Menantu Sampah Pura-pura Bodoh

Menantu Sampah Pura-pura Bodoh

last updateLast Updated : 2023-11-10
By:  Tompealla Kriweall Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
12 ratings. 12 reviews
133Chapters
11.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Setelah kecelakaan lima tahun lalu, Gilang memiliki kemampuan untuk menganalisis grafik saham dengan cepat. Namun, ia terpaksa menyembunyikannya dan berpura-pura bodoh untuk melindungi dirinya dari keserakahan sang kakak yang ingin menguasai perusahaan keluarga mereka.  Bahkan, Gilang tetap bersandiwara di depan Saras--istri yang dipilih sang kakak--sembari membangun kerajaan bisnisnya diam-diam. Sayangnya, sang mertua begitu kejam dan tamak, hingga pria itu mau tidak mau mengakhiri sandiwaranya. Lantas, bagaimana nasib Gilang setelah penyamarannya terbongkar?

View More

Chapter 1

Bab 1. Menantu Tak Berguna

"Dasar tidak waras! Apa yang bisa Kamu berikan untuk putriku?!"

Abra Gumilang hanya diam membisu usai mendapatkan hardikan dari ibu mertuanya.

Sepertinya, wanita di hadapannya ini sudah tak bisa menahan kekesalannya yang dipendam sebulan ini. Setelah Gilang menikahi Saras, wanita itu pikir Keluarga Gumilang akan terus memberikan dana padanya dan bukan hanya menghapus utang-utangnya selama ini. Sayangnya, ia tak tahu bahwa menantunya ini benar-benar sesuai “gosip yang beredar”.

Gilang tampak pemalas dan bodoh. Ia tidak menunjukkan minat yang besar dalam hal pekerjaan atau pendidikan. Seolah … dia memiliki “dunianya” sendiri.

"Jawab, Gilang! Setidaknya, Kamu bekerja dan menafkahi Saras, layaknya seorang suami yang baik!" tambah wanita paruh baya di hadapannya.

"Gilang sudah kerja kok, Ma," sahut pria itu membela diri. Namun, wajahnya tampak datar.

Hal ini jelas membuat Diana semakin geram.

"Kerja apa? Cuma makan dan tidur saja di rumah! Kamu tidak bisa membantu apa-apa! Bahkan, pintu kamar mandi yang rusak, kamu biarkan begitu saja!" teriak Diana frustasi, “Setidaknya, cobalah sedikit berguna!”

"Kalau begitu, Gilang bisa belajar, Ma."

Mendengar ucapan pria itu, Diana menggeleng frustasi. "Belajar? Kamu sudah terlalu tua untuk belajar! Apa gunanya kamu kalau tidak bisa melakukan apapun untuk keluarga ini? Kamu hanya menjadi beban!"

Hinaan-hinaan terus dilontarkan Diana.

Namun, Gilang tak menunjukkan rasa sakit hati. Ia justru memiringkan kepalanya, mendengar dan memperhatikan bagaimana raut wajah mama mertuanya yang sangat kesal.

"Kan, Mama Diana sendiri yang ajak Gilang ke sini?" ucapnya, polos.

Mata Diana membelalak. Perkataan Gilang jelas membuat wanita itu semakin murka. "Dasar sampah tidak berguna! Kalau begini terus, keluarga ini akan hancur karena kamu! Lebih baik, kamu kembali ke keluarga Gumilang sana!" maki wanita itu.

Meski demikian, ia sadar bahwa dirinya tidak bisa melakukan apa-apa.

Gilang menjadi menantunya agar utangnya lunas. Selain itu, Keluarga Gumilang juga berjanji menjadikan Saras, putrinya, bekerja sebagai manager di GA group yang dipegang oleh Ibra–kakak gilang. Oleh sebab itu, Diana langsung menyetujui usul dari Ibra. Hanya saja, ia tak menyangka kelakuan menantunya ini sangat parah!

“Kasar.”

Ucapan Gilang menyadarkan wanita itu dari lamunannya.

Ditatapnya tajam sang menantu yang entah mengapa semakin lama tampak seperti seorang idiot. “Sebaiknya, kamu ke kamarmu saja sekarang! Aku muak melihat mukamu.”

Pria itu tampak mengangguk dan menuruti perintah Diana.

Ia tak menyadari bahwa dalam diam, wanita itu tengah membatin. 'Aku harus membuat rencana supaya Saras bisa bercerai dari suaminya yang tidak berguna ini!' tekadnya.

"Kenapa kamu tampak kesal?"

Suara seorang pria muda yang baru saja datang–membuat Diana seketika menoleh.

Anehnya, wajah wanita itu sontak berubah. Dia tampak berpura-pura imut. "Eh, Sayang. Itu, suaminya Saras! Aku sudah stress menghadapinya."

Pria itu tampak tak terkejut. Sebaliknya, dia justru tersenyum dengan misterius, kemudian meminta pada Diana supaya lebih mendekat padanya.

"Sini, aku kasih tahu cara menghadapinya," bisiknya di dekat telinga Diana.

Senyum wanita itu mengembang mendengar rencana-rencana yang dilontarkan “berondong peliharaannya” untuk menyingkirkan Gilang.

"Terima kasih, Sayang! Kamu memang jenius."

****

“Luar biasa! Mas Gilang benar-benar jenius!”

Gilang tersenyum tipis.

Begitu sampai di kamar–sesuai perintah sang mertua–, ia kebetulan mendapatkan telepon dari Ryan. Partner bisnis rahasianya itu melaporkan ada sedikit masalah yang terjadi.

Untungnya, dapat diselesaikan dengan mudah olehnya dengan “kemampuannya”.

“Kamu berlebihan,” ucap pria itu santai.

“Saya serius, Mas!” balas Ryan cepat, “saya merasa beruntung karena bisa bekerja dengan Mas.”

Selepas kecelakaan yang dialami Gilang lima tahun lalu, semua orang akhirnya mengenalnya sebagai seorang laki-laki pemalas dan bodoh.

Tapi, hanya Ryan yang tahu sebenarnya.

Selama tiga tahun terakhir, Gilang meminjam identitasnya dan berhasil membangun kerajaan bisnisnya sendiri–tanpa embel-embel “Keluarga Gemilang”.

Pria itu juga menyembunyikan kelebihannya yang didapat setelah kecelakaan, yakni bisa melihat grafik saham secara detail. Bahkan, Gilang bisa melihat pergerakan saham untuk dua minggu ke depannya.

Ini semacam kekuatan Forecast yang berguna untuk memperkirakan informasi yang bersifat prediktif dalam menentukan arah di masa depan dengan menggunakan data historis sebagai patokan.

“Santai, Ryan. Yang jelas, kamu harus tetap berjalan sesuai trek yang saya tentukan,” perintah Gilang, “pastikan tidak ada yang tahu hal ini karena nyawa saya dan kamu akan terancam.”

Ryan tanpa sadar mengangguk. Ia teringat bahwa nyawa Gilang akan terancam oleh sang kakak yang membencinya.

Seketika, ia merasa iba pada Gilang. Dengan kemampuannya, pria itu bisa saja dielukan banyak orang. Namun, ia terpaksa menahan diri saat dihina.

Diam-diam, Ryan berjanji akan melindungi atasannya itu meski harus bertaruh nyawa. Lagi pula, Gilang tidak hanya menyelamatkannya dari gerombolan preman yang menyerang. Ia bahkan membiayai operasi mata ibunya yang buta akibat kecelakaan.

“Apa ada lagi? Jika tidak, kamu bisa memberikan laporan secara berkala, seperti biasa,” ucap Gilang menyadarkannya dari lamunan.

“Tidak ada. Saya akan kirim ke email Anda.”

Tut!

Gilang tersenyum tipis. Aplikasi ponsel miliknya terlihat hanya berisi aplikasi game, sehingga tidak pernah dicek oleh orang-orang yang ada di sekitarnya, termasuk sang kakak atau bahkan sang istri.

Padahal, dalam emailnya, seringkali ia menerima laporan dan membahasnya dengan Ryan.

"Gilang! Abra Gumilang!"

Teriakan mertua mengagetkan Gilang. Ada apa lagi dengan wanita itu?

Tok tok tok!

Karena tidak ada respon darinya, suara ketukan pintu kamar terdengar semakin keras.

"Gilang! Keluar kamu dari kamar! Bantu buang sampah, sekarang!"

Dengan tidak sabar, Diana memanggil dan mengetuk pintu kamar Gilang lagi.

Pria itu sontak menghela napas. Setiap Saras pergi bekerja, Diana tidak akan pernah melepaskannya dari “pekerjaan-pekerjaan rumah”

Ceklek!

Pintu pun ia buka.

Kembali, ia “bertingkah bodoh”

"Apa, Ma?"

"Sini cepetan, dasar pemalas!"

Dengan malas dan mengaruk-garuk pelipisnya, Gilang pun keluar dari kamar dengan tangannya yang ditarik oleh Diana.

Sekarang, pria itu yakin jika telinganya tidak akan selamat dari jeweran mertuanya–seperti biasa.

Kini, tibalah keduanya di teras depan.

Hanya saja, seorang pria muda yang akhir-akhir ini sering datang tampak juga berada di sana. Dengan santai, ia menikmati kopi dan kue yang disuguhkan di atas meja.

"Sini kamu!"

Gilang mendekat dengan wajah datar, kemudian pria muda itu meminta pada Gilang duduk di lantai. "Duduk!"

Sesuai perintah, Gilang pun duduk tepat di tempat yang ditunjuk oleh pria muda tersebut.

Di sisi lain, Diana sudah terkekeh geli melihat wajah menantunya yang benar-benar tampak bodoh dengan tidak memberikan perlawanan.

"Menantu bodohmu ini, seperti robot yang bisa diperintah. Aku akan membuatnya menghibur kita jika kamu izinkan, Sayang."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Tompealla Kriweall
oh ya, novel ini udah tamat. Bisa baca novel TK lainnya, ok! Terima kasih banyak ...
2024-02-11 06:53:37
1
user avatar
Zain
keren gan ......
2024-02-10 15:12:28
1
user avatar
Ghoni
gak ada lanjutannya ini?
2024-02-10 14:30:51
1
user avatar
Gue Tampan
andai dalam Setiaputra kecelakaan terus jadi ada kekuatan ......
2024-02-10 11:26:55
1
user avatar
mami35017
akhirnya selesai dibaca tuntas. keren ......
2024-02-09 11:12:01
2
user avatar
Anezaki Igarashi Ricky
gilang harus berpura² bodohh untuk menjalankan rencananya dan memberi tamparan untuk orang² yang selalu meremehkannya. hajarrr dan berikan tamparan keras untuk mereka, Lang ......
2023-12-07 18:34:14
2
user avatar
Ghoni
Lanjutkan thor
2023-10-17 07:07:54
1
user avatar
Lilis
yeee gue ke sini ikut
2023-10-15 11:44:30
1
user avatar
Zaid Zaza
Izin promosi Thor. SEMUANYA bisa MAMPIR dinovel. "ROH KAISAR LEGENDARIS"
2023-10-02 13:42:19
2
default avatar
mami35017
Mulai ikut
2023-08-09 09:57:24
1
user avatar
NACL
lanjut thor
2023-08-07 16:16:33
1
user avatar
Tompealla Kriweall
Terima kasih pada kalian semua yang sudah mampir dan membaca novel karya Tompealla Kriweall ini. Semoga selalu dalam keadaan sehat dan berbahagia ...
2023-08-06 06:28:40
3
133 Chapters
Bab 1. Menantu Tak Berguna
"Dasar tidak waras! Apa yang bisa Kamu berikan untuk putriku?!"Abra Gumilang hanya diam membisu usai mendapatkan hardikan dari ibu mertuanya.Sepertinya, wanita di hadapannya ini sudah tak bisa menahan kekesalannya yang dipendam sebulan ini. Setelah Gilang menikahi Saras, wanita itu pikir Keluarga Gumilang akan terus memberikan dana padanya dan bukan hanya menghapus utang-utangnya selama ini. Sayangnya, ia tak tahu bahwa menantunya ini benar-benar sesuai “gosip yang beredar”.Gilang tampak pemalas dan bodoh. Ia tidak menunjukkan minat yang besar dalam hal pekerjaan atau pendidikan. Seolah … dia memiliki “dunianya” sendiri."Jawab, Gilang! Setidaknya, Kamu bekerja dan menafkahi Saras, layaknya seorang suami yang baik!" tambah wanita paruh baya di hadapannya."Gilang sudah kerja kok, Ma," sahut pria itu membela diri. Namun, wajahnya tampak datar.Hal ini jelas membuat Diana semakin geram."Kerja apa? Cuma makan dan tidur saja di rumah! Kamu tidak bisa membantu apa-apa! Bahkan, pintu ka
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more
Bab 2. Penyiksaan
Diana mengangguk setuju, kemudian pria muda tersebut menyulut rokok dengan santainya."Hisap!" perintah pria tersebut dengan memaksa Gilang untuk menghisap rokok yang baru saja ia nyalakan.Gilang patuh, tapi tak lama kemudian..."Uhuk uhuk uhuk!"Gilang terbatuk karena tidak terbiasa dengan asap rokok.Dia memang tidak pernah merokok, karena tidak tahan dengan asap nikotin yang terkandung di dalam rokok tersebut."Hahaha..."Diana dan kekasihnya tertawa lepas.Tidak ada rasa kasihan di wajah mereka berdua, bahkan Diana juga diam saja di saat pria muda tersebut menjadikan punggung tangan Gilang sebagai asbak."Argh ..." pekik Gilang kesakitan.Rokok yang masih menyala itu mati saat ditekan ke punggung tangan Gilang. Kini, punggung tangannya melepuh karena terbakar."Hahaha ... Ternyata memang mengasyikkan, melihatnya kesakitan dan menderita seperti itu. Kau hebat, Surya."Diana tampak puas, seakan-akan melihat sebuah pertunjukan sirkus."Bagaimana jika kita mandikan dia dengan air kra
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more
Bab 3. Dibela
"Saras! Kamu jangan melawan Mama. Justru, pernikahan yang berikutnya ini akan membuatmu bahagia. Dia seorang pengusaha muda, bukan sampah seperti suamimu ini!" bentak Diana penuh emosi.Telunjuknya bahkan mengarah ke Gilang.Namun, tak seperti yang diharapkan–Saras justru tampak menggeleng lemah. "Apalagi motif yang Mama berikan atas pernikahan kali ini? Apa Mama punya utang lagi?"Ia seketika mengingat semua yang sudah dilakukan mamanya saat rencana pernikahan dirinya dengan Gilang. Dia sudah mengorbankan perasaan dan menekan egonya sendiri demi mamanya. Tapi, kini dengan entengnya, mamanya justru membuatnya semakin merasa terluka dengan membuat rencana pernikahan lagi. Apakah mamanya pikir dia ini objek yang bisa ditukar dengan uang?Plakkk!Sebuah tamparan tiba-tiba mendarat di pipi putih Saras."Dasar anak tidak tahu diuntung! Apa kamu pikir, biaya hidup itu murah?" tanya sang mama memaki.Gilang menahan amarahnya. Wajahnya merah padam. Hanya saja, itu semua tak terlihat karena te
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more
Bab 4. Rencana Baru
Sementara itu, di teras depan, Surya kembali bertanya pada Diana–mengenai rencana mereka selanjutnya, "Bagaimana?""Sebaiknya kamu pulang saja dulu, ya? Aku akan membujuk Saras lagi supaya menyetujuinya."Diana tampak berpikir keras. Sepertinya, ia harus menggunakan cara yang sama, yaitu memaksa Saras untuk segera menikah dengan Mario."Tapi, jangan lupa nanti suruh calon menantuku itu mentransfer uang ke rekeningku, ya! Aku butuh uang untuk perawatan bulan ini." Diana berkata lagi.CupSurya segera mengecup bibir kekasihnya itu. "Tenang saja, Sayang. Mario pasti memberimu uang yang banyak, apalagi dia itu kan seorang pengusaha yang sukses. Aku saja mengajukan kerjasama dengannya untuk proyek yang akan datang."Diana tersenyum lebar mendengar perkataan kekasihnya, kemudian mencium bibir Surya yang sudah menjadi kekasihnya selama 3 bulan terakhir ini.Kini keduanya saling berciuman tanpa rasa malu, padahal berada di teras depan rumah yang tentunya bisa dilihat dari jalanan depan.Tapi
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more
Bab 5. Penglihatan Baru
Kini Saras membantu Gilang memakai kaos setelah selesai mandi.Secara tidak sengaja, Gilang justru menyentuh tangan istrinya.Mendadak kepala Gilang berdenyut kemudian mendapat sebuah penglihatan atau gambaran tentang keadaan Saras yang tidak sadarkan diri di sebuah kamar hotel.'Apa ini?' tanya Gilang dalam hati.Ada seorang pria yang tidak dikenalnya, berada di dalam kamar yang sama dengan Saras.Gilang bingung dengan penglihatannya ini, karena biasanya forecast yang dia miliki tidak bisa melihat masa depan. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saja dialaminya.Bagaimana mungkin ia bisa melihat gambaran masa depan Saras dengan begitu jelas?Apa yang sebenarnya terjadi pada istrinya di kamar hotel itu?Semua pertanyaan dari hasil penglihatannya ini menghantui pikirannya, membuat Gilang akhirnya tidak bisa tidur semalaman.'Bukan grafik? Kenapa tiba-tiba saja aku bisa melihat bagaimana keadaan di masa depan?' batin Gilang bertanya.'Tapi, kenapa Saras dengan pria lain? Siapa dia? At
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more
Bab 6. Mulai
Malam harinya, Saras tampak mempersiapkan diri untuk pergi ke acara makan malam.Dia sedang duduk menyisir rambutnya lagi, di depan cermin rias."Mas, Saras diajak mama sebentar," ucapnya menyadari Gilang yang hanya diam dan bengong melihat ke arah dirinya.Perempuan itu tak menyadari bahwa sebenarnya sang suami tengah meneliti lebih lanjut “penglihatannya”."Pergi? Ikuuutt ... aku ikuuutt, ya?"Akhirnya, Gilang mencoba untuk merengek agar diajak pergi. Dia merasa tidak tenang saat mendengar perkataan Saras, yang akan pergi karena ajakan mamanya.Saras terdiam sebentar memperhatikan suaminya.Karena wajah Gilang yang memelas, Saras tidak tega membiarkan Gilang sendirian di rumah. Akhirnya dia menganggukkan kepalanya."Aku, bicara sama mama dulu ya? Mas Gilang, ganti baju dulu!"Gilang cepat menganggukkan kepalanya saat Saras pamit. Dia harus bisa bersandiwara, supaya Saras tidak meninggalkan dirinya sendiri di rumah.Begitu juga dengan Saras.Dia harus bisa menyakinkan mamanya, agar b
last updateLast Updated : 2023-07-27
Read more
Bab 7. Malam yang Luar Biasa
Menyadari apa yang akan terjadi, Gilang cepat menggeser gelas-gelas yang berisi minuman jus sehingga gelas yang berisi obat tadi tertukar tanpa sepengetahuan waiters."Maaf, hehehe ..."Gilang, mengucapkan permintaan maafnya kepada waiters, dengan sikap yang aneh.Waiters hanya mengangguk tanpa peduli apapun kemudian pergi menuju meja Mario, lalu memberikan pesanannya.Dia tidak curiga jika gelas jus yang dibawa bukan gelas yang berisi obat, sedangkan yang jus bercampur dengan obat justru ada di nampan yang lain.Di tempat duduknya, Saras tampak gelisah.Dia sudah tidak nyaman ada di tempat pesta yang tidak jelas seperti ini, akhirnya mengajak sang suami pulang. "Mas Gilang, kita pulang sekarang, yuk!" ajaknya dengan berbisik.Diana, yang mendengar ajakan tersebut tentu saja marah. "Apa? Kita baru saja datang, kamu tidak punya sopan santun!""Benar kata mamamu, Saras. Kenapa terburu-buru? Acaranya baru saja dimulai," timpal Surya—mencari muka dengan dukungannya terhadap Diana."Jangan
last updateLast Updated : 2023-07-28
Read more
Bab 8. Awal Pembalasan
Sehari setelah semua kekacauan yang terjadi malam itu, Diana merasa sangat malu untuk menghubungi Mario.Dia tidak punya keberanian untuk melanjutkan rencana perjodohan Saras dengan pengusaha muda tersebut.Sementara itu, di kantornya, Mario sedang marah. Tiba-tiba dia menggebrak meja kerjanya, membuat Surya yang saat ini berada di ruang kerjanya terkejut.Brakkk"Sialan! Benar-benar sial!" umpat Mario geram, "Semua rencana untuk Saras, sudah hancur!""Hm, maaf Mario. Tapi aku sudah mencoba untuk merayu Diana, dan katanya dia malu atas kejadian malam itu. Itulah sebabnya, dia ragu melanjutkan rencana yang kemarin." Surya, memberitahu alasan Diana.Mario terdiam sejenak untuk berpikir.Dia sudah terlanjur terpesona dengan kecantikan dan kemolekan Saras. Jadi, ia jelas masih menginginkan perempuan itu.Akhirnya, Mario meminta kepada Surya memberitahu Diana, untuk melanjutkan rencana mereka dengan imbalan yang lebih."Bilang sama pacar tuamu itu! Aku, akan memberikan uang 1 M. Ada satu
last updateLast Updated : 2023-07-28
Read more
Bab 9. Masuk Perangkap
Mario duduk di meja kerjanya dengan ekspresi wajah yang tegang. Matanya membelalak saat ia melihat layar komputernya yang menampilkan grafik saham perusahaannya yang terus merosot. Alisnya mengernyit, dan ia menggigit bibirnya dengan gerakan kasar."Ini tidak mungkin! Bagaimana bisa saham kami jatuh seperti ini?" tanya pria itu kebingungan.Sambil memegang kepala dengan satu tangan, Mario mengetuk-ngetukkan jari-jarinya di meja dengan keras, mencerminkan tingkat stres yang tinggi."Mengapa investor kehilangan kepercayaan pada kami?"Ekspresi wajah pria tersebut mencerminkan kekhawatiran dan kekecewaan yang mendalam karena dia menyadari bahwa situasi ini bisa menyebabkan kebangkrutan perusahaannya, yang telah dia bangun dengan susah payah."Saya telah bekerja keras untuk membangun perusahaan ini, dan sekarang semuanya hancur!"Tanpa sadar, Mario mulai mengepalkan tangannya kuat, hingga kuku-kuku jari tangan menancap di telapak tangan-membuat tetesan darah mulai menitik diatas meja kerj
last updateLast Updated : 2023-08-02
Read more
Bab 10. Penglihatan Lain
"Sejauh ini kita sudah berhasil di planning B, Mas Gilang. Tinggal planning C dan itu tidak lama lagi."Ryan melaporkan hasil pertemuannya dengan Mario, bahwa pria tersebut sudah setuju menjual saham dan menerima investasi darinya.Sesuai dengan rencana, Ryan masuk ke perusahaan Mario sebagai investor.Semuanya sudah mereka planning-setelah dikuasai Gilang dengan bantuan Ryan, mereka akan membuat Mario hingga jatuh miskin dan tidak semena-mena lagi."Bagus. Tetap pantau secara langsung perkembangan yang ada. Jika ada sesuatu yang dia putuskan tanpa meminta pertimbangan darimu, beri peringatan!"Gilang memberikan jawaban dengan tegas. Saat ini mereka terhubung melalui telepon."Siap, Mas Gilang!" jawab Ryan patuh."Pokoknya buat dia semakin merasa tertekan dan tidak bisa bebas," ungkap Gilang, menginginkan kejatuhan Mario."Pasti! Sesuai dengan arahan Mas Gilang," tegas Ryan.Mereka berdua masih berbicara melalui telepon, membicarakan rencana selanjutnya."Terima kasih atas bantuannya,
last updateLast Updated : 2023-08-02
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status