Share

Bab 147

Sudah satu bulan lebih Asma tinggal di Jakarta. Kondisi kejiwaan Asma pun semakin membaik. Jauh saat ia pertama kali mengalami depresi setelah Wisnu membawa putranya. Meskipun sesekali ia masih mengalami kepanikan dan tubuh' gemetaran jika perasaan itu datang.

Pagi ini Asma telah bertekad untuk membuka lembaran baru hidupnya. Beberapa bulan lagi, Wisnu mengatakan jika Akbar akan pulang dari luar negeri. Karena selama ini, putranya bersekolah di luar negeri.

Asma melangkah kakinya menuju kamar Wisnu yang berada di lantai atas. Sekalipun ia sudah menikah, tapi Asma menolak untuk tinggal satu kamar dengan Wisnu dan Wisnu menghargai keputusan itu.

Beberapa kali Asma mengetuk daun pintu kamar Wisnu. Sesekali senyuman nampak merekah dari bibirnya. Seperti suasana hatinya yang sedang bahagia.

"Ada apa, As?" ucap Wisnu dari balik pintu kamar yang terbuka. Wisnu nampak senang' melihat wanita bergamis ungu yang berdiri di depan pintu kamarnya mengunjungi kamarnya.

"Bang, apakah aku boleh berta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status