Share

Halo Pembaca

Author: Sunny Zylven
last update Last Updated: 2022-01-07 19:14:45

Hai, pembaca novel DALAM GENGGAMAN SANG RAJA!

Bagaimana kabarnya? Semoga selalu dalam lindungan Allah di mana pun berada.

Terima kasih telah mengikuti kisah Alisya sampai sejauh ini šŸ˜€ Bagaimana kesan teman-teman mengenai kisah ini, bisa ditulis di kolom review ya šŸ˜

Menurut teman-teman, siap nih yang lebih cocok menjadi pasangan Alisya? Kalau bisa sebutkan alasannya ya

A. Raja Dafandra

B. Kapten Efatta

C. Keduanya tidak cocok

Terima kasih banyak telah memberikan dukungan kepada kisah ini dengan memberikan review, vote atau gem, dan membagikan kepada teman-teman. šŸ˜

Dukungan kalian sangat berarti bagi author.

Terus pantau ya kelanjutan kisah DALAM GENGGAMAN SANG RAJA hanya di GOODNOVEL.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sunny Zylven
Thank you, sudah mau jawab ^_^ Ikuti terus kisah Alisya ya ...
goodnovel comment avatar
Sakura Asahara
kapten effata,,,krna Alisa hamil anakx,&hnya Alisa penghangat ranjangx,,,,sedangkan raja dafandra dikelilingi selir,,sakit hati Alisa krna para selirnya,dan jg raja dafandra mmbunuh adik Alisa,,jgn smpai Alisa balik ke raja...Alisa dg kapten sj,wlopun bnyak rintangan,stidaknya bt Alisa brstu dg kapt
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 167 Jangan Sentuh Dia!

    Setelah meundur beberapa langkah, Roni berlari dan melompat dengan menjadikan pagar sebagai tumpuan kaki. Untuk sesaat Alisya dan Roni melayang di udara. Kemudian dengan cantik, Roni berhasil menapakkan kaki di atap lantai dua sebuah bangunan sebelah penginapan. Saat Roni berlari di atas atap, tiba-tiba rasa tidak enak hati menyergap sang putri. "Maaf, Roni jika aku terlalu berat," ucap sang putri penuh sesal. "Tidak, Putri! Sama sekali tidak! Malahan sebenarnya Putri menjadi lebih kurus dari pada saat pertama kali kapten menemukan putri di lautan." Roni menjawab dengan tetap berlari dan melompati atap-atap bangunan terbuat dari kayu. 'Ternyata aku lebih kurus ....' Tidak seperti lazimnya para wanita yang bahagia dengan tubuh yang ramping, Alisaya justru merasa resah. Alasan utama keresahan Alisya tentu saja karena saat ini sang putri tengah mengandung. Sebagai seorang dokter, putri Raja Nandri tentu mengkhawatirkan kandungnya. Terlebih, aktifitas ekstrim yang putri jalani baru-bar

    Last Updated : 2022-01-08
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab168 Mata dibalas Mata

    Meringis menahan sakit, seorang pria dengan sebelah mata buta meremas dagu Alisya. Pandangan sang putri menerobos mata hitam pria asing yang baru saja dia temui. "Kulitmu sangat halus ...." seringai pria asing melebar di bibirnya yang berwarna hitam, matanya mengamati kain hitan yang menutup sebelah mata sang putri. Setelah dikurung selama satu malam dalam ruangan gelap, akhirnya ada orang yang datang menemui Alisya. Sayangnya, orang itu bukan orang yang Alisya harapkan. Seorang pria berambut hitam menarik kasar kain penutup mata sang putri. Kedua mata hijau Alisya yang jernih dapat dengan jelas memantulkan wajah pria asing berkulit cokelat terang. "Cantik juga ...." Pria asing mengangguk-angguk begitu menyadari salah satu mata sang putri ternyata tidak buta. Merogoh saku celana, pria asing membuka sebuah lipatan kertas. Kertas itu menampilkan sebuah pengumuman dari kerajaan Kosmimazh untuk memburu seorang wanita raja disertai sebuah gambar wanita berambut merah. Bolak-balik mata p

    Last Updated : 2022-01-08
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 169 Jangan sentuh Aku!

    Seolah aliran darah Alisya membeku. Seekor tikus di perpustakaan Kastil Nikiyzh saja mampu membuat Alisya ketakutan setengah mati. Apalagi belasan tikus berwarna kelabu. Suara cicit dan langkah kaki tikus yang gaduh di dalam sangkar semakin membuat bulu-bulu Alisya meremang. Menoleh ke arah gadis pelayan, Kapten Licas memberikan isyarat dengan gerakan wajah. Gadis pelayan segera mematuhi perintah kapten. "Apa yang akan kalian lakukan?" tanya Alisya ketika melihat gadis pelayan membawa karung biji-bijian. Tanpa menjawab pertanyaan Alisya, gadis pelayan membuka karung itu dan memuntahkan isinya di atas kepala sang putri. Biji-bijian segera tersebar di sekitar tubuh sang putri. Beberapa juga ada diantara paha, bahkan masuk ke dalam baju sang putri. "Apa kalian gila?" umpat Alisya kesal. Menoleh ke arah kumpulan tikus yang semakin gaduh karena mencium aroma biji-bijian, Alisya segera dapat mengerti apa yang akan Kapten Licas lakukan dengan tikus-tikus itu. "Ti ... Tidak, Kapten! Jang

    Last Updated : 2022-01-09
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 170 Kematian Kapten Licas

    "Arrggggghhhh!" Jeritan Alisya melengking bagaikan lolongan serigala di malam bulan purnama. Spontan jeritan itu mengalihkan perhatian Efatta pada wanita yang masih terikat di kursi. Mata Efatta menangkap gerak dari balik baju sang putri. Wajah Alisya telah semakin pucat dengan bibir mengering. 'Sial! Tikusnya masuk ke dalam baju Alisya!' Efatta kembali mengayunkan pedang ke kaki Kapten Licas. Refleks sang kapten melompat, selanjutnya mengayunkan pedang ke arah Efatta yang berada di bawahnya. Untungnya Efatta menangkis tepat waktu. Malahan kaki Efatta berhasil menjegal kaki pria bermata satu hingga terjatuh. Saat Kapten Licas terjatuh Efatta segera melanjutkan serangan. Berguling mengindari serangan, Kapten Licas berhasil bangkit. Saat Kapten Licas baru saja mengumpulkan tenaga, tendangan Efatta segera menghantam jantung kapten berambut hitam. Terkejut dan menahan sakit, Kapten Licas kehilangan sedikit keseimbangan. Tidak ingin menyiakan kesempatan, Efatta menyabet pedang Kapten L

    Last Updated : 2022-01-10
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 171 Dua Sisi Koin

    "Aku hanya seorang dokter, tidak bisa menentukan hidup dan mati seseorang. Aku telah memberinya obat penetral racun. Juga menangani masalah keguguran janin yang dikandungnya. Sekarang dia sedang beristirahat, kamu boleh menungguinya." Tuan Harry memandang Efatta dengan tatapan aneh. "Baik dokter, terima kasih." Akhirnya Efatta bisa bernapas dengan lebih lega. Efatta menoleh ke arah anak buahnya dan berkata, "kalian boleh pergi. Untuk beberapa saat aku akan tinggal di sini bersama Alisya." "Baik, Kapten. Semoga Putri segera kembali pulih," ujar awak kapal berambut keriting kemudian meninggalkan rumah dokter tua bersama awak kapal yang lain. "Ngomong-ngomong, kenapa wanita itu bisa digigit tikus beracun? Hewan itu tidak akan berenang dari negeri Samargdizh ke tempat ini, Kan?" tanya dokter tua tiba-tiba. Tangan mengepal erat, ingatan Efatta memunculkan sosok gadis berambut hitam dengan bibir berwarna semerah darah. "Efatta ... apa maksud dari perkataanmu? Bukankah kita telah ...."

    Last Updated : 2022-01-11
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 172 Kembali Berlayar

    "Apakah kamu yakin sudah lebih baik?" tanya Efatta kepada Alisya yang berdiri di dermaga pulau Lanunzah. Sang putri hanya mengangguk pelan. Sejak kehilangan bayi Alisya nyaris tidak berkata-kata. Efata hanya bisa maklum, suasana hati sang putri pasti masih buruk. Senja itu Efatta memutuskan akan kembali mengembangkan layar setelah kurang lebih satu pekan berada di pulau Lanunzah, markas para bajak laut. Wajah putih Alisya tertimpa cahaya jingga mentari yang nyaris tenggelam. rambut merah sang putri terurai dengan gaun ungu muda dan mantel dengan warna senada. Meski tidak tersenyum, kecantikan Alisya masih bersinar bak bulan purnama. Perlahan Efatta menuntun Alisya menuju ke kapal Skorpiozh yang telah siap menunggu untuk berpetualang. Ingatan Efatta menampilkan kilatan adegan pertemuannya dengan Kapten Agenor, Raja bajak laut Hiu Putih. Aganor adalah salah satu dari bajak laut terkuat bukan hanya di Benua Barat, tetapi di bumi. Jumlah keseluruhan armada yang berlayar di bawah bender

    Last Updated : 2022-01-12
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 173 Pulau Misterius

    Setelah pertengkaran antara Alisya dan Efatta, keduanya hanya saling diam. Efatta yang biasanya tidak pernah menjauh dari ranjang sang putri lebih banyak menghabiskan waktu di atas kabin. Lagi pula, Alisya sedang mengalami pendarahan pasca keguguran. Sehingga, dia tidak bisa memberi Efatta kesenangan seksual seperti yang pria itu harapkan. Tidak ada pembajakan, tidak ada pesta. Lebih dari dua pekan kapal Skorpiozh mengapung di lautan. Jumlah awak kapal yang sedikit membuat Efatta berencana merekrut orang-orang baru untuk berlayar bersamanya. Tidak masalah! Dalam karir pertamanya di lautan, bahkan Efatta memulai dengan hanya enam orang awak kapal. Untuk mendapatkan anak buah kapal yang baru, Efatta harus mengunjungi sebuah pulau. Meski begitu, tetap saja tidak mudah merekrut orang untuk menjadi seorang kriminal yang diburu kerajaan. "Kapten, di depan ada sebuah pulau! Mungkin kita bisa ke sana!" teriak bajak laut keriting dari atas pengintai di tiang utama kapal. Efatta mengarahka

    Last Updated : 2022-01-14
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 174 Terbakarnya Kapal Skorpiozh

    Benar saja, sekumpulan pria tampak berlari membawa obor di dermaga. Tidak lama kemudian kobaran api melahap kapal kebanggaan Efatta dan seluruh awak kapalnya. Bunga api tampak berterbangan dari kejauhan seperti memercikkan ingatan di masa lalu. Sang kapten yang saat itu terjerembab di tanah segera bangkit. Kedua mata biru Effata seolah menjadi lautan api. Dengan gerakan brutal, pria berambut merah memberikan serangan balasan. Begitu juga dengan awak kapal yang masih bertahan hidup. Sayangnya, karena kalah jumlah, dengan mudah awak kapal Efatta dihabisi seperti memukul nyamuk dalam satu kali tepukan. "Efatta!" teriak Alisya pecah ketika melihat tubuh lelaki berambut merah tumbang. Tangis sang putri seolah membelah langit seraya meronta. "Kamu sedih melihatnya begitu? Harusnya kamu menurut, sehingga lelaki itu tidak harus menanggung beban karena kegilaanmu!" ucap wanita berambut hitam dengan tatapan sinis. Sejurus kemudian tangan putih wanita berambut hitam membuat gerakan menyapu di

    Last Updated : 2022-01-14

Latest chapter

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Ekstra part 3

    Saat makan malam tiba. Dalam satu meja makan terdapat Dafandra, Alisya dan ibu suri. Suasana di meja makan sangat hening, sampai ibu suri angkat bicara. "Aku dengar kamu telah mengalami perdarahan. Apakah ketubanmu telah pecah?" "Belum, Ibu Suri." Alisya menjawab sopan. "Makanlah yang banyak agar tubuhmu lebih kuat menghadapi persalinan! Mungkin nanti malam atau besok pagi anakmu akan lahir. Semoga persalinanmu berjalan lancar." Ibu suri menatap Alisya yang terlihat sedikit malas menyendok makanan. "Terima kasih atas perhatiannya, Ibu Suri." Alisya membalas ucapan ibu mertuanya dengan senyuman. Sepertinya ibu raja juga turut bahagia karena akan menyambut cucu pertamanya. Setelah acara makan malam usai ibu suri meninggalkan ruang makan. Di ruang makan Alisya masih terduduk di kursinya. Sang ratu kembali menahan sakit dengan tangan mengelus perut yang menegang. Pada saat yang sama janin Alisya juga bergerak seakan mengabarkan dirinya tidak sabar untuk segera terlahir. "Ayo, Alisya!

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Ekstra part 2

    "Benarkah?" Alisya bangkit untuk melihat secara langsung darah yang Dafandra maksud. Sang raja menelan ludahnya sendiri. Alisya bukan lagi gadis perawan. Kenapa kewanitaannya mengeluarkan darah? Seketika wajah pria nomor satu di Kosmimazh berubah pucat. Sang raja tidak habis pikir jika perbuatannya dapat mengakibatkan sang istri mengalami perdarahan. "Aku akan segera memanggil dokter!" tangan raja segera meraih baju di sisi ranjang. "Yang Mulia!" Alisya menahan lengan kekar Dafandra. "Darah ini pertanda aku akan segera melahirkan, Yang Mulia." Alisya tersenyum lebar. "Benarkah?" Alis raja melengkung ke atas seakan tidak percaya dengan ucapan yang baru saja dia dengar. Entah karena Hujaman raja yang terlalu keras atau karena efek peleasan hormon cinta di tubuh ratu, yang jelas usia kehamilan Alisya sudah lebih dari cukup untuk melahirkan bayi. "Jika kontraksinya bagus, mungkin nanti sore atau malam, bayimu akan lahir." Senyuman di bibir merah delima Alisya merekah indah, membuat

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Ekstra part 1

    Malam yang dingin menyelimuti kota Asteryzh. Ibu kota kerajaan Kosmimazh. Dingin yang seakan menusuk tulang membuat siapa pun ingin meringkuk di bawah selimut tebal. Akan tetapi, malam ini Alisya menyibak selimut dengan rasa gusar. Bintik-bintik keringat menghiasi dahi wanita nomor satu di Kosmimazh. "Ada apa?" Gerkaan kasar ratu membuat raja terbangun dari mimpi. "Aku hanya merasa gelisah, Yang Mulia." Alisya Menjawab segera pertanyaan suaminya seraya duduk di ranjang. Merapatkan tubuh pada wanita berambut merah, Dafandra berbisik di telinga putri Crysozh. "Kenapa?" Tangan raja mengelus perut bulat wanita dalam dekapan. "Seharusnya, bayi ini sudah lahir. Tetapi, aku belum merasakan tanda-tanda akan melahirkan." Alisya menundukkan wajah sehingga wajah tertutup rambut merah bagaikan tirai. Raja berpindah posisi tepat di hadapan ratu. Tangan menyibak rambut, Dafandra memegang kedua sisi wajah sang putri Crysozh. Pria nomor satu di Kosmimazh sangat mengerti kegundahan hati istrinya.

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Terima Kasih Pembaca

    Terima kasih kepada segenap pembaca yang telah mengikuti kisah Alisya sampai akhir. Bagi saya, Alisya adalah cinta pertama saya dalam dunia novel, karena dia dalah original character pertama buatan saya. Dengan kata lain, novel ini adalah novel pertama saya. Mohon maaf jika karya ini masih jauh dari kata sempurna. Maaf juga jika ada yang kurang puas dengan akhir dari jovel ini. Yang jelas, saya berusaha menulis novel ini dengan sepenuh hati. Sudah tidak terhitung banyaknya waktu dan revisi yang saya lakukan untuk novel ini. Semua itu saya lakukan untuk mencoba memberikan yang terbaik bagi pembaca. Ikuti juga novel-novel author Sunny Zylven selanjutnya, Ya! Salam sayang, Sunny Zylven ā¤ļøā¤ļøā¤ļø

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 234 Pelukan Ibu

    Memasuki kamar Raja Rifian, Alisya tidak menyangka akan bertemu ibu suri. Meski canggung, adik kandung penguasa Crysozh tetap berusaha tenang dan tersenyum. "Hormat kepada Ibu Suri," ucap Alisya, selanjutnya memberikan hormat kepada raja yang masih terbaring di ranjang. "Syukurlah, akhirnya kakak sadar juga!" Seulas senyuman terlukis di bibir sang putri Crysozh. Setelah dokter menemukan penyebab utama raja tidak kunjung sadar, perawatan ekstra diberikan kepada pria normor satu di kerajaan Crysozh. Kesehatan Raja Rifian memang belum pulih sempurna. Wajah kakak Alisya juga masih terlihat pucat. Akan tetapi, itu masih lebih baik dari pada terus terpejam tidak sadarkan diri. "Ya, semua ini berkat suamimu," balas Rifian. "Suamiku?" Alis sang ratu Kosmimazh melompat bersamaan. "Tentu saja, jika tidak karena pertolongannya, baik aku, kamu, ibu, dan rakyat tidak berdaya pasti sudah mati di tangan Paman Ega. Aku sangat berterima kasih kepadanya. Kamu sangat beruntung Alisya, mempunyai seo

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 233 Melabuhkan Rindu

    "Bagaimana keadaannya, Dokter?" tanya Dafandra kepada pria berambut putih. Dengan wajah cerah Iason berkata, "Yang Mulia tenang saja, kondisi janin Ratu Alisya baik-baik saja." Setelah sekian lama di Crysozh, baru kali ini Alisya mendapatkan pemeriksaan medis oleh dokter kerajaan Crysozh. Keadaan sebelumnya yang memaksa sang ratu Kosmimazh untuk menyembunyikan kehamilan. Spontan senyuman di bibir pria nomor satu Kosmimazh melebar, "Terima kasih, Dokter." "Sebaiknya Yang Mulia beristirahat terlebih dahulu di Crysozh, jangan buru-buru kemabli ke Kosmimazh. Biarkan Ratu Alisya beristirahat setelah hari-hari yang buruk menimpanya." Kepala dokter kerajaan memandang Alisya dan Dafandra bergantian. "Tentu, Dokter! Aku akan memberikan waktu istirahat yang banyak untuk ratuku," jawab Dafandra segera. "Guru, ngomong-ngomong bagaimana keadaan kakakku?" tanya Alisya dengan kedua alis melengkung ke atas. Rasa di hati putri Crysozh belum lega jika sang kakak belum pulih kembali. "Yang Mulia b

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 232 Jangan Pernah Tinggalkan Aku

    Layang-layang di angkasa terlihat berpencar. Lysias dan beberapa penyihir lain menembakan sihir ke langit. Saat fokus para penyihir tertuju pada puluhan layang-layang dan terjadi ledakan berkali-kali di ketinggian, sekumpulan pria entah dari mana menggiring pengunjung alun-alun menjauhi pusat keributan melalui jalan yang sepertinya telah disiapkan. Pertempuran di darat dan udara pun pecah. Setelah semua penduduk di pesta berhasil dievakuasi, ratusan panah api turun dari langit bagaikan hujan deras. Prajurit sihir yang kehilangan kemampuan sihir karena tangan dan mulut tidak bisa digerakkan lari kocar-kacir. Tidak membutuhkan waktu lama kobaran api membakar beberapa sisi alun-alun yang terbuat dari kayu. "Mungkinkah mereka pasukan Yang Mulia ..?" gumam sang ratu Kosmimazh. Para gadis di dalam sangkar mulai panik, mereka berteriak dan menangis. Melirik ke sisi kiri, Alisya mendapati ibu kandungnya menatap keributan dengan santai. Begitu juga dengan Gelsi, si Mentri pertahanan. Keduan

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 231 Layang-layang

    "Apa ada di antara kalian yang ingin mengikuti jejak Gelsi? aku akan menerimanya dengan senang hati" tanya Ega dengan salah satu alis terangkat. Semua orang di dalam aula kerajaan terdiam. Para menteri yang tamak tentu saja akan lebih memilih nyawa mereka masing-masing. *** "Yang Mulia, tiga hari lagi kerajaan akan mengadakan upacara pengangkatan raja. Pada malam pengangkatan raja, akan diadakan upacara pengorbanan lima puluh gadis perawan dan tiga orang bangsawan." Arys memberikan laporan kepada pria berambut pirang yang tengah duduk termenung memandang peta ibu kota Stemmazh. "Apa? Pengorbanan lima puluh gadis perawan dan tiga bangsawan? Apa maksudnya?" tanya Dafandra dengan kedua alis melompat bersamaan. Pria nomor satu di Kosmimazh tidak dapat menyembunyikan keterkejutan. "Mereka akan menggelar ritual sihir!" jelas Arys. "Sial!" umpat pria nomor satu di Kosmimazh sambil mengepalkan tangan di atas meja. "Menurut informasi dari intelejen, Pangeran Ega akan mengorbankan para pe

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 230 Lima Puluh Gadis Dan Tiga Bangsawan

    "Kasihan sekali raja baru kita, belum lama menjabat kini harus merelakan diri turun dari tahta," ucap seorang wanita bergaun biru di salah satu gang ibu kota. "Benar sekali. Akan tetapi, aku rasa itu yang terbaik demi kemajuan kerajaan. Kita tidak bisa terus-terusan menunggu orang yang tertidur untuk bangun, sedangkan rakyat setiap hari bangun pagi untuk mencari sepotong roti," saut wanita bergaun cokelat. "Setuju! Apalagi yang akan menjadi raja selanjutnya adalah Pangeran Ega. Bukankah dia pejabat yang bijaksana?" Wanita bergaun ungu turut angkat bicara. "Benar ... Benar sekali!" Jawab wanita bergaun biru dan cokelat serempak. Suasana di ibu kota benar-benar kondusif untuk segera melengserkan Raja Crysozh yang berkuasa. Segala lini kehidupan telah memberikan dukungan kepada calon raja baru. Bahkan, pada lapisan masyarakat paling bawah. Penduduk kota telah menyambut pengangkatan raja baru dengan mendekorasi kota sedemikian rupa. Siapa sangka, di saat yang sama pasukan penyihir yan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status