu itu."Krisna tidak yakin, dia pernah melihat Vivi lembur laporan yang diserahkan accounting.'Kenapa kamu membaca ulang semua laporan ini?''Jika kita tidak teliti, mereka bisa mencari celah. Aku tidak mau itu.'Ada audit, kan?''Ya, tapi aku ingin periksa sendiri.'Krisna menjadi tenang begitu mengingat audit, mereka tidak mungkin seteliti itu. Lagipula pasti diperiksa akhir jumlah total, tidak mungkin mereka periksa satu persatu print out nota sebanyak
Awalnya Kinara bingung, kenapa salah satu tangan kanan Reza Aditama menghubunginya. Ternyata sang Nyonya ingin bertemu. Mereka berdua bertemu di kantor Adelio sementara yang punya kantor sukarela keluar.Kinara dan Vivi duduk berhadapan di sofa tamu."Sebelumnya selamat atas pernikahan kalian berdua," ucap Kinara.Vivi tersenyum gugup. "Terima kasih.""Tidak masalah, ada apa?""Saya minta maaf karena mendadak datang seperti ini, tapi saya ingin menawarkan sesuatu.""Menawarkan?""Saya dengar, saat ini hotel milik suami dipegang anda.""Ya," angguk Kinara. "Untuk sementara sampai kondisi stabil.""Apakah ini terkait harta milik ayah kandung suami anda."Dahi Kinara berkerut. "Apa yang anda inginkan?""Kita bicara jujur saja. Pagi ini, suami saya menyerahkan sebagian besar bisnisnya kepada saya."Kinara terbelalak. "Bukankah suami anda memiliki anak?""Benar, itu yang menjadi penghalang saya.""Alasan yang klasik, jika kita menikah dengan pria bersuami. Maka anak-anak dari istri sebelum
Setelah Reza mendengar cerita dari Vivi atas saran Kinara di dalam mobil."Kinara bilang, ini proyek besar dan membutuhkan dana besar, mengingat kamu berencana akan melebarkan sayap ke luar negeri dan masalah pribadi yang mencuat ke publik di pesta amal, lebih baik cerita semuanya ke kamu.""Ya, seharusnya begitu." Reza mengangguk setuju sambil mengusap perut rata Vivi. "Lagipula sekarang kamu pemimpinnya."Vivi melihat tangan Reza di atas perutnya. "Apa yang kamu lakukan?""Aku bertanya-tanya, setiap malam kita selalu melakukannya. Apakah kamu tidak hamil?"Choky dan Putra yang sedari tadi minum kopi di kursi sopir dan penumpang, sontak menyemburkan minumannya dengan terkejut.Vivi menatap aneh Reza, lama-lama dia tidak terkejut dengan kalimat absurd suaminya. "Dan kenapa kamu berpikiran seperti itu?""Kamu tidak melihat wajah bangga Adelio saat menceritakan anak-anaknya? diantara rekanku, yang paling tua adalah aku tapi yang punya anak paling banyak adalah Adelio meskipun dua diantar
Jika ingin menjalankan perusahaan, minimal harus memahami dasar akutansi lalu harga pasar. Dua hal ini sangat penting jika tidak ingin ditipu pihak lain.Jika hanya mengetahui alur akutansi tanpa memahami harga pasar, kalian bisa ditipu habis-habisan dari pihak luar.Setelah memahami harga pasar, maka harus mempelajari alur kebutuhan karena hal ini juga sangat penting untuk meminimalisir penipuan pihak dalam.Itulah yang diajarkan manajer operasional hotel ke Vivi setelah mencoba mempelajari alur manajemen hotel. "Bukankah mempelajari manajemen perusahaan juga sangat penting?""Benar, itu juga penting tapi jauh lebih penting akutansi jika nona ingin mencari selamat dari keluarga Aditama. Mereka memiliki bisnis hospitality serta reputasi yang bagus, jika nona melakukan kesalahan- kita tidak tahu apa yang terjadi di masa depan apalagi nona masih terlalu muda."Semua orang di dalam hotel tahu posisi canggung Vivi, mereka ingin membantu anak yatim piatu sebisa mungkin. Vivi tidak mampu
Reza yang melihat sang istri ditampar, menangkap tongkat ayahnya. "Sudah puas?"Ayah Reza berusaha menarik tongkatnya dengan dibantu perawat pribadi.Reza melirik perawat itu dan menyeringai lalu melepas genggamannya di tongkat. "Ayah pikir, aku tidak tahu kalau kalian berdua tidur bersama?"Ayah Reza terjengkang ke belakang, mendarat di lantai dengan perawat pribadi sebagai bantal.Vivi membelai pipinya sendiri dengan lembut dan menyeringai. "Bukankah kamu selalu mengutamakan perasaan putramu? kenapa kamu tidak mengutamakan perasaan suami kamu?""Ini dan itu berbeda!" teriak Rosalin."Oh, apakah karena aku orang lain jadi kamu tidak mempermasalahkannya?" tantang Vivi. Reza membantu istrinya berdiri. "Kamu tidak masalah dengan poligamikan? aku harus ikhlas demi anak kamu. Oke, aku melakukannya sekarang, aku harus ikhlas melihat suamiku memiliki anak dari wanita lain. Lalu kenapa kamu tidak bisa melakukannya?"Rosalin menjerit marah, melihat Reza memeluk Vivi untuk melindunginya. "KALIA
Selama kekacauan di ruang VVIP yang sudah dibangun khusus untuk ayah Reza. Jonathan membaur dengan para dokter residen."Untung saja, ada dokter pengganti secepatnya. Saya bingung kalau tidak ada dokter bambang lagi," salah satu dokter residen pria menghela napas lega. "Dokter juga baru satu hari sudah bisa mengajari kami banyak hal."Dokter Bambang adalah nama dokter bermasalah itu. "Dokter Bambang tidak pernah mengajari kami, malah menyuruh-nyuruh. Akhirnya kami berinisiatif mencatat semua detail kecil interaksi dokter Bambang dengan pasiennya atau bertanya dokter lain di luar rumah sakit," cerita dokter residen wanita.Ada lima dokter residen di bawah asuhan Jonathan secara mendadak, siang ini mereka berlima memutuskan makan siang di kantin sekaligus perkenalan."Kalian tidak pernah melaporkan dokter itu?" tanya Jonathan sambil menuang banyak sambal di sup buntutnya. Hari ini dia ingin gila-gilaan berkat dokter sialan itu, beban kerjanya naik seratus kali lipat.Yang membuat dia sh