Share

Dilamar

Akibat insiden semalam, aura di rumah ini begitu mencekam. Vina yang baru turun hanya mendapati dua PRT yang sedang menyiapkan sarapan. Padahal biasanya ada mama Sean yang bawel menberikan interuksi pada keduanya.

"Pagi Bi," sapa Vina.

"Pagi Non," balas kedua PRT itu bebarengan.

"Yang lain belum pada turun ya Bi?" tanya Vina.

"Belum Non," jawab salah seorang yang lebih tua.

Vina hanya mengangguk, ia duduk termenung memandangi meja makan yang sudah penuh dengan makanan. Pikiran Vina berkecamuk, memikirkan kejadian semalam.

Apa ini semua karena kehadiran dirinya?

Hal itu sangat mengganggu dalam benaknya. Jika iya, sebaiknya Vina mundur saja.

"Pagi Cinta."

Vina tersentak saat merasakan kecupan di pipinya. Ia langsung menoleh dan mendapati wajah Sean yang menyebalkan.

"Sean!" pekik Vina, memukul pelan bahu pria itu.

Sean terkekeh, menertawakan wajah Vina yang begitu lucu dan menggemaskan. Apalagi rona merah di pipinya, mirip Jeng Kelin.

"Papa sama Mama lo mana?" tanya Vina.

"Kamu," ralat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status