Reza yang melihat sang istri ditampar, menangkap tongkat ayahnya. "Sudah puas?"Ayah Reza berusaha menarik tongkatnya dengan dibantu perawat pribadi.Reza melirik perawat itu dan menyeringai lalu melepas genggamannya di tongkat. "Ayah pikir, aku tidak tahu kalau kalian berdua tidur bersama?"Ayah Reza terjengkang ke belakang, mendarat di lantai dengan perawat pribadi sebagai bantal.Vivi membelai pipinya sendiri dengan lembut dan menyeringai. "Bukankah kamu selalu mengutamakan perasaan putramu? kenapa kamu tidak mengutamakan perasaan suami kamu?""Ini dan itu berbeda!" teriak Rosalin."Oh, apakah karena aku orang lain jadi kamu tidak mempermasalahkannya?" tantang Vivi. Reza membantu istrinya berdiri. "Kamu tidak masalah dengan poligamikan? aku harus ikhlas demi anak kamu. Oke, aku melakukannya sekarang, aku harus ikhlas melihat suamiku memiliki anak dari wanita lain. Lalu kenapa kamu tidak bisa melakukannya?"Rosalin menjerit marah, melihat Reza memeluk Vivi untuk melindunginya. "KALIA
Selama kekacauan di ruang VVIP yang sudah dibangun khusus untuk ayah Reza. Jonathan membaur dengan para dokter residen."Untung saja, ada dokter pengganti secepatnya. Saya bingung kalau tidak ada dokter bambang lagi," salah satu dokter residen pria menghela napas lega. "Dokter juga baru satu hari sudah bisa mengajari kami banyak hal."Dokter Bambang adalah nama dokter bermasalah itu. "Dokter Bambang tidak pernah mengajari kami, malah menyuruh-nyuruh. Akhirnya kami berinisiatif mencatat semua detail kecil interaksi dokter Bambang dengan pasiennya atau bertanya dokter lain di luar rumah sakit," cerita dokter residen wanita.Ada lima dokter residen di bawah asuhan Jonathan secara mendadak, siang ini mereka berlima memutuskan makan siang di kantin sekaligus perkenalan."Kalian tidak pernah melaporkan dokter itu?" tanya Jonathan sambil menuang banyak sambal di sup buntutnya. Hari ini dia ingin gila-gilaan berkat dokter sialan itu, beban kerjanya naik seratus kali lipat.Yang membuat dia sh
"Suamiku, putra pertamamu datang." Vivi bicara di telinga Reza dengan nada sensual.Kepala Reza yang mendongak ke belakang dengan bersandar di bahu istri mungilnya, membuka mata dan menatap lurus Krisna.Reza bisa melihat pandangan Krisna ke Vivi. "Teruskan... ngh."Tanpa malu, Reza memperbesar suara erangannya. Vivi tidak tahu harus menangis atau tertawa, posisi mereka benar-benar ambigu.Krisna berusaha menelan amarahnya, dia tidak menyangka Vivi memiliki sifat liar. Apakah Vivi mempelajarinya saat pulang malam? orang-orang hotel yang mengajarinya?Erangan Reza semakin intens, tangan mungil Vivi sudah dilatih keras sebelumnya.Tidak, pasti ayah yang mengajarinya. Vivi selalu menjaga jarak dengan pria lain.Krisna berjalan mundur dan menutup pintu sebagian.Rosalin berharap di depan pintu, dia tidak bisa keluar dari rumah mewah ini begitu saja.Di dalam kamar. Reza hampir naik ke puncak, Vivi yang paham segera merubah posisi hingga duduk di pangkuan suami dan memasukannya dengan cepat
Ayah Reza dulunya adalah mucikari, dia membawa banyak anak-anak kecil. 'Orang tuaku menjual ku ke ayahmu!'Vivi menggigit bagian dalam bibir bawah. Berarti apa yang dikatakan Rosalin adalah benar dan tidak menutup kemungkinan, dia juga bagian dari-"Hei, jangan melamun disini!" Jo menjentikkan jarinya di depan Vivi. "Kita sedang serius."Vivi tersadar dari lamunan. "Maaf, aku teringat sesuatu.""Sudah hampir satu bulan aku di sana dan memberikan semua informasi yang kamu butuhkan, sebentar lagi aku harus ke luar negeri bersama teman ku.""Liburan?""Tidak, temanku rewel karena pacarnya sibuk terus dan nekat menyusul ke sana. Orang tuanya meminta tolong padaku untuk menemaninya, kamu harus mencari dokter lain untuk menggantikanku."Vivi teringat dengan kisah yang diceritakan Nina mengenai dokter ahli kecantikan yang menguntit dokter hewan. "Kapan kalian berangkat?""Minggu depan.""Waktunya cukup.""Apa? kamu akan memenjarakan ayah mertuamu?""Tidak, jika aku melakukan itu. Ibu bisa p
Suasana masih hening. Tidak ada jawaban dari mulut Krisna dan Almira.Salah satu investor yang masih muda dan berusia sekitar tiga puluhan menjadi kesal. "Aku juga akan membayar jika kalian berhasil membuat manajemen lebih baik lagi, semakin banyak pendapatan masuk, semakin banyak pula keuntungan yang kita dapat."Investor lain mengangguk setuju.Krisna melirik Almira yang kebingungan.Vivi tersenyum malas. "Tuan muda akan menjadi pewaris keluarga Aditama, tanggung jawab yang sangat besar terutama para investor mengawasi. Jadi tuan muda pasti bisa memberikan jawaban untuk keluhan para manajer operasional lainnya."Jika kalian ingin bermain politik di belakangku, aku terima. Batin Vivi."Tuan muda, apa salahnya membagi tips untuk manajemen lain? biar bagaimana pun anda akan menjadi pengganti tuan besar, jadi biarkan para investor juga menilai bagaimana cerdasnya anda," pancing Choky di belakang Putra. Almira menatap marah Choky. "Apakah sekarang kamu bersikap sarkas? akan kuadukan ke
Krisna diberikan kesempatan Reza berdiri dan menjelaskan semua rencana yang dibuat untuk manajemen di hadapan para investor dan manajer operasional. Sesekali melirik Almira, memastikan tidak ada kesalahan.Krisna pasrah dan berdiri menjelaskan, jelas semua rencananya menjadi boomerang dan mempermalukan diri sendiri."Loyal terhadap para pejabat? maksud kamu, memberikan pelayanan gratis untuk mereka?" tanya salah satu investor muda yang tadi menawari uang ke Krisna. "Kamu sadar apa yang sudah kamu lakukan?""Bisa dibilang itu semacam endorse sehingga bisa meningkatkan reputasi hotel kita.""Apakah kamu pikir para pejabat itu artis?" tanya investor lainnya."Saya bisa menyakinkan kalian bahwa para pejabat itu memiliki reputasi bagus.""Sayangnya kami menolak.""Apa?""Tuan Aditama, sebagai kepala keluarga. Apakah anda tidak mendidik putra satu-satunya sejak kecil tentang manajemen?" tanya investor lain ke Reza.Rosalin bergidik ngeri dengan pertanyaan itu sementara Almira mengerutkan ke
Dari awal, Reza tidak peduli dengan kehadiran Rosalin. Yang dia pedulikan hanya perasaan ibunya, takut melihat perselingkuhan sang ayah. Setelah mempertimbangkan reaksi ibunya yang biasa saja di rumah sakit waktu itu, Reza mulai mengumpulkan semua video dan menunjukannya ke para investor dan manajer operasional. Ide awal adalah membatasi kegiatan Krisna karena Reza mulai mendengar beberapa kabar bahwa ayahnya mulai mendekati investor dan mengenalkan Krisna sebagai pengganti dirinya. Rencana berubah, dengan menyuruh Vivi menggantikan dirinya dan menunjukan ke orang-orang bahwa pilihan seorang Reza Aditama tidak salah.Semua orang bisa mendengar rencana ayah Reza untuk mengambil seluruh harta keluarga Aditama dan Hutama dengan menjadikan Krisna sebagai pewarisnya. Vivi juga harus dinikahkan lalu dibuang ke tempat yang jauh, Vivi tidak boleh tahu identitas aslinya.Putra dan Choky akhirnya paham kenapa Reza menurut diseret sang istri.Si suami tidak ingin telinga si istri terkontamina
Darren Aditama ditembak oleh istri di depan umum, tidak ada yang tahu apa motif yang dilakukan sang istri. Tapi, kabar yang kami dapatkan bahwa Darren Aditama menelantarkan anak dan istri sahnya, berselingkuh dengan banyak wanita.Akibatnya sang istri jatuh sakit dan tidak pernah hadir bersosialisasi, para sosialita pun gempar. Inilah beberapa komentar para sosialita yang kami temui."Gimana ya, si Agni ini tidak pernah neko-neko. Selalu mengutamakan kepentingan suami dan anak, saat suaminya selingkuh pun, dia jatuh sakit karena terlalu shock. Suaminya diusir dari rumah sama keluarganya sendiri, cuma dia lho yang bela.""Benar.""Saya benar-benar tidak menyangka, Agni bisa berbuat nekat seperti itu.""Mungkin sudah terlalu muak sama kelakuan suaminya.""Gak tahu sih mbak, mungkin saja ya. Tapi aku lihatnya si Agni ini posesif banget sama Darren, Darren-nya juga sama "Berita Agni menembak suami tercintanya, menjadi heboh sehingga mengundang beberapa psikiater untuk berkomentar."Kalau