Share

Bab 163 Pulau Lanunzah

Bab 163 Pulau Lanunzah

Mata sang putri terbuka perlahan saat cahaya pagi menyeruak dari jendela kabin. Setelah merenggangkan tubuh, pandangan putri menatap Kapten yang tidur di sampingnya. Sisa-sisa hangatnya malam bersama kapten seolah masih menempel di sekujur tubuh sang putri.

Tanpa membangunkan kapten, Alisya berjalan menuju ke daun pintu. Sebelum keluar, tangan putri memungut teropong Efatta yang terjatuh di lantai. Sekilas ingatannya menampilkan sosok lelaki berambut merah yang semalam melemparkan pakaian sembarangan. Mungkin saat itu tanpa sengaja teropongnya menggelinding atau terlempar.

Seperti yang Alisya duga, suasana di atas geladak sangat sepi. Beberapa bajak laut tampak bergelimpangan karena semalam mabuk berat. Dari atas kabin sang putri mencoba menggunakan teropong Efatta. Sebenarnya ini kali pertama Alisya terpikir menggunakan benda yang selalu ada di saku suaminya.

Setelah beberapa saat memfokuskan pandangan, alis mata Alisya bertaut. Dari kejauhan tampak bayangan
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.😍😍😍 Thanks, I ❤️ U. Dukungan kalian sangat berarti buat author Sunny 😍

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status