Share

Bab 134

Aina tidak bisa mengatakan apa-apa, dia hanya tercengang melihat dosen tampan itu memintanya menjadi PJ.

"Bagaimana, Ai? Apakah kau bersedia?"

"Eh?" Aina tersadar ketika mendengar perkataan Steven kedua kalinya

"Anu, itu ... Dari mana bapak tahu kalau saya punya HP Blackbarry?"

"Aku melihatnya kau memainkannya tadi. Kau jadi PJ tugas sekarang, oke?"

"Maaf, Pak. Tidak bisa, cari yang lain saja," ujar Aina malas.

Kenapa pula dosen ini main perintah saja tanpa mempertimbangkan dia bersedia atau tidak.

"Tapi yang lain gak punya BBM?"

"Kan ada ketua tingkat, biasanya yang mengurusi seperti ini kating, Pak," elak Aina.

"Saya sudah bilang, di kelas ini hanya kamu yang punya BBM. Sudah diputuskan ya, PJ nya kamu."

"Pak, saya tidak bisa. Saya takut lalai, saya banyak kegiatan, Pak."

"Kegiatan apa sih? Sok sibuk banget," celetuk seorang mahasiswi yang gagal jadi PJ tadi.

"Iya, ih."

"Yah, sibuk apalagi, kalau gak sibuk ngelayanin om-om senang."

Sepertinya komentar teman-temannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status