Share

28. KEKECEWAAN YANG TAK TERTAHANKAN

"Hai, kenapa lama sekali di toilet? Kamu baik-baik saja kan?"

Ada yang tidak beres. Bentala tidak sabar saat Rana tak kunjung datang setelah lima belas menit pergi ke toilet. Ia menunggu di depan toilet yang paling dekat dari ruangan UGD. Bentala pun mengirimi Rana pesan, dan gadis itu keluar dari sana limat menit kemudian. Wajahnya tampak sembap, terlihat kalau gadis itu habis menangis.

"Ayo, kita pulang saja. Pakai kaca mata kamu, Rana. Sebelum orang lain sadar kalau yang pergi bersamaku adalah seorang aktris papan atas," perintah Bentala yang langsung dituruti oleh Rana. "Aku akan berjalan di belakangmu, ok?"

Rana mengangguk. Gadis itu berjalan lebih cepat dari yang ia bisa. Bentala pun berjalan tak jauh dari gadis itu. Ia mengeluarkan ponselnya dan memencet nomor Iskandar. Ia menelepon pria itu, dan memberi tahu kalau dirinya, dan Rana akan pulang.

Iskandar tak banyak bertanya. Ia tahu pasti terjadi sesuatu pada Rana. Jadi, ia biarkan Bentala menutup teleponnya.

"Ada apa sebenarny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status