Share

penyesalan

“Dokter Bian yang terhormat, bisakah aku bermain-main dengan Alana sebentar?” suara David dari arah belakang. “Kau tahu, sejak dulu aku begitu terobsesi dengan segala sesuatu yang dimiliki oleh Arshaka. Jadi, aku ingin mencicipinya agar Arshaka semakin merasa tersiksa!” ujarnya yang membuat Bian mengalihkan atensinya pada David.

“Sayang sekali kau tak bisa melakukannya saat ini,” ucap Bian datar.

“Kenapa? Apa kau menginginkannya untuk dirimu sendiri?” David bertanya dengan nada sedikit marah dan curiga. Bagaimanapun obsesinya untuk mengalahkan Arshaka selalu mematahkan akal pikirannya sehingga kesan bodoh dan ceroboh sangatlah pantas untuk disandangnya.

“Aku bukanlah kau yang suka barang bekas! Apalagi bekas Arshaka, aku sama sekali tidak berminat!” cemooh Bian penuh penekanan seraya bersedekap dada. Senyum miringnya jelas sekali meremahkan pria di depannya itu.

“Apalagi, dengan kebodohan dan sikapmu yang arogan ini, bagaimana mungkin bisa mengalahkan Arshaka dengan mudah? Bukankah sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status