Share

Bab 210

Degupan jantung Wisnu masih berdebar tidak beraturan. Tubuhnya lemas, bersandar pada pintu kamar Asma yang tertutup. Perlahan butiran bening jatuh membasahi pipinya. Cepat Wisnu menghapus air mata dari pipinya. Meskipun dia tidak bisa menghapus luka di dalam dadanya.

Sekali lagi Wisnu terus berusaha untuk menguatkan diri. Ia telah bersumpah tidak akan pernah melepaskan Asma. Sekalipun wanita yang berada di dalam kamar itu bersikukuh untuk berpisah.

"Oke, jika Abang tidak mau melepaskan aku sekarang karena kehamilanku ini. Setelah anak ini lahir, aku ingin kita berpisah. Jadi tidak ada alasan lagi untuk Abang menahan aku!" pekik Asma dengan mata merah dan wajah meradang.

Tatapan Asma begitu serius. Saat mengucapkan kalimat-kalimat yang mengiris hati Wisnu. Seketika itu juga porak poranda semua harapan di hati Wisnu.

"Tidak, As, aku tidak akan pernah melepaskan kamu. Sekalipun aku harus mati!" lirih Wisnu pada dirinya sendiri. Saat ucapan Asma terputar kembali di dalam kepalanya.

Hari t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status