Share

Bab.39

"Apa? Tidak mungkin! Aa, dia ... Dia anak papa yang selama ini papa sia - siakan karena Mama," gumam Ayna mendengarkan apa yang mereka katakan.

"Ma'afkan mamaku, A, karena Mama kamu kehilangan masa kecil kamu yang seharusnya dipenuhi dengan kebahagiaan," gumam Ayna.

Ayna menatap lemari pakaiannya, dia mengambil beberapa pakaian dan memasukannya ke dalam ransel. Setelah itu, Ayna mengambil kertas dan menuliskan sesuatu untuk suaminya.

Air matanya mengalir menatap sekeliling ruangan yang menyimpan sejuta kenangan indah bersama sang suami. "Selamat tinggal, A, semoga kamu bahagia setelah kepergianku," gumam Ayna meletakkan kertas itu diatas nakas.

Ayna keluar dari kamar dan meninggalkan rumah itu tanpa sepengetahuan siapapun. "Selamat tinggal, A, mungkin kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama," gumam Ayna sebelum berjalan semakin jauh.

Ayna terus melangkahkan kakinya tanpa tujuan. Yang dia pikirkan hanya menjauhi David. Ayna tidak sanggup hidup dengan seseorang yang pernah disakiti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status