Share

Epilog

Alarm terus berbunyi, memenuhi ruangan. Suaranya yang nyaring memekakkan telinga, sangat mengganggu.

Sean melenguh, tangannya terulur mematikan alarm. Ia perlahan membuka mata saat merasakan pergerakan di dadanya. Sean tersenyum tipis melihat siapa pelakunya.

Sean bergerak hendak bangun, tapi tangan mungil itu melingkar di perutnya. Memeluknya semakin erat, bahkan sesekali mengerang dengan mata masih terpejam.

"Do not leave me alone," gumamnya.

"Baby I want to go to the toilet." Sean menangkup pipi Vina yang begitu menggemaskan.

Vina menggeleng, menyembunyikan wajahnya di dada telanjang Sean. "Stay with me."

Sean mendengus geli karena tingkah Vina yang seperti anak kecil, ia menyentil kening Vina sampai perempuan itu memekik.

"Oppa!! Sakit," rengek Vina mengusap keningnya, bibirnya mengerucut ke depan.

"Makanya jangan nonton drakor mulu, halu kan." Sean terkekeh geli. "Ayo bangun katanya mau lihat sunrise."

Sunrise?

"Ya ampun, jam berapa sekarang?" Vina mencari-cari keberadaan ponseln
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status