Share

Bab 226

Tubuh Asma sekali menjauh dari Gala. Ia merasa tidak ada yang salah dengan ucapannya. Tapi tatapan Gala begitu menusuknya. Seperti ada kalimat yang menyingung perasaannya.

"Ehm, Bibik tau ini pasti sangat sulit sekali untuk kamu." Asma memelankan intonasi nada suaranya. Hingga terdengar sangat berhati-hati sekali. "Tapi, kita tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikhlaskan apa yang sudah Allah gariskan. Percayalah padaku. Ibumu sudah tenang di alam sana, Gala."

"Apa?" Gala membeliakkan kedua matanya. Tangan Asma yang hendak menyentuh bahu Gala pun terhenti. Bahkan tukang bakso yang sedang meracik bakso untuk pengunjung lain terkesiap, mengalihkan tatapannya pada Gala dan Asma. Begitu juga dengan dua orang pengunjung yang baru datang. Mengarahkan tatapannya pada Asma dan Gala.

"Jadi maksud Bibik ibuku sudah meninggal?" cetus Gala menarik wajahnya pada Asma. Dadanya mendadak terasa sesak sekali. Seperti ada sebuah pisau yang baru saja mengiris-irisnya.

Dahi Asma mengerut. Pelipisnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status