Suasana masih hening. Tidak ada jawaban dari mulut Krisna dan Almira.Salah satu investor yang masih muda dan berusia sekitar tiga puluhan menjadi kesal. "Aku juga akan membayar jika kalian berhasil membuat manajemen lebih baik lagi, semakin banyak pendapatan masuk, semakin banyak pula keuntungan yang kita dapat."Investor lain mengangguk setuju.Krisna melirik Almira yang kebingungan.Vivi tersenyum malas. "Tuan muda akan menjadi pewaris keluarga Aditama, tanggung jawab yang sangat besar terutama para investor mengawasi. Jadi tuan muda pasti bisa memberikan jawaban untuk keluhan para manajer operasional lainnya."Jika kalian ingin bermain politik di belakangku, aku terima. Batin Vivi."Tuan muda, apa salahnya membagi tips untuk manajemen lain? biar bagaimana pun anda akan menjadi pengganti tuan besar, jadi biarkan para investor juga menilai bagaimana cerdasnya anda," pancing Choky di belakang Putra. Almira menatap marah Choky. "Apakah sekarang kamu bersikap sarkas? akan kuadukan ke
Krisna diberikan kesempatan Reza berdiri dan menjelaskan semua rencana yang dibuat untuk manajemen di hadapan para investor dan manajer operasional. Sesekali melirik Almira, memastikan tidak ada kesalahan.Krisna pasrah dan berdiri menjelaskan, jelas semua rencananya menjadi boomerang dan mempermalukan diri sendiri."Loyal terhadap para pejabat? maksud kamu, memberikan pelayanan gratis untuk mereka?" tanya salah satu investor muda yang tadi menawari uang ke Krisna. "Kamu sadar apa yang sudah kamu lakukan?""Bisa dibilang itu semacam endorse sehingga bisa meningkatkan reputasi hotel kita.""Apakah kamu pikir para pejabat itu artis?" tanya investor lainnya."Saya bisa menyakinkan kalian bahwa para pejabat itu memiliki reputasi bagus.""Sayangnya kami menolak.""Apa?""Tuan Aditama, sebagai kepala keluarga. Apakah anda tidak mendidik putra satu-satunya sejak kecil tentang manajemen?" tanya investor lain ke Reza.Rosalin bergidik ngeri dengan pertanyaan itu sementara Almira mengerutkan ke
Dari awal, Reza tidak peduli dengan kehadiran Rosalin. Yang dia pedulikan hanya perasaan ibunya, takut melihat perselingkuhan sang ayah. Setelah mempertimbangkan reaksi ibunya yang biasa saja di rumah sakit waktu itu, Reza mulai mengumpulkan semua video dan menunjukannya ke para investor dan manajer operasional. Ide awal adalah membatasi kegiatan Krisna karena Reza mulai mendengar beberapa kabar bahwa ayahnya mulai mendekati investor dan mengenalkan Krisna sebagai pengganti dirinya. Rencana berubah, dengan menyuruh Vivi menggantikan dirinya dan menunjukan ke orang-orang bahwa pilihan seorang Reza Aditama tidak salah.Semua orang bisa mendengar rencana ayah Reza untuk mengambil seluruh harta keluarga Aditama dan Hutama dengan menjadikan Krisna sebagai pewarisnya. Vivi juga harus dinikahkan lalu dibuang ke tempat yang jauh, Vivi tidak boleh tahu identitas aslinya.Putra dan Choky akhirnya paham kenapa Reza menurut diseret sang istri.Si suami tidak ingin telinga si istri terkontamina
Darren Aditama ditembak oleh istri di depan umum, tidak ada yang tahu apa motif yang dilakukan sang istri. Tapi, kabar yang kami dapatkan bahwa Darren Aditama menelantarkan anak dan istri sahnya, berselingkuh dengan banyak wanita.Akibatnya sang istri jatuh sakit dan tidak pernah hadir bersosialisasi, para sosialita pun gempar. Inilah beberapa komentar para sosialita yang kami temui."Gimana ya, si Agni ini tidak pernah neko-neko. Selalu mengutamakan kepentingan suami dan anak, saat suaminya selingkuh pun, dia jatuh sakit karena terlalu shock. Suaminya diusir dari rumah sama keluarganya sendiri, cuma dia lho yang bela.""Benar.""Saya benar-benar tidak menyangka, Agni bisa berbuat nekat seperti itu.""Mungkin sudah terlalu muak sama kelakuan suaminya.""Gak tahu sih mbak, mungkin saja ya. Tapi aku lihatnya si Agni ini posesif banget sama Darren, Darren-nya juga sama "Berita Agni menembak suami tercintanya, menjadi heboh sehingga mengundang beberapa psikiater untuk berkomentar."Kalau
"Apakah aku sudah menjadi cantik sekarang?" Agni mengganti pakaiannya menjadi gaun pengantin dan berputar di depan cermin.Pelayan pribadi Agni menjadi kasihan dengan perubahan drastis Agni. Setelah mendapat berita bahwa suami tercintanya selama ini melakukan hubungan terlarang dengan sang menantu dari awal, keseharian yang dilakukan hanya duduk di depan cermin, terdiam menatap dirinya yang sudah menua.Yang ditanyakan Agni hanyalah-"Apakah aku sudah tidak menjadi cantik?""Apakah aku tidak bisa memuaskan suamiku?""Kenapa dia meninggalkanku?""Kenapa dia berselingkuh di belakangku?""Aku mencintaimu."Agni mengulanginya seperti kaset rusak, anehnya setiap Vivi dan Reza berkunjung setiap hari, memastikan kondisinya. Agni hanya duduk diam di depan cermin, tidak mengucapkan apa apun seolah tidak mau anak dan menantu mengetahui kondisi hancurnya.Saat ini, begitu mengetahui Vivi dan Reza sibuk di luar. Agni segera membongkar lemari dan memakai gaun pengantinnya lalu berputar di depan cer
Beberapa jam sebelum kejadian.Darren yang masih lemah, didudukkan di sofa empuk dengan kedua tangan di ikat di belakang. Kesadarannya berangsur pulih.Rosalin menjerit. "Ayah, ayah sudah sadar? tolong aku!""Tuan besar, tolong kami!" teriak perawat pribadi Darren."Tolong kami!""Tolong kami, tuan!"Teriak orang-orang yang dikenal Darren. Tidak, mereka bukan hanya sekedar kenalan tapi juga selingkuhan Darren. Apa yang terjadi?"Darren, sayang. Kamu sudah bangun?" tanya Agni yang masuk ke dalam ruangan dengan memakai gaun pengantin lama dan memegang buket berisi tulip merah, tulip kuning dan bunga higanbana.Semua orang yang sudah duduk di kursi masing-masing, menjerit ketakutan. Kursi itu ditempel melekat ke tanah secepat mungkin dan para tawanan diikat erat di kursi, letak kursi di samping kiri dan kanan, memberikan jalan untuk Agni lewati dengan kursi mahal yang ditempati Darren."Agni," desis Darren. "Dasar pembunuh!"Agni yang cantik mulai berhalusinasi, melihat wajah Darren yang
Vivi menerima dokumen laporan investigasi kebakaran rumah. Malam setelah kebakaran, Reza dan Vivi menginap di rumah Vivi sementara teman-teman dekat lainnya membantu mengamankan dokumen dan barang-barang yang bisa diselamatkan.Sudah hampir satu minggu kejadian itu berlalu, abu kedua orang tua Reza disebar ke laut sesuai permintaan ibunya, sementara yang lain sudah dimakamkan oleh keluarga masing-masing."Kebakaran berasal dari ruang makan lantai satu, meja disingkirkan lalu kursi di letakan di sebelah kiri dan kanan seolah membuat jalur jalan lalu di ujung adalah sofa yang diduga ditempati dua orang."Nina merinding mendengarnya. "Apakah itu adalah ibu dan ayah mertua kamu?"Vivi mengangguk pelan. "Tubuh mereka hancur tapi di puing ada sisa potongan kain gaun pengantin dan kain baju pasien. Jadi itu pasti ibu dan ayah.""Tubuh yang lainnya utuh dan sudah gosong, ada Rosalin di dalam kan?" tanya Kinara."Ya, tes Dna di gigi cocok," jawab Vivi."Bagaimana dengan suami kamu?" tanya Vio
Tindakan netizen semakin semena-mena, Almira juga mulai muncul di tv ibukota klarifikasi mengenai kematian calon ibu mertuanya sementara Krisna tidak diizinkan menyentuh manajemen ayahnya, buka suara di media sosial.Selama ini ayahnya selalu diam mengenai kehidupan istri dan anak-anaknya karena terlalu malas ikut campur. Jadi, saat netizen menyerang Vivi pasti tidak akan ikut campur.Yang paling parah Erika, dia membuat status dan kemarahan kepada ayah dan Vivi atas kematian ibunya. Netizen membela Erika dan mencaci Vivi.Vivi sibuk bekerja, mengabaikan cibiran di media sosial atau pun kehidupan nyata.Para investor dan manajer operasional tidak berani angkat bicara, mereka sudah melihat sendiri bagaimana cerdasnya Vivi dan juga bagaimana busuknya Rosalin. Andaikan tidak ada kendala soal perjanjian waktu itu, mereka pasti sudah menjadi garda depan membela Vivi.Saat pulang ke rumah, Vivi melihat Reza sudah menyiapkan makanan. "Kamu masak?" tanya Vivi sambil duduk setelah dibantu Rez