Share

98. Sepi dan Tak Terawat

Sepi dan tak terawat.

Itulah yang kurasakan begitu masuk ke dalam rumah Mas Bram. Tak banyak perabot yang ia miliki. Bahkan, televisinya jauh dari yang kupunya di rumah. Apalagi, tak kulihat Mbak Lastri keluar meski sudah lima menit kami duduk. Hanya Mas Bram dan Hasan saja. Suguhan pun berupa air minum tanpa ada cemilan apapun. Bukan tengah mengoreksi kehidupannya sekarang, tapi Mas Bram seakan hidup dalam kesedihan.

"Kamu apa kabar, Dek?" tanya Mas Bram.

"Alhamdulillah baik, Mas. Kamu sendiri apa kabar?" tanyaku balik.

"Baik, Dek."

Mas Bram menjawab pertanyaanku, tapi kedua matanya fokus pada Kia. Aku tahu, ia ingin sekali mendekat pada putrinya, tapi entah kenapa Kia justeru tak mau turun. Hanya duduk diam memeluk erat lengan kiriku.

"Mbak Lastri mana?" tanyaku.

"Lastri ... Dia, sudah tidak ada, Dek."

Degh!

"Maksudnya, Mas?" tanyaku terkejut.

Mas Bram mengangkat wajah. Ia mengangguk p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status