Share

30. KEBENARAN YANG SEBENARNYA

"Terima kasih ya, Rana. Karena kamu enggak membalas chat-ku, jadi aku enggak chat lagi. Aku takut mengganggumu dengan chat-ku. Jadi, saat aku melihat kamu, dan manajermu memasuki resto untuk dinner, aku senang sekali. Aku benar-benar ingin berbicara denganmu, Rana."

Hanya senyuman yang mampir di wajah Rana. Ia tak tahu harus menimpali Tanaya dengan cara yang bagaimana. Saat melihat Tanaya sudah berdiri di dekatnya, Rana langsung menyambutnya dengan formal. Tanaya lalu meminta waktunya untuk mengobrol, dan dengan santai Latisha pun langsung memperbolehkan Rana menerima permintaan perempuan itu.

Mereka pun pindah ke meja Tanaya yang telah kosong. Hanya tersisa beberapa piring, dan cangkir yang sedang dirapikan oleh pelayan. Saat semuanya beres, mereka duduk di sana. Tanaya bahkan memesankan mereka kopi.

"Kamu seharusnya tidak perlu repot-repot, Tanaya. Maaf, karena aku tidak membalas pesanmu. Bukannya aku tidak ingin, tapi aku lupa. Beberapa hari ini ada hal berat yang harus aku lewati.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status