Share

Bab 154

Hanya mesin pendingin yang terdengar mendengung. Suasana di dalam ruangan Wisnu begitu hening. Hamzah dan Wisnu sama-sama saling terdiam satu sama lain dengan wajah berpikir. Mencari jalan keluar atas masalah yang sedang mereka hadapi.

"Harusnya Tuan mengatakan yang sejujurnya kepada Nyonya Asma!" celetuk Hamzah memecah keheningan yang tercipta. Netranya menatap pada Wisnu.

Wisnu mengalihkan tatapannya kepada Hamzah. "Aku tau aku salah Hamzah. Aku hanya ingin bersama Asma. Tapi itu adalah hal yang mustahil. Karena dia sangat membenciku dan jalan satu-satunya adalah Akbar," jelas Wisnu dengan wajah risua. Ia membuang tatapannya dari Hamzah. "Jika aku tidak mengatakan kalau Akbar masih bersamaku, Asma tidak akan mau kembali padaku," imbuh Wisnu.

Lelaki bertubuh tinggi besar itu hanya terdiam. Tanpa menjawab apapun.

"Lalu ke mana kita akan mencari anak yang mau menyelamatkan anda, Tuan?" tutur Hamzah dengan wajah berpikir.

Mencari anak seusia Akbar bukanlah hal yang mudah. Apalagi untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hj Marniza Sosiowaty
lanjut dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status