Share

Bab 217

Alunan musik klasik berputar sejak tadi. Lagu-lagu tahun' sembilan puluhan menemani sepanjang Danil dan Asma masuk ke dalam cafe yang terletak tidak jauh' dari perusahan Wisnu Hutama. Asma menolak saat Danil mengajaknya pergi ke restoran Cina. Katanya dia tidak suka dengan makanan yang berasal dari negeri tirai bambu itu. Ia lebih memilih makanan lokal.

Gelas capuccino yang berada di depan Danil telah mengembun. Bongkahan es yang mendinginkan minum itu telah mencair. Membuat butiran embun pada dinding luar gelas. Selama Danil menunggu Asma memulai kalimatnya.

"Kamu baik-baik aja?" tanya Danil setelah Asma kembali dari toilet. Wajahnya nampak begitu pucat. Satu tangannya memegangi perutnya yang masih rata. Wanita itu terlihat sangat lemas sekali.

Asma mengangguk lembut. Meskipun sebenarnya dia sedang tidak baik-baik saja. Rasa mual kerap kali datang, mengaduk-aduk isi perutnya. Tapi rasa penasaran datang lebih besar.

"Kamu yakin tidak ingin pesan apapun?" Danil menatap lekat, memperhat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status