Share

Bab 42. Tersudut

Sinar matahari menembus jendela, menyentuh kulit wajah Stella. Perlahan pelupuk mata Stella bergerak. Dia mengerjapkan matanya beberapa kali dnan menggeliat. Saat Stella telah benar-benar membuka matanya, Stella menyipitkan pandangan ke sekitar. Seketika kening Stella berkerut mendapati tubuhnya terbaring di ranjang. Padahal harusnya tadi malam Stella tertidur di sofa, bukan di ranjang. Namun, kenapa sekarang dia sudah di ranjang?

“Apa tadi malam aku pindah sendiri, ya? Tapi kapan? Apa mungkin aku tidur sambil berjalan untuk pindah ke ranjang?” gumam Stella bingung.

Stella menghela napas panjang, memutuskan untuk tidak lagi memikirkan bagaimana dia bisa pindah ke ranjang. Stella mengalihkan pandangannya ke samping, melihat ke ranjang Sean—raut wajah Stella berubah menjadi muram ketika ranjang Sean kosong.

“Sepertinya Sean tidak pulang.” Stella kembali bergumam pelan. “Mungkin Aurora sakitnya sedikit parah sampai Sean harus menginap di sana.”

Pancaran mata Stella meredup, tergantikan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status