Share

Bab 206

Waktu seperti melambat. Suara-suara ramai yang memenuhi lorong menuju ruang ICU sama sekali tidak dapat Danil dengar. Indra pendengarannya dipenuhi oleh kekhawatirannya pada keadaan Natasya. Terkaan itu semakin membuatnya takut, tubuhnya semakin bergetar hebat.

Suara derit pintu yang terbuka menyadarkan Danil dari lamunan. Bergegas lelaki itu bangkit dari bangku tunggu yang berada di luar ruang ICU, menghampiri seorang lelaki yang muncul dari balik pintu ruangan yang terbuka. Setelah lampu merah yang berada di atas pintu mati.

"Bagaimana dengan keadaan Pasien, Dok?" tanya Danil memburui. Wajahnya menegang, cemas.

"Kalau boleh tahu ada hubungan apa anda dengan pasien?" jawab lelaki berseragam putih itu dengan ramah.

"Saya, saya ... Ehm, saya adalah suaminya," jawab Danil terbata. Wajahnya nampak berpikir keras. Takut jika salah berucap. Ia terpaksa mengaku sebagai suami Natasya.

Tiba-tiba lelaki yang berada di depan Danil mengulurkan tangannya. Danil memasang wajah terkejut.

"Apa ini,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status