Share

Bab 207

Bubur ayam sudah tersaji di atas nampan yang berada di atas meja makan. Aroma khas makanan dengan tekstur lembut itu menyeruak ke udara bersama dengan kepulan asap putih yang menguar bersatu bersama udara.

Bibik masih sibuk menyiapkan segelas susu hangat untuk Asma. Sejak kemarin, wanita itu muntah-muntah dan menolak untuk makanan. Katanya, nafsu makannya mendadak bilang. Tapi menurut Bibik jika ia juga membuat segelas susu hangat, setidaknya jika Asma menolak memakan' bubur ayam buatannya, dia masih bisa meminum susu hangat.

Lelaki dengan kemeja berwarna putih berjalan ke arah dapur. Netranya menatap ke arah meja makan. Sementara jemarinya menautkan kancing pada pergelangan tangan kemeja yang ia kenakan.

"Sudah siap, Bik?" tanya Wisnu mendekati meja makan. Menatap pada bubur ayam yang mengepulkan asap putih dan aroma lezat ke udara.

"Sudah Tuan!" balas Bibik sekilas menatap ke arah Wisnu, seraya meletakkan segelas susu hangat di atas nampan. Tepat di samping mangkuk bubur ayam yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status