Share

Bab 208

Di dalam ruangan berdinding serba putih. Dengan aroma obat-obatan yang menusuk pangkal hidung. Wisnu menunggu dengan perasaan gusar. Sejak beberapa menit yang lalu, Dokter Riana yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri semasa sekolah membawa Asma masuk ke ruangan lain. Ruangan yang di pisahkan oleh tirai berwarna hijau yang masih berada di dalam satu ruangan. Sementara Wisnu menunggu pada bangku meja kerja Dokter Riana.

Sayup-sayup Wisnu mendengar apa yang Dokter cantik yang memiliki dua anak itu tertawa kecil. Entah apa yang sedang Dokter Riana lakukan di dalam ruangan bertirai hijau dengan Asma. Hingga Wisnu tidak boleh melihatnya.

Cepat Wisnu mengalihkan tatapannya, saat Dokter Riana menarik tirai yang menjadi penyekat antara ruang pemeriksaan dan ruang konsultasi.

"Silahkan ibu Asma!" tutur Dokter Riana terdengar begitu ramah. Sekilas ia menatap pada seseorang yang berada di dalam ruang pemeriksaan.

Tinggal tirai penyekat yang hanya sebatas mata kaki. Membuat Wisnu dapat melihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status