Share

LIMA PULUH SEMBILAN

Awalnya Kinara bingung, kenapa salah satu tangan kanan Reza Aditama menghubunginya. Ternyata sang Nyonya ingin bertemu. Mereka berdua bertemu di kantor Adelio sementara yang punya kantor sukarela keluar.

Kinara dan Vivi duduk berhadapan di sofa tamu.

"Sebelumnya selamat atas pernikahan kalian berdua," ucap Kinara.

Vivi tersenyum gugup. "Terima kasih."

"Tidak masalah, ada apa?"

"Saya minta maaf karena mendadak datang seperti ini, tapi saya ingin menawarkan sesuatu."

"Menawarkan?"

"Saya dengar, saat ini hotel milik suami dipegang anda."

"Ya," angguk Kinara. "Untuk sementara sampai kondisi stabil."

"Apakah ini terkait harta milik ayah kandung suami anda."

Dahi Kinara berkerut. "Apa yang anda inginkan?"

"Kita bicara jujur saja. Pagi ini, suami saya menyerahkan sebagian besar bisnisnya kepada saya."

Kinara terbelalak. "Bukankah suami anda memiliki anak?"

"Benar, itu yang menjadi penghalang saya."

"Alasan yang klasik, jika kita menikah dengan pria bersuami. Maka anak-anak dari istri sebelum
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status