Share

Bab 156

Wisnu tampak ragu, tapi ia tetap tidak tega melihat wajah gadis cantik itu. Ia sangat menyesali telah berjanji menawarkan kebaikan kepadanya. Kebaikan yang telah disalah artikan oleh Natasya.

"Jika ada apa-apa datanglah kepadaku, aku akan selalu ada untuk kamu!" ucap Wisnu kala itu pada Natasya yang hendak melakukan bunuh diri.

Wisnu segera menyadarkan diri. Ia mengusap lembut wajahnya yang gusar.

"Hanya beberapa hari Mas ke Bandungnya!" rengek Natasya. Suaranya terdengar serak seperti sedang menahan tangisan. Gadis itu memasang wajah iba di depan Wisnu.

"Bukan begitu, Nad, tapi bagaimana bisa aku meninggalkan pekerjaanku ini!" Wisnu berusaha menolak permintaan Natasya dan terus mencari alasan.

Gadis cantik dengan rambut kuncir kuda itu membuang nafas berat. Kesedihan terlukis jelas di wajahnya. Perlahan ia menundukan sedikit wajahnya dari tatapan Wisnu.

"Padahal aku sangat berharap sekali Mas mau menolongku. Ini adalah impianku sejak dulu. Berjalan di catwalk dan dilihat banyak orang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status