Share

Bab.47

"Ini, kita makan dulu," kata Nisa menyerahkan piring berisi salad pada Ayna.

"Maaf ya Nis, aku jadi ngrepotin kamu terus," kata Ayna.

"Jangan bilang seperti itu! Doakan saja yang terbaik untuk aku, agar kamu gak merasa berhutang budi terus sama aku, karena kita imbas, bahkan aku lebih beruntung karena di doakan ibu hamil," balas Nisa.

"Iya," ucap Ayna.

"Makan yuk," kata Nisa yang dibalas anggukan oleh Ayna.

Baru saja mereka hendak menyuap salad itu ke dalam mulutnya, ponsel Nisa berbunyi. "Siapa sih?" tanya Nisa sedikit kesal.

Nisa berjalan menuju nakas dan mengambil ponselnya. "Siapa, Nis?" tanya Ayna menatap sahabatnya.

"Adel," jawab Nisa, Ayna pun mengangguk.

"Assalamualaikum, Del, ada apa?" tanya Nisa saat sambungan telpon mereka terhubung.

"Nisa, kamu tahu tidak! Ayna kabur dari rumah. Seharian David mencarinya, namun tudak juga ketemu. Kasihan tahu David, dia terlihat sangat sedih," kata Adel tanpa jeda bahkan dia belum menjawab salam dari Nisa.

Ayna yang mendengar percakapan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status