Share

part 43 bercerailah

Max menunjukan seringai lagi.

"Pasal satu ayat satu perjanjian kita, jangan lupakan itu," ucapnya dengan suara berat.

Vivian mengingat jelas pasal pertama perjanjian mereka. 'Hubungan suami istri normal,' seperti itulah bunyi perjanjian tersebut.

"Jangan lupa, ini tentang kesepakatan kita," lanjut Max dengan pelan.

Pria itu lalu menarik kedua tangan istrinya dengan paksa menuju sebuah tempat, persis terlihat seperti seorang penggembala yang membawa ternaknya.

Tak memerlukan waktu lama, kedua insan telah duduk menghadap taman. Tak ada perbincangan apapun, hanya diam menatap lurus ke depan. Sementara itu kedua tangan Vivian masih belum dilepas, beberapa kali dia meminta tangannya untuk lepas, namun semua permintaan itu seakan menjadi angin lalu yang tak bisa di dengar.

"Lepaskan," titah Vivian, wajahnya menunjukkan rasa muak berlebihan.

Max tak mendengar, matanya terus tertuju ke depan, seolah sibuk dengan isi pikirannya sendiri.

Semakin Vivian memaksa untuk terlepas, genggaman Max tera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status