Share

Bab 141

"Aku disuruh menghadap Dekan."

"Kenapa bisa sampai ke Dekan?" sela Sandi

"Aku tidak tahu."

"Ayo, kami temani ke sana," ujar Sandi

Beberapa dari mereka mengikuti Aina ke ruang Dekan, walau mereka dihentikan di pintu masuk, hanya Aina yang diijinkan. Mereka tetap menunggu di depan ruangan Dekan.

Aina sangat gugup menatap pria paruh baya yang sangat berwibawa di hadapannya, tengah duduk di kursi kebesarannya. Di meja terdapat papan nama yang sangat jelas, DR. Rahmat Hidayat, M.Si

"Bagaimana kau menjelaskan foto-foto yang beredar ini?" ujar lelaki itu.

Bahasa yang digunakan lelaki itu tidak formal, sehingga Aina merasa cukup dekat secara emosional dengan pria paruh baya ini, membuat Aina lebih rileks

"Apakah ini beneran kamu?"

"Iya, tetapi tidak ada yang salah yang saya lakukan itu, yang salah adalah yang diam-diam memotretnya dan menyebarkan berita bohong," jawab Aina.

"Kenapa kau merasa tidak bersalah?"

"Karena saya melakukannya dengan pasangan halal saya, suami saya, Pak."

"Eh?"

L
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Trial48801072
lah beneran si agung
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status