Share

Bab 227

Kepala Wisnu terasa bising. Ucapan Asma menusuk hingga ke dalam hatinya. Terasa sangat sakit sekali. Harusnya Asma bisa menjaga ucapannya, sekalipun dia menolak kebaikan Wisnu. Jika seperti ini, rasa ingin berbagi hati semakin keras berbisik di dalam hati Wisnu.

Getaran ponsel yang berada di tangannya menyadarkan Wisnu dari lamunan. Matanya tertuju pada layar ponsel yang berkedip. Nama huruf N tertulis pada layar ponsel yang berkedip.

Sejenak Wisnu berpikir. Ia tidak segera mengangkat panggilan itu. Tatapannya tertuju pada layar ponsel yang menyala-nyala, sementara jemarinya ragu untuk menekan tombol hijau pada sudut layar.

Ribuan rengekan Natasya sudah memenuhi kepala Wisnu. Seolah ia tahu apa yang akan gadis di balik telepon itu akan lakukan jika ia mengangkat panggilanya.

Sambungan telepon telah mati. Wisnu membiarkannya dan tidak ingin mengangkatnya. Hatinya terlalu lelah, ia butuh waktu sendiri. Merasakan sesaknya dada yang dipenuhi bayangan Asma.

Dreeg ...

Tatapan Wisnu beralih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status